411919361000072 Ulkus kornea adalah kondisi dimana terjadinya kehilangan jaringan kornea, sering berasosiasi Definisi dengan peradangan dan keratitis ulseratif
Etiologi Etiologi yang mendasari penyakit yang paling
sering adalah infeksi bakteri dan virus. Etiologi non infeksi yang sering terjadi adalah autoimun, terbakar dan trauma kimia
Karena sangat berpotensi menimbulkan penurunan
visus bahkan kehilangan pengelihatan maka ulkus kornea digolongkan dalam emergensi oftalmologi Patofisiologi Damage Pada Epitel Kornea Autoimun Saat terjadi kerusakan kornea oleh trauma, abrasi, penurunan produksi air Pada penyakit PUK merupakan mata, malnutrisi atau pemakaian kontak komplikasi rhematoid arthritis. lens dengat tidak bertanggung jawab Mooren ulcer juga terjadi karena akan menyediakan tempat masuk bagi reaksi autoimun. bakteri sehingga memungkinkan terjadinya kerusakan lebih luas
Pemakaian kortikosteroid topikan
Pemakaian topika dan sistemikl terus menerus dapat menyebabkan terjadinya kolonisasi fungus dan amoeba 2-4 dari 10.000 infeksi pemakai kontak lens di Amerika mengalami keratitis mikroboal Epidemiologi 10-20 dari 10.000 infeksi pemakan sofl lens di Amerika mengalami keratitis Mikrobial Kelompok dengan umur <30 dan >50 merupakan kelompok terbanyak
Orang dengan pemakaian
kontak lens saat tidur 8 kali lebih tinggi Diagnosis Anamnesis : tanya seluruh gejala mata (nyeri, gatal, mengganjal, photophobia), pemakaian kontak lens (tipe kontak, tipe cairan kontak, kebersihan kontak), trauma, pemakaian obat obatan, riwayat pembedahan
RPD : pembedahan mata, DM, HIV,
transplantasi, tear film deficiency, collagen vascular disease. Diagnosis Gejala : Eritema, mukopurulent discharge, terasa mengganjal, penurunan visus, nyeri, photophobi PF : Pemeriksaan Visus harus di lakukan pertama kali Pemeriksaan Bilik mata mata merah, injeksi siliar, konstriksi pupil, Diagnosis eksudat purulen pada conjungtiva sac dan permukaan ulkus, whitish opacity pada kornea
Pemeriksaan Slit Lamp : ulkus dengan tepi tidak
rata dan dasar abu atau putih, edema, white cell infiltration, iritis dan hipopion. Rujuk SpM dengan segara adalah tindakan terbaik untuk memperbaik prognosis.
Treatment Sesuai dengan ukuran, diberikan
antibiotik <1 mm perifer, nonstain, no discharge : Floroquinolone eyedrops seiap 1-2 jam, pasien dgn kontak lens 1-1,5 mm perifer, discharge. tobramisin salep setiap akan Fluoroquinolone eyedrops tidur setiap 5 menit sampai 5 dosis. Kemudian dilanjutkan tiap jam Treatment Threatening >1,5 mm sentral, inflamasi dalam KOA rujuk sesegera mungkin. Indikasi rawat
Fortified eyedrops setiap 5 menit 5 dosis
Tobramisin 15 mg/dl setiap 1 jam Pertimbangkan pemberian ciprofloxacin siklopegik atropin 1% mencegah terjadinya sinekia (adhesi antara iris dan lensa atau kornea anterior posterior) Komplikas Komplikasi sangat membahayakan, i - Perforasi kornea dapat terjadi walaupun jarang terjadi. - Corneal Scarring dapat terjadi dan mengakibatkan penurunan visus bahkan kehilangan pengelihatan - Sinekia anterior ataupun posterior - Glukoma - Katrak THANK S