Anda di halaman 1dari 100

ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK

DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


BEDAH ONKOLOGI
SIEPEND ONKOLOGI

Kepaniteraan Klinik FK UIN Jakarta


Stase Bedah RSUP Fatmawati
Periode Juni-Juli 2020
CONTENTS

01 02 03
Carcinoma Kanker Carcinoma
Mammae Kulit Thyroid
CARCINOMA
MAMMAE
TUJUAN
Idenifikasi identitas penderita, faktor risiko, perjalanan
penyakit, tanda dan gejala kanker payudara, riwayat
pengobatan dan riwayat penyakit yang pernah ada
DIAGNOSIS:
ANAMNESIS KU tersering – benjolan pada payudara
KU yang jarang – nyeri payudara dan nipple discharge
(sering pada kelainan jinak, mis: penyakit fibrokistik dan
papiloma intraduktal)
Keluhan pada umumnya:  lesung pada kulit
(dimpling)
1. Benjolan (sebagian besar
padat keras)  Peau d’orange
 Ulkus
DIAGNOSIS: 2. Perubahan bentuk putting
 retraksi putting,
 Eritema, edema
ANAMNESIS  Nodul satelit
 nipple discharge,
 eksem sekitar putting 1. Benjolan di aksila
(penyakit Paget)

3. Perubahan kulit
Keluhan di tempat lain berhubungan dengan metastasis,
antara lain:
1. Lengan bengkak
2. Nyeri pinggang/punggung atau tulang belakang, lemah
DIAGNOSIS: atau kelumpuhan tungkai atau patah tulang
3. Batuk kering yang tidak kunjung sembuh
ANAMNESIS
4. Sesak napas jika sudah terdapat pleural efusi atau
metastasis di parenkim paru yang luas
5. Rasa penuh, mual, mata kuning
6. Nyeri kepala hebat, kejang, kesadaran menurun
7. Penurunan berat badan tanpa sebab yg jelas
FAKTOR RISIKO
 Jenis kelamin – wanita  Riwayat radiasi dinding dada (mis.
 Usia –>50 tahun Limfoma hodgkin sebelum 30
 Riwayat keluarga – mutasi gen tahun)
BRCA1, BRCA2, CHEK2, TP53,  Riwayat keganasan lain
PTEN  Obesitas pascamenopause
 Menstruasi usia dini (<12 tahun)  Terapi hormon – KB oral, suntik,
 Menopause terlambat (>55 tahun) implan
 Riwayat penyakit payudara  Konsumsi alkohol
sebelumnya (DCIS/Ductal  Aktivitas fisik rendah
carcinoma in situ pada payudara  Faktor lingkungan – radiasi
yang sama, LCIS/Lobular pengion dosis tinggi sebelum usia
carcinoma in situ, densitas tinggi 20 tahun
pada mamografi)
Status generalis – TTV dan PF menyeluruh (melihat
kemungkinan adanya metastasis)
Status lokalis dan regionalis (inspeksi dan palpasi)
 Inspeksi payudara dilakukan saat pasien duduk,
DIAGNOSIS: pakaian atas dan bra dilepas dan posisi lengan di
PEMERIKSAAN samping, di atas kepala, dan bertolak di pinggang
FISIK  Palpasi payudara dilakukan saat pasien posisi
terlentang, lengan ipsilateral di atas kepala dan
punggung diganjal bantal.
 Palpasi aksila dilakukan saat pasien posisi duduk
dengan lengan pemeriksa menopang lengan pasien
Status lokalis dan regionalis (inspeksi dan palpasi)
1. Payudara kanan dan kiri harus diperiksa (berdasarkan 5
kuadran)
2. Masa tumor: lokasi, ukuran, konsistensi, permukaan,
bentuk dan batas tumor, jumlah tumor, terfiksasi atau tidak
DIAGNOSIS: ke jaringan sekitar payudara, kulit, m. Pektoralis, dan
PEMERIKSAAN dinding dada
FISIK 3. Perubahan kulit: kemerahan, dimpling, edema, nodul
satelit, peau d’orange, ulserasi
4. Nipple: tertarik, erosi, krusta, discharge
5. Status KGB aksila, infraklavikula, supraklavikula: jumlah,
ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain atau jaringan
sekitar – menilai adanya metastasis ke KGB
Auskultasi – untuk menilai adanya bruit atau tidak

