Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS MYIASIS

Nada Mardhiyah Gusneli


102119050

Pembimbing :
dr. Hj. Hervina, Sp. KK, FINSDV, MKM

DEPARTEMEN / SMF ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
RSUD DR R.M DJOELHAM BINJAI
2020
PATIENT MEDICAL HISTORY

Nama : An. P
Umur : 10 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum menikah
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Binjai
Hobi :
I. ANAMNESA ( AUTOANAMNESA / ALLOANAMNESA)
1.Keluhan utama : luka yang sangat gatal dan disertai belatung
O (Onset) : Luka 1 bulan yang lalu, muncul belatung 1 hari
sebelum berobat
L (Location) : Kepala
D (Duration) : Terus-menerus
C (Characteristic) : Luka berupa borok kecil dan kemudian membesar dan
bernanah
A (Aggravating) /
E (Elevating) Factors : Saat Gatal
R (Radiation) : Tidak ada
T (Time) : Menetap
S (Severity) :
Probability/Tingkat Resiko ( Ringan / Sedang / Berat )
TELAAH
TELAAH

Pasien mengeluh luka kulit kepala sangat gatal dan


disertai belatung. Luka tersebut sudah dialami satu bulan,
namun adanya belatung baru dikeluhkan kelurga pasien satu
hari sebelum berobat.
Awalnya luka berupa borok kecil dan kemudian
membesar dan bernanah.
2. Keluhan Tambahan : Tidak ada
3. Riwayat Pemakaian Obat : Tidak ada
4. Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak ada
5. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
6. Riwayat Alergi Obat/Makanan dll : Tidak ada
7. Status Gizi : Baik
8. Keadaan Lingkungan : Sosioekonomi kurang mampu
9. Riwayat kebiasaan : Jarang mencuci rambut dan sering menggaruk
kepala
9. Riwayat hubungan seksual :-
10. Kebiasaan
Merokok : Tidak Ada
Konsumsi Alkohol : Tidak Ada
Konsumsi Psikotropika : Tidak ada
Lainnya : Tidak ada
II. PEMERIKSAAN UMUM

1. Vital Sign

HR : 94x/i
RR : 22 x/I
T : 36,8 oC
BB : 22 kg
TB : 124 cm
2. Pemeriksaan Fisik
A. Kepala
• Inspeksi dan palpasi :
- Rambut : Tampak gumpalan skuama kekuningan pada batang
rambut dan kulit kepala (ketombe). Regio parietal
dekstra, tampak satu buah luka terbuka bentuk bulat, diameter 1,5 cm,
kedalaman 1 cm, bergaung, tepi eritema disertai pus, dengan bau busuk
- Wajah : Dalam Batas Normal
- Mata : Dalam Batas Normal
- Hidung : Dalam Batas Normal
- Mulut : Dalam Batas Normal
- Lidah : Dalam Batas Normal
- Alis : Dalam Batas Normal
- Tenggorokan : Dalam Batas Normal
B. Leher
- Inspeksi : Dalam Batas Normal
- Palpasi : Dalam Batas Normal
- Auskultasi : Dalam Batas Normal
C. Thorax
- Inspeksi : Dalam Batas Normal
- Palpasi : Dalam Batas Normal
- Perkusi : Dalam Batas Normal
- Auskutasi : Dalam Batas Normal
D. Abdomen
- Inspeksi : Dalam Batas Normal
- Palpasi : Dalam Batas Normal
- Perkusi : Dalam Batas Normal
- Auskultasi : Dalam Batas Normal
E. Genitalia
Inspeksi : Dalam Batas Normal
Palpasi : Dalam Batas Normal

F. Ekstremitas
Superior
- Inspeksi : Dalam Batas Normal
- Palpasi : Dalam Batas Normal

Inferior
- Inspeksi : Dalam Batas Normal
- Palpasi : Dalam Batas Normal
3. STATUS LOKALISATA/DERMATOLOGI
Efloresensi/Gambaran Klinis/Objek dan Subjek

1. Inspeksi

a. Lokasi b. Distribusi d. Susunan/


c. Jumlah
Bentuk

Kepala Regional Soliter Luka terbuka bentuk


bulat
Numular

2. Palpasi

Teraba setengah padat


e. Batas f. Ukuran g. Efloresensi

Tegas Primer : Papul


eritem
Sekunder : luka
yang bergaung
RESUME :

