Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah…...........................................................................................................
1.3 Pembatas Masalah...............................................................................................................
1.4 Tujuan...................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................

2.1 Trigger...................................................................................................................................

2.2 Clarify Unfamiliar Terms...................................................................................................

2.3 Define The Problems..........................................................................................................

2.4 Brainstorm Possible Hypothesis Or Explenation...........................................................


2.5 Arrange explanation into a tentative solution................................................................

2.6 Learning Objective..............................................................................................................

2.7 Gather Information and Private Study…………………………………………………..

2.8 Share The Result Of Information Gathering And Private Study................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anatomi adalah ilmu yang mempelajari suatu bangun atau suatau bentuk dengan menguraikan
ke dalam bagian-bagiannya.
Dilihat dari sudut kegunaan, bagian paling penting dari anatomi khusus adalah yang mempelajari
tentang manusia dengan berbagai macam pendekatan yang berbeda.
Anatomi tubuh sanagat penting untuk di pelajari, khususnya bagi mahasiswa kesehatan. Sebab
ketika sudah di rumah sakit sebagai tenaga kesehatan dituntut untuk dapat melayani pasien. Untuk
itula makalah ini dibuat, sebagai langkah awal untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Kenapa pergelangan tangan Tn. Oti sangat bengkak, kaku, dan sangat sakit bila digerakkan?
1.2.2 Apa hubungan nyeri yang dirasakan sebelumnya dengan kejadian ini?
1.2.3 Bagian otot mana yang mengalami cedera otot?
1.2.4 Mekanisme cedera otot?
1.2.5 Bagaimana penanganan cedera otot?
1.3 Pembatas Masalah
Pada makalah ini kami akan memahami lebih dalam informasi yang didapat dari berbagai
sumber di buku teks mengenai muskuloskeletal. Seperti anotomi, fisiologi, biokimia, dan histologi.
1.4 Tujuan
1.4.1 Mengetahui macam-macam cedera otot dan tulang.
1.4.2 Mengetahui fisiologis dari cedera otot.
1.4.3 Mengetahu bagaimana penanganan pertama dari cedera otot.
1.4.4 Mengetahui cedera yang bersifat emergency.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TRIGGER 6. “NYERI PADA PERGELANGAN TANGAN Tn. OTI”

Tn. Oti usia 30 tahun, mempunyai hobi angkat besi. Ketika sedang berolahraga Tn. Oti
tiba-tiba menjerit keras sambilterjatuh ke lantai. Untung saja barbell yang sedang diangkat oleh
Tn. Oti tidak menimpa badannya saat terjatuh. Saat diperiksa ternyata pergelangan tangan Tn.
Oti sangat bengkak, kaku dan sangat sakit bila digerakkan. Tn. Oti mengakui bahwa
beberapahari sebelumnya pergelangan tangan yang sama sudah memulai dirasakan sedikit nyeri
setiap digerakkan, tapi Tn Oti selalu mengabaikan rasa nyeri tersebut. Setelah ditangani awal
dirumah, Tn. Oti dibawa ke rumah sakit. Dokter yang memeriksa mendiagnosis Tn. Oti
mengalami cedera otot yang lumayan berat dan perlu penanganan segera, sehingga Tn.Oti
harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

2.2 CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

1. Cedera otot : suatu kondisi yang ditandai dengan otot-oto serta tendon pada otot ang
tertarik berlebihan karena tekanan besar yang disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat
atau yang sederhana namun berulang.
2. Nyeri : sensasi rasa seperti ditusuk-tusuk jarum atau seperti dijepit pada bagian tubuh.

2.3 DEFINE THE PROBLEM

1. Kenapa pergelangan tangan Tn. Oti sangat bengkak, kaku, dan sangat sakit bila digerakkan?
2. Apa hubungan nyeri yang dirasakan sebelumnya dengan kejadian ini?
3. Bagian otot mana yang mengalami cedera otot?
4. Mekanisme cedera otot?
5. Bagaimana penanganan cedera otot?

2.4 BRAINSTROM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION

1. Karena ia mengalami cedera otot dan kontraksi otot yang berlebihan.


2. Awalnya ia hanya merasakan nyeri pada pergelangan tangannya, tetapi karena tidak
ditangani dengan baik maka terjadilah cedera otot yang berat.
3. Bagian yang mengalami cedera otot pada pergelangan tangan adalah M.Flexor digitorum,
Superficialis, M.Flexor carpi radidis, M.Palmaris longus, M.Flexor carpi ulnaris, M.Extenson
digitorum.
4. Mekanisme cedera otot : setiap pulsa kalsium sekitar 1/20 detik dan menghasilkan apa yang
disebut sebagai kedutan otot tunggal. Penjumlahan terjadi apabila kalsium dipertahankan
dalam kompartemei, intra sel oleh rangsangan saraf berulang pada otot, penjumlahan
berarti masing-masing kedutan menyebabkan penguatan kontraksi, apabila stimulasi
diperpangjang maka kedutan-kedutan individual akan menyatu sampai kekuatan kontraksi
maksimum pada titik ini terjadi cedera otot.
5. obat untuk mengurangi/meredakan bengkak, obat pereda nyeri, operasi.

2.5 ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTION

Tn.Oti 30 th

Jatuh dengan
barbel

Pergelangan Sebelumnya nyeri


bengkak, kaku, pergelangan
dan sakit tangan

Penanganan
Ditangani
pertama cedera
dirumah
otot

Penanganan di
Rumah sakit
rumah sakit

Macam

Cedera otot

Patofisiologis

2.6 DEFINE LEARNING OBJECTIVE

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan :

1. Macam-macam cedera otot dan tulang.


2. Fisiologis dari cedera otot.
3. Bagaimana penanganan pertama dari cedera otot.
4. Cedera yang bersifat emergency.

2.7 GATHER NFORMATION AND PRIVATE STUDY

BELAJAR MANDIRI
2.8 SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING AND PRIVATE STUDY

1. Macam-macam cedera otot dan tulang.


a. Sprain
Regangan atau robekan pada ligament(yaitu jaringan yang menghubungkan tulang
dengan tulang disebuah persendian). Sprain terjadi oleh gerakan paksa sendi
melebihi rentang gerakannya yang normal.
Ada 3 derajat sprain :
 Derajat 1, terjadi regangan beberapa serabut ligament/mungkin robek
beberapa serabutnya, dengan sedikit atau sama sekali tanpa instabilitas
sendi.
 Derajat 2, ditemukan beberapa robekan atau pemisahan beberapa serabut
ligament disertai instabilitas moderat pada sendi.
 Derajat 3, robek total ligament, dengan tanda instabilitas menyeluruhdari
gerak sendi.

b. Strain
Cedera yang terjadi pada muskulotendinous, disebabkan oleh regangan yang
berlebihan atau dipaksa berkontraksi melawan tekanan melebihi limt
ekstensibilitasnya.
Ada 3 derajat strain :
Derjat 1, beberapa serabut otot atau tendon terengang atau robek.
Derajat 2, bengkak dapat terjadi oleh pendarahan kapiler.
Derajat 3, rupture yan komplit serabut otot diarea perut otot atau tendon.
c. Knee injuries
Cedera yang terjadi karena adanya paksaan dari tendon. Saat mengalami cedera ini
akan merasakan nyeri tepat dibawah mangkuk lutut setelah melakukan latihan
olehraga. Rasa sakit ini disebabkan oleh gerakan melompat, menerjang maupun
melompat dan turun kembali.

d. Compartment syndrome
Para atlet pada umumnya sering mengalami permasalahan(gangguan pada nyeri
atau sakit) yang terjadi pada kaki bawah(meliputi daerah antara lutut dan
pergelangan kaki). Diagnose terhadap sindrom tersebut dilakukan dengan cara
perkiraan, karena pola karakteristik(gejala) dan rasa sakit tersebut dan ukuran-
ukuran tekanan kompartemennya.
e. Fractures
Cedera fraktur tidak hanya terjadi pada bagian kaki seperti tulang paha, tulang
kering, tulang selangkangan, atau tulang telapak kaki, tapi juga kerap terjadi pada
lengan, bahu, hingga pergelangan tangan. Setiap tulang yang mendapatkan tekanan
terus-terusan diluar kapasitasnya dapat mengalami keretakan(stress fracture).
Keretakan tulang secara teknis adalah pemutusan yang terjadi pada tulang bahkan
mengalami pecah akibat adanya tekanan pada tulang yang tanpa disadari.

f. Shin splints
Disebabkan oleh adanya robekan sangat kecil pada otot-otot kaki bagian bawah
yang berhubungan erat dengan tulang gares. Pertama-tama akan mengalami rasa
sakit yang menarik-narik setlah melakukan lari. Shin splints dibedakan menjadi dua
jenis menurut lokasi sakitnya yaitu anterior shin splints pada bagian anterior(depan)
dari tulang gares(tibia) dan posterior shn splints yaitu pada bagian dalam(medial)
kaki pada tulang tibia.

2. Fisiologi cedera otot.


Cedera sering kali direspon oleh tubuh dengan tanda radang yang terdiri atas rubor
(merah), tumor(bengkak), calor(panas), dolor(nyeri), dan funetiolaesa(penurunan
fungsi).
Cedera otot terjadi saat tekanan atau stress pada otot dimana otot tidak mampu
menahannya. Ketidakmampuan otot dapat disebabkan oleh otot yang tidak siap untuk
menerima tekanan, melebihi kekuatan otot tersebut, dan otot terlalu sering digunakan.
Gejala cedera otot yaitu nyeri semakin hebat bila otot tersebut dipaksakan untuk
digunakan. Setelah terjadinya cedera maka tubuh akan merespon secara fisiologis
sehingga terjadi peradangan pada daerah yang mengalami cedera. Cara memulihkan
kerusakan jaringan dan organ kembali :
a. Membuang sel yang sangat rusak sehingga tidak dapat berfungsi kembali.
b. Menggantinya dengan sel baru.

Cedera otot, yang juga dikenal sebagai otot tertarik (kram), merupakan suatu kondisi
yang ditandai dengan otot-otot serta tendon pada otot yang tertarik berlebihan
karena tekanan besar yang disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat atau yang
sederhana namun berulang. Cedera ini dapat mempengaruhi otot manapun namun
lebih sering terjadi pada punggung bawah, bahu, leher, dan hamstring (otot di
belakang paha). Kebanyakan kasus ringan dapat diobati dengan metode pertolongan
pertama sedangkan kasus yang parah mungkin memerlukan perhatian medis yang
lebih lengkap termasuk operasi. Gejala Utama Cedera Otot.
Selain nyeri, gejala utama dari cedera otot adalah:

 Pembengkakan

 Memar atau kemerahan

 Luka sayatan terbuka

 Rasa nyeri berkepanjangan

 Tidak dapat menggerakan otot

 Kejang otot

 Otot kaku

 Lelah

3. Penanganan cedera otot meliputi PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression, and
Elevation):
 Protection
Pada daerah yang terkena cedera diberikan perlindungan agar terhindar dari
kerusakan lebih lanjut.
 Rest
Otot yang cedera harus diistirahatkan untuk mempercepat penyembuhan. Penggunaan
yang dipaksakan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.
 Ice
Penggunaan es ditujukan untuk beberapa hari pertama (3 hari pertama sejak cedera)
untuk mengurangi reaksi peradangan. Es dilapisi dengan handuk atau kain dan
ditempelkan pada bagian yang cedera. Tidak boleh menempelkan langsung es dengan
kulit.
 Compression
Untuk mencegah pembengkakan yang hebat dapat dilakukan kompresi dengan
menggunakan stoking. Namun tidak boleh terlalu ketat karena dapat menyebabkan
penekanan pada pembuluh darah dan saraf.
 Elevation
Bila cedera terjadi pada daerah kaki, maka posisi kaki dinaikkan agar lebih tinggi dari
posisi jantung saat berbaring. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pembengkakan.

4. Cedera yang bersifat emergency


Fraktur terbuka merupakan emergensi bedah. Komplikasi jangka panjang adalah
terancamnya tungkai, dan dalam kasus infeksi sistemik, mengancam jiwa. Tantangan
penatalaksanaan yang sulit pada fraktur terbuka telah dikenal selama berabad-abad.
Amputasi telah menjadi pengobatan menetap sampai pertengahan abad ke 18, dimana
teknik antiseptik mulai digunakan. Antiseptik, bersama dengan debridement semua
jaringan yang terkontaminasi dan devitalisasi, membuktikan reduksi pertama pada
mortalitas. Kemajuan serentak pada profilaksis antibiotik, debridement agresif dan
manajemen luka terbuka, flap otot rotasional, transfer jaringan bebas, dan teknik
cangkok tulang memperlihatkan peningkatan yang dramatis pada kemampuan kita
untuk menangani fraktur terbuka berat sebagai akibat dari kecelakaan kendaraan
bermotor dan luka tembak.
Penanganan cedera yang bersifat emergency dengan mengamankan dan
mengaplikasikan prinsip ABCDE :
a) Airway, dengan control servikal. Yang pertama kali dinilai adalah kelancaran
jalan nafas.
b) Breathing, setelah mengamankan airway maka selanjutna kita harus
menjamin ventilasi yang baik.
c) Circulation, ketika mengevaluasi sirkulasi maka yang harus diperhatikan
disini adalah volume darah, pendarahan, dan cardiac output.
d) Disability, menjelang akhir survey primer maka dilakukan evaluasi singkat
terhadap keadaan neurologis.
e) Exposure, pasien harus dibuka keseluruhan pakaiannya, seiring dengan cara
menggunting, guna memeriksa dan evaluasi pasien.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari suatu bangun atau suatau bentuk dengan menguraikan
ke dalam bagian-bagiannya. Anatomi tubuh sanagat penting untuk di pelajari, khususnya bagi
mahasiswa kesehatan. Sebab ketika sudah di rumah sakit sebagai tenaga kesehatan dituntut untuk
dapat melayani pasien. Untuk itula makalah ini dibuat, sebagai langkah awal untuk mempelajari
anatomi tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai