Anda di halaman 1dari 29

REFERAT

UR DIAGNOSTIK DAN PENATALAKSANAAN AKNE VULGA

Pembimbing: dr. Hj. Vita Nooraini A.H, Sp. KK

Disusun oleh: Nida Nabilah Akmal 2011730074


DEFINISI
Akne vulgaris (AV) merupakan penyakit yang
dapat sembuh sendiri, berupa peradangan
kronik folikel pilosebasea dengan penyebab
multifaktor dan manifestasi klinis berupa
komedo, papul, pustule, nodus dan kista.1
EPIDEMIOLOGI
Pada umumnya AV dimulai pada usia 12-15
tahun, dengan puncak tingkat keparahan pada
17-21 tahun. Akne vulgaris adalah penyakit
terbanyak remaja usia 15-18 tahun.1
ETIOLOGI
Penyebab Akne Vulgaris masih belum diketahui.
Beberapa etiologi yang diduga terlibat, berupa
faktor intrinsik, yaitu genetik, ras hormonal, dan
faktor ekstrinsik berupa stres,
iklim/suhu/kelembaban, kosmetik, diet dan
obat-obatan.1
PATOGENESIS
Hiperaktivasi Hiperkeratinis
kelenjar asi folikel
sebasea rambut

Kolonisasi
Propionibacter Inflamasi
ium aknes





Gambar 1. Patogenesis akne (A)hiperkeratosis primer;
(B) komedo; (C) Papul/pustul yang inflamasi; (D) Nodul.
(3)
Akne
GEJALA KLINIS
vulgaris mempunyai tempat predileksi
di wajah dan leher (99%), punggung (60%),
dada (15%), serta bahu dan lengan atas.
Kadang-kadang pasien mengeluh gatal dan
nyeri. Sebagian pasien merasa terganggu
secara estetis. Kulit AV cenderung berminyak
atau sebore, tetapi tidak semua orang
dengan sebore disertai AV.
Efloresensi akne berupa komedo hitam
(terbuka) dan putih (tertutup), papul, pustul,
nodus, kista, jaringan parut, perubahan
pigmentasi, Komedo terbuka dan komedo
tertutup merupakan lesi non-inflamasi, papul,
pustul, nodus dan kista merupakan lesi
inflamasi.1
KLASIFIKASI SEDERHANA
Komedo merupakan lesi utama. Papul dan pustul mungkin
Akne ada tetapi memiliki ukuran yang kecil serta jumlah yang
Ringan sedikit (umumnya <10).

Jumlah papul dan pustul yang cukup banyak (10-40).


Akne Jumlah komedo yang cukup banyak (10-40) juga ada.
Sedang Kadang-kadang disertai penyakit yang ringan pada badan.

Jumlah papul dan pustul yang sangat banyak (40-100),


Akne biasanya dengan banyak komedo (40-100) dan kadang-
Sedang kadang terdapat lesi nodular dalam yang besar dan
Berat terinflamasi
Akne nodulokistik dan akne konglobata dengan lesi yang
Akne parah; banyak lesi nodular/pustular yan besar dan nyeri
Sangat bersama dengan banyak komedon, papul, pustul, dan
Berat komedo yang lebih kecil.
KLASIFIKASI AKNE VULGARIS
MENURUT FOOD AND DRUG
ADMINISTRATIONS

Gambar.1 Akne vulgaris grade 1 Gambar.2 Akne vulgaris grade 2

Gambar.3 Akne vulgaris grade 3 Gambar.4 Akne konglobata


KLASIFIKASI AKNE VULGARIS
MENURUT PLEWIG DAN KLIGMAN
1 2 3 4

(1) Akne vulgaris grade I, dengan gambaran komedo terbuka


yang multiple (2) Akne Vulgaris Grade II, komedo tertutup (3)
Akne Vulgaris Grade III, papulopustul (4) Akne Vulgaris Grade
IV, gabungan komedo terbuka yang multiple, komedo
tertutup, papulopustul dan kista.
DIAGNOSIS
Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Menentukan derajat AV
TABEL GRADASI AV
Derajat Lesi
Ringan Komedo <20 atau lesi
inflamasi <15, atau total
lesi <30
Sedang Komedo 20-100 atau lesi
inflamasi 15-50, atau total
lesi 30-125
Berat Kista >5 atau komedo <100
atau lesi inflamasi >15,
atau total lesi >125
komedo komedo
tertutup terbuka

papul pustul

nodul
kista
DIAGNOSIS BANDING

Erupsi Akneiformis

Rosasea

Dermatitis perioral
ERUPSI
AKNEIFORMIS
ROSASEA
DERMATITIS
PERIORAL
PENATALAKSANAAN
Tujuan:
1. Mempercepat penyembuhan
2. Mencegah pembentukkan akne baru
3. Mencegah jaringan parut yang
permanen
PENATALAKSANAAN
1. Terapi lokal
2. Terapi sistemik
3. Topikal
4. Terapi fisik
5. Diet
Salah
TERAPI LOKAL
satu tatalaksana utama dalam terapi
akne adalah mencuci wajah. Dianjurkan untuk
mencuci wajah dalam sehari sebanyak 2 kali
dan dilanjutkan dengan terapi lainnya seperti
obat topikal wajah. Terlalu sering mencuci wajah
akan meningkatkan paparan sabun alkali ke
wajah sehingga dapat meningkatkan pH wajah,
mengganggu perlindungan lipid wajah dan
meningkatkan potensi terjadinya iritasi dalam
penggunaan terapi topikal. Sabun mencuci
wajah yang digunakan adalah sabun yang
mengandung benzoyl peroxide atau asam
salisilat
TERAPI SISTEMIK
Antibiotik Isotretion
Oral oin oral

Hormonal
TOPIKAL

Sulfur/
sodium Asam Retinoid
Asam azelaik
sulfocetamid salisilat topikal
e/ resorcinol

Benzoil Antibiotik Anti-


Isotretinoin
peroksida Topikal androgen
TERAPI FISIK

Ekstraksi Kortikostero Liquid


komedo id Intralesi Nitrogen

Chemical
Fototerapi
peeling
DIET

coklat susu
makana
n
berlem
ak
PENCEGAHAN
Perawatan kulit
untuk
Diet rendah
Diet rendah lemak membersihkan
karbohidrat
permukaan kulit
dan kotoran
Menghindari
faktor pemicu Menjauhi
(hidup teratur dan Penggunaan terpacunya
sehat, cukup kosmetika kelenjar minyak
istirahat, secukupnya (minuman keras,
olahraga, hindari pedas, rokok)
stres.)
Hindari
pemencetan lesi
Hindari polusi
yang tidak lege
debu
artis yang dapat
memperberat
DAFTAR PUSTAKA
1. Wasitaatmadja, S.M., 2015, Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit Fakutas Kedokteran
Universitas Indonesia.
2. Simpson, N. & Cunliffe, W., 2007, Disorders of the
sebaceous glands. dalam Burns, T., Breathnach, S.,
Cox, N. & Griffiths, C. (Eds.) Rook's textbook of
dermatology. Massachusetts, Blackwell Science.
3. Sheen, Barbara. 2005, Diseases and Disorders
akne. Framington Hills: Lucent Books.
4. Zaenglein AL, Graber EM, Thiboutot DM, Strauss JS.
2007. Acne Vulgaris and Acneiform Eruptions. In:
Wolff K, Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B, Paller A,
Leffell D, eds. Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine 7th ed. New York: McGraw-Hill

Anda mungkin juga menyukai