Pasien datang ke klinik Kulit dan Kelamin RSUD DR


RM DJOELHAM dengan keluhan terdapat luka yang sangat
gatal pada kulit kepala sejak 1 bulan yang lalu dan disertai
belatung 1 hari sebelum berobat. Pasien memiliki riwayat
ketombe dan sering menggaruk kulit kepala karena gatal.
Luka timbul akibat garukan terusmenerus. Awalnya, luka
berupa borok kecil dan kemudian membesar dan
bernanah.
Tampak gumpalan skuama kekuningan pada batang
rambut dan kulit kepala (ketombe). Regio parietal dekstra,
tampak satu buah luka terbuka bentuk bulat, diameter
1,5 cm, kedalaman 1 cm, bergaung, tepi eritema disertai
pus, dengan bau busuk
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Pem.
Penunjang

1. Histopatologi

• Rongga berisi larva yang memperluas dari


epidermis ke bagian tengah-bagian bawah.
• Jaringan dermal menunjukkan campuran
inflamasi yang terdiri dari limfosit, neutrofil, dan
eosinophils.

(Francesconia and Lupi, 2012)


Diagnosis dan Diagnosis Banding

01 MYIASIS

02 LEISHMANIASIS

03 FURUNKULOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Etiologi Subjek Predileksi Efloresensi
Myiasis Dermatobia Rasa gatal Kulit kepala, wajah dan • Lesi awal berupa papul eritem yang
hominis dan nyeri ekstremitas berkembang menjadi furunkular
(human botfly) dalam beberapa hari
• Khas punctum sentral yang
mengeluarkan eksudat
serosanguinosa atau purulent
• Wound myiasis : larva ( maggot )
ditemukan di lesi, ukuran 4-5 cm
Leishmaniasis Leishmania tidak Predileksi lesi pada bagian Lesi eritema kemudian berevolusi
nyeri dan wajah dan ekstremitas menjadi papul dan nodul berdiameter 1–
tidak gatal 3 cm

Furunkulosis Staphylococcus Noduul Tempat yang banyak Nodul eritematosa, ukuran 1-3 cm,
aureus dengan gesekan, misalnya aksila keras, folikulosentrik, ditengahnya
nyeri, dan pantat terdapat pustule dan mengalami
merah, nekrosis dan menyembuh setelah
dan keluar pus kemudian meninggalkan
bengkak sikatrik
PENATALAKSANAAN

Non Farmakologi Farmakologi

● Ekstraksi larva Perawatan untuk luka dengan :


● Luka diirigasi dengan NaCl 0,9%, ● ampisilin 4 x 1 gram IV,
ditampon dengan kasa yang diolesi povidone ● gentamisin 1 x 80 mg IV,
iodine, dan permukaan luka ditutup dengan ● acetaminophen 3 x 250 mg PO,
kasa ● vitamin C 2 x 1 tablet PO, vitamin B
● Rawat inap kompleks 3 x 1 tabletPO, dan
● loratadine 1 x 10 mg PO.

(Yolanda and Winata, 2015)


KOMUNIKASI DAN EDUKASI

• Menjelaskan kepada pasien kebersihan merupakan faktor resiko


terjadinya penyakit ini
• Pasien diminta untuk menjaga higienitas tubuh dan jangan menggaruk
kepala
• Jika terdapat luka maka luka tersebut harus ditutup guna menghindari
kontak dengan lalat
PROGNOSIS

Prognosis baik dengan morbiditas dan


mortilitas minimal jika ditatalaksana dengan
baik. Dengan diterapkan prinsip ekstraksi larva
mekanik diikuti debridemen dan irigasi,
penggunaan petroleum jelly, serta pengobatan
infeksi pada pasien berhasil disembuhkan dan
luka menutup sempurna setelah perawatan
selama 11 hari.
PROFESIONALISME

• Membantu mengontrol kesembuhan pasien


dengan pemberian dosis yang adekuat, dan
penjelasan tata cara pengobatan dengan
benar
• Kontrol ulang, bila keluhan tidak membaik
bisa di rujuk ke dokter spesialis kulit dan
kelamin untuk dilakukan terapi lebih lanjut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai