Anda di halaman 1dari 6

Nama : Doni Rizki Saragih

NIM : 2250141166
Pokok Bahasan : Fisiologi Sistem Kardiovaskular

SKENARIO
Tn. A seorang karyawan berumur 30 tahun, baru mengikuti kegiatan klub jantung sehat. Tn. A
pada hari minggu mengikuti olahraga jalan sepeda mengitari kota Bandung selama 90 menit
non stop. Sebelum berolahraga, dalam kondisi sudah duduk selama 10 menit, Tn. A dihitung
denyut nadi dan tekanan darahnya oleh petugas kesehatan. Didapatkan denyut nadi di
pergelangan tangan 72x/ menit dan tekanan darahnya 120/80  mmHg. Setelah 90 menit
melakukan keliling kota Bandung kemudian Tn.A menghentikan sepedanya. Segera setelah
berhenti dari sepeda, denyut nadi terasa semakin cepat dan kuat dengan frekuensi 130x/menit
dan tekanan darah 150/90 mmHg. Setelah beristirahat selama 15 menit kembali dilakukan
penghitungan, dan didapatkan hasil : nadi 86x/menit dan tekanan darah 130/85mmHg.

PENUGASAN
1. Mengapa Tn. A melakukan pemeriksaan nadi dan tekanan darah sebelum dan setelah
berolah raga? 

Denyut nadi merupakan gambaran denyut jantung yang dapat diraba pada arteri yang berada
di bawah kulit, seperti pada pergelangan tangan dan leher. Denyut jantung dihasilkan oleh
kontraksi otot jantung saat memompakan darah. perhitungan denyut jantung sebelum dan
sesudah berolahraga, agar mengetahui kapasitas kebutuhan tubuh jangan sampai membuat
jantung kelelahan yang bisa berakibat fatal karena jantung merupakan organ vital yang
menentukan hidup mati seseorang. denyut nadi normal adalah 60-100 kali per menit.. Ketika
melakukan olahraga untuk usia remaja, jangan melebihi 160 denyut per menit bahkan sampai
melampui 180

1
Tekanan darah merupakan tekanan yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri. Sistem
pembuluh darah sebagai tempat mengalirnya darah dari jantung, menyebar ke seluruh jaringan
dan kembali ke jantung. Tekanan darah timbul ketika darah bersirkulasi di dalam pembuluh
2
darah. Fungsi utama pembuluh darah arteri untuk mendistribusikan darah yang kaya oksigen
dari jantung ke seluruh jaringan. Fungsi vena ialah mengalirkan darah yang membawa sisa
metabolisme dan CO2 dari jaringan kembali ke jantung. Tekanan darah biasa- nya digambarkan
sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa berkisar dari
6
100/60 sampai 140/90. Rerata tekanan darah normal ialah 120/80. Klasifikasi tekanan darah
pada orang dewasa dibagi menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat satu, dan
7
hipertensi derajat dua. Nilai tekanan darah anak-anak lebih rendah dari pada orang dewasa.

1
Sumber : Griffta R. Manansang,Jimmy F. Rumampuk. Perbandingan Tekanan Darah
Sebelum dan Sesudah Olahraga Angkat Berat. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 6,
Nomor 2:2018
2. Selain nadi dan tekanan darah, sebutkan parameter fisiologis lain yang penting untuk
menilai sistem kardiovaskular!

Selain pengecekan nadi dan tekanan darah bisa dilakukan dengan saturasi oksigen Kadar
oksigen di dalam darah yang berikatan dengan hemoglobin disebut saturasi oksigen (SpO2).
Nilai saturasi oksigen normal berkisar antara 95 persen sampai 100 persen pengukuran saturasi
oksigen menggunakan alat oksimetri. Pada alat tersebut juga dapat mengukur denyut nadi. 6
Denyut jantung cepat akan mempercepat aliran darah, akan semakin banyak oksigen yang
berdifusi ke kapiler paru sehingga selama latihan fisik tidak menurunkan nilai saturasi oksigen
melainkan tetap atau mengalami peningkatan.7

Sumber : SINTA. Journal of Sport Coaching and Physical Education have be published two
times.vol7,no2:2021

3. Bagaimana denyut nadi dan tekanan darah Tn. A dapat meningkat setelah berolahraga? 

Olahraga adalah meningkatnya curah jantung yang akan disertai meningkatnya distribusi
oksigen ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan pada bagian-bagian yang kurang
memerlukan oksigen akan terjadi vasokonstriksi. Meningkatnya curah jantung pasti akan
berpengaruh pada tekanan darah (Sri Thristyaningsih dkk., 2011 dalam Moniaga, 2013). Seped
termasuk cabang olahraga aerobic. Latihan aerobik adalah latihan yang menggunakan energi
yang berasal dari pem- bakaran dengan oksigen Latihan aerobik adalah latihan yang
menggunakan energi yang berasal dari pembakaran dengan oksigen. Dengan meningkatnya
aktivitas fisik seseorang maka kebutuhan darah yang mengandung oksigen akan semakin besar.
Kebutuhan ini akan dipenuhi oleh jantung dengan meningkatkan aliran darahnya. Hal ini juga
direspon pembuluh darah dengan melebarkan diameter pembuluh darah (vasodilatasi)
sehingga akan berdampak pada tekanan darah. Pada kegiatan olahraga yang menggunakan
banyak otot, faktor kemampuan sistem kardiovaskuler dalam memompa darah lebih
menghambat latihan daripada kemampuan otot dalam menyalurkan oksigen (Reilly et al.,
1990). Selain berhubungan dengan denyut jantung, latihan akan menyebabkan semakin
kuatnya kontraksi otot jantung. Hal ini me- mengaruhi pelebaran dan penyempitan pem- buluh
darah yang kemudian berpengaruh pada tekanan darah. Berdasarkan latar belakang tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk menge- tahui perbedaan perubahan denyut jantung dan tekanan
darah

Sumber : Ahmad Nasrulloh. Jurnal Keolahragaan.vol 3,no 1: 2013

4. Bagaimana efek dari olahraga yang dilakukan oleh Tn. A, terhadap systemic cardiac output
berbagai organ?

Cardiac output merupakan jumlah darah yang dipompa oleh jantung ke aorta setiap menit.
Cardiac output mencerminkan jumlah darah ini mengalir ke seluruh sirkulasi darah. Nilai cardiac
output dipengaruhi oleh faktor metabolisme basal latihan, umur dan ukuran tubuh. Untuk laki-
7
laki dewasa muda normalnya 5,6 L/menit, dan untuk wanita dewasa muda 4,9 L/menit. Jumlah
darah yang dipompa jantung setiap menit dinamakan cardiac output (curah jantung). Curah
jantung dipengaruhi kecepatan denyut jantung dan volume darah yang dipompakan pada
setiap denyutan. Meningkat Terjadi akibat peningkatan kecepatan denyut jantung dan volume
sekuncup . Pengaruh latihan fisik terhadap sistem kardiovaskular berupa adaptasi yang
melibatkan peningkatan stroke volume, peningkatan kavitas volume dan penebalan dinding
jantung, penurunan denyut jantung baik dalam keadaan istirahat maupun selama latihan
submaksimal, serta perbaikan perfusi myocardial. Cardiac output meningkat selama aktivitas
fisik akibat dari peningkatan datak jantung dan stroke volume. Selama latihan intens stroke
volume dapat menjadi dua kali lipat. Latihan fisik meningkatkan volume ruang dan ketebalan
dinding jantung. Hal ini menjadi faktor penting peningkatan cardiac output (3) . Pada latihan
terjadi dua kejadian yaitu peningkatan curah jantung (cardiac output) dan redistribusi darah
dari otot- otot yang tidak aktif ke otot-otot yang aktif. Curah jantung tergantung dari isi
sekuncup (stroke volume) dan frekuensi denyut jantung (hart rate). Kedua faktor ini meningkat
pada waktu latihan. Redistribusi darah pada waktu latihan menyangkut vasokonstriksi
pembuluh darah yang memelihara daerah yang tidak aktif vasodilatasi dari otot yang aktif yang
disebabkan oleh kenaikan suhu setempat, CO2 dan asam laktat serta kekurangan oksigen.(Fox.
1993, Soekarman.1986)

Sumber: Tyaradhia Ranita Eltidar. PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP SISTEM


KARDIOVASKULAR . Jurnal Medika Hutama. Vol 03 No 01, Oktober 2021
5. Tekanan darah dan denyut nadi Tn. A mengalami peningkatan setelah berolahraga karena
adanya perubahan aktivitas dari jantung dan respon dari pembuluh darah.

a. Identifikasi berbagai komponen pada sistem kardiovaskuler yang berperan dalam


perubahan denyut nadi dan tekanan darah!
Adanya keterlibatan sistem kerja saraf simpatik dan parasimpatik juga menjadi para- meter yang
mempertahankan kestabilan tekanan darah. Saraf simpatik dan parasimpatik adalah saraf otonom
atau saraf yang bekerja tanpa disadari. Kedua saraf ini bekerja secara berla- wanan. Saraf
simpatik berpangkal pada sum- sum tulang belakang sedangkan saraf parasim- patik bekerja
pada sumsum lanjutan. Sistem saraf simpatik diaktifkan dalam keadaan stres. Dalam hal ini,
beban latihan dapat dianggap sebagai keadaan stres yang memicu bekerjanya sistem saraf
simpatik. Respon saraf simpatik dalam hal ini adalah mempercepat detak jan- tung dan
menyebabkan kontraksi pembuluh darah. Kontraksi pada pembuluh darah mem- buat tekanan
pada pembuluh darah menjadi meningkat. Respon balik diberikan oleh saraf parasimpatik yaitu
dengan melebarkan pem- buluh darah sehingga aliran darah tetap lancar dan dapat dipertahankan
stabil.

1) 2)
Sumber : Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih , Marina Hardiyanti , Fadhila Ika Sani. Vol
3.Jakarta:2015

b. Jelaskan struktur jaringan pada jantung dan pembuluh darah yang terlibat dalam
perubahan fisiologi tersebut!

Jantung merupakan organ berotot (miokardium) yang sama seperti otot lain yang memiliki
perbedaan secara mikroskopik. Miokardium merupakan sebuah kantung spesial dengan empat
ruang yang saling terhubung. Seluruh jantung di tutupi oleh kantung jaringan ikat (perikardium)
dan pada bagian dalam dan katup jantung dilapisi oleh endokardium (Janson, 2010).
Endokardium merupakan lapisan endothelium dan jaringan ikat yang longgar (Mutschler, 1991).

Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu: 1) Luar/pericardium

Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung yang
terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri
dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung
ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu
jantung.
2) Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan miokardium yaitu:
a) Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam
mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
b) Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke

apeks jantung.
c) Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik(atrium dan ventrikel).
3) Dalam / Endokardium

Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan
endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.

Struktur pembuluh darah

Pembuluh darah terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut (Eroschenko, 2010):

1. Tunika intima (tunika interna) terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi permukaan
dalam pembuluh. Di bawah endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas jaringan
penyambung jarang halus yang mengandung sel otot polos yang berperan untuk kontraksi
pembuluh darah.
2. Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar (sirkuler). Pada
arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu membrana elastik interna.
Membran ini terdiri atas elastin, berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat berdifusi
melalui lubang- lubang yang terdapat dalam membran dan memberi makan sel-sel yang
terletak jauh di dalam dinding pembuluh. Pada pembuluh besar, sering ditemukan
membrana elstika externa yang lebih tipis yang memisahkan tunika media dari tunika
adventisia yang terletak di luar.
3. Tunika adventisia terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut- serabut elastin. Pada
pembuluh yang lebih besar, vasa vasorum (pembuluh dalam pembuluh) bercabang-
cabang luas dalam tunika adventisia.
4. Vasa vasorum memberikan metabolit-metabolit untuk tunika adventisia dan tunika media
pembuluh-pembuluh besar, karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberi makanan
oleh difusi dari aliran darah.

Sumber : Guyton and Hall. Textbook Of Medical Physiology. Edisi 12, Saunder Elsevier : 2011

6. Jelaskan mengapa dan bagaimana denyut nadi dan tekanan darah Tn. A menurun
setelah beristirahat?
Meningkatnya ruang ventrikel dan kekuatan kontraksi jantung akan menyebabkan peningkatan
terhadap volume sekuncup (stroke volume). Dengan meningkatnya volume sekuncup, untuk
memenuhi kebutuhan darah yang mengangkut O2 dan hasil metabolisme lain berupa CO2 dan
asam laktat maka tidak dibutuhkan pemompaan jantung dengan frekuensi yang terlalu tinggi.
Hal ini dinyatakan bahwa seseorang yang berlatih secara aerobik secara berangsur-angsur
terjadi peningkatan ruang ventrikel dan penurunan denyut nadi istirahat. Penurunan frekuensi
denyut nadi istirahat dapat mencapai di bawah 60 denyut permenit dan bahkan dapat
mencapai lebih rendah dari 40 denyut permenit 6.

Sumber : I Nengah Sandi. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi. Volume 4 :
2016
7. Dalam kondisi istirahat maupun aktivitas fisik, otot jantung selalu memerlukan energi
yang berasal dari metabolisme. Apakah energi untuk metabolisme otot jantung Tn. A
pada saat istirahat dan beraktivitas fisik berasal dari sumber yang sama? Jelaskan!

Untuk sebelum melakukan aktivitias fisik dikatakan bahwa Perhitungan zat gizi harian seorang
atlet terdiri dari proporsi zat gizi yang dibutuhkan terhadap kalori total. Menurut Komariah
(2017), proporsi zat- zat gizi dari kebutuhan kalori total untuk karbohidrat sebanyak 60 - 70 %,
untuk lemak sebanyak 20 - 25%, dan untuk protein sebanyak 10 - 15%. Namun jika setelah
melakukan aktivitas untuk memulihkan simpanan energi dan zat gizi (memulihkan simpanan
glikogen, mengembalikan status hidrasi dan keseimbangan elektrolit)

Djoko (1996) mengatakan syarat-syarat makanan setelah pertandingan :

1. (a)  Cukup energi


2. (b)  Tinggi karbohidrat ( 60 – 70 % ), vitamin dan mineral
3. (c)  Cukup protein dan rendah lemak
4. (d)  Banyak cairan

Sumber :
https://doi.org/10.5281/zenodo.3340183
I Ketut Sudiana. Jurnal Asupan Nutrisi Seimbang

Anda mungkin juga menyukai