Karena adanya pengaruh hormonal, pemeriksaan


DIAGNOSIS: sebaiknya dilakukan pada hari ke- 7-10 dihitung dari hari
PEMERIKSAAN pertama masa menstruasi.
FISIK
 Pemeriksaan radiodiagnostik/imaging
1. Diharuskan (recommended)
 USG payudara dan mamografi untuk tumor
<3cm
DIAGNOSIS:  Foto toraks
PEMERIKSAAN  USG abdomen (hepar)
PENUNJANG 2. Optional (atas indikasi)
 Bone scanning atau bone survey (bilamana
sitologi atau klinis sangat mencurigai pada lesi
>5cm)
 CT scan atau MRI
Mamografi =pencitraan menggunakan sinar X pada jaringan payudara yang
dikompresi
 Di Indonesia mamografi sebaiknya dikerjakan pada usia >40 tahun
 Sebaiknya dikerjakan pada hari ke 7-10 dihitung dari hari pertama masa
menstruasi
 Penilaian dan pelaporan hasil mamografi digunakan BIRADS yang
dikembangkan oleh American College of Radiology
Gambaran kalsifikasi yang diduga ganas menurut kriteria Egan adalah kalsifikasi
dengan lokasi di parenkim payudara, ukuran <0,5 mm, jumlah >5 dan bentuk
stelata
USG Payudara
 Salah satu kelebihan USG adalah
dalam mendeteksi massa kistik.
 Gambaran USG pada benjolan harus
dicurigai ganas di antaranya:
 Permukaan tidak rata
 Taller than wider
 Tepi hiperkoik
 Echo interna heterogen
 Vasularisasi meningkat, tidak
beraturan dan masuk ke dalam
tumor membentuk sudut 90 derajat
MRI
 Pada MRI akan terlihat kontras antara jaringan payudara dan lemak
karena perbedaan mobilitas dan lingkungan magnet dari atom
hidrogen di air dan lemak.
 Lebih unggul dari mammografi dan USG payudara dalam hal
penentuan ukuran dan ekstensi tumor, penemuan lesi multifokal dan
multisentrik, penemuan lesi kontralateral.
 Dipertimbangkan pada wanita muda dengan payudara yang padat
atau pada payudara dengan implant, dipertimbangkan pasien
dengan risiko tinggi untuk menderita kanker payudara
 Pemeriksaan Patologi

Teknik pengambilan sampel tertutup dengan fine


needle aspiration biopsy (FNAB) dan core biopsy.
DIAGNOSIS: Teknik pengambilan sampel terbuka dengan biopsi insisi
PEMERIKSAAN dan biopsi eksisi
PENUNJANG Pemeriksaan sitologi
Pemeriksaan dengan FNAB, imprint, dan analisa cairan
(nipple discharge dan kista).
Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Blopsy - sitologi
Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik
curiga ganas
DIAGNOSIS: Catatan: belum merupakan Gold Standard, Bila mampu,
PEMERIKSAAN dianjurkan untuk diperiksa TRIPLE DIAGNOSTIC --
pemeriksaan klinis yang teliti ; pemeriksaan mamografi
PENUNJANG dan FNAB (cytology).
 Pemeriksaan Histopatologi – Gold standard
diagnostic
Bahan pemeriksaan histopatologi diambil melaui:
 Core biopsy, potong beku, atau parafin
DIAGNOSIS:
 Biopsi eksisional untuk tumor ukuran >3cm
PEMERIKSAAN  Biopsi insisional untuk tumor:
PENUNJANG
operabel ukuran > 3 cm operasi definitif
inoperabel
 Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan kgb
 Pemeriksaan Imunohistokimia
metode pemeriksaan menggunakan antibodi sebagai
probe untuk mendeteksi antigen dalam potongan
jaringan (tissue sections) ataupun bentuk preparasi sel
DIAGNOSIS: lainnya.
PEMERIKSAAN  imunohistokimia yang standar dikerjakan:
PENUNJANG Reseptor hormon yaitu reseptor estrogen (ER) dan
reseptor progesteron (PR)
HER-2
Ki-67
 Penanganan Jaringan (tissue handling)
Tahap preanalitik – sejak jaringan lepas dari tubuh pasien
hingga mencapai lab patologi
Tahap analitik – permrosesan dan pemeriksaan
DIAGNOSIS: makroskopik dan mikroskopik di lab patologi
PEMERIKSAAN Tahap pasca analitik – tahap penulisan laporan ahli patologi
PENUNJANG sampai diterimaoleh pasien atau dokter yang mengirim
 Laboratorium -- dianjurkan
 Pemeriksaan lab rutin dan pemeriksaan kimia darah
sesuai dengan perkiraan metastasis
 Tumor marker: apabila hasil tinggi perlu diulang untuk
follow up
Triple diagnostic – usaha untuk membantu menentukan
keganasan pada kanker payudara, dilakukan pada
keadaan yang meragukan
PENGGUNAAN Yang dikerjakan – pemeriksaan fisik, pemeriksaan
TRIPLE pencitraan, dan sitologi
DIAGNOSTIC Indikasi – semua tumor pada usia >35tahun, semua tumor
yang diragukan sbg tumor jinak pada semua usia, nipple
discharge berupa darah disertai atau tanpa disertai tumor
KLASIFIKASI STADIUM TNM
Kategori T
KLASIFIKASI STADIUM TNM
KLASIFIKASI STADIUM TNM
KLASIFIKASI STADIUM TNM
Kategori N
KLASIFIKASI STADIUM TNM
KLASIFIKASI STADIUM TNM
KLASIFIKASI STADIUM TNM
KLASIFIKASI STADIUM TNM
KLASIFIKASI STADIUM TNM
STAGING
PRIMER – mengurangi atau meniadakan
faktor risiko
SEKUNDER – skrining
PENCEGAHAN SADARI – periksa payudara sendiri
SADANIS – periksa payudara klinis
Mammografi skrining
Rekomendasi skrining menurut American Cancer Society:
SADARI dilakukan setiap bulan dimulai pada usia 20 tahun
Usia 20-30 tahun melakukan pemeriksaan klinis setiap 1
tahun
PENCEGAHAN Wanita usia >40 tahun pemeriksaan awal mammografi
dan/atau USG 1 kali dan selanjutnya tiap tahun
Pada wanita berusia <40 tahun dengan riwayat keluarga
kanker payudara dan faktor risiko tinggi, skrining dapat
dimulai lebih awal. Untuk yang high risk melakukan
mammografi dan MRI setiap tahun
KANKER
KULIT
Kanker Kulit

Karsinoma Sel Melanoma


Karsinoma sel
Basal
Skuamosa
Karsinoma Sel
Basal
Karsinoma Sel Basal adalah tumor ganas kulit, bersifat
destruktif, dan invasi setempat, serta sangat jarang
metastasis. Tumor ini berasal dari sel pluripotensial di
epidermis.
DEFINISI DAN Kejadian KSB :
EPIDEMIOLOGI
1.Laki - laki > Perempuan
2.Kulit putih > Kulit hitam
3.Usia banyak dijumpai pada usia 60 tahun
Karsinoma Sel
Basal
1. Sering terpajan sinar matahari
2. Kontak dengan bahan kimia karsinogenik
3. Riwayat kanker kulit pada keluarga
FAKTOR
RISIKO dan
PREDILEKSI Kebanyakan KSB tumbuh di kepala dan leher tetapi tipe
superfisial lebih banyak di badan dan tipe fibroepitelioma
di punggung
Karsinoma Sel
Basal
Identitas pasien
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Sekarang
• Ada tidaknya penyakit
• Kapan pertama kali? serupa pada keluarga.
• Lokasinya dimana? Riwayat Sosial
• Ada di lokasi kulit yang lain? • Apakah sering terpapar
ANAMNESIS
• Makin meluas atau tidak? matahari?
Riwayat Penyakit Dahulu • Apakah terpapar zat
• Apakah pernah mengalami hal karsinogen?
serupa sebelumnya?
Karsinoma Sel
Basal
• Status Generalis • Palpasi
• Status Lokalis • Mobile/immobile
• Inspeksi • Suhu
• Letak • Teraba kasar/licin
PEMERIKSAAN
• Bentuk • Konsistensi
FISIK
• Ukuran • Nyeri tekan
• Warna • Pemeriksaan KGB Regional
• Batas
• Jumlah
Karsinoma Sel
Basal
KSB Dini : papul atau nodus, permukaan mengkilap, seperti lilin,
berpigmen atau kemerahan dan ditemukan telengiektasi.
KSB Lanjut :

