26721
ABSTRACT: Scabies is a contagious skin disease caused by the S. scabiei mite that lives in the stratum, koneum,
epidermis, of the skin of humans and other mammals. The diagnosis can be known by finding two of the four
cardinal signs, namely pruritus nocturnal, attacking a group of individuals, there are tunnels in the predilection
sites and finally, S. scabiei mites and the products they produce can be found. The risk factors for scabies consist
of many factors, including sociodemographic and behavioral factors. Management of scabies can be treated using
topical scabies and prevention, both primary, secondary and tertiary.
ABSTRAK: Skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau S. scabiei yang hidup di stratum
koneum epidermis kulit manusia dan mamalia lainnya. Dapat diketahui diagnosisnya dengan ditemukan dua
tanda dari empat tanda kardinal, yaitu pruritus nokturna, menyerang sekelompok individu, terdapat terowongan
pada tempat-tempat predileksi dan terakhir dapat ditemukannya tungau S. scabiei dan produk yang
dihasilkannya. Faktor risiko dari skabies terdiri dari banyak faktor yang diantaranya adalah faktor
sosiodemografi, dan perilaku. Tatalaksana skabies dapat diobati dengan menggunakan skabisida topikal dan
melakukan pencegahan baik secara primer, sekunder maupun tersier.
1
538 | Remagari Briliani Mulyana Rosi, et al.
6. Skabies pada Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS)
Pada orang yang menderita AIDS dapat
terjadi infeksi oportunistik yang ditandai
dengan adanya skabies atipik.11
7. Skabies Norwegia atau skabies krustosa
Skabies norwegia ini ditandai dengan
adanya lesi berupa krusta yang luas pada
kaki, tangan, kuku yang distrofik, skuama
yang generlisata, sedikit rasa gatal dan
hiperkeratosis yang tebal. Skabies jenis ini
paling banyak pada penderita skbaies
dengan retardasi mental, gangguan Gambar 2.4 Siklus hidup skabies11
imunologik, kelemahan fisik, dan
psikosis.5,11 Tungau S. scabiei hidup di stratum korneum
Etiologi dari skabies adalah tungau Sarcoptes epidermis manusia dan mamalia lainnya. Setelah
scabiei varietas hominis, termasuk dalam filum perkawinan diatas kulit tungau jantan akan mati,
Athropoda, dengan kelas Arachnida, ordo tetapi terkadang masih bisa hidup di dalam
Ackarima, dan famili sarcoptes, yang ditemukan terowongan yang telah digali oleh betina setelah
oleh ahli biologi bernama Diacinto Cestoni (1637- bertelur di stratum korneum sebanyak 40-50 telur
1718).5,11 semasa hidupnya dengan 2-3 butir dalam sehari.5,12
Secara morfologi S. scabiei berbentuk Betina akan hidup sekitar sebulan setelah bertelur.
lonjong dan gepeng, punggung cembung, oval, Telur akan menetas setelah 3-10 hari dan akan
mempunyai 8 kaki, dengan bagian perut rata, tidak menjadi larva yang memiliki 3 pasang kaki,
memiliki mata, dan berwarna putih kotor. 5,12 kemudian larva tersebut akan tinggal
Ukuran dari tungau jantan lebih kecil, yaitu 200- diterowongan, terkadang juga keluar dari
240 mikron x 150-200 mikron, dibandingkan terowongan. Setelah 2-3 hari akan berubah menjadi
dengan yang betina memiliki ukuran 330-450 nimfa jatan ataupun betina, dengan 4 pasang kaki.
mikron x 250-350 mikron.5 Siklus hidup tungau ini membutuhkan waktu 10-14
hari.5,11
Rasa gatal dalam kulit disebabkan karena
aktivitas S. scabiei, dapat juga menyebabkan
peningkatan IgE serum dan kulit, dan menimbulkan
respon imunitas selular dan humoral. Gatal yang
ditumbulkan oleh sensitisasi dari eksktreta dan
sekreta tungau dapat timbul dalam waktu sebulan,
disertai dengan gejala seperti dermatitis (seperti
vesikel, papul, urtikaria dan lain-lain). Selain
kelainan kulit disebabkan oleh S. scabiei bisa juga
disebabkan oleh penderita sendiri akibat dari
Gambar 2 Sarcoptes scabiei varietas hominis10 garukan, yang menimbulkan erosi, krusta,
eksoriasi, dan infeksi sekunder. 5
Diagnosis dari skabies dapat pertimbangkan
dengan penemuan 2 tanda dari 4 tanda kardinal
skabies. Tanda kardinal tersebut terdiri dari5,11:
1. Pruritus nokturna atau gatal pada malam hari
karena aktivitas tungau yang lebih aktif pada
suhu yang lebih panas dan lembab. 5,11
2. Penyerangan penyakit pada sekelompok
manusia yang hidup berdampingan,
misalkan pada sebuah keluarga, lingkungan
yang padat penduduk, asrama, dan
Volume 7, No. 1, Tahun 2021
Kajian Skabies dan Sarcoptes scabiei varietas hominis | 539
pondokan.11 Dapat berupa manifestasi dan ukurannya dengan object glass diatas lesi,
tidak terdapat manifestasi, karena penderita lalu ditarik dengan cepat. Selotip tersebut
sebagai pembawa (carrier). 5,11 dipindahkan diatas object glass dan ditaruh
3. Pada tempat-tempat predileksi terdapat pada suhu 10°C hingga 14°C hingga terbaca,
terowongan (kunikulus) lurus atau berkelok lalu dibaca setelah 3 jam pada pembesaran
dengan panjang rata-rata 1 cm yang di 40 kali. Jika dicurigai terdapat tugau,
ujungnya terdapat papul atau vesikel, perbesaran ditingkatkan ke 100 kali.13
kunikulus tersebut biasanya berada di 4. Burrow ink test
bagian tubuh yang memiliki stratum Tes ini dilakukan untuk mendeteksi
korneum yang tipis, seperti sela-sela jari terowongan dengan cara menggunakan tinta
tangan, bagian volar, siku-siku bagian luar, india yang dioleskan diatas papul dan
pergelangan tangan, lipatan ketiak bagian dibiarkan selama 20−30 menit lalu
depan, areola mame pada perempuan, bersihkan menggunakan alkohol. Hasil
genitalia eksterna laki-laki, dan umbilikus. positif jika tinta masuk ke dalam
5,11
pada bayi bisa menyerang telapak kaki terowongan dengan menghasilkan bentuk
dan tangan, bisa juga sampai seluruh gambaran khas berupa garis zig zag.11
badan.11 5. Pemeriksaan histopatologi
4. ditemukannya tungau S. scabiei sebagai Terowongan atau papul dicubit
penunjang diagnosis yang paling menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu diiris
membantu.5,11 menggunakan skalpel yang steril sejajar
Pemeriksaan penunjang untuk menentukan dengan permukaan kulit dan diletakkan di
diagnosis pada skabies bisa dilakukan dengan atas object glass, beri tetesan minyak
beberapa cara, yaitu12 : mineral, tutup dengan cover glass kemudian
1. Kerokan kulit periksa dibawah mikroskop. Gambaran pada
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat lesi skabies akan terlihat terowongan di
tungau S. scabiei dengan cara mencari stratum corneum, tetapi ujung terowongan
terowongan atau papul.11 Kerokan kulit tempat tungau betina tinggal terletak di
diperoleh dengan ujung tajam dari skalpel lapisan dermis.11
steril setelah mengoleskan 1 tetes minyak 6. Dermoskopi
silikon ke lesi. Bahan yang sudah dikerok Dermatoskopi atau epiluminescence
dipindahkan ke slide dan ditutup microscopy merupakan pemeriksaan untuk
menggunakan cover glass. Tepinya ditutup mengidentifikasi keberadaan
dengan cat kuku transparan. Slide disimpan terowongan.dengan melihat secara rinci
di refrigerator dengan suhu 10°C hingga lapisan epidermis sampai dengan lapisan
14°C sampai pemeriksaan. Hasil bisa dilihat dermis papiler.11 Dermatoskopi dilakukan
dalam waktu 3 jam pada pembesaran 40 dengan menggunakan dermatoskopi
kali.13 handheld. Jika terdapat delta wing sign
2. Mengambil tungau dengan jarum diindikasikan adanya tungau.13
Pemeriksaan ini dilakukan untuk 7. Pencitraan S. scabiei secara in vivo
mengambil tungau S. scabiei dengan jarum Metode ini masih jarang digunakan di
yang ditusukkan ke terowongan kemudian Indonesia, tetapi metode pencitraan S.
jarum ditarik kembali keatas, pada saat scabiei secara in vivo ini telah
jarum ditusukan ke terowongan biasanya dikembangkan di negara-negara maju
tungau akan menempel pada ujung jarum seperti Eropa dengan menggunakan optical
sehingga akan terbawa keluar saat jarum coherence tomography (OCT) dan confocal
ditarik kembali.11 microscopy (CM).11
3. Skin swab (Adhesive tape test) 8. Pada prinsipnya pengobatan skabies
Skin swab ini dilakukan dengan meletakan mengggunakan skabisida topikal dengan
selotip transparan yang disesuaikan sarat efektif terhadap semua stadium tungau,
1
540 | Remagari Briliani Mulyana Rosi, et al.
tidak toksik (menimbulkan iritasi), tidak dengan handuk bersih, semua pakaian semua
berbau, dan mudah diperoleh, dengan pakaian dijemur dibawah sinar matahari setidaknya
disertai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 30 menit lalu disetrika, dicuci dengan
(PHBS). Skabisisda terdapat 2 sifat, yaitu menggunakan air panas dengan 50 derajat minimal
ovisida (membunuh telur) dan skabisida 2 kali dalam seminggu,11 dan mandi menggunakan
(membunuh tungau).11 air panas dengan sabun.3 Pencegahan sekunder
merupakan awal tahap penyembuhan dan
Tabel 1 Jenis Obat Topikal Skabies
pencegahan komplikasi dengan cara meminimalisir
No Jenis obat Sediaan Dosis Efek obat
kontak tubuh yang lama dengan penderita.11
1 Sulfur 4-20% pada Digunakan 3 hari Tidak efektif Pencegahan tersier merupakan tahap rehabilitasi
presipitatum salep atau berturut-turut, terhadap telur,
krim dapat digunakan kadang dan mencegah pengulangan terjadinya skabies
pada bayi menimbulkan
dibawah 2 tahun iritasi
dengan cara mencuci pakaian, handuk yang
dicurigai terinfestasi tungau menggunakan air
2 Benzil- Emulsi 20- Digunakan setiap Efektif untuk
benzoas 25% malam selama 3 semua stadium,
panas dengan suhu 50 derajat dan sabun agar
hari sering seluruh tungau mati, jika barang tidak bisa dicuci
menimbulkan
iritasi, semakin maka di simpan dengan menggunakan kantong
gatal dan panas
plastik selama 1 minggu.11
3 Gama 1% dalam Diberikan sekali, Efektif untuk
benzena krim atau jika masih semua stadium,
3 KESIMPULAN
heksa klorida losion terdapat gejala jarang
(gammexane)
diulang 1 minggu
kemudian, tidak
menimbulkan Skabies merupakan infestasi parasit yang
iritasi, toksik
dianjurkan untuk
terhadap saraf
sangat gatal pada kulit yang disebabkan tungau S.
ibu hamil dan
pada anak pusat scabiei.
kurang dari 6
tahun