Diperkirakan lebih dari 300 juta manusia di Gatal yang dialami biasanya memberat saat
dunia yang terinfeksi oleh tungau skabies. malam hari. Lesi yang timbul berupa
Prevalensi penyakit Scabies di Indonesia kemerahan, bersisik, bahkan
adalah sekitar 6-27% dari populasi umum krusta,ekskoriasi dan papul. Lesi khas pada
dan cenderung lebih tinggi pada anak dan infestasi tungau ini adalah lesi terowongan
yang tipis, seperti benang, lurus dengan Skabies berkrusta atau disebut juga skabies
panjang 1-10 mm. Lesi ini cederung norwegia, ditandai dengan penebala kulit
terdapat di daerah interdigital, sisi-sisi jari, dan pembentukan krusta tebal di kulit yang
sisi volar dari pergelangan tangan, siku, berisi tungau-tungau skabies dan telurnya
ketiak, skrotum, penis, labia, dan areola dalam jumlah sangat banyak. Tangan
mamae. Untuk bayi usia kurang dari 2 merupakan lokasi predileksi tersering,
tahun, wajah dan kulit kepala dapat menjadi namun tempat lain di tubuh juga dapat
tempat predileksi. terjadi. Penyakit ini terdapat pada penderita
dengan immunocompromised atau dengan
disabilitas tertentu seperti penderita
HIV/AIDS, retardasi mental, orang tua,
gangguan imunologis, dan psikosis.
Kriteria Diagnosis
Pengobatan skabies adalah dengan Untuk mengontrol gatal pada pasien dapat
menggunakan obat-obatan skabisidal diberikan kortikosteroid topikal. Apabila
seperti permetrin, ivermektin, sulfur topikal, terdapat infeksi bakterial sekunder dapat
gameksan, dan lain-lain. Skabisidal topikal diberikan antibiotik topikal.
digunakan dengan mengoleskan agen
topikal di seluruh permukaan tubuh dari Untuk mencegah reinfeksi, sprei, sarung
leher sampai ujung kaki. Khusus dalam bantal, handuk, dan pakaian yang telah
mengobati bayi dan anak-anak, disarankan dipakai dalam 3 hari sebelumnya
untuk dioleskan juga di seluruh kepala dan disarankan untuk dicuci dengan air panas.
leher. Disarankan seluruh anggota keluarga
atau orang di rumah dengan kontak erat
harus ikut diobati. Komplikasi
Jenis obat topikal yang dapat digunakan Infeksi bakterial sekunder dapat terjadi.
adalah:
Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,editor. Fitzpatricks
Dermatology in General Medicine. Edisi ke-7. New York: McGraw-Hill; 2008.
Djuanda, A. Buku ajar ilmu penyakit kulit & kelamin edisi ke 6. Jakarta : Balai Penerbit FKUI;
2010.
Centers for Disease Control and Prevention. Parasites - Scabies. Diakses dari
http://www.cdc.gov/parasites/scabies/index.html. Diakses pada: 20 Januari, 2016