GAMBARAN 1. Nodulo-ulseratif
KLINIS Nodus menimbul membesar, permukaan men-
jadi tidak rata, dan menjadi ulkus. Ulkus dapat
dengan tepi berbentuk papul berkilat seperti
mutiara (pearly border), kerusakan jaringan se-
makin dalam bahkan dapat sampai tulang.
Karsinoma Sel
Basal

2. KSB tipe berpigmen

KSB tipe berpigmen ialah KSB nodul


GAMBARAN ulseratif namun berwarna (biru, hitam, dan
KLINIS
kecoklatan) karena mengandung melanin.
(mempunyai pigmen)
Karsinoma Sel
Basal

3. KSB tipe superficial

Plak dengan tepi berbatas tegas dan dapat


GAMBARAN dengan Pearly border yang tersusun linier
KLINIS menimbul sepertibenang. Pada permukaan
lesi dapat ditemukan eritema, erosi, ulkus,
skuama, dan krusta.
Karsinoma Sel
Basal

4. KSB Morfeaformis
Makula atau plak padat karena fibrosis batas tidak tegas,
GAMBARAN permukaan licin, warna kekuningan, dan kadang-kadang
seperti jaringan parut. Ulkus jarang terjadi pada tipe ini
KLINIS
5. KSB tipe fibroepitelioma
Jarang dijumpai, nodus bertangkai, dan warna kemerahan
Karsinoma Sel
1. Biopsi kulit
Basal
Biopsi eksisijika Lesi kecil untuk pemeriksaan histologi yang Sekaligus
merupakan tindakan terapi

2. Histopatologi)

Tipe nodulo ulseratif : Massa tumor berupa pulau pulausel basaloid


PEMERIKSAAN dengan dengan tepi lapisan sel yang intinya tersusun, seperti pagar
PENUNJANG (palisade)

Tipe superfisialis : sel tumor ini seperti tunas atau proliferasi ireguler di
bawah epidermis

Tipe morfeaform : Sel tumor tersusun seperti pita di dalam stroma


yang fibrosis.
Karsinoma Sel
Basal
Tipe fibroepitelioma : Sel tumor tersusun seperti pita yang tipis,
panjang, bercabang dan saling berhubungan di dalam stroma
yang fibrosis.

PEMERIKSAAN 3. Radiologi : Foto polos terutama pada Lesi karsinoma sel


PENUNJANG basal besar dan luas untuk melihat adanya infiltrasi sel tumor
pada tulang di bawahnya

CT scan untuk melihat luas destruksi tulang operabilitas dan


perencanaan pembedahan
Karsinoma Sel
Skuamosa
Karsinoma Sel Skuamosa adalah tumor ganas kulit yang
berasal dari sel keratinosit, dapat bermetastasis dan ber-
kembang dari ulkus atau radang kronik, prakanker, atau
zat karsinogen tertentu.
DEFINISI DAN
EPIDEMIOLOGI Kejadian :
• Orang kulit putih > Orang kulit hitam
• Laki laki > Perempuan
• Usia ≥ 40 tahun
Karsinoma Sel
Skuamosa
1. Sering terpajan sinar matahari
2. Sinar radiasi
3. Imunosupresi
4. Paparan karsinogen (bahan kimia dan virus HPV tipe 16
FAKTOR dan 18)
RISIKO dan
PREDILEKSI 5. Riwayat kanker kulit pada keluarga

Lokasi yang paling sering terkena sinar matahari -> wajah dan
lengan bawah
Karsinoma Sel
Skuamosa
Identitas pasien
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Sekarang
• Ada tidaknya penyakit
• Kapan pertama kali? serupa pada keluarga.
• Lokasinya dimana? Riwayat Sosial
• Ada di lokasi kulit yang lain? • Apakah sering terpapar
ANAMNESIS
• Makin meluas atau tidak? matahari?
Riwayat Penyakit Dahulu • Apakah terpapar zat
• Apakah pernah mengalami hal karsinogen?
serupa sebelumnya?
Karsinoma Sel
Skuamosa
• Status Generalis • Palpasi
• Status Lokalis • Mobile/immobile
• Inspeksi • Suhu
• Letak • Teraba kasar/licin
PEMERIKSAAN
• Bentuk • Konsistensi
FISIK
• Ukuran • Nyeri tekan
• Warna • Pemeriksaan KGB Regional
• Batas
• Jumlah
Karsinoma Sel
Skuamosa

