ROSASEA, RINOFIMA
Nur Anisah Syafitri Setiawan
20090310151
Pengertian
Akne adalah peradangan kronis dari unit
Klasifikasi
A. AKNE VULGARIS DAN VARIETASNYA
Akne tropikalis
Akne fulminan
Pioderma fasiale
Akne mekanika
B. AKNE VENETATA AKIBAT KONTAKTAN EKSTERNAL
Akne kosmetika
Pomade acne
Akne klor
Akne akibat kerja
Akne deterjen
Solar comedones
Akne radiasi (sinar x, kobalt)
Akne Vulgaris
Akne vulgaris adalah peradangan kronis
Etiologi
1. Sebum : merupakan faktor utama
7.
8.
9.
Patogenesis
1. Peningkatan produksi sebum dikarenakan
Gejala klinis
Predileksi : muka, bahu, dada bagian atas, dan
Gradasi
Gradasi yang menunjukkan berat ringannya penyakit
Catatan :
Sedikit <5
Beberapa 5-10
Banyak >10
Tidak meradang : komedo putih, komedo
hitam, papul
Meradang : papul, nodul, kista
Diagnosis
Diagnosis akne vulgaris ditegakkan berdasarkan dasar
Diagnosa banding
1. Erupsi akneiformis yang disebabkan
Penatalaksanaan
Comedonal : menggunakan bahan-bahan
Bedah kulit
Tindakan bedah kulit kadang-kadang
Erupsi akneiformis
Erupsi akneiformis adalah kelainan kulit
Gejala klinis
Berbeda dengan akne, erupsi akneiformis
Diagnosis banding
1. Akne venetata : erupsi setempat pada lokasi kontak
Penatalaksanaan
Penghentian komsumsi obat yang dipakai
Rosasea
Rosasea adalah penyakit kulit kronis pada
Gejala klinis
Predileksi adalah di sentral wajah, yaitu hidung, pipi,
Diagnosis banding
1. Akne vulgaris : terjadi pada umur remaja, kulit
Penatalakasanaan
Topikal
a. Tetrasiklin, klindamisin, eritromisin dalam
salep 0,5-2,0%. Eritromisin lebih baik
hasilnya dibanding lainnya.
b. Metronidazol 0,75% gel atau krim 2%
efektif untuk lesi papul dan pustul.
c. Imidasol sendiri atau dengan ketokonazol
atau sulfur 2-5% dapat dicoba.
d. Isotretinoin krim 0,2% juga bermanfaat.
Sistemik :
a. Tetrasiklin, eritromisin, doksisiklin,
minosiklin dengan dosis sama dengan
dosis akne vulgaris beradang memberikan
hasil yang baik karena efek antimikroba
dan anti inflamasinya. Dosis kemudian
diturunkan bila lesi membaik.
b. Isotretinoin (13 cis retinoat) 0,5-1,0/kgBB
sehari dapat digunakan kecuali bila ada
rosasea pada mata. Penggunaannya
harus diamati secara ketat.
c. Metronidazol 2x500 mg/hari efektif baik
stadium awal maupun lanjut.
Lainnya :
a. Sunblock dengan SPF 15 atau lebih
dianjurkan dipakai penderita untuk
menahan sinar UVA dan UVB.
b. Masase fasial dahulu dianjurkan
dilakukan, hanya hasilnya tidak jelas.
c. Diet rokok, alkohol, kopi, pedas dapat
dilakukan untuk mengurangi rangsangan
eritem.
d. Bedah kulit; skalpel atau dermabrasi
untuk rinofima dan bedah listrik untuk
telangektasia.
Rinofima
Rinofima adalah pembesaran hidung tak
Gejala klinis
Rinofima lebih sering terjadi pada pria usia
Histopatologis
Hiperplasia epitel epidermal. Folikel
Penatalaksanaan
Pilihan pengobatana adalah bedah kulit,