Anda di halaman 1dari 16

“MAKALAH PENYAKIT HIPERTENSI”

Disusun Oleh :

Angelina Wungkana
Anastacia Heydemans
Syallom Najoan
Denisa Lasoma
Meini Watak
Lea Silvia Rumbarar
Prisilia Mangantara

POLITEKNIK KESEHATAN MANADO

JURUSAN GIZI

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIKA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat kesehatan,
iman, dan ilmu pengetahuan kepada umat manusia. Stas dasar nikmat tersebut itulah kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Hipertensi “ tepat pada waktunya.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami dalam kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini sehingga kami mempresentasikannya. Kami
sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengjharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun dari dosen, rekan
mahasiswa, dan para pembaca sekalian. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

Manado, 13 Mei 2022

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan


tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama). Penyakit ini adalah salah stu jenis penyakit
yang sangat berbahaya.

Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800 juta orang.
Sebanyak 10-30 % dari jumlah penduduk dewasa hampir di setiap Negara. Berdasarkan data
Lancet (dalam McMarthy, 2010), jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia terus
meningkat. Di India, penderita hipertensi mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 dan
diperkirakan 107,3 juta orang pada tahun 2025. Di China, 98,5 juta orang dan bakal jadi
151,7 juta orang pada tahun 2025. Di bagian lain di Asia, tercatat 38 ,4 juta penderita
hipertensi pada tahun 2000 dan diperkirakan menjadi 67,4 juta orang tahun 2025. Di
Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi.(wir-
nursing.blogspot.com/2011/04/antara-kopi-rokok-dan-tekanandarah.html) Di Indonesia
banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan
hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari
sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat
karena tidak menghindari dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan
hipertensi esensial.

Hari hipertensi di dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tanggal ini ditetapkan oleh
WHO sejak 2005.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian hipertensi ?

2. Apa saja gejala hipertensi ?

3. Apa penyebab hipertensi ?

4. Bagaimana pengobatan hipertensi ?

5. Bagaimana pencegahan hipertensi ?

3
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi

2. Untuk mengetahui gejala hipertensi

3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi

4. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi


5. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI HIPERTENSI

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah didalam arteri.
Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung dan dialirkan ke seluruh
jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi (hipertensi) bukan berarti emosi yang
berlebihan, walaupun emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara
waktu.

Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik ≥140mmHg


dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Seseorang dikatakan terkena hipertensi tidak hanya
dengan 1 kali pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih pada waktu yang berbeda. Waktu yang
paling baik saat melakukan tekanan darah adalah saat istirahat dan dalam keadaan duduk atau
berbaring. Klasifikasi tekanan darah menurut

WHO

Klasifikasi Sistolik Diastolik (mmHg)

( mmHg )
Normotensi <140 <90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-95
Hipertensi sedang dan >180 >105
berat
Hipertensi >140 <90
sistolik

Terisolasi
Hipertensi 140-160 <90
sistolik

5
Perbatasan
sedangkan berdasarkan The Sixth Report Of the Joint National Committee on
Preventation,Detection,Evaluation and Treatment of High Bload Pressure,1997 klafisikasi
hipertensi yaitu

Kategori Sistolik Diastolik Rekomendasi

(mmHg) ( mmHg )
Normal <130 <85 Periksa ulang dalam 2 tahun
Perbatasan 130-139 85-89 Periksa ulang dalam 1 tahun
Hipertensi 140-159 90-99 Konfirmasi dalam 1/2 bulan.
tingkat 1 Anjurkan modifikasi gaya
hidup
Hipertensi 160-179 100-109 Evaluasi/rujuk dalam 1 bulan
tingkat 2
Hipertensi ≥180 ≥110 Evaluasi/rujuk segera dalam 1
tingkat 3 minggu berdasarkan kondisi
medis

Hipertensi adalah salah satu faktor resiko untuk terjadinya stroke, serangan jantung,gagal
jantung, dan merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung kronis.Sejalan dengan
bertambahnya usia hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan darah
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun, sedangkan tekanan darah diastolic terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun,kemudian berkurang secara perlahan/bahkan menurun
drastis.