Plak atau tumor teraba padat, dapat


GAMBARAN verukosa atau berbenjol - benjol dan
KLINIS berulkus. Tepi tumor tidak jelas. Lokasi
tidak khas bergantung penyebab
Karsinoma Sel
Skuamosa
1. Biopsi
2. Histopatologi

PEMERIKSAAN Massa sel tumor yang tumbuh ke dermis, terdiri atas


sel skuamosa normal dan atipik
PENUNJANG
3. Radiografi : Xray paru, CT Scan Abdomen dan bone
survey ->melihat metastasis
STAGING
STAGING
STAGING
STAGING
Melanoma

Tumor ganas kulit yang berasal dari melanosit atau sel


nevus dan sangat mudah bermetastasis.

DEFINISI DAN Kejadian :


EPIDEMIOLOGI • Orang kulit putih > Orang kulit hitam
• Laki laki = Perempuan
• Usia ≥ 60 tahun
Melanoma

1. Sering terpajan sinar matahari


2. Banyak nevus melanositik di badan
FAKTOR 3. Riwayat kanker kulit pada keluarga
RISIKO
4. kulit mudah terbakan matahari/mempunyai riwayat
sunburn
Melanoma

Identitas pasien
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Sekarang
• Ada tidaknya penyakit
• Kapan pertama kali? serupa pada keluarga.
• Lokasinya dimana? Riwayat Sosial
• Ada di lokasi kulit yang lain? • Apakah sering terpapar
ANAMNESIS
• Makin meluas atau tidak? matahari?
Riwayat Penyakit Dahulu • Apakah terpapar zat
• Apakah pernah mengalami hal karsinogen?
serupa sebelumnya?
Melanoma

• Status Generalis • Palpasi


• Status Lokalis • Mobile/immobile
• Inspeksi • Suhu
• Letak • Teraba kasar/licin
PEMERIKSAAN
• Bentuk • Konsistensi
FISIK
• Ukuran • Nyeri tekan
• Warna • Pemeriksaan KGB Regional
• Batas
• Jumlah
Melanoma

A = asimetris
B = border/tepi yang tidak teratur

GAMBARAN C = color/warna yang bermacam-macam


KLINIS D = diameter ≥6 mm
E = elevasi, evolusi pada permukaan atau perkembangan lesinya
Melanoma

1. Superficial spreading melanoma (SSM)


Lesi agak menimbul, hitam kecoklatan,
GAMBARAN atau kemerahan, tepi irregular, garis kulit
KLINIS pada permukaan lesi menghilang.
Melanoma

2. Nodular melanoma (NM)


GAMBARAN
KLINIS Tumor menimbul, seperti kubah, dapat
bertangkai, warna coklat dan kehitaman.
Dapat terjadi ulkus dan pendarahan.
Melanoma

3. Lentigo malignant melanoma


(LLM)
Pada tahap awal (A), lesi datar
kecoklatan, tidak berkilat dan
GAMBARAN licin. Warna lesi lama lama ber-
KLINIS ubah menjadi ireguler dengan
tambahan coklat tua dan kehi-
taman. Nodus terlihat bila mu-
lai tumbuh invasif (B).
Melanoma

4. Acral lentigo melanoma (ALM)


GAMBARAN
KLINIS Tampak makula kehitaman dengan
bagian yang menimbul atau nodus
Melanoma

1. Melanoma amelatonik
Nodus tanpa pigmen, berwarna ke
merahan, atau sewarna kulit.
Melanoma yang bertangkai berupa
GAMBARAN nodus dan tangkai dibawahnya.
KLINIS LAIN
2. Melanoma unclassified
Yang tidak bisa diklasifikasikan.
Melanoma
1. Biopsi
Lesi >2cm → biopsy insisi atau dengan punch biopsy
Lesi <2cm → biopsy eksisi
2. Histopatologi
PEMERIKSAAN SSM: melanosit atipik uniformis, besar, bulat, tersebar
PENUNJANG secara pategoid dalam epidermis yang sebagian tebal
dan sebagian tipis.
NM: Sel tumor atipik terlihat tumbuh masuk ke dermis,
infiltrate limfosit dalam dermis sehingga lebih jarang.
Melanoma
LLM: proliferasi melanosit seperti splindel yang atipik
dengan sebagian tersusun tidak teratur. Semakin ba-
nyak ditengah, terletak di dalam epidermis yang meni-
pis. Sarang-sarang sel menipis dan akan meningkat bi-
la tumor invasive.

PEMERIKSAAN ALM: Sel tumor atipik, umumnya soliter terletak sepan-


PENUNJANG jang dermo epidermal sepanjang epidermis akantonik
dan tidak teratur.
3. Radiografi: X-Ray paru, CT-Scan abdomen dan bone
survey → melihat metastasis
STAGING
CARCINOMA
THYROID
• Karsinoma tiroid merupakan suatu keganasan yang
berasal dari sel folikel tiroid. Dikelompokkan menjadi :
– karsinoma tiroid berdeferensiasi baik, yaitu bentuk
DEFINISI papiler, folikuler, atau campuran keduanya,
– karsinoma meduler yang berasal dari sel parafolikuler
yang mengeluarkan kalsitonin, dan
– karsinoma berdeferensiasi buruk/anaplastik
• Berdasarkan dari “Pathological Based
Registration”di Indonesia kanker tiroid merupakan
EPIDEMIOLOGI kanker dengan insidensi tertinggi urutan ke
sembilan.
• Keganasan jaringan endokrin yang terbanyak
dijumpai.
ANATOMI KELENJAR TIROID
FISIOLOGI TIROID
HISTOLOGI NORMAL

Sel folikular Koloid

Sel parafolikular /
sel C
• Penyebab karsinoma tiroid tidak diketahui secara pasti. Faktor
resiko yang meningkatkan terjadinya karsinoma tiroid adalah :
– Usia<20 tahun dan >50 tahun.
– Jenis kelamin laki-laki.
– Kecepatan tumbuh tumor.
ETIOLOGI – Paparan oleh radiasi tingkat tinggi seperti radiasi karena
senjata nuklir, pengobatan radiasi pada kepala dan leher saat
usia muda.
– Riwayat keturunan penderita tumor.
– Defisiensi yodium (di pegunungan) membuat resiko lebih besar
Berdasarkan WHO
• Tumor epitel maligna:
– Karsinoma papilare
– Karsinoma folikulare
– Campuran karsinoma (undifferented)
– Karsinoma sel squamosa
– Karsinoma tiroid medulare

KLASIFIKASI • Tumor non – epitel maligna:


– Fibrosarcoma
– Lain-lain
• Tumor maligna lainnya:
– Sarkoma
– Limfoma maligna
– Haemangiothelioma maligna
– Teratoma maligna
• Tumor sekunder dan unclassified tumors
• Berdasarkan histopatologi mayor, McKenzie
membedakan kanker tiroid atas 4 tipe yaitu :
– karsinoma papilare
KLASIFIKASI – karsinoma folikulare
– Karsinoma medulare
– Karsinoma anaplastik
Karsinoma Papilare

“Orphan Annie
Eye” nuclei
Karsinoma Folikulare

Invasi kapsular
Invasi vaskular
Karsinoma Medulare

Sel neoplastik yang berada di dalam materi


ekstrasel homogen sebagai deposit amiloid
Karsinoma Anaplastik

sel yang tidak berdiferensiasi,


karakteristik “multinucleated giant cell”
T (Tumor Primer)

Klasifikasi
Klinis TNM
N (Kelenjar Getah Bening)

Klasifikasi
Klinis TNM
M (Metastasis Jauh)

Klasifikasi
Klinis TNM
STAGING
– Perjalanan Penyakit dan faktor risiko yang dimiliki
» Identitasnya yang lengkap seperti umur, kelamin, ras, dan tempat
tinggal harus ditanyakan karena berhubungan dengan insidensi
karsinoma tiroid.
» Kapan mulai timbulnya benjolan pertama kali, bagaimana
bentuknya, letaknya dimana, bagaimana cara perkembangan
DIAGNOSIS: percepatan tumbuhnya.
» Gejala hipotiroid, hipertiroid?
ANAMNESIS
» Ada tidaknya gangguan mekanik pada leher seperti gangguan
menelan, perasaan sesak nafas, perubahan suara nyeri pada
tenggorokan/leher/tulang kadang menyebar ke telinga akibat
desakan dan infiltrasi dari tumor tersebut.
» Ada tidaknya riwayat radiasi di daerah leher atau kepala.
» Ada tidaknya penyakit serupa pada keluarga.

Pemeriksaan Fisik – Ukuran: dalam cm, diameter
– Status Generalis – Jumlah nodul: satu (uninodosa)
– Status Lokalis atau lebih dari satu (multinodosa).
• Inspeksi – Konsistensinya: kistik, lunak,
– Simetris atau tidak kenyal, keras.
– Adanya benjolan di leher depan atau – Nyeri: ada/ tidak
DIAGNOSIS: lateral – Mobilitas: ada atau tidak perlekatan
terhadap trakea, m.
PEMERIKSAAN – Bila penderita terlihat sesak waspada
sternokleidomastoidea.
adanya penekanan pada trakea.
FISIK • Palpasi – Kelenjar getah bening: ada
pembesaran/tidak.
– Lokasi : lobus kanan, lobos kiri,
ismus. menentukan apakah benjolan – Ada tidaknya benjolan pada
itu berasal dari tiroid atau bukan. calvaria, tulang belakang, clavicula,
Kalau dari tiroid maka pada waktu sternum serta tempat metastasis
menelan akan ikut ke atas. lainnya di paru, hati, ginjal, dan otak
1. Laboratorium : mengukur kadar T4, T3, FT4, dan TSH
dalam plasma
2. Radiologis :
 foto paru PA untuk menilai ada tidaknya metastasis
DIAGNOSIS:  foto polos leher AP dan Lateral dengan metode “soft
PEMERIKSAAN tissue technique” dengan posisi leher hiperekstensi,
PENUNJANG bila tumornya besar. Untuk melihat ada tidaknya
mikrokalsifikasi
3. FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy)
4. USG
5. Histopatologi
KLASIFIKASI RISIKO AMERICAN
THYROID ASSOCIATION
Risiko rendah Risiko sdang
Tipe papiler dengan: (+) Infiltrasi Jar. Lunak
Penyebaran regional/jauh (-) peritiroid
Bukan tipe agresif (tall cell, tipe (+) sisa pasca-operasi saat
kolumnar whole body RAI
(-) invasi vaskular Tipe agresif
Penilaian klinis: N0 / < 5; Tipe papiler (invasi
mikrometastasis N1 (D terbesar vaskular/multifokal) dengan
0,2 cm) infiltrasi ekstratiroid
Tumor folikular intratiroid +/- invasi Penilaian klinis : N1 atau > 5
kapsul penyebaran KGB pada level
Tidak ada invasi vaskuler atau berbeda dengan ukuran < 3cm
dengan invasi minimal ( < 4 fokus)
KLASIFIKASI RISIKO AMERICAN
THYROID ASSOCIATION
Risiko tinggi
Ekstensi ekstratiroid secara
makroskopis
Reseksi tumor komplit
Metastasis jauh
Peningkatan serum tiroglobulin yang
curigai (+) metastasis jauh
Hasil patologi menunjukkan N1
dengan KGB > 3 cm
PENATALAKSANAAN

1. Pembedahan : lobektomi atau tiroidektomi total


2. Radioactive Iodine Therapy (RAI)
3. Terapi Radiasi External
4. Kemoterapi
5. Terapi Target
6. Terapi Pergantian Hormon Tiroid/ TSH
Supression
PROGNOSIS

• Secara keseluruhan prognosis dari kanker tiroid baik, terutama


pada pasien dengan usia kurang dari 45 tahun dan kanker yang
kecil
• 10 year survival rate untuk pasien kanker tiroid adalah 100 %,
dan kematian yang dilaporkan karena kanker tiroid sangat jarang.
• Untuk pasien >45 tahun dan memiliki kanker besar, prognosis
cukup baik namun kemungkinan rekurensi lebih tinggi
• Prognosis tidak terlalu baik pada pasien yang kanker tidak dapat
diangkat melalui operasi atau dihancurkan dengan radioaktif
iodine
DAFTAR PUSTAKA
Wolf, Klaus, Richard AJ, Arturo PS. Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis
Clinical Dermatology Eighth edition. New York. Mc Graw Hill Education

Linuwih, Sri, Kusmarinah B, Wresti I. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi
Ketujuh. Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2018

PERABOI. Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara. 2015

KEMENKES RI. Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara

Grainger & Allison’s Diagnostic Radiology Essential. 2013


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai