Disusun Oleh:
Ni Ketut Maharani (2065050121)
Pembimbing
dr. Fransciscus Harf Poluan, Sp.THT-KL
● Trauma
• Mengorek hidung, bersin/mengeluarkan ingus terlalu keras, pukul, jatuh, trauma
pembedahan.
● Kelaianan pembuluh darah
• Pembuluh darah lebar, tipis, jaringan ikat dan sel-selnya lebih sedikit.
● Infeksi lokal
• Rhinitis atau sinusitis, tuberkulosis, lupus, sifilis atau lepra.
● Perubahan Udara atau Tekanan Atmosfir
KELAINAN SISTEMIK
● Kelainan Kongenital
• Demam berdarah (dengue hemorrhagic fever), demam tifoid, influensa dan morbili.
● Kelainan darah
- Hentikan perdarahan,
- Bila jalan nafas tersumbat oleh darah/bekuan darah, dibersihkan atau diisap.
TATALAKSANA
Sumber perdarahan dicari untuk membersihkan hidung dari darah dan atau
bekuan darah dengan bantuan alat penghisap.
Kemudian pasang tampon sederhana (dibasahi dengan adrenalin 1/5000-
1/10000) dan pantocain atau lidocain 2% untuk menghentikan perdarahan dan
mengurangi rasa nyeri, dan dibiarkan selama 10-15 menit.
MENGHENTIKAN PENDARAHAN
● Perdarahan anterior
- Menekan hidung dari luar selama 10-
15 menit.
- Dikaustik dengan larutan Nitras
Argenti (AgNO3).
- Pemasangan tampon anterior
(kapas/kasa diberi vaselin atau salep
antibiotik) selama 2 x 24 jam.
MENGHENTIKAN PENDARAHAN
● Perdarahan posterior
- Lebih sulit ditangani
- Pemasangan Tampon Posterior (Tampon Bullocq)
KOMPLIKASI
● Dapat terjadi aspirasi darah ke dalam saluran napas bawah.
● Syok, anemia, dan gagal ginjal.
● Hipotensi, hipoksia, iskemia serebri, insufisiensi koroner,
infark miokard hingga kematian.
● Infeksi.
● Rinosinusitis, otitis media, septikemia/toxic shock syndrome.
● Hemotimpanum.
● Laserasi palatum mole.
● Nekrosis mukosa hidung/septum.
Terima kasih