Anda di halaman 1dari 36

EUROLOGI DASAR

SENSASI SOMESTETIK

Present from group 4 Fisioterapi D


MEMBER OF

OF
1. Atiqah Najwa (220306501009)
2. Nur Latifah (220306501013)

GROUP 4 3. Septirahelis Nur Afifah


(220306501021)
4. Resky Amelia Rahayu
(220306502031)
5. Al Kayyisa Insan Sutar
(220306502035)
6. Ahmad Daffa Putra Yuslinra
(220306502055)

Present from group 4 Fisioterapi D


LESSON# 1:

SENSASI

SENSASI

SOMESTETIK
Lobus parietalis terutama bertanggung jawab
untuk menerima dan mengolah masukan
sensorik seperti sentuhan, tekanan, panas,
dingin dan nyeri dari permukaan tubuh. Sensasi-
sensasi ini secara umum dikenal sebagai
sensasi somestetik.
KORTEKS
SOMATOSENSORIK
Sensasi somestetik dikirimkan ke otak
melalui sistem saraf somatosensorik dan
membantu kita merasakan dan merespons
stimulus lingkungan seperti sentuhan,
gerakan, dan suhu.
KLASIFIKASI SENSASI

SENSASI

SOMESTETIK
Sensasi mekanoreseptor Sensasi nyeri Sensasi TERMOReseptor

Sensasi Sensasi nyeri,


Sensasi yaang
mekanoreseptor diaktifasi oleh
mendeteksi suhu panas
mendeteksi rangsangan beberapa faktor yang
dan dingin.
seperti sentuhan, merusak jaringan
tekanan, dan getaran
atau vibrasi.
SENSASI
MEKANORESEPTOR

Sensasi mekanoreseptor mendeteksi rangsangan seperti


sentuhan atau raba, tekanan, dan getaran atau vibrasi.
terdapat setidaknya 6 jenis reseptor taktil pada kulit,
yaitu:

1. Ujung saraf bebas (free nerve ending)


2. Korpuskula Meissner
3. Discus Merkel
4. Organ ujung rambut (hair end organ)
5. Ujung organ ruffini (ruffini's endings)
6. Korpuskula Paccini
Ujung saraf bebas

• dapat dijumpai
Korpuskula Meissner
disemua bagian kulit
dan jaringan lainnya
seperti pada kornea • dapat dijumpai pada
mata bagian kulit yang tidak
• fungsinya untuk berambut seperti bibir
mendeteksi rabaan dan dan ujung jari
tekanan • berfungsi sebagai
reseptor raba atau
sentuhan halus, serta
getaran berfrekuensi
rendah.
Discus merkel

• biasanya dijumpai pda


Organ ujung rambut
ujung jari dan bibir,
juga pada bagian yang
berambut • merupakan serabut
• reseptor bagi saraf pada pangkal
sentuhan ringan, juga rambut
sebagai sensor terhadap • berfungsi mendeteksi
bentuk atau struktur pergerakan objek pada
benda yang kita sentuh permukaan tubuh dan
kontak awal terhadap
tubuh
Ujung organ ruffini

• dapat dijumpai pada


Korpuskula paccini
selaput semdi
• berfungsi untuk
menjalarkan sinyal • terletak tepat dibawah
yang datang terus kulit
menerus misalnya raba • reseptor ini terutama
dan tekanan besar yang berguna untuk
berkepanjangan mendeteksi tekanan
kuat dan getaran
tinggi. Contohnya
senggolan dan
tonjokan
Hampir semua reseptor sensorik seperti korpuskula Meissner,
discuss Merkel, hair end organ, korpuskula paccini, dan
ruffini's endings menjalarkan sinyalnya melalui serabut saraf A
beta. Karena serabut saraf tipe ini besar dan bermyelin, maka
kecepatan penjalarannya bisa sampai 40-70 m/s.
Sedangkan ujung saraf bebas menjalarkan impulsnya melalui
serabut saraf yang kecil yaitu tipe A delta, yang mempunyai
kecepatan penjalaran sekitar 6-30 m/s.

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI

NYERI
umumnya dibagi menjadi 2, yaitu :
a. nyeri cepat (fast pain)
b. nyeri lambat (slow pain)

MENURUT
TEMPAT

1. Periferal Pain MENURUT

MENURUT

SIFAT
A. Superfisial Pain (Nyeri Permukaan)
B. Deep Pain (Nyeri Dalam)
c. Reffered Pain (Nyeri Alihan)
1. Insidentil
1. Psychogenic Pain
2. Steady
2. Phantom Pain
3. Paroxysmal
3. Radiating Pain
4. Intractable Pain

MENURUT

MENURUT
MENURUT

MENURUT

BERAT

BERAT WAKTU

WAKTU
RINGANNYA SERANGAN
1. nyeri ringan 1. nyeri akut
2. nyeri sedang 2. nyeri Kronik Nonmalignan
3. nyeri berat 3. Nyeri Kronik Malignan

MENURUT SUMBERNYA
1) Trauma-Trauma
a. Mekanik
PENYEBAB b. Thermis

RASA NYERI:
c. Khemis
d. elektrik
2) Gangguan sirkulasi darah dan
kelainan pembuluh darah.
3) Trauma Psikologi
NYERI VISERAL
Salah satu tipe dari nyeri nosiseptik
Persarafan (nosiseptor) berada di organ dalam tubuh.
Ketika nosiseptor mendeteksi impuls yang tinggi akibat

peregangan organ, inflamasi atau iskemik. Contoh:

pankreatitis, batu ginjal.


Nyeri yang dirasakan seperti tertindih, kram, terperas

Nyeri yang dirasakan biasanya diffuse dan tidak

terlokalisasi
Nyeri dapat dirasakan pada area organ yang mengalami

gangguan atau dapat juga pada area kulit disekitarnya,

dinamakan referred pain


NYERI KEPALA
Nyeri kepala merupakan keluhan

pasien yang paling umum dan paling

banyak membawa pasien berobat.


Nyeri kepala bukan diagnosis namun

merupakan gejala dari banyak

penyakit baik neurologis maupun

non neurologis.

NYERI KEPALA

PRIMER SEKUNDER

INTRAKRANIAL EKSTRAKRANIAL
TtH (Tension

type headache) Migrain Cluster

Nyeri belakang

Nyeri kepala sebelah Nyeri sekitar mata


kepala
Berdenyut Rasa tertusuk
Menekan, berat
Nyeri sedang-berat Berat
Nyeri rungan-berat
Menstruasi,
Alkohol, rokok
Berhubungan

Perjalanan
dengan stress
Mekanisme kontrol terhadap nyeri
Mekanisme timbulnya nyeri di dasari oleh proses multipel
yaitu nosisepsi,sensitisasi perefier, perubahan fenotip,
sensitisasi sentral, eksitabilitas ektopik, reorganisasi
struktural, dan penurunan inhibisi.
Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif
nyeri terdapat empat proses tersendiri:
1. Transduksi
2. Konduksi
3. Transmisi
4. Persepsi
5. Modulasi
FISIOLOGI MEKANISME NYERI
TRANSDUKSI
KONDUKSI
TRANSMISI
TRANSMISI
MODULASI SENTRAL
MODULASI SENTRAL
MODULASI PERIFER
PENGHANTAR IMPULS NYERI KE SSP
Pada saat memasukin Medulla Spinalis, sinya nyeri akan di hantarkan ke Sistem Saraf Pusat (SSP)
melalui dua jalur, yaitu
SPINOTALAMIKUS ANTERIOR & SPINOTALAMIKUS LATERAL
SPINOTALAMIKUS ANTERIOR DAN SPINOTALAMIKUS
LATERALIS
POSTERIOR COLUMN MODIAL LEMNISCUS
POSTERIOR COLUMN MODIAL

LEMNISCUS
SARAF SENSORIK PERIFER

DORSAL ROOT GANGLION (DRG)


NAIK KE ATAS, IPSILATERAL, DI

FASIKULUS KUNEATUS & GRASILIS


BERSINAPS DI NUKLEUS KUNEATUS &

GRASILIS DI LEVEL MEDULLA

OBLONGATA

MENYEBERANG KE MEDIAL LEMNISCUS


THALAMUS
(VENTROPOSTEROLATERAL NUCLEUS)

KORTEKS SENSORIK (GIRUS

PASCASENTRALIS)
Sensasi suhu
Manusia dapat merasakan berbagai derajat sensasi suhu yang terdapat di lingkungan
sekitarnya, mulai dari dingin sampai panas. kemampuan ini dimungkinkan karena
adanya reseptor khusus (termoreseptor) yang mendeteksi perubahan suhu yang
terjadi.

Termoreseptor adalah sekelompok ujung saraf yang ditemukan di kulit untuk


menangkap dan merespons perubahan suhu. Termoreseptor dapat mendeteksi panas
dan dingin, dan ditemukan di seluruh kulit untuk memungkinkan penerimaan
sensorik ke seluruh tubuh. reseptor panas lebih dekat ke permukaan kulit, sementara
reseptor dingin ditemukan lebih dalam dermis.
Ada tiga jenis termoreseptor di kulit:
Sel Krausse. Diaktifkan saat mendeteksi sensasi dingin.
Mereka dapat ditemukan di lapisan kulit yang paling dalam
dan di lidah.
Sel-sel Ruffini. Diaktifkan saat bersentuhan dengan sumber
panas. Mereka ditemukan di area terdalam dari dermis.
Ujung saraf bebas, mendeteksi suhu panas dan dingin.

Jumlah sel Ruffini yang dimiliki manusia lebih sedikit


dibandingkan dengan sel Krausse. Ini hanya dapat ditemukan di
ujung jari, telapak tangan, dan telapak kaki.

Anda mungkin juga menyukai