Disusun Oleh :
Monica Dea Rosana 2012730063
A. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Gatal Perubahan bentuk
Baal atau estetika
Lepuh Gangguan fungsi
Koreng tubuh.
Benjolan
Alur anamnesis
Awitan Sakit (onset of disease)
Sejak kapan mulai sakit
Riwayat psikososial :
Alkohol, merokok, begadang, stres
Riwayat pengobatan :
Obat- obatan apa yang gunakan (krim, salep, lotion)
untuk mengobati kelainan kulit tersebut.
Regional
Generalisata
Lokalisasi/Regio Irisformis
Universalis
Herpetiformis
Linier
Anular
Bilateral Arsinar
Unilateral Distribusi Bentuk lesi Polisiklik
Simetris Korimbiformis
Asimetris
Diskret
Konfluens Efloresensi kulit
(primer,
sekunder)
Milier
Lentikuler
Numular
Jumlah Ukuran
Soliter Plakat
Multiple
Batas
Batas Jelas
Batas tidak
jelas
Ukuran
Miliar
Lentikular
Numular
Plakat
SUSUNAN KELAINAN/BENTUK
Linier
Sirsinar/anular
Arsinar
Polisiklik
Korbiformis
Konfluens : Dua atau lebih lesi yang menjadi satu
Diskret : Terpisah satu dengan yang lainnya
Serpiginosa : proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh
penyembuhan pada bagian yang ditinggalkan
Irisformis : Eritema berbentuk bulat lonjong dengan vesikel warna yang
lebih gelap di tengahnya
Simetrik : mengenai kedua belah badan yang sama
Inspeksi Rambut
Inspeksi kuku
Warna, kehalusan, kesimetrisan, dan adanya keretakan, begitu
juga panjang kuku, ujung kuku yang digigiti atau bergerigi dan
kebersihannnya.
Palpasi kulit
Rasakan kehangatan kulit (dingin-hangat), kemudian
kelembabannya, pasien dehidrasi terasa kering, berkeringat
terlalu banyak.
Texture kulit
Turgor
Krepitasi
Edema
Pembesaran kelenjar regional maupun generalisata.
Efloresensi
Efloresensi
primer Efloresensi
sekunder
Pemeriksaan Fisik
Primer Sekunder
Makula Skuama
Papul Krusta
Plak Erosi
Urtikaria Ekskoriasi
Nodus Ulkus
Vesikel Sikatriks
Bula
Pustul
Kista
Tumor
Abses
Palpasi rambut dan kuku
MAKULA
Efloresensi primer yang berbatas tegas, hanya berupa perubahan warna kulit tanpa perubahan
bentuk. Contoh: Melasma
PAPUL
Papul adalah penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, berdiameter
lebih kecil dari cm, dan berisikan zat padat. Contoh penyakit : acne vulgaris
NODUL
Nodul adalah masa padat sirkumskrip, infiltrat terletak di kutis atau
subkutis, diameter lebih dari 1 cm, dapat menonjol. Jika diameternya
lebih kecil dari 1 cm disebut nodulus. Contoh : acne vulgaris
VESIKEL
Vesikel adalah gelembung berisi cairan serum (jernih), ukuran diameter
kurang dari cm; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik. Contoh
Penyakit : Herpes zoster
BULA
Bula adalah vesikel yang berukuran lebih besar. Contoh penyakit :
Impetigo vesiko bulosa
PUSTULA
Pustula adalah vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian
bawah vesikel disebut vesikel hipopion. Contoh Penyakit : Acne Vulgaris
URTIKA
Urtika adalah edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-
lahan. Contoh penyakit : Urtikaria
PLAK
Plak adalah peninggian diatas permukaan kulit, permukaannya datar dan berisi zat
(biasanya infiltrat), diameternya 2 cm atau lebih. Contoh papul yang melebar atau papul-
papul yang berkonfluensi pada psoriasis.
TALENGIEKTASIS
Telangiektasis adalah pelebaran kapiler yang menetap pada kulit.
KISTA
Kista adalah ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa
sel. Kista terbentuk bukan akibat peradangan, walaupun kemudian
dapat meradang. Contoh : Keratoakantoma
EFLORESENSI SEKUNDER
SKUAMA
Skuama adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama disebut
halus (pitiriasis) akan tampak bila dilakukan kerokan atau peregangan kulit,
umumnya mirip taburan tepung atau bedak, sedangkan skuama kasar bila
langsung dapat dilihat dengan mata biasa. Contoh : Psoriasis
KRUSTA
Krusta adalah cairan tubuh yang mengering diatas kulit. Dapat
bercampur dengan jaringan nekrotik, maupun benda asing (kotoran,
obat dan sebagainnya). Contoh : Impetigo krustosa
ULKUS
Ulkus adalah hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. Ulkus
mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi. Contoh : Sifilis & ulkus mole
EROSI
Erosi adalah kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak
melampaui stratum basal. Contoh : luka garukan dari dermatitis kontak iritan
Ekskoriasi adalah kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangnya jaringan
sampai dengan stratum papilare. Contoh : luka garukan yang dalam pada
dermatitis kontak
PARUT (SIKATRIKS)
Parut (sikatriks) adalah terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tidak normal,
permukaan kulit licin dan tidak terdapat adneksa kulit.
LIKENIFIKASI
Likenifikasi adalah garis-garis lipatan/relief kulit yang tampak lebih
jelas, disertai penebalan kulit, contoh: neurodermatitis.
ABSES
Abses adalah kumpulan nanah dalam jaringan, yang berada di dalam kutis
atau subkutis
STATUS DERMATOLOGIKUS 10
PENYAKIT TERBANYAK DI RSIJ
CEMPAKA PUTIH TAHUN 2016
39
10 penyakit kulit terbanyak di
RSIJ Cempaka Putih tahun 2016
1. Dermatitis non spesifik (497 orang)
2. Akne vulgaris (346 orang)
3. Lichen simplex chronicus/neurodermatitis (155 orang)
4. Melasma (134 orang)
5. Dermatitis Kontak Alergi (121 orang)
6. Dermatitis Seboroik (109 orang)
7. Tinea Kruris (77 orang)
8. Urtikaria (73 orang)
9. Herpes Zoster (71 orang)
10. Skabies (59 orang)
1. Dermatitis non spesifik
Definisi
Peradangan kulit pada epidermis dan dermis sebagai respon
terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, yang
penyebab pasti tidak spesifik, dan lesi yang muncul juga tidak
spesifik
Etiologi
Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), dapat pula
berasal dari dalam (endogen).
Gejala Klinis
Penderita dermatitis mengeluh gatal. Batasnya dapat sirkumsrip,
dapat pula difuse. Penyebarannya dapat setempat, generalisata,
dan universalis
Stadium
Stadium akut: eritema, edema, vesikel atau
bula, erosi dan eksudasi, sehingga tampak basah
(madidans).
Stadium subakut: eritema dan edema berkurang,
eksudat mengering menjadi krusta.
Stadium kronis lesi tampak kering, skuama,
hiperpigmentasi, papul, dan likenifikasi, mungkin
bisa terdapat erosi dan eksoriasi akibat garukan
Predileksi
Tidak spesifik
Contoh Status Dermatologikus
Dermatitis tidak spesifik
Etiologi
Belum diketahui, namun beberapa faktor yang diduga
terlibat, berupa faktor intrinsik, yaitu genetik, ras
hormonal, faktor ekstrinsik berupa stress,
iklim/suhu/kelembaban, kosmetik, diet, dan obat-
obatan
Gejala Klinis
Kadang-kadang pasien mengeluh gatal dan
nyeri. Sebagian pasien terganggu secara
estetik. Manifestasi klinis berupa komedo,
papul, pustul serta kista,.
Predileksi
Tempat predileksi akne vulgaris adalah di
wajah dan leher (99%), punggung (60%), dada
(15%) serta bahu dan lengan atas.
Derajat Lesi
Definisi
Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, yang ditandai
dengan penebalan kulit dan garis kulit tampak menonjol
(likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu, akibat dari garukan
atau gosokan yang berulang-ulang karena berbagai rangsangan
pruritogenik
Etiologi
Hipotesis mengenai pruritus dapat oleh karena adanya penyakit
yang mendasari, misalnya gagal ginjal kronis, obstruksi saluran
empedu, limfoma Hodgkin, hipertiroid, penyakit kulit seperti
dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi, gigitan serangga, dan
aspek psikologis dan tekanan emosi.
Gejala Klinis
Gatal yang sangat menggangu. Lesi kulit yang
mengalami likenifikasi umumnya akan dirasakan sangat
nyaman bila digaruk sehingga terkadang pasien secara
refleks menggaruk dan menjadi kebiasaan yang tidak
disadari. Awal kelainan kulit yang terjadi dapat berupa
eritema dan edema atau kelompok papul, selanjutnya
karena garukan berulang, bagian tengah menebal,
kering dan berskuama serta pinggirnya hiperpigmentasi
Predileksi
Bagian leher, genital dan pada kaki bagian ekstensor.
Contoh Status Dermatologikus
Etiologi
Sinar ultra violet (UVA dan UVB)
Hormon, seperti esterogen, progesteron, dan MSH (Melanin Stimulating
Hormone) berperan pada terjadinya melasma.
Obat, seperti difenilhidantoin, mesantoin, klorpromasin, sitostatik, dan
minosiklin
Genetik, dilaporkan adanya kasus keluarga sekitar 20-70%
Ras, melasma banyak dijumpai pada golongan hispanik (orang Spanyol) dan
golongan kulit berwarna gelap
Kosmetika
Idiopatik
Gejala Klinis
Lesi melasma berupa makula berwarna coklat
muda atau coklat tua berbatas tegas dengan tepi
tidak teratur sering pada pipi dan hidung yang
disebut pola malar. Pola mandibular terdapat pada
dagu, sedangkan pola sentrofasial di pelipis, dahi,
alis, dan bibir atas. Warna keabu-abuan atau
kebiru-biruan terutama pada tipe dermal
Predileksi
Pada pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung dan dagu.
Contoh Status Dermatologikus
Regio fasialis
terdapat makula
hiperpigmentasi
multi miliar hingga
plakat, batas tegas
distribusi
generalisata.
5. Dermatitis Kontak Alergi
Definisi
Suatu dermatitis atau peradangan kulit yang timbul
setelah kontak dengan alergen melalui proses
sensitisasi
Etiologi
Penyebab dermatitis kontak alergi adalah alergen,
paling sering berupa bahan kimia dengan berat kurang
dari <1000 Dalton, yang juga disebut bahan kimia
sederhana. Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh
potensi sensitisasi alergen, derajat pajanan, dan luasnya
penetrasi di kulit
Gejala Klinis
Penderita umumnya mengeluh gatal. Kelainan
kulit bergantung pada keparahan dermatitis
dan lokasinya. Pada yang akut dimulai dengan
bercak eritematosa yang berbatas jelas
kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel
atau bula
Predileksi
Seluruh tubuh
Contoh Status Dermatologikus
Definisi
Penyakit kulit dengan peradangan
kronis pada area seboroik sebagai
tempat predileksinya
Etiologi
Etiologi dan patogenesis masih belum
diketahui
Dermatitis seboroik pada bayi
Pada masa bayi, dermatitis
seboroik sering dijumpai
dalam tiga bulan pertama
kehidupan berupa sisik pada
kulit kepala. Gambaran khas
yang berupa sisik-sisik
kekuningan yang muncul
segera setelah lahir. Kondisi
ini juga bisa berkembang
pada wajah dan pada lipatan-
lipatan tubuh seperti pada
daerah retroaurikular, leher,
ketiak dan daerah paha
Gejala Klinis
Pasien mengeluhkan gatal pada lesi. Lesi kulit
nampak warna kuning, merah (eritema), sisik tebal
dan berminyak.
Predileksi
Lesi lebih sering terjadi pada kulit kepala, pelipis,
dan pada glabella. Juga dapat dijumpai pada
lipatan nasolabial, lipatan retro aurikular, meatus
akustikus eksterna, daerah dada, dan daerah
punggung
Contoh Status Dermatologikus
Definisi
Dermatofitosis pada sela paha,
genitalia, daerah pubis, perineum
dan perianal.
Etiologi
Trichophyton rubrum (T. Rubrum)
Gejala Klinis
Penderita merasa gatal dan kelainan lesi berupa
plakat berbatas tegas terdiri atas bermacam-
macam efloresensi kulit (polimorfik). Bentuk lesi
yang beraneka ragam ini dapat berupa sedikit
hiperpigmentasi dan skuamasi menahun.
Predileksi
Daerah genitokrural Inguinal, genitalia, pubis,
perineum, kulit perianal.
Status Dermatologikus
Definisi
Reaksi vaskular di kulit akibat bermacam-macam
sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat
yang timbul secara cepat dan hilang perlahan,
berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di
permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo
kemerahan (flare).
Etiologi
Obat, makanan, gigitan atau sengatan serangga,
inhalan, trauma fisik, genetik dan penyakit sistemik.
Gejala Klinis
Keluhan subjektif biasanya gatal,
rasa tersengat atau tertusuk
Predileksi
Seluruh Tubuh
Status Dermatologikus
Regio antebrachii
fleksor distal sinistra
eritem dan edema
multipel polisiklik
berbatas tegas
9. Herpes zoster
Definisi
Herpes zoster yang disebabkan oleh reaktivasi infeksi virus varisela
zoster yang menyerang kulit dan mukosa
Etiologi
Virus ini berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan
ganglion kranialis. Kelainan kulit yang timbul memberikan lokasi
yang sama dengan daerah persarafan ganglion tersebut. Kadang-
kadang virus ini juga menyerang ganglion anterior, bagian motorik
kranialis sehingga memberikan gejala-gejala gangguan motorik.
Predileksi
Wajah, daerah lumbal, dan thorakal
Gejala Klinis
Gejala Prodormal
Sensasi abnormal, nyeri otot lokal, nyeri tulang, pegal, parestesi
sepanjang dermatom, gatal, rasa terbakar dari ringan sampai
berat. Nyeri dapat menyerupai sakit gigi, pleuritis, infark
jantung, nyeri duodenum, kolesistitis, kolik ginjal atau empedu,
apendisitis, nyeri kepala, malaise, demam (1-10 hari)
Gejala Erupsi
Gatal atau nyeri terlokalisata (terbatas di satu dermatom)
berupa makula kemerahan, berkembang menjadi papul, vesikel
jernih berkelompok selama 3-5 hari. Isi vesikel menjadi keruh
dan akhirnya pecah menjadi krusta (berlangsung selama 7-10
hari). Gejala khas bersifat unilateral.
Contoh Status dermatologikus :
Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan
oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabie var, hominis dan produknya
Etiologi
Sarcoptes scabie termasuk filum Arthropoda,
kelas Arachnida, ordo Ackarima, super famili
Sarcoptes.
10. Scabies
Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan
oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabie var, hominis dan produknya
Etiologi
Sarcoptes scabie termasuk filum Arthropoda,
kelas Arachnida, ordo Ackarima, super famili
Sarcoptes.
Gejala Klinis
Pruritus nokturna
Penyakit ini menyerang sekelompok orang
Adanya terowongan (kunikulus)
Menemukan tungau
Predileksi
Daerah tubuh yg memiliki lapisan korneum yg tipis,
axilla, areola mammae, sekitar umbilikal,
genital,pergelangan tangan bagian volar, sela-sela
jari, telapak tangan dan kaki
Status dermatologikus