Disusun Oleh :
●Ode Muhamad Nur Aliudin - 2065050003
● Fricisilya Meilynda – 2065050048
●Ni Ketut Maharani – 2065050120
● Nadya Aulianisa Fitri – 2165050014
Pembimbing :
dr. Hildebrand Hanoch Victor Watupongoh, Sp.PD
0
1
HIPERTENSI
PADA LANSIA
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama dari kejadian
mortalitas akibat penyakit kardiovaskular di dunia.
Fillit H M, Rockwood K, Woodhouse K. Brocklehurst’s Textbook of Geriatric Medicine and Gerontology. 7th ed. Philadelphia: Elsevier; 2010:
Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi 5. Martono H, Pranarka K, editor. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2015
Klasifikasi Hipertensi menurut Indonesian
Society of Hypertension (INASH):
Tekanan darah Tekanan darah
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
KLASIFIKASI Optimal
Normal
< 120
120 - 129
dan
dan / atau
< 80
80 - 84
PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia). Pedoman tatalaksana kardiovaskuler Indonesia. Jakarta: PERKI;
2015
EPIDEMIOLOGI
Di negara maju sebesar 60 – 80 % dari total lansianya mengalami hipertensi Prevalensi
Hipertensi berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018 pada usia 55-64 tahun sebesar 45,9 %, usia 65-74 tahun sebesar
63,8% dan pada usia ≥ 75 tahun sebesar 63,7%.
Kondisi-kondisi Yang Mempengaruhi Hipertensi Pada Lansia
Peningkatan
TIK
Stenosis arteri renalis, pielonefritis,
glomerulonefritis, neuropati Sindrome Conn, sindrom cushing,
analgestik, uropati obstruktif,, dan Neurolgik hiperaldosteronisme, akromegali,
ginjal polikistik. hiperparatiroid, dan
Ginjal Endokrin feokromositoma.
Kortikosteroid,
estrogen, NSAID, Koarktasio
alkohol, Obat Lainnya
antihistamin, obat -obata Hipertensi
simpatomimetik, n Sekunder
dan dekongestan
Alfie J, Cuffaro PE. Hypertension in the elderly. Encycl Biomed Gerontol. 2019;4(5):258–70.
Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi 5. Martono H, Pranarka K, editor. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2015: 543-551.
Patofisiologi Hipertensi
pada Lansia
ROS
DIAGNOSIS HIPERTENSI
PADA LANSIA
Karyus A, Kedokteran F, Lampung U. Penatalaksanaan Holistik pada Seorang Lansia Usia 70 Tahun dengan Hipertensi Grade II Tidak Terkontrol Melalui
Pendekatan Kedokteran Keluarga Holistic Management in Elderly who is 70 Years Old with Urgency Hypertension Through Family Medicine Approach. 2017;6:63–
Rekomendasi Terapi Menurut
ISH
Unger T, Borghi C, Charchar F, et al. 2020 International Society of Hypertension Global Hypertension Practice Guidelines. American Heart Association Journal, Inc. June 2020; 75 (6): 1334-1357.
TATALAKSANA
CCB ꞵ-blocker
Gunawan S G. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2012: 341-360.
Battista E. Farmakologi. Edisi 4. Simatupang A, editor. Singapura: Elsevier; 2015: 51-60.
TATALAKSANA
Indapamid
Tiazid Tiazid bekerja pada tubulus distal ginjal dengan menghambat Na+/Cl- ko-transporter pada
membran luminal sehingga terjadi peningkatan ekskresi natrium (5-10%).
Kaptopril
ACEI ACE-I bekerja menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II dan
menurunkan kadar aldosteron dalam darah, akibatnya terjadi penurunan resistensi perifer.
Losartan
ARB ARB akan menghambat reseptor angiotensin II, sehingga menghambat semua afek yang mungkin
terjadi akibat angiotensin II seperti vasokonstriksi, sekresi aldosteron, dan rangsangan saraf simpatis.
Verapamid, Nifedipin
CCB CCB akan menyebabkan pengurangan masukan kalsium dalam miosit dan pembuluh darah, sehingga
menurunkan kalsium intrasel yang menurunkan kontraktilitas miokardium dan menyebabkan dilatasi
pada vascular.
Bisoprolol, Propanolol
ꞵ-blocker ꞵ-blocker akan menghambat kerja ꞵ-adenoreseptor yang dapat menyebabkan penurunan frekuensi
denyut jantung dan kontraktilitas miokard sehingga akan menurunkan cardiac output.
TARGET TEKANAN DARAH
OA OA
Primer Sekunder
Patient satisfaction
65% 30% 5%