Anda di halaman 1dari 26

DISKUSI TOPIK

EPISTAKSIS
Pembimbing: dr. Satrio Dipo , Sp.THT-KL

Co-Assistant :
M. Ilmul Yaqin Amha - 41181396100017

KEPANITERAAN KLINIK THT


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI
FAKULTAS KEDOKTERAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PERIODE 13 - 24 JULI
TAHUN 2020
Topik ■ PENDAHULUAN
– Definisi, Epidemiologi, Etiologi,
Bahasan ■ ANATOMI
– Perdarahan rongga hidung
■ DIAGNOSIS
– Anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang
■ TATALAKSANA
– Prinsip tatalaksana, tatalaksana
emergency & lanjutan
■ KOMPLIKASI
– Komplikasi epistaksis, manajemen
komplikasi
PENDAHULUAN
Definisi, Epidemioliogi, Etiologi
Definisi

■ Epistaksis berasal dari kata Yunani yang berarti perdarahan hidung.

■ Epistaksis adalah perdarahan yang berasal dari rongga hidung.


Perdarahan dapat berasal dari pembuluh darah anterior atau
posterior

Marbun, Erna M. "Etiologi, Gejala dan Penatalaksanaan Epistaksis." Jurnal Kedokteran Meditek (2017).
Epidemiologi
■ Epistaksis merupakan kasus gawat darurat yang paling banyak
ditemukan di Bagian THT. Dari kasus gawat darurat THT, 15% adalah
epistaksis.
■ Angka kejadian di Amerika Serikat berkisar antara 5 – 14%
■ Dapat mengenai segala usia. Pada anak usia yang lebih tua (6-10
tahun), angka kejadian epistaksis meningkat sampai 56%
■ lebih sering terjadi pada anak laki-laki,
■ lebih sering pada musin dingin dengan tingkat kelembaban udara
yang rendah

Parajuli R. Role of coagulation profile in the management of patient with epistaxis. Journal of Chitwan
Medical College 2014; 4 ( 9) : 32-3
Windiastuti, Endang. "Epistaksis pada Anak." Kegawatan pada Bayi dan Anak: 145.
Etiologi

■ Trauma ■ Kelainan kongenital


■ Kelainan pembuluh darah ■ Infeksi sistemik
(lokal)
■ Perubahan udara atau
■ Infeksi lokal tekanan atmosfir
■ Tumor ■ Gangguan hormonal
■ Penyakit kardiovaskuler
■ Kalainan darah
ANATOMI
Pembuluh darah submukosa hidung
mendapat darah dari kedua arteri
karotis interna dan eksterna yang
membentuk anyaman di depan sekat
rongga hidung. Umumnya, dikatakan
bahwa area di bawah level konka media
diperdarahi oleh cabang arteri karotis
eksterna, sementara area diatas level
konka media diperdarahi oleh arteri
karotis interna

tekanan pada arteri karotis interna


lebih tinggi daripada arteri karotis
ekstrerna
Sumber perdarahan

Epistasis Anterior Epistasis Posterior


■ Pleksus kisselbach (septum ■ Arteri etmoidalis posterior
anterior)
■ Arteri etmoidalis anterior ■ Arteri sfenopalatina

– Perdarahan ringan – Perdarahan >hebat, jarnga


– Kebiasaan mengorek berhenti sendiri
hidung
– Sering pada Hipertensi,
– Sering pada anak arterosklerosis, penyakit
– Berulang, sembuh sendiri kardiovaskuler
DIAGNOSIS
Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
Anamnesis

■ Identitas pasien
■ Onset, durasi, frekuensi
■ jumlah perdarahan yang terjadi,
■ riwayat perdarahan pada keluarga
■ pemakaian obat-obatan seperti antiplatelet atau antikoagulan
■ adanya infeksi, trauma, penyakit kardiovaskular
■ dicari adakah faktor pencetus.
Pemeriksaan Fisik

■ Keadaan umum
■ Tanda vital, -A,B,C
■ Status generalis
■ PF Lokalis THT
– rhinoskopi anterior & rhinoskopi posteri, -> menentukan lokasi
perdarahan,
– Diperiksa dgn posisi duduk dan darah dibiarkan mengalir keluar
TATALAKSANA
Prinsip Tatalaksana

■ Perbaiki keadaan umum


■ Cari sumber perdarahan
■ Hentikan perdarahan
■ Mencegah komplikasi
■ Cari faktor penyebab -> mencegah rekurensi
Rhinoskopi
anterior

spekulum hidung, lampu kepala


dengan cahaya yang baik, hidung
diperiksa. Kavum nasi
dibersihkan, darah dan bekuan
darah dihisap dengan penghisap
dengan ujung penghisap yang
khusus, sehingga visualisai
rongga hidung maksima
Rhinoskopi
posterior

spatel lidah diletakkan di tengah


lidah, dengan kaca diletakkan di
ruangan antara palatum mole
dengan dinding faring belakang
untuk memeriksa koana, konka
superior bagian belakang,
Menghentikan perdarahan

Perdarahan anterior Perdarahan posterior


■ Menekan hidung dari luar 10-15 ■ Tampon Bellocq
menit
■ Kaustik pleksus kisselbach dgn
AgNO3 25-30% -> krim antibiotik
■ Tampon anterior
KOMPLIKASI
■ Perdarahan hebat ■ Infeksi
– Aspirasi darah ke saluran ■ Pemasangan tampon
napas bawah
– Rhino-sinusitis
– Syok – Otitis media
– Anemia – Septikemia
– Gagal ginjal – Toxic shock syndrome
■ Penurunan TD mendadak – Laserasi palatum
– Hipoksia mole/sudut bibir
– Iskemik cerebri – Nekrosis mukosa
– Insufisiensi koroner -> infark hidung/septum
miokard ■ Hemotimpanum
■ Bloody tears
Pencegahan komplikasi

■ Segera atasi perdarahan dengan tampon


■ Identifikasi penyebab perdarahan
■ Pemeriksaan lab fungsi hepar dan ginjal, gula darah, hemostasis,
■ Foto polos atau CT scan sinus -> curiga sinusitis
■ Kelainan sistemik -> konsul ke Penyakit dalam atau kesehatan Anak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai