Anda di halaman 1dari 5

Gerakan shalat sebagai Latihan fisik

dalam kegiatan shalat, melibatkan aktivitas fisik yang meliputi berdiri, rukuk,
sujud dan duduk secara berurutan.

Fatimah Ibrahim & Siti A. Ahmad melakukan penelitian yang berjudul

“Investigasi Aktivitas Elektromiografi selam Salat dan Latihan Peregangan”. dalam

penelitian tersebut membandingkan tiga gerakan utama Salat (takbir, rukuk dan sujud)

dengan latihan peregangan yang mirip dengan tiga gerakan tersebut. aktivitas otot

yang diteliti adalah biceps brachii, triceps brachii, pectoralis mayor dan upper

trapezius. Ditemukan bahwa semua gerakan shalat yang diteliti menghasilkan

aktivitas EMG yang serupa dengan latihan peregangan, kecuali pada otot upper

trapezius. hal Ini membuktikan bahwa salat memiliki efek muskuloskeletal seperti

peregangan.

studi ini menyelidiki aktivitas otot antara solat dan latihan peregangan. tiga
postur salat telah diteliti dan dibandingkan dengan latihan peregangan yang
serupa dengan takbir, rukuk dan sujud. ditemukan bahwa semua postur yang
diteliti menghasilkan aktivitas EMG yang serupa dengan latihan peregangan. dari
biceps brachii, triceps brachii, pectoralis major

 Berdiri (Takbir)

pada saat berdiri (takbir), kedua tangan diangkat sampai ujung jari sejajar dengan

daun telinga kemudian diturunkan lalu bersedekap di dada / perut / pusar dengan

posisi tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri. pada posisi ini, yang

terjadi pada otot dan sendi dapat dilihat pada tabel 1.1
sendi tipe pergerak otot batas ROM
an normal saat salat
ROM (derajat)
(derajat)
bahu synovial rotasi anterior deltoid, pectoralis 0-90 90
ball & internal major, teres major, latissimus
socket dorsi, dan subcapsularis
pergelangan bi-axial fleksi flexor carpi radialis, palmaris 0-90 60
tangan ellipsoid longus, flexor carpi ulnaris

ekstensi extensor carpi radialis longus


and brevis, extensor carpi
ulnaris
sikut hinge fleksi brachialis, brachioradialis, 0-145 125
biceps dan pronator teres
ekstensi triceps dan anconeus 0-5 0
pronasi pronator quadratus, pronator 0-90 45
teres
metacarpoph ellipsoid fleksi, flexor digitorum profundus, 0-90 of 90
alangeal & plane ekstensi, superficialis, dorsal interossei, MP joint
(MP) / synovial abduksi palmer interossei, flexor
proximal & digitiminimi brevis, extensor
interphalang adduksi digitorum, extensor indicis,
eal / distal flexor pollicis longus and brevis,
interphalang extensor pollicis longus and
eal brevis, abductor pollicis brevis
and longus, adductor pollicis
temporoman condylar mulut external pterygoids, masseter 3-6 cm sekitar 2
dibular terbuka antara cm,
gigi atas selama
dan salat
mulut temporalis & internal pterygoid bawah lebih
tertutup ketika aktif
rahang karena
terbuka, menguca
biasanya pkan
mulut ayat-ayat
tebuka &
tertutup
hingga
2000 kali
perhari

 posisi Rukuk

rukuk dilakukan dengan menggerakkan vertebral colum ke arah depan, terutama pada

sendi lumbalis (lumbar joint) , dan disokong oleh kedua tangan yang lurus memegang

kedua lutut yang hiperekstensi. setelah mengucapkan doa, kembali lagi ke keadaan
sebelumnya sampai vertebral column vertikal. sendi dan otot yang berperan dalam

posisi rukuk (membungkuk) dapat dilihat pada tabel 2

sendi tipe pergerakan otot batas ROM saat


normal ROM salat
(derajat) (derajat)
vertebral complex fleksi rectus 0-75 65
column type of abdominis
(thoraco- synovial pada kedua
lumbar part) (symphyses) sisi

ekstensi the erector 0 0 (gerakan


spinae yang terjadi
complex, dari fleksi
splenius and ke ekstensi)
semispinalis
capitis

 sujud
dari posisi berdiri kemudian berlutut lalu menundukkan kepala dan
menyentuhkan dahi ke tanah / dasar dengan telapak tangan sejajar dengan
telinga dan sikut di fleksikan selama beberapa detik. karena gerakan tersebut,
terjadi penekanan arteri yang bermacam-macam pada tubuh, sehingga aliran
darah ke otak meningkat. sujud dapat membantu memperbaiki sirkulasi serebral
dan menghindari penyakit otak iskemik. sendi dan otot yang berperan dalam posisi
rukuk (membungkuk) dapat dilihat pada tabel 3

sendi tipe pergerakan otot batas ROM saat


normal salat
ROM (derajat)
(derajat)
hip synovial flexi iliacus, psoas, 0-90 0
ball and straight and (dengan
socket reflected head of lutut yang
rectus femoris, ekstensi)
Sartorius

ekstensi Glutius maximus, 0-120 70


biceps femoris, (dengan
semitendinosus, lutut yang
difleksikan)
semimembranosus, 0-30 0
adductor magnus (dengan
lutut yan
ekstensi)
knee synovial fleksi long & short head 0-130 130
hinge and of biceps femoris,
synovial semitendinosus,
gliding semimembranosus,
gastrocnemius

ekstensi quadriceps 0-15 0


femoris, long and
short head of
rectus femoris,
vastus lateralis,
vastus medialis,
vastus intermedius
ankle synovial dorsifleksi tibialis anterior, 0-20 0
hinge extensor hallusis
longus, ekstensor
digitorum longus,
peronius tertius

plantar gastrocnemius, 0-45 45 of right


fleksi soleus, plantaris, ankle at
peroneus longus, the tie of
peroneus brevis, sitting on
tibialis posterior, leg with
fleksor digitorum flexed
longus, fleksor knee
halluces longus

 duduk & salam

setelah sujud dilakukan Posisi duduk (tasyahud), tumit kaki harus menekan pada

daerah perineum, di samping itu punggung kaki kanan harus diletakkan di atas telapak

bagian depan kaki kiri dan tumit kaki kanan menekan pada pangkal paha (bokong)

sebelah kanan, serta jari-jari kaki kanan berdiri diatas tanah dengan posisi menghadap

kiblat. Posisi tumit tersebut menimbulkan pijatan terhadap anggota kelamin, misalnya

aliran kandung kemih (urethra). Manfaat lainnya dapat mengatasi masalah haid

(menstruasi) pada wanita dan mengatasi impotensi bagi pria. posisi ini juga

menimbulkan pijatan pada vasdeferens, bulbuscorporis cavernosi, sehingga

menghasilkan tegaknya dan kerasnya zakar (erectio) dan pijatan terhadap testis dan

epididymis.

Sikap jari kaki kanan yang berdiri diatas lantai sewaktu duduk tawaruk, menguatkan
otot-otot dari kedua telapak kaki, sehingga menghindari timbulnya penyakit ‘kaki
bertapak rata’ (pes-planus) dimana seluruh telapak kaki tercacah ke tanah yang dapat
menimbulkan pegal, linu, sakit dan cepat lelah pada kedua kaki. penderitta penyakit
pes-planus tidak dapat berdiri lama dan berjalan jauh, tidak dapat berolahraga,
terutama dalam bidang atletik. sendi dan otot yang berperan dalam posisi rukuk
(membungkuk) dapat dilihat pada tabel 4

Anda mungkin juga menyukai