Anda di halaman 1dari 4

BAB 3

PEMBAHASAN

Teori Kasus
Faktor Resiko:

 Umur > 35 tahun  Wanita

 Anak pertama lahir setelah usia  Usia: 39 tahun

35 tahun  Menarche 11 tahun

 Tidak menikah  Riwayat terpapar radiasi 10

 Menarche <12 tahun tahun

 Menopause >55 tahun

 Pernah operasi tumor jinak

payudara

 Riwayat kanker payudara

kontralateral

 Mendapat terapi hormonal

yang lama

 Operasi ginekologi

 Radiasi

 Riwayat keluarga
Anamnesis Anamnesis

Keluhan benjolan atau massa di Luka pada payudara kanan akibat

payudara, rasa sakit, keluar cairan dari pecahnya benjolan yang dialami
puting susu, timbulnya kelainan kulit pasien sejak beberapa bulan lalu.

(dimpling, kemerahan, ulserasi, peau

de’orange), pembesaran kelenjar getah Thoraks::

bening, atau tanda metastasis jauh. I: asimetris, Ukuran dan bentuk kedua

Setiap kelainan pada payudara harus payudara tidak simetris, ukuran

dipikirkan ganas sebelum dibuktikan payudara kanan lebih besar daripada

tidak. payudara kiri

Adanya gejala metastasis jauh : P: stem fremitus kiri = kanan, luka

1. Otak : nyeri kepala, mual, dijumpai pada payudara kanan.

muntah, epilepsi, ataksia,

paresis, paralisis

2. Paru : efusi, sesak nafas

3. Hati : kadang tanpa gejala,

massa, ikterus obstruktif

4. Tulang : nyeri, patah tulang

Pemeriksaan Fisik

I: bentuk, ukuran, dan simetris dari

kedua payudara, apakah terdapat

edema (peau d’orange), retraksi kulit

atau puting susu, dan eritema

P: apakah terdapat massa, termasuk

palpasi kelenjar limfe di aksila,

supraklavikula, dan parasternal. Setiap


massa yang teraba atau suatu

lymphadenopathy, harus dinilai

lokasinya, ukurannya, konsistensinya,

bentuk, mobilitas atau fiksasinya


Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium :

 Mammografi Hb : 6,67

 USG Histopatologi :

 MRI Infiltrating Ductal Carcinoma

Mammae Grade II
 Biopsi

 Biomarker

Salah satu dampak dari

kemoterapi yaitu terbentuknya

radikal bebas dari obat cisplatin.

(Maskoep, 2008). Radikal bebas

yang jumlahnya berlebihan bersifat

toksik yaitu merusak sel-sel normal

dalam tubuh termasuk sel-sel sumsum

tulang yang mengakibatkan penekanan

sistem pembentukan sel darah.

Sistem pembentukan sel darah

berfungsi memproduksi hemoglobin

(Aminullah dkk, 2012). Anemia


merupakan masalah umum pada pasien

kanker yang mendapat kemoterapi

karena dapat terjadi akibat dari

kankernya atau sebagai komplikasi

pemberian kemoterapi. Sebanyak 67-

81% pasien yang mendapat kemoterapi

menderita anemia.

Tatalaksana Tatalaksana

 Masektomi Partial  Kemoterapi

 Skin Spacing Masektomi  IVFD NaCl 0,9 % 20

 NSP gtt/menit

 BCT  Inj Ketorolac 30 mg/ 8 jam

 Kemoterapi  Inj Omeprazole/ 12 jam

 Radioterapi  Transfusi PRC 3 kolf

 Terapi Hormonal

Anda mungkin juga menyukai