B. Anatomi
Otot Hamstring merupakan otot yang terletak di bagian belakang paha tepatnya disepanjang
bagian belakang kaki dan akhirnya terselip pada bagian atas tulang atas kaki, yaitu tibia dan
fibula. Karena otot hamstring ini melewati atau menyilang pada dua persendian yaitu persendian
pinggul dan lutut maka fungsi otot hamstring bervariasi. Misalnya, pada saat terjadi kontraksi
otot hamstring, pinggul akan menegang, menyebabkan posisi paha menjadi membengkok ke arah
depan tubuh kita, sejajar dengan torso. Selain itu, pada saat berjalan normal, hamstring akan
menekuk lutut.
Hamstring merupakan kelompok otot yang terdiri dari 3 otot, yaitu :
a.) M. Semimembranosus
terletak paling medial diantara ketiga otot hamstring
origo : tuberositas ishii
insertion : bagian posterior pada condylus medialis tibia
fungsi : ekstensi hip ; fleksi knee ; internal rotasi hip pada saat fleksi knee
b). M. Semitendinosus
terletak diantara semimembranosus dan biceps femoris
origo : tuberositas ishii
insertion : permukaan atas bagian medial pada tibia
fungsi : ekstensi hip ; fleksi knee ; internal rotasi hip pada saat fleksi knee
c). M. biceps femuris
merupakan salah satu dari ketiga otot hamstrings, terletak paling lateral
origo : tuberositas ishii ; distal linea aspera tulang femur ; bagian lateral
supra condylus
insertion : condylus lateral tibia ; colum femur
fungsi : ekstensi hip ; fleksi knee ; lateral rotasi hip pada saat fleksi knee
C. Mekanisme cedera
Otot-otot hamstring merupakan struktur yang sering kali mengalami cedera. Gangguan tersebut
dapat berupa robekan atau regangan otot. Cedera hamstring paling sering terjadi dalam olah raga
seperti lari, sepakbola, basket, dll. Cedera dapat ringan sampai berat. Pada cedera yang ringan,
biasanya kita hanya mengalami robekan kecil pada hamstring sehingga hanya mengalami
perasaan seperti tertekan pada paha bagian belakang. Pada cedera yang berat, terjadi apabila otot
hamstring terputus dan bahkan terpisah dari bagian-bagiannya sehingga akan menimbulkan nyeri
yang hebat hingga tidak dapat berjalan.
D. Tanda tanda umum :
F. Terapi.
Pada masa akut dilakukan RICE :
Rest, daerah yang cedera diistirahatkan.
Ice, memberikan kompres es pada daerah yang sakit
Compression, Menekan daerah yang sakit dengan perban elastis
Elevasi, memposisikan tungkai yang sakit lebih tinggi dari tubuh
Setelah bengkak mulai berkurang diberikan terapi fisik dengan cara :
Menekan daerah yang sakit dengan perban elastis
Memakai tongkat jika timbul rasa nyeri saat berjalan
Meregangkan dengan perlahan paha dan pinggul
Dilakukan Operasi, jika otot mengalami robekan yang parah atau sudah benar benar lepas dari
tulang. Setelah dilakukan operasi maka atlet harus mengikuti program rehabilitasi yang diberikan
oleh fisioterapi.
Untuk penanganan nyeri diberikan TENS atu bisa juga dengan sport massage dengan tujuan
untuk mendapatkan rileksasi otot.
Menjaga kebugaran tubuh yang meliputi :
o Daya tahan / endurance
o Kekuatan otot
o Keseimbangan
o Koordinasi
o Kelentukan
o Kecepatan reaksi
o Daya ledak otot
Penguatan secara bertahap dengan plyometrics lower extremity dengan tujuan untuk
mendapatkan komponen kecepatan dan kekuatan melalui suatu kontraksi otot yang maksimal.
intensitas latihan
Movement Type Example Intensity
Standing jumps on the spot Squat Jumps Low
Standing jumps Standing long jump Low-Medium
Standing multiple jumps 5 bounds Medium
Running multiple jumps 2 x 10 bounds off 7 stride run up High
Depth Jumping 2 x 6 jumps down/up off 40-100cm boxes High
Eccentric drop and hold 5 x Hop and hold High
Uphill Bounding uphill Very High
Sumber : http://ortotik-prostetik.blogspot.com/2009/04/cedera-otot-hamstring.html