Fisiologi
Terdapat massa
Nyeri pada daerah massa
Adanya lekukan ke dalam/dimpling, tarikan, dan
retraksi pada area mamae
Edema dengan Peaut d’orange skin
Pengelupasan kulit pada papilla mamae
Adanya retraksi pada area putting susu serta keluarnya
cairan secara spontan disertai darah
Pada pemeriksaan mamografi tampak lesi atau massa
Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
1. Anamnesis
Papila mamae:
Massa tumor: Retraksi dan erosi, krusta,
Lokasi (kuadran) eczema, discharge.
Ukuran
Konsistensi
Permukaan tumor
Bentuk dan batas tumor
Jumlah tumor yang palpable
Fiksasi tumor (kulit pektoralis
muscle atau dinding toraks)
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Pencitraan
Pemeriksaan Imunohistokimia
• Pemeriksaan darah rutin dan
pemeriksaan kimia darah
sesuai dengan perkiraan
Pemeriksaan metastasis
Laboraturium
1. FNAB
Pemeriksaan ini akan menghasilkan penilaian sitology untuk penentuan jinak/ganas
3. Biopsi Terbuka
Mengambil sebagian atau seluruh tumor untuk menghasilkan penilaian
histopatologi.
Pemeriksaan
Immunohistokimia
Menggunakan antibody
sebagai probe untuk
mendeteksi antigen
dalam potongan jaringan.
Merupakan standar untuk
Pemeriksaan immunohistokimia untuk
menentukan subtipe
kanker payudara :
kanker payudara.
1. Reseptor hormonal ER dan PR
Membantu menentukan 2. HER2
prediksi respons terapi 3. Ki-67
sistemik dan prognosis.
Diagnosis Banding
2. Kelainan fibrokistik
merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi padat kenyal
atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang haid, ukuran membesar,
biasanya bilateral/multipel.
Diagnosis Banding
3. Kistosarkoma filoides
menyerupai FAM yang besar, berbentuk bulat lonjong, berbatas tegas,
mobil, dengan ukuran dapat mencapai 20-30 cm.
4. Galaktokel
merupakan massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya
saluran/duktus laktiferus. Tumor ini terdapat pada ibu yang
baru/sedang menyusui.
5. Mastitis
Infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap, bahkan dapat
berkembang menjadi abses. Biasanya terdapat pada ibu yang
menyusui.
Tatalaksana
Terapi Target
Radioterapi
(Imunologik)
Tatalaksana
1. Pembedahan
• Pembedahan biasanya dilakukan pada tumor primer.
• Prosedur pembedahan tergantung pada tahapan penyakit, tumor, umur, dan kondisi
kesehatan pasien secara umum.
2. Terapi Radiasi
• Terapi radiasi dilakukam dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel
kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.
3. Terapi Hormon
• Terapi ini dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormone dan dapat
dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada stadium akhir.
Tatalaksana
4. Kemoterapi
• Kemoterapi dapat dilakukan pada tahap awal maupun tahap lanjut penyakit.
• Obat kemoterapi dapat digunakan secara tunggal maupun kombinasi.
5. Terapi Imunologik
• Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu pertumbuhan
atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini, trastuzumab, antibodi
yang secara khusus dirancang untuk menyerang HER2 dan menghambat
pertumbuhan tumor, bisa menjadi pilihan terapi.
Prognosis
1. Staging (TNM)
2. Jenis Histopatologi
Semakin dini semakin baik prognosisnya. Keganasan
Nama : NS
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Indrakila VI no 94, Denpasar
Agama : Hindu
Pekerjaan : Pedagang
Status Perkawinan : Menikah
Tgl MRS : 07/05/2017
Tgl Pemeriksaan : 08/05/2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Benjolan pada payudara kanan
Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa dengan pasien. Di
keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit tumor atau kanker.
Riwayat Sosial
Pasien sehari-hari bekerja sebagai pedagang dan ibu rumah tangga. Pasien tidak
memiliki kebiasaan merokok ataupun minum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Mikroskopis:
Apusan dengan hiposelluler, terdiri dari beberapa kelompok sel lemak
mature dan jaringan ikat fibrouskollagen, sel epitel duktuli jinak (-), sel
duktuli ganas (-), maupun sel mioepitel (-). Latar belakang terdiri dari
makrofag, bahan amorf, dan eritrosit
Diagnosis;
Nodul payudara Dekstra, FNAB: tidak tampak sel epitel duktuli jinak
maupun ganas
USG Mammae
Kesan:
Mamae kanan: Single
nodul dengan beberapa
tanda maligna, Suspicious
Abnormality (BIRADS C4)
USG Mammae
Kesan
Mammae kiri: tidak
ditemukan
abnormalitas,
negative finding
(BIRADS C1)
Pathology Anatomy
Makroskopik: Diterima 1 tempat sediaan berisi 3 buah jaringan berukuran 2 x 1,5 x 1 cm dan 2,5 x 2,5 x 2 cm. Pada
irisan tampak lesi berwarna putih, padat, batas tidak tegas
Mikroskopik:
Tampak jaringan menunjukkan lesi dengan “Stellate pattern” pada jaringan terbesar, terdiri dari sel epitel duktuli
atipik yang infiltratif diantara stroma jaringan ikat dan jaringan lemak.
Sel tersebut membentuk struktur single files, targetoid, solid & tubular ±25%. Pleomorfin inti sel derajat sedang.
Mitosis indeks 12/10 hpf. Stromal TIL <10%.
Sebagian sel neoplastik menunjukkan gambaran sitoplasma eosinofilik luas, bergranuler & sebagian memiliki apical
snout. Inti sel tampak bulat-pleomorfik, vesikuler, memiliki anak inti prominen. Sel tersebut membentuk struktur
tubuler pada area ini (kesan suatu diferensiasi apokrin).
Pada bagian lain tampak pula fokus gambaran karsinoma insitu, dengan pola solid & sebagian dengan nekrosis
sentral (tipe komedo)
Kesan:
Gambaran morfologi mengesankan suatu invasive carcinoma, NST, with apocrine
differentiation grade 2
dd/ invasive lobular carcinoma with apocrine differentiation grade 2
USG Abdomen
Kesan:
Tidak ditemukan proses metastase pada hepar
maupun limphadenopathy paraaorta
Hepar/GB/Pancreas/Lien/Ginjal kanan dan
kiri/Buli/Uterus saat ini tak tampak kelainan
Pembahasan
DIAGNOSIS
Teori Kasus
Penegakan diagnosis dilakukan dengan Pasien mengeluhkan terdapat benjolan pada
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, Penunjang payudara kanan, mulanya pasien merasakan
nyeri pada dada hingga bahu kanan lalu muncul
Pada Anamnesis biasanya didapatkan benjolan pada payudara kanan yang semakin
keluhan baik di payudara dan aksila membesar.
maupun keluhan ditempat lain. Keluhan TTV: TD 110/70 mmHg, N 82x/mnt, RR 18x/mnt, Tax
terbanyak: benjolan pada payudara, 36oC
nyeri pada payudara, keluaran cairan
dari puting, retraksi papilla mamae, Performance status: 90
krusta/ekzim, perubahan warna kulit, Status general pasien dalam batas normal
kelainan kulit diatas tumor, benjolan di Status lokalis pasien
aksila. Regio Mammae Dextra:
Inspeksi :Payudara kanan dan kiri asmetris.
Pada pemeriksaan fisik dilakukan Palpasi :Pada kuadran lateral atas, teraba massa
pengecekan tanda vital, assessment berbentuk bulat dengan diameter 3 cm, padat,
terhadap performance status, status konsistensi keras, batas jelas, mobile. Tidak ada nyeri
general pasien, serta status lokalis tekan. Pemijitan pada papillae mammae tidak ada
keluar cairan.
Teori
Dapat Kasus
dilakukan pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Lab
berupa pemeriksaan lab (DL, kimia darah, 1. DL (WBC 6,85; HGB 14,31; PLT 123,20)
tumor marker), pencitraan (Xray, USG,
2. Kimia darah
MRI), PA (sitologi, histopatologi,
imunohistokimia) Pencitraan
PA
Teori
1. Staging (TNM)Kasus Pasien dengan diagnosis Carcinoma
mammae T1N0M0 (stadium I) dengan angka
harapan hidup 5-10 tahun mencapai 90%
Semakin dini semakin baik Prognosis dapat dikatakan dubia ad bonam
prognosisnya.