Anda di halaman 1dari 53

Dermatitis Stasis

dan T1B
B7

Neurodermatitis
Overview Case
Anamnesis Interpretasi
Seorang Perempuan berusia 53 tahun Insidensi dermatitis stasis dan neurodermatitis
(W>P, Usia DS>50th, ND 30-50th)

Eksim dirasakan pada tungkai bawah kiri dan Eksim : bruntus-bruntus kemerahan (dermatitis)
kedua kaki yang terasa gatal Terasa gatal : keluhan subjektif pasien

DD/ Dermatitis

• Dermatitis Endogen
1. Neurodermatitis
2. Dermatitis Stasis
3. Dermatitis numularis
4. Dermatitis atopik

• Dermatitis Eksogen
1. Dermatitis kontak alergika
2. Dermatitis kontak iritan
3. Dermatitis solaris
4. Dermatitis venenata
Anamnesis Interpretasi
Sejak sekitar 3 bulan yang lalu, keluhan eksim Perjalanan penyakit (lesi muncul kembali & meluas)
pada tungkai bawah kiri muncul kembali dan Muncul kembali : kronik residif (rekurensi)
meluas hingga meliputi sepertiga tengah dan distal Tungkai bawah : predileksi DS, ND
tungkai bawah kiri yang terasa gatal.

Eksim pertama kali timbul kira-kira 2 tahun yang Perjalanan penyakit kronik residif
lalu pada mata kaki kiri sebelah dalam berupa Predileksi DS di malleolus medial
beruntus-beruntus merah kehitaman Bruntus merah kehitaman pada malleolus medial
sinistra : kemungkinan insufisiensi vena kronik

Berukuran kira-kira sebesar uang logam Rp. 100,- Awalnya berukuran numuler  meluas
yang terasa gatal sehingga sering digaruk Faktor presipitasi : garukan
akibatnya eksim melebar menjadi berukuran
sebesar tutup gelas

Kira-kira 1 tahun lalu timbul eksim baru pada Predileksi ND di permukaan ekstensor (misalnya
pergelangan kedua kaki bagian depan berukuran pergelangan kedua kaki bagian depan)
kira-kira sebesar uang logam Rp 50 yg terasa gatal Awalnya berukuran numuler  plakat
shg pasien menggaruk akibatnya eksim melebar F. Presipitasi : garukan
berukuran kira-kira sebesar telapak tangan bayi
Anamnesis Interpretasi
Pasien saat ini terlihat obesitas, mempunyai 5 F. Predisposisi DS : ↑ tekanan intraabdomen
orang anak dan pernah bekerja sebagai pramusaji (obesitas, kehamilan) dan berdiri lama 
beberapa tahun yang lalu insufisiensi vena tungkai bawah

Pasien mempunyai beban pikiran berupa kesulitan


ekonomi untuk mencukupi biaya kehidupan sehari- F. Predisposisi ND: stress beban pikiran
hari dan biaya sekolah kelima anaknya setelah
suaminya meninggalkan dana usaha UMKM yang
dirintasnya terkena imbas pandemic

Pasien mempunyai kepribadian tertutup dan tidak


mudah bergaul F. Predisposisi ND: kepribadian tertutup

Karena keluhan tersebut, pasien sudah berobat


berulang kali ke puskesmas mendapat pengobatan Obat topical : suspek obat kortikosteroid
berupa obat yang dioles dan yang diminum Obat oral : antihistamin

Keluhan dirasakan membaik namun muncul


kembali saat obat habis Keluhan hilang timbul dan tidak sembuh karna
penyebabnya belum teratasi
PEMFIS Interpretasi
Status generalis
- Obesitas F. Predisposisi DS
- Varises kedua tungkai bawah (tungkai kiri bawah F. Predisposisi DS
lebih berat)
Status Lokalis/Dermatologikus
• Distribusi : Regioner, simetris
• Ad regio : Permukaan anterior pergelangan
kaki kiri dan kanan, 1/3 distal permukaan
ekstensor kaki kiri dan kanan
• Lesi :
Jumlah : Multipel
Penyebaran : Sebagian besar konfluens
Bentuk : Tidak teratur
Ukuran : Numuler hingga plakat
Batas : Sebagian besar tegas, menimbul dari
permukaan
Stadium : Kering
• Efloresensi : plak eritema, plak
hiperpigmentasi dengan skuama halus
diatasnya dengan likenifikasi
Status Lokalis/Dermatologikus
• Distribusi : Regioner, asimetris
• Ad regio : Malleolus medialis sinistra,
• Lesi :
Jumlah : Multipel
Penyebaran : Sebagian besar konfluens
Bentuk : Tidak teratur
Ukuran : Plakat
Batas : Sebagian tegas, Sebagian tidak tegas
Stadium : Sebagian besar kering, sebagian
basah
• Efloresensi : Plak eritem dengan ulkus
diatasnya bertepi teratur dan dasar ekskoriasi
Diagnosis
DIAGNOSIS BANDING
• Dermatitis stasis dengan ulkus varikosum + Neurodermatitis
• Dermatitis numularis
• Dermatitis atopi
• Dermatitis kontak alergi

DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis stasis dengan ulkus varikosum + Neurodermatitis
Definisi dan Dasar Diagnosis
Definisi
Dermatitis Stasis Neurodermatitis
Suatu dermatitis endogen yang Suatu dermatitis endogen etiologinya
etiologinya tidak diketahui dengan tidak diketahui dengan pasti namun
pasti namun diduga adanya faktor diduga adanya faktor predisposisi
predisposisi berupa varises sehingga berupa kepribadian yang tertutup,
terjadi ekstravasasi ke dalam dermis mudah tersinggung, emosional, dan
yang dapat menimbulkan rasa gatal, faktor presipitasi berupa stress psikis
dan faktor presipitasi berupa garukan. dengan gambaran klinis berupa plak
Dengan perjalanan penyakit kronik eritema/hiperpigmentasi dan
residif likenifikasi akibat garukan yang
berulang pada daerah yang mudah
digaruk dan perjalanan penyakit
kronik residif
Dasar Diagnosis
• Perempuan berusia 53th
• Eksim dirasakan pada tungkai bawah kiri dan kedua kaki yang terasa gatal
• Predileksi : malleolus medial  DS
• Predileksi : permukaan ekstensor tungkai  ND
• Perjalanan penyakit : kronik residif
• F. presipitasi DS dan ND  Garukan
• F. predisposisi DS  Obes, 5 orang anak (multipara), bekerja sbg pramusaji
• F. predisposisi ND  Stress beban pikiran, kepribadian tertutup dan tidak
mudah bergaul
• Riwayat pengobatan berulang kali
• Status dermatologikus
Ilmu Kedokteran Dasar
Anatomi Kulit

Epidermis berasal dari ektoderm


Dermis berasal dari mesoderm
Histologi Kulit
EPIDERMIS
Histologi Kulit
Epidermis
• Stratum korneum
• Stratum lusidum
• Stratum granulosum
• Stratum spinosum
• Stratum basale : 80% keratinosit sebagai penyusun terbesar epidermis
Dermis
- Pars papilare = Bagian dermis yang menonjol ke epidermis hanya sampai stratum
basale mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfe.
- Pars retikulare = Lapisan yang lebih dalam dermis mengandung folikel rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar lemak, serabut saraf sensorik, muskulus erektor pili,
pembuluh darah dan limfe, jaringan ikat.
SUBKUTAN

Panikulus adiposus (jaringan lemak) yang mampu


mempertahankan suhu tubuh. Cadangan energi dan
menyediakan bantalan untuk meredam trauma.
Fungsi Kulit
1. Proteksi untuk jaringan dan organ yang terletak dibawahnya
2. Ekskresi NaCl, air, dan sampah organik oleh kelenjar kulit
3. Mempertahankan suhu tubuh normal
- Insulator
- Konduksi, konveksi, evaporasi
4. Sintesis vitamin D3
5. Timbunan lemak (jaringan adiposa pada subkutis)
6. Deteksi stimulus :
- Tekanan
- Nyeri
- Temperatur
Etiologi, F.Presipitasi dan F.Predisposisi
Neurodermatitis
• Etiologi : Tidak diketahui etiologinya dengan pasti
• Faktor predisposisi :
 Kepribadian tertutup
 Sering kesal/marah/jengkel
 Emosional
 Tidak mudah bergaul
 Stress
• Factor presipitasi : Garukan
Dermatitis Statis
• Etiologi : peradangan yang terjadi karea insufiensi vena pada tungkai
bawah dapat menyebabkan dermatitis stasis
• Faktor prediposisi :
 Gangguan pada sirkulasi vena dapat menjadi faktor resiko terkena
dermatitis stasis  varises
 Obesitas
 Riw. Kehamilan
 Berdiri lama
 Sepatu hak tinggi
 Celana ketat
• Faktor Presipitasi : Garukan
Patogenesis dan Patofisiologis
Neurodermatitis
Pengeluaran
Pengeluaran histamine
STRESS neuropeptide 
(pruritogen)
merangsang
degranulasi sel mast

Dibawa melalui
Sensasi gatal Korteks serebri traktus spinotalamikus
lateralis

Garukan kronis Likenifikasi


Dermatitis Stasis
Obesitas&multipara Usia Pekerjaan
Tekanan intraabdomen meningkat elastisitas pembuluh vena & tonus otot Terlalu lama berdiri &
memakai pakaian ketat

Tonus otot tungkai harus Inkompetensi vena Tonus otot tungkai harus
bekerja keras agar darah pada bekerja keras agar darah pada
vena tungkai mengalir vena tungkai mengalir
Darah terbendung

Dilatasi vena

Gangguan katup

VARISES
VARISES

Tekanan vena Digaruk

Tekanan hidrostatik
Pembuluh darah pecah

Permeabilitas

Ekstravasasi fibrinogen, mikroglobulin, hemosiderin ke ektravaskular

FIBRIN BERKUMPUL DI PERIKAPILER


FIBRIN BERKUMPUL DI PERIKAPILER

White cell trapping Red cell trapping

Hipoksia
Mengeluarkan Eritrosit tidak mati Eritrosit mati
Nekrosis sel mediator
inflamasi &
Respon inflamasi growth faktor Eritema Hiperpigmentasi
Leukosit keluar
Fibrosis & reaksi inflamasi
Merangsang pengeluaran mediator
histamin,bradykinin,&prostaglandin

Pruritogen

Gatal

Digaruk

Dermatitis
DERMATITIS

Garukan terus
menerus

Pembuluh vena terganggu sehingga trauma vena

Vena pecah

Ulkus varikosum
STADIUM eritem dan edema atau kelompok papul
AWAL
karena garukan berulang, bagian tengah
menebal, kering dan berskuama serta
pinggirnya hiperpigmentasi. Ukuran lesi
lentikular sampai plakat, bentuk umum
lonjong atau tidak beraturan
lesi juga dapat berupa plak solid dengan
likenifikasi, seringkali disertai papul kecil di
tepi lesi, dan berskuama tipis.

Kulit yang mengalami likenifikasi teraba


menebal, dengan garis-garis kulit yang tegas
dan meninggi, serta dapat pula disertai
eskoriasis
Warna lesi biasanya merah tua, kemudian
menjadi coklat atau hiperpigmentasi hitam.
Distribusi lesi biasanya tunggal
Predileksi
DERMATITIS STASIS NEURODERMATITIS
 Maleolus medial Regio yg mudah & nyaman untuk digaruk
- Tengkuk
Meluas: - Kepala
- Bawah lutut - Belakang telinga
- Punggung kaki - Leher samping
- Ekstensor lengan
- Dorsum manus
- Medial tungkai atas
- Lateral tungkai bawah
- Lutut
- Pergelangan kaki anterior
- Dorsum pedis
- Genital  pubis vulva, skrotum
- Perianal
Komplikasi
Komplikasi
DERMATITIS STASIS NEURODERMATITIS
 Ulkus varikosum • Cemas
 Infeksi sekunder • Insomnia
• Nyeri kepala
• Infeksi sekunder
Pemeriksaan Penunjang
Neurodermatitis
Pemeriksaan Histopatologi (Biopsi)

Penebalan epidermis sehingga tampak ortokeratosis, hipergranulosis, akantosis


dengan rate ridges memanjang teratur dan kadang didapatkan sedikit
papilomatosis dan spongiosis. Bersebukan sel radang limfosit dan histiosit di
sekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblast bertambah, kolagen
menebal.

Ortokeratosis : penebalan stratum korneum dengan inti sel yang tidak


terlihat.
Hiperegranulosis : Penebalan stratum granulosum.
Akantosis : Penebalan stratum spinosum.
Spongiosis : Penimbunan cairan di antara sel-sel epidermis sehingga
celah dianntara sel bertambah renggang.
Papilomatosis : Penebalan permukaan kulit disebabkan karena hiperplasia
dan penonjolan pars papilare.
Gambaran histopatologi neurodermatitis sirkumskripta berupa
ortokeratosis, hipergranulosis, akantosis dengan rete ridges (epithelial
extensions that project into the underlying connective tissue)
memanjang teratur
Dermatitis Statis
Radiologi : USG Doppler
Untuk melihat adanya perubahan (dilatasi) vena yang
dalam, thrombosis, gangguan katup, maupun melihat
letak sumbatan pembuluh darah
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
DERMATITIS STASIS NEURODERMATITIS
 Hindari f.predisposisi  Hindari f.predisposisi (lebih
(menurunkan BB, jgn pake membuka diri) dan f.presipitasi
hak tinggi dan celana ketat) (jangan digaruk)
dan f.presipitasi (jangan  Konsul ke psikolog/psikiater
digaruk)
 Menggunakan stocking
(bebat pada vena varikosum)
 Waktu tidur kaki diangkat di
atas permukaan jantung
selama 30 menit 3 sampai 4
kali per hari (- mikrosirkulasi)
Tatalaksana Khusus (Kortikosteroid)
Kortikosteroid Topikal
Mekanisme kerja : memiliki efek anti-inflamasi dengan cara
menghambat enzim fosfolipase sehingga fosfolipid tidak diubah menjadi
asam arakhidonat yang menyebabkan tidak terjadinya COX I dan COX II
sehingga prostaglandin tidak terbentuk dan imunosupresi.

Dosis : 2-3 x/hari sampai fase akut berakhir, lalu digunakan 1x/hari

Kontraindikasi : infeksi jamur


Efek Samping Kortikosteroid Topical
• Pada pemberian kortikosteroid topikal yang lama dan
berlebihan memberikan efek antimitotik yang berlebihan
sehingga menimbulkan atrofi kulit.
• Atrofi kulit mengakibatkam hipopigmentasi karena kulit
menipis. Akibat hipopigmentasi akan terjadi telangiektasi.
• Serabut elastin menipis mengakibatkan timbulnya striae.
Di satu sisi kortikosteroid topikal sebagai fotosensitizer
sehingga terjadi hiperpigmentasi.
• Efek samping kortikosteroid topikal terhadap folikel
mengakibatkan hipertrikosis (folikel rambut mengalami
pertumbuhan berlebih)
Antihistamin Oral
Antihistamin merupakan obat yang bekerja secara kompetitif inhibitor
terhadap histamin pada organ target. Digolongkan menjadi 3 kategori
yaitu antihistamin penghambat reseptor H1 (AH-1), antihistamin
penghambar reseptor H2 (AH-2), dan antihistamin penghambat reseptor
H3 (AH3).
Mekanisme Kerja
• Antihistamin H1 (AH1) terbagi atas 2 golongan, yaitu :
• Generasi 1 : memiliki efek sedasi karna dapat menembus sawar darah
otak. Contoh obat : CTM dosis 4 mg diminum 1 kali sebelum tidur
• Generasi 2 : efek sedasi minimal atau tidak ada karena tidak dapat
menembus sawar darah otak. Contoh obat : cetrizin dihidroklorida 10
mg 3x1.
Epidemiologi
DERMATITIS STASIS NEURODERMATITIS
- Umumnya terjadi pada usia - Sering terjadi pada masyarakat
diatas 50 tahun umum diatas 20 tahun
- Jarang terjadi pada usia <40 - Puncak insidensi terjadi pada
tahun, kecuali pada kondisi
usia 30-50 tahun
insufisiensi vena yang
disebabkan trauma, tindakan - Lebih sering terjadi pada
pembedahan, dan wanita dibandingkan pria
thrombosis
- Lebih sering terjadi pada
wanita dibanding pria
Prognosis
DERMATITIS STASIS NEURODERMATITIS
Quo ad vitam : ad bonam Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad Quo ad sanationam : dubia ad
bonam bonam
PBHL
PBHL
Medical Indication
Beneficence: Dokter mendiagnosis dengan benar (dilihat dari anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan dokter)
Patient Preference
Autonomy : Pasien dapat mengambil keputusan sendiri
Quality of Life
• Beneficence : Meminimalisir akibat buruk
• Non-maleficence : Mencegah bahaya (komplikasi)
Contextual features
• Justice : kewajiban mendisribusikan keuntungan dan kerugian – memperhatikan
masalah ekonomi, sosial, budaya dan agama
Edukasi:
• Menghindari factor pencetus (Infeksi, obat – obatan, stress dan merokok)
• Kontrol secara teratur dan patuh terhadap pengobatan
Pertanyaan Tambahan
Alergi dengan Dermatitis
DERMATITIS ATOPIK
Patogenesi
s dan
Patofisiolog
is
Tanda dan Gejala ke-3 Penyakit
DERMATITIS ATOPIK DERMATITIS NUMULARIS DERMATITIS STASIS NEURODERMATITIS
Keluh bruntus-bruntus kemerahan Bruntus bruntus kemerahan pada Bruntus-bruntus kemerahan pada Bruntus-bruntus merah kehitaman
an pada (predileksi -> infantil: (predileksi: lengan bawah, (predileksi: maleolus, karena pada (predileksi regio yg mudah &
Utama wajah terutama kedua pipi, anak: punggung tangan, badan, tungkai tempat pertemuan vena saphena nyaman untuk digaruk, ex: tengkuk,
fossa cubiti dan poplitea, flexor bawah) yang terasa gatal dan basah magna dengan vena parva yg kepala, ekstensor lengan & tungkai
pergelangan tangan, kelopak merupakan vena besar sehingga bawah, punggung tangan, bag. Depan
mata, dan leher, dewasa: mirip sering mengalami varises) yang pergelangan Kaki, genital) yang
anak ) yang terasa gatal terasa gatal terasa gatal

Anda mungkin juga menyukai