B. GEJALA HIPERTENSI

Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala. Meskipun


demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan hipertensi (padahal sebenarnya tidak). Gejala yang di maksud adalah sakit
kepala,pendarahan dari hidung,pusing,wajah kemerahan dan kelelahan .

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala berikut :

- Sakit kepala

6
- Kelelahan

- Mual

- Muntah

- Sesak nafas

- Gelisah
- Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak,mata,jantung dan ginjal

Kadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi
pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopoti hipertensif yang memerlukan
penanganan segera.

C. PENYEBAB HIPERTENSI

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Hipertensi primer/esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum di ketahui


penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopaik. Tedapat 95% kasus. Banyak faktor yang
mempengaruhi seperti genetik,lingkungan,hiperativitis susunan simpatis,system
reninangiotensis,defek dalam ekskresi Na,peningkatan Na dan Ca intraselular,dan
factorfaktor yang meningkatkan risiko,seperti obesitas, alcohol,merokok serta polisitemia.

2. Hipertensi sekunder.Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui


seperti penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular renal,hiperaldosteronisme
primer,dan sindrom cushing,feokromositomo,koarktasio aorta, hipertensi yang berhubung
dengan kehamilan, dan lain-lain.

D. PENGOBATAN HIPERTENSI

Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah raga
isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah
sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat digunakan untuk
mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang
berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit).

7
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Pengobatan non obat (non farmakologis)

2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)

a. Pengobatan non obat (non farmakologis)

Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga


pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda.
Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, pengobatan non
farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang
lebih baik.

Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah :

1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh

2. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.

Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan


asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini hendaknya tidak
dipakai sebagai pengobatan tunggal, tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada
pengobatan farmakologis.

3. Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat

mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.

4. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak
3-4 kali seminggu.

5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alcohol

6. Perbanyak maknan yg mengandung kalsium,kalium dan magnesium

7. Perbanyak makanan yg mengandung serat

8. Menjaga berat badan

9. Hindari kebiasaan minum kopi berlebihan

b. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)

Obat-obatan antihipertensi. Terdapat banyak jenis obat antihipertensi yang beredar saat ini.

8
Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.

- Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing)
sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi
lebih ringan.

Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.

- Penghambat Simpatetik

Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja
pada saat kita beraktivitas ).

Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.

- Betabloker

Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung.
Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan
pernapasan seperti asma bronkial.

Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol.

Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia
(kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat
bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme ( penyempitan
saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati. - Vasodilator

Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos

(otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin.
Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala
dan pusing.

- Penghambat ensim konversi Angiotensin

9
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah).

Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin
timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.

- Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi
jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan
Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan
muntah.

- Penghambat Reseptor Angiotensin II

Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada
reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk
dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah :
sakit kepala, pusing, lemas dan mual. Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta
menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa
ditekan.

Berikut adalah 13 cara alami tanpa obat yang jitu untuk menurunkan tekanan darah
seperti:

1. Biasakan berjalan kaki

Pasien hipertensi yang membiasakan diri berjalan dapat menurunkan tekanan darahnya
dengan cepat sebanyak sekitar 6 mmHg sampai 8 mmHg. Berjalan akan membuat jantung
lebih banyak menggunakan oksigen dengan lebih efisien, sehingga tidak berupaya keras
memompa darah.

Lakukan latihan kardio sedikitnya 30 menit setiap hari dalam seminggu. Cobalah
tingkatkan kecepatan atau jaraknya sehingga membuat badan tetap langsing.

2. Tarik napas panjang

10
Pernapasan yang lambat dan melakukan meditasi seperti qigong, yoga dan tai chi akan
menurunkan hormon stres kortisol yang dapat mengangkat renin, enzim dari ginjal yang
meningkatkan tekanan darah.

profesor kedokteran preventif di Northwestern University Feinberg School of Medical.


Sumber makanan yang kaya kalium antara lain ubi jalar, tomat, jus jeruk, kentang, pisang,
kacang merah, kacang polong, melon, semangka dan buah-buahan kering seperti kismis.

3. Batasi konsumsi garam

Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi lebih besar
kemungkinannya memiliki tekanan darah tinggi, terutama yang sensitif terhadap garam atau
sodium. Tapi karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah seseorang sensitif terhadap
sodium, maka setiap orang harus mengurangi asupan sodiumnya," kata Eva Obarzanek, PhD,
ahli gizi penelitian di National Heart, Lung, dan Darah Institute.

Batasi penggunaan garam adalah 1.500 mg per hari. Sedangkan setengah sendok teh
garam mengandung sekitar 1.200 mg sodium. Perhatikan juga kadar garam atau sodium
dalam makanan olahan, sebab di situlah sebagian besar asal muasal sodium dalam makanan.
Bumbui makanan dengan rempah-rempah, jamu, lemon, dan jangan ditambahi garam.

5 . Makan cokelat hitam

Coklat hitam mengandung flavanol yang membuat pembuluh darah menjadi lebih
elastis. Dalam sebuah penelitian, 18% pasien yang makan cokelat hitam setiap hari
mengalami penurunan tekanan darah. Ada baiknya memakan 1/2 ons cokelat hitam setiap
hari-hari. Pastikan coklat hitam yang dimakan mengandung setidaknya 70% kakao.

6 . Minum suplemen

Dalam kajian dari 12 penelitian, para peneliti menemukan bahwa koenzim Q10
mengurangi tekanan darah hingga 10 mmHg sampai 17 mmHg. Antioksidan diperlukan untuk
memproduksi energi dan melebarkan pembuluh darah. Konsultasikan dengan dokter tentang
pemakaian suplemen 60 mg sampai 100 mg untuk 3 kali sehari.

7 . Minum sedikit saja alkohol

11
Menurut kajian dari 15 penelitian, semakin sedikit minum alkohol, semakin sedikit
tekanan darah yang dapat diturunkan. Sebuah penelitian di rumah sakit Boston's

Brigham and Women menemukan bahwa minum alkohol dalam taraf ringan, yaitu
seperempat sampai setengah minuman per hari untuk wanita, dapat mengurangi tekanan
darah lebih banyak daripada yang tidak minum setiap hari.

Yang dimaksud satu minuman adalah 12 ons bir, atau 5 ons anggur atau 1,5 ons
alkohol. Penelitian lain juga menemukan bahwa minum satu gelas sehari pada wanita dan dua
gelas sehari untuk pria dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

"Dalam jumlah tinggi, alkohol jelas merugikan. Tapi konsumsi alkohol dalam taraf
sedang adalah pelindung jantung, jika diminum dalam porsi yang cukup," kata Obarzanek.

8. Minum kopi tanpa kafein

Para ilmuwan telah lama memperdebatkan efek kafein terhadap tekanan darah.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kafein tidak mempengaruhi tekanan darah,
tapi suatu penelitian dari Duke University Medical Center menemukan bahwa konsumsi
kafein 500 mg atau sekitar tiga 8 ons cangkir kopi, dapat meningkatkan tekanan darah sebesar
4 mmHg. Efeknya berlangsung hingga menjelang tidur.

"Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dengan mengencangkan pembuluh darah


dan mempembesar efek stres. Ketika sedang stres, jantung memompa darah lebih banyak dan
meningkatkan tekanan darah. Dan kafein akan memperkuat efek itu," kata sang peneliti Jim
Lane, PhD, profesor riset di Duke University.

Lane kemudian merekomendasikan untuk mengganti kopi biasa dengan kopi tanpa
kafein untuk melindungi jantung. Sebagai perbandingan, 8 ons kopi biasa mengandung 100
sampai 125 mg. Dalam jumlah yang sama, teh mengandung 50 mg kafein dan cola sekitar 40
mg kafein.

9. Minum teh herbal

Dalam sebuah penelitian oleh Tufts University, peserta yang meminum 3 cangkir teh
hibiscus setiap hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 7 poin dalam rata-rata 6
minggu. Hasil ini setara dengan obat resep. Peserta yang meminum minuman plasebo hanya
mengalami penurunan tekanan darah sebesar satu poin.

12
Bahan fitokimia dalam hibiscus atau kembang sepatu nampaknya dapat banyak
mengurangi tekanan darah tinggi. Dalam teh herbal, banyak terkandung kembang sepatu.
Lihatlah campuran bahan-bahan yang terkandung dalam produk teh, dan pilihlah produk yang
banyak mengandung kembang sepatu dalam setiap porsinya.

10. Kurangi lembur

Bekerja lebih dari 41 jam setiap minggu di kantor akan meningkatkan risiko hipertensi
sebesar 15%, demikian menurut penelitian oleh University of California, Irvine terhadap
24.205 orang warga California.

Sebabnya, kerja lembur membuat tubuh jarang berolahraga dan makan sehat.
Usahakan menyelesaikan pekerjaan pada jam yang tepat sehingga dapat mengunjungi pusat
kebugaran atau lebih sering memasak makanan sehat.

11. Bersantai dengan musik

Untuk menurunkan tekanan darah, disamping dibantu oleh obat, juga bisa dibantu
dengan merubah gaya hidup. Menurut para peneliti di University of Florence di Italia, lagu-
lagu yang tepat dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Peneliti meminta 28 orang dewasa yang sudah mengggunakan pil hipertensi


mendengarkan musik klasik, Celtic, atau musik India selama 30 menit setiap hari sambil
bernapas perlahan-lahan. Setelah seminggu, para peserta rata-rata mengalami penurunan
tekanan darah sistolik sebesar 3,2 poin. Sebulan kemudian, angkanya turun sebanyak 4 ,4
poin.

Jika memiliki tekanan darah tinggi, tanyakan kepada dokter apakah apnea
tidurnya dapat disembuhkan. Mengobati apnea tidur dapat menurunkan kadar aldosteron
dan memperbaiki tekanan darah tinggi.

12. Banyak makan kedelai

penelitian yang dimuat Journal of American Heart Association menemukan untuk


pertama kalinya bahwa mengganti karbohidrat olahan dengan makanan kaya protein
kedelai atau susu, seperti susu rendah lemak, dapat menurunkan tekanan darah sistolik
penderita hipertensi atau prehipertensi.

E. CARA MENCEGAH HIPERTENSI

13
Sebelum penyakit hipertensi menyerang kita akan lebih baik jika kita
mencegahnya terlebih dahulu. Cara yang tepat untuk mencegah hipertensi yaitu :

1 .Tidak merokok karena nikotin dalam rokok dapat mengakibatkan jantung berdenyut
lebih cepat dan menyempitkan pembuluh darah kecil yang menyebabkan jantung
terpaksa memompa lebih kuat untuk memenuhi keprluan tubuh kita

2.Kurangi konsumsi garam karena garam berlebih dalam darah dapat menyebabkan

lebih banyak air yang disimpan dan ini mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi

3. Kurangi lemak, lemak yang berlebih akan terkumpul di sekeliling pembuluh darah dan
menjadikannya tebal dan kaku.

4 .Pertahankan berat badan ideal

5 .Olahraga secara teratur

14
BAB III

PENUTUP

a. KESIMPULAN

Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik ≥140mmHg


dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit yang berbahaya karena
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hipertensi berdasarkan penyebabnya
dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang
tidak diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh
penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit
koartasio aorta.

b. SARