dalam kegiatan shalat, melibatkan aktivitas fisik yang meliputi berdiri, rukuk,
sujud dan duduk secara berurutan.
penelitian tersebut membandingkan tiga gerakan utama Salat (takbir, rukuk dan sujud)
dengan latihan peregangan yang mirip dengan tiga gerakan tersebut. aktivitas otot
yang diteliti adalah biceps brachii, triceps brachii, pectoralis mayor dan upper
aktivitas EMG yang serupa dengan latihan peregangan, kecuali pada otot upper
trapezius. hal Ini membuktikan bahwa salat memiliki efek muskuloskeletal seperti
peregangan.
studi ini menyelidiki aktivitas otot antara solat dan latihan peregangan. tiga
postur salat telah diteliti dan dibandingkan dengan latihan peregangan yang
serupa dengan takbir, rukuk dan sujud. ditemukan bahwa semua postur yang
diteliti menghasilkan aktivitas EMG yang serupa dengan latihan peregangan. dari
biceps brachii, triceps brachii, pectoralis major
Berdiri (Takbir)
pada saat berdiri (takbir), kedua tangan diangkat sampai ujung jari sejajar dengan
daun telinga kemudian diturunkan lalu bersedekap di dada / perut / pusar dengan
posisi tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri. pada posisi ini, yang
terjadi pada otot dan sendi dapat dilihat pada tabel 1.1
sendi tipe pergerak otot batas ROM
an normal saat salat
ROM (derajat)
(derajat)
bahu synovial rotasi anterior deltoid, pectoralis 0-90 90
ball & internal major, teres major, latissimus
socket dorsi, dan subcapsularis
pergelangan bi-axial fleksi flexor carpi radialis, palmaris 0-90 60
tangan ellipsoid longus, flexor carpi ulnaris
posisi Rukuk
rukuk dilakukan dengan menggerakkan vertebral colum ke arah depan, terutama pada
sendi lumbalis (lumbar joint) , dan disokong oleh kedua tangan yang lurus memegang
kedua lutut yang hiperekstensi. setelah mengucapkan doa, kembali lagi ke keadaan
sebelumnya sampai vertebral column vertikal. sendi dan otot yang berperan dalam
sujud
dari posisi berdiri kemudian berlutut lalu menundukkan kepala dan
menyentuhkan dahi ke tanah / dasar dengan telapak tangan sejajar dengan
telinga dan sikut di fleksikan selama beberapa detik. karena gerakan tersebut,
terjadi penekanan arteri yang bermacam-macam pada tubuh, sehingga aliran
darah ke otak meningkat. sujud dapat membantu memperbaiki sirkulasi serebral
dan menghindari penyakit otak iskemik. sendi dan otot yang berperan dalam posisi
rukuk (membungkuk) dapat dilihat pada tabel 3
setelah sujud dilakukan Posisi duduk (tasyahud), tumit kaki harus menekan pada
daerah perineum, di samping itu punggung kaki kanan harus diletakkan di atas telapak
bagian depan kaki kiri dan tumit kaki kanan menekan pada pangkal paha (bokong)
sebelah kanan, serta jari-jari kaki kanan berdiri diatas tanah dengan posisi menghadap
kiblat. Posisi tumit tersebut menimbulkan pijatan terhadap anggota kelamin, misalnya
aliran kandung kemih (urethra). Manfaat lainnya dapat mengatasi masalah haid
(menstruasi) pada wanita dan mengatasi impotensi bagi pria. posisi ini juga
menghasilkan tegaknya dan kerasnya zakar (erectio) dan pijatan terhadap testis dan
epididymis.
Sikap jari kaki kanan yang berdiri diatas lantai sewaktu duduk tawaruk, menguatkan
otot-otot dari kedua telapak kaki, sehingga menghindari timbulnya penyakit ‘kaki
bertapak rata’ (pes-planus) dimana seluruh telapak kaki tercacah ke tanah yang dapat
menimbulkan pegal, linu, sakit dan cepat lelah pada kedua kaki. penderitta penyakit
pes-planus tidak dapat berdiri lama dan berjalan jauh, tidak dapat berolahraga,
terutama dalam bidang atletik. sendi dan otot yang berperan dalam posisi rukuk
(membungkuk) dapat dilihat pada tabel 4