Kolonisasi
Propionibacter Inflamasi
ium aknes
Gambar 1. Patogenesis akne (A)hiperkeratosis primer;
(B) komedo; (C) Papul/pustul yang inflamasi; (D) Nodul.
(3)
Akne
GEJALA KLINIS
vulgaris mempunyai tempat predileksi
di wajah dan leher (99%), punggung (60%),
dada (15%), serta bahu dan lengan atas.
Kadang-kadang pasien mengeluh gatal dan
nyeri. Sebagian pasien merasa terganggu
secara estetis. Kulit AV cenderung berminyak
atau sebore, tetapi tidak semua orang
dengan sebore disertai AV.
Efloresensi akne berupa komedo hitam
(terbuka) dan putih (tertutup), papul, pustul,
nodus, kista, jaringan parut, perubahan
pigmentasi, Komedo terbuka dan komedo
tertutup merupakan lesi non-inflamasi, papul,
pustul, nodus dan kista merupakan lesi
inflamasi.1
KLASIFIKASI SEDERHANA
Komedo merupakan lesi utama. Papul dan pustul mungkin
Akne ada tetapi memiliki ukuran yang kecil serta jumlah yang
Ringan sedikit (umumnya <10).
Pemeriksaan fisik
Menentukan derajat AV
TABEL GRADASI AV
Derajat Lesi
Ringan Komedo <20 atau lesi
inflamasi <15, atau total
lesi <30
Sedang Komedo 20-100 atau lesi
inflamasi 15-50, atau total
lesi 30-125
Berat Kista >5 atau komedo <100
atau lesi inflamasi >15,
atau total lesi >125
komedo komedo
tertutup terbuka
papul pustul
nodul
kista
DIAGNOSIS BANDING
Erupsi Akneiformis
Rosasea
Dermatitis perioral
ERUPSI
AKNEIFORMIS
ROSASEA
DERMATITIS
PERIORAL
PENATALAKSANAAN
Tujuan:
1. Mempercepat penyembuhan
2. Mencegah pembentukkan akne baru
3. Mencegah jaringan parut yang
permanen
PENATALAKSANAAN
1. Terapi lokal
2. Terapi sistemik
3. Topikal
4. Terapi fisik
5. Diet
Salah
TERAPI LOKAL
satu tatalaksana utama dalam terapi
akne adalah mencuci wajah. Dianjurkan untuk
mencuci wajah dalam sehari sebanyak 2 kali
dan dilanjutkan dengan terapi lainnya seperti
obat topikal wajah. Terlalu sering mencuci wajah
akan meningkatkan paparan sabun alkali ke
wajah sehingga dapat meningkatkan pH wajah,
mengganggu perlindungan lipid wajah dan
meningkatkan potensi terjadinya iritasi dalam
penggunaan terapi topikal. Sabun mencuci
wajah yang digunakan adalah sabun yang
mengandung benzoyl peroxide atau asam
salisilat
TERAPI SISTEMIK
Antibiotik Isotretion
Oral oin oral
Hormonal
TOPIKAL
Sulfur/
sodium Asam Retinoid
Asam azelaik
sulfocetamid salisilat topikal
e/ resorcinol
Chemical
Fototerapi
peeling
DIET
coklat susu
makana
n
berlem
ak
PENCEGAHAN
Perawatan kulit
untuk
Diet rendah
Diet rendah lemak membersihkan
karbohidrat
permukaan kulit
dan kotoran
Menghindari
faktor pemicu Menjauhi
(hidup teratur dan Penggunaan terpacunya
sehat, cukup kosmetika kelenjar minyak
istirahat, secukupnya (minuman keras,
olahraga, hindari pedas, rokok)
stres.)
Hindari
pemencetan lesi
Hindari polusi
yang tidak lege
debu
artis yang dapat
memperberat
DAFTAR PUSTAKA
1. Wasitaatmadja, S.M., 2015, Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit Fakutas Kedokteran
Universitas Indonesia.
2. Simpson, N. & Cunliffe, W., 2007, Disorders of the
sebaceous glands. dalam Burns, T., Breathnach, S.,
Cox, N. & Griffiths, C. (Eds.) Rook's textbook of
dermatology. Massachusetts, Blackwell Science.
3. Sheen, Barbara. 2005, Diseases and Disorders
akne. Framington Hills: Lucent Books.
4. Zaenglein AL, Graber EM, Thiboutot DM, Strauss JS.
2007. Acne Vulgaris and Acneiform Eruptions. In:
Wolff K, Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B, Paller A,
Leffell D, eds. Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine 7th ed. New York: McGraw-Hill