150611035
PENDAHULUAN
Dermatitis dishidrosis
atau disebut dengan
Pompholyx diambil dari
Pompholyx merupakan
istilah Yunani cheiro
dermatitis vesikuler
pompholyx yang artinya
palmoplantar yang
tangan dan gelembung.
bersifat rekuren atau
kronik,
DEFINISI
Pompoliks (bubble) ialah kelainan yang sering
dijumpai, ditandai oleh munculnya vesikel-vesikel
yang ‘deep seated”, secara tiba-tiba, yang dapat
berkonfluensi membentuk bula di telapak tangan
(cheiropompolyx) dan kaki (podopompolyx) tanpa
eritema, disertai keluhan rasa gatal hebat, dan sering
kambuh. Saat tenang kelainan ditandai dengan
eritema ringan, kulit telapak yang kering, kadang-
kadang menebal dan sering berfisurasi
Pada penderita penyakit ini mempunyai
kecendrungan adanya riwayat atopi.
Hipotesis mengatakan
ekskresi keringat yang
Penyebab dermatitis
berlebihan (excessive
dishidrosis sendiri
sweating). Namun
masih belum jelas.
pendapat ini telah
banyak disangkal.
Faktor eksogen
Faktor endogen
• Stres emosional
• Reaksi hipersensitivitas tipe 1 atau 4
• Pemberian imunoglobulin intravena dilaporkan dapat memicu dermatitis
dishidrosis (dyshidrosis like eczematous).
• Konsumsi piroksikam
KALSIFIKASI
GEJALA
KLINIS
• Vesikel/ bula yang timbul
Ruam mendadak dengan didahului gatal.
• Gambaran “Tapioca Appearance”
Primer • Dapat juga terbentuk pustul
: • Bula lebih sering mengering
daripada pecah
DIAGNOSI
sensasi panas/tajam mendahului serangan. Vesikel dapat
berkelompok lalu membentuk bula besar. Gejala dapat mereda
spontan atau berdeskuamasi dalam 2-3 minggu. Erupsi
Topikal
Kortikosteroid cream
Asam salisilat 5% dalam alkohol
Viovorm cream 3%
Kompres KMnO4 1: 5000
Sistemik
Kortikosteroid : methylprednisolon 4 mg 3x1 tab, prednison, prednisolon atau
triamsinolon
Dosis awal 40-100 mg/hari tergantung keparahan penyakit, diturunkan perlahan (5-10
mg/hari setelah 7-14 hari) setelah bula melepuh. Triamnicolone acetonide intramuskular
direkomendasikan dengan dosis 40-80 mg. Penggunaan steroid sistemik jangka panjang
tidak dianjurkan karena efek sampingnya
• Prognosis baik jika diagnosa penyakit
ditegakkan secara dini dan diberikan
PROGNOSIS pengobatan yang tepat.
KOMPLIKASI
Komplikasi pompholyx berupa infeksi bakteri sekunder dapat
menyebabkan selulitis, limfangitis, limfadenitis, dan septikemia.
Selain itu, perubahan susunan dan bentuk kuku (garis melintang,
penebalan, dan perubahan warna).
TERIMAKASIH