Anda di halaman 1dari 43

Cut Putri Violy

Dpjp : dr. Erlina Pricilla Sitorus SpDV


Anamnesa
Identitas Penderita
Nama : Ny. RS
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Kp. Pasir Putih Bahagia
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Masuk : 23 Mei 2019
 Keluhan Utama : Kulit kemerahan dan mengelupas
seluruh tubuh disertai menggigil sejak 1 bulan
yang lalu
 Riwayat Perjalanan Penyakit:
Mengelupas seluruh tubuh sertai menggigil sejak
+/- 1 bulan sebelumnya 3 bulan yang lalu os post
operasi sc dan setelah os operasi sc meminum
rebusan daun binahong dan memakan daun
binahong, setelah mengonsumsi daun tersebut
muncul kemerahan dan bengkak di seluruh tubuh
kemudian lama kelamaan mulai mengelupas.
Sebelumnya os sempat di rawat di rshb selama 8
hari oleh dokter penyakit dalam dan mendapatkan
obat tablet 4 macam ( diantaranya neulargin tablet
dan obat lain termasuk obat demam dan obat
tidur) tetapi keluhan kulit merah mengelupas tidak
 Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
 Riwayat Penyakit Terdahulu : Tidak ada
 Riwayat Pemakaian Obat : obat tablet 4
macam ( diantaranya neulargin tablet dan
obat lain termasuk obat demam (?) dan obat
tidur (?))
 Status Generalisata (tgl 23 mei 2019)

Keadaan umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 180/90
Nadi : 80 x/i
Frekuensi Pernapasan : 24 x/i
Suhu : 36.0
Kepala : Normocephali, alopesia (+),
deformitaS tulang kepala (-)
Mata : Konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik
(-/-), pupil isokor (+/+), refleks cahaya
(+/+), mata cekung (-/-), edema palpebra
(-/-)
Hidung : Deviasi septum nasal (-), sekret (-)
Telinga : MAE lapang, sekret(-)

Mulut : Bibir pucat (+), bibir kering (+),lidah


kering (-), atrofi papil lidah (-), stomatitis (-)
Leher : JVP (5+2 cmH2O), pembesaran KGB (-),
pembesaran struma/tiroid (-).
 Thorax :
 Inspeksi : Statis dan dinamis, simetris
kanan & kiri
 Palpasi : Stemfremitus kanan = kiri
 Perkusi : hipersonor di lapangan paru kanan
dan kiri, nyeri ketok (-/-)
 Auskultasi : Vesikuler (+) normal, rhonki(-
), wheezing (-)
 Cor :
 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
 Perkusi : Batas jantung atas ICS II
◦ Batas jantung kanan linea parasternal dextra
◦ Batas jantung kiri linea axillaris anterior sinsitra ICS
VI
 Auskultasi : BJ I, II normal
 Abdomen :
 Inspeksi : Cembung, umbilikus menonjol (-),
 Palpasi : Soepel, Nyeri tekan (-)
 Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Ekstremitas :
 Deformitas (-), warna kulit tampak ikterik (-),
pitting edema (+), pucat (-/-), akral sianosis
(-), akral hangat (+),
 Lokasi : Capitis, fasialis, coli anterior dan posterior,
trunkus anterior dan posterior, ekstremitas superior dan
ekstremitas inferior
 Inspeksi : Patch eritema difus permukaan ditutupi
skuama sedang, ekskoriasi
 Palpasi : Hangat.
Jenis Hasil flag Nilai Rujukan satuan
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hematologi
Rutin
-Leukosit (WBC) 9.700 4000 – 11000 /µL
-Eritrosit (RBC) 3.22 L 4.00 – 6.00 Juta/dL
-Hemoglobin 8.1 L 11.0-16.5 g/dL
(HGB)
-Hematokrit 24.8 L 35.0-55.0 %
(HCT)
-Trombosit 208.000 150.000 – /µL
(PLT) 450.000
- MCV 77.0 L 80.0 – 97.0 fL
-MCH 25.2 L 26.5-33.5 pg
Jenis Pemeriksaan Hasil Flag Nilai Rujukan Satuan
KIMIA KLINIK
AST (SGOT) 28 P <31 U/L
ALT (SGPT) 14 P<34 U/L
Albumin 1.9 .... 3.2 – 5.1 g/dL
Glukosa Sewaktu 74 L 100 - 199 mg/dL
Ureum 112 H <50 mg/dL
Creatinin 6.95 H 0.5/1.2 mg/dL
ELEKTROLIT
- Natrium 133 L 135 - 145 mmol/L
-Kalium 5.0 3.5 – 5.1 mmol/L
-Chlorida 110 97-111 mmol/L
 Diagnosa :
 Dermatitis Exfoliativa Generalisata

Diagnosa Banding :
 Psoriasis
 Dermatitis Seboroik
Tanggal dan Catatan keterangan
Jam
23 Mei 2019 S : Kulit Kemerahan Konsul dr Bratasena
Mengelupas Seluruh Tubuh, SpPD hasil lab :
Menggigil (+) Hb : 8.1
O:TD : 180/100 Hr : 80 x/i Rr : Albumin : 1.9
24 x/i Ureum : 112
T : 36.6 Creatinin : 6.95
A : Dermatitis Exfoliativa Advice dr Bratasena
P: SpPD :
-IVFD RL 20 gtt/i 1. Inj ranitidine stop
- 02 2 – 4 liter ganti dengan Inj
-Inj. Ranitidin 1 amp / 24 jam Lansoprazole
- Inj Metil Prednisolon 125 2. Aminefron 3 x 2
mg/24 jam dalam dosis tab
terbagi : 3. Octalbin 20% habis
Pagi : 62,5 mg < 6 jam
Malam : 62,5 mg 4. 4. Hb : 8.1 (dipantu
- Gentamicin salp oles 2 x TTV)
sehari untuk area yang luka
Tanggal dan Catatan Keterangan
Jam
24 Mei 2019 S : Kulit Kemerahan Hasil Foto Thorax (24
Mengelupas Seluruh Tubuh, Mei 2019)
Batuk (+) : Cor dan Pulmo tak
O: TD : 130/80 Hr : 80 x/i Rr : tampak kelainan
20 x/i T : 36.6
A : Dermatitis Exfoliativa
P:
-IVFD RL 20 gtt/i
- 02 2 – 4 liter
-Inj. Lansoprazole 1 amp / 24
jam
- Inj Metil Prednisolon 125
mg/24 jam dalam dosis terbagi
:
Pagi : 62,5 mg
Malam : 62,5 mg
-Gentamicin salp oles 2 x
sehari untuk area yang luka
R/ Foto Thorax
25 Mei 2019 S : Kulit Kemerahan
Tanggal dan Jam Catatan Keterangan
25 Mei 2019 P: Jawaban Konsul gizi :
-IVFD RL 20 gtt/i -Diet Ginjal
- 02 2 – 4 liter
-Inj. Lansoprazole 1 amp / Hasil Cek DL :
24 jam Hb : 8.5
- Inj Metil Prednisolon 125
mg/24 jam dalam dosis
terbagi :
Pagi : 62,5 mg
Malam : 62,5 mg
-Gentamicin salp oles 2 x
sehari untuk area yang luka
-Konsul gizi
- Cek dl ulang
26 Mei 2019 S : Kulit Kemerahan hasil lab :
Mengelupas Seluruh Tubuh, Ur : 68
Bengkak Berkurang Cr : 1.75
O:
A : Dermatitis Exfoliativa
P:
-IVFD RL 20 gtt/i
- 02 2 – 4 liter
Tanggal dan Catatan Keterangan
Jam
26 Mei 2019 - Inj Metil Prednisolon 93,75
mg/24 jam dalam dosis
terbagi :
Pagi : 62,5 mg
Malam : 31,25 mg
-Gentamicin salp oles 2 x
sehari
Cek ulang Ur/Cr
27 Mei 2019 S : Kulit Kemerahan Hasil Lab :
Mengelupas Seluruh Tubuh, Hb : 7,5
Bengkak Berkurang
O: Advice dr Bratasena
A : Dermatitis Exfoliativa SpPD transfusi PRC 2
P: bag
-IVFD RL 20 gtt/i
- 02 2 – 4 liter
-Inj. Lansoprazole 1 amp / 24
jam
-inj Metil Prednisolon 93,75
mg/24 jam dalam dosis
terbagi :
Tanggal dan Catatan Keterangan
Jam
28 Mei 2019 S : Kulit Kemerahan
Mengelupas Seluruh Tubuh,
Bengkak Berkurang
O:
A : Dermatitis Exfoliativa
P:
-IVFD RL 20 gtt/i
- 02 2 – 4 liter
-Inj. Lansoprazole 1 amp / 24
jam
-inj Metil Prednisolon 93,75
mg/24 jam dalam dosis
terbagi :
- Pagi : 31,25 mg
- Malam : 31,25 mg
Gentamicin salp oles 2 x
sehari
- Clobetasol salp 2 x sehari
untuk kulit yang sudah
terkelupas
Tanggal dan Catatan Keterangan
Jam
29 Mei 2019 S : Kulit Kemerahan
Mengelupas Seluruh Tubuh,
Bengkak Berkurang
O:
A : Dermatitis Exfoliativa
P:
-IVFD RL 20 gtt/i
- 02 2 – 4 liter
-Inj. Lansoprazole 1 amp /
24 jam
-inj Metil Prednisolon 93,75
mg/24 jam dalam dosis
terbagi :
- Pagi : 31,25 mg
- Malam : 31,25 mg
- Gentamicin salp oles 2 x
sehari
- Clobetasol salp 2 x sehari
untuk kulit yang sudah
terkelupas
Tanggal dan Catatan Keterangan
Jam
30 Mei 2019 S : Kulit Kemerahan
Mengelupas Seluruh Tubuh,
Bengkak Berkurang
O:
A : Dermatitis Exfoliativa
P:
-IVFD RL 20 gtt/i
- 02 2 – 4 liter
-Inj. Lansoprazole 1 amp / 24
jam
-inj Metil Prednisolon 62,5 mg
(pagi)
Os boleh pulang, obat pulang :
-Metyl
Prednisolon48mg/24jam tablet
16 mg 1-1-1 selama 4 hari lalu
1-0-1 selama 4 hari
- Cetirizine 2 x 10mg
- Mometason zalf 2 x sehari
(untuk bercak kemerahan)
 DEFINISI
Dermatitis exfoliativa generalisata adalah
eritema difus dan skuama yang melibatkan
90% atau lebih permukaan pada kulit tubuh.
Istilah lain dari dermatitis exfoliativa
generalisata adalah eritroderma atau red man
syndrome
 Etiologi
- Alergi Obat
- Perluasan Penyakit Kulit
- Penyakit sistemik termasuk keganasan
- Idiopatik
PATOFISIOLOGI
 Normalnya kulit mempunyai sistem pertahanan
imunologi. Sistem ini akan aktif jika terdapat stimulator
berupa luka, bakteri, atau antigen  di kenali oleh sel
dentririk yang berperan sebagai antigen presenting sel
 mengaktifkan sel T pada limfe nodi  menstimulasi
pengeluaran sitokin  proses inflamasi.
 Proses imunologi ini merupakan sistem normal dalam
respons terhadap antigen dan lingkungan, namun
terjadinya abnormalitas fungsi sel T pada penyakit
kulit, termasuk eritroderma masih belum diketahui
sebabnya
 Sitokin yang menginfiltrasi dermis dapat timbul dari
berbagai penyakit yang mendasarinya. Sitokin ini
diduga berperan dalam pelebaran pembuluh darah dan
peningkatan epidermis turnover rate, peningkatan laju
mitosis, sehingga sel matur hanya dalam waktu yang
singkat berada dalam epidermis. Hal ini menyebabkan
hilangnya material epidermis secara cepat bersama
dengan hilangnya protein dan folat khusunya pada
eritroderma karena psoriasis
 Sitokin pelebaran pembuluh darah  aliran darah
kekulit meningkat  eritema universal dan kehilangan
panas bertambah  dingin dan menggigil. Eritema
umumnya terjadi pada area genitalia, ekstrimitas, atau
kepala. Meluas sehingga dalam beberapa hari atau
minggu seluruh permukaan kulit “red man syndrome
 Pada eritroderma terjadi peningkatan epidermal
turnover rate, kecepatan mitosis dan jumlah sel kulit
germinatif meningkat  penggantian yang cepat ini
beberapa zat tidak dapat dimetabolisme dan diserap
secara normal pada stratum korneum, hilangnya
sebagian besar material epidermis secara klinis
ditandai dengan skuama dan pengelupasan yang hebat.
Skuama muncul setelah eritema, biasanya setelah 2-6
hari
 Kehilangan skuama dapat mencapai 9 gram/m² permukaan
kulit atau lebih sehari sehingga menyebabkan kehilangan
protein. Hipoproteinemia dengan berkurangnya albumin
dan peningkatan relatif globulin merupakan kelainan khas.
Edema sering terjadi, kemungkinan disebabkan oleh
pergeseran cairan ke ruang ekstravaskuler. Eritroderma
akut dan kronis dapat mengganggu mitosis rambut dan
kuku yang menyebabkan kerontokan rambut dan
kehilangan kuku. Pada eritroderma yang telah berlangsung
berbulan-bulan dapat terjadi perburukan keadaan umum
yang progresif
 Penelitian terbaru  interaksi kompleks antara
molekul sitokin dan molekul adhesi seluler yaitu
Interleukin (IL-1, IL-2, IL-8), molekul adhesi
interselular 1 (ICAM-1), tumor necrosis faktor, dan
interferon-γ  peningkatan proliferasi epidermal.
 Eritama Universal
 Skuama
 Hipotermi
 Hipoprotenemia
 Limfadenopati
• Anamnesis yang lengkap merupakan hal terpenting
dalam diagnosis eritroderma. Seperti riwayat
Anamnesis pemakaian obat atau medikasi lain. Pasien dengan
penyakit kulit sebelumnya (psoriasis, dermatitis) dapat
berkembang menjadi eritroderma.

• Pada pemeriksaan fisik awalnya menunjukan eritema


PEMERIKSAAN yang general. Skuama timbul 2-6 hari setelah onset
eritema. Dapat juga dijumpai pruritus yang
FISIK menyebabkan ekskoriasi.

• Laboratorium tidak spesifik pada eritroderma  anemia,


limfositosis, eosinopilia, peningkatan IgE, penurunan albumin
PERIKSAAN serum, kenaikan laju endap darah dan peningkatan ureum
kreatinin
PENUNJANG • Histologi  tidak spesifik yang terdiri dari ortokeratosis(
hiperkeratosis, parakeratosis), akantosis dan inflamatori infiltrat
kronik perivaskular dengan atau tanpa eosinofil.
LABORATORIUM HISTOLOGI

• Anemia, • Pemeriksaan histologi dari


eritroderma sering
limfositosis, menunjukan gambaran
eosinopilia, yang tidak spesifik yang
peningkatan IgE, terdiri dari ortokeratosis
(hiperkeratosis,
penurunan albumin parakeratosis), akantosis
serum kenaikan dan inflamatori infiltrat
laju endap darah kronik perivaskular
dan peningkatan
ureum kreatinin
 Antihistmamin
Antihistamin pada penderita eritroderma
digunakan untuk mengurangi gejala pruritus.

 Antibiotik
Antibiotik pada pasien merupakan tindakan
pencegahan komplikasi eritroderma berupa
infeksi sekunder. Mengingat kulit berperan
sebagai proteksi. Jika terdapat gangguan pada
kulit, maka fungsi proteksi ini akan terganggu.
Hal ini juga sesuai dengan yang disampaikan
dimana pada penderita eritroderma bisa terjadi
komplikasi berupa infeksi sekunder.
 Kortikosteroid
Eritroderma diduga merupakan proses
sekunder dari interaksi kompleks antara molekul
sitokin dan molekul adhesi seluler yaitu
Interleukin (IL-1, IL-2, IL-8), molekul adhesi
interselular 1 (ICAM-1), tumor necrosis faktor,
dan interferon-γ yang merupakan sitokin yang
berperan dalam timbulmya eritroderma yang
menyebabkan peningkatan proliferasi epidermal
dan produksi mediator inflamasi. Karena adanya
inflamasi ini lah sehingga diperlukan terapi
kortikosteroid. Kortikosteroid untuk eritroderma
adalah dengan dosis 1-2 mg/kgbb dengan
tappering off
 Cairan
Perlunya pemberian cairan pada pasien
eritroderma dikarenakan panderita eritroderma
rawan terjadi dehidrasi. Penguapan cairan yang
makin meningkat dapat menyebabkan
dehidrasi. Bila suhu badan meningkat,
kehilangan panas juga meningkat sehingga
pengaturan suhu terganggu. Kehilangan panas
menyebabkan hipermetabolisme kompensator
dan peningkatan laju metabolisme basal

Anda mungkin juga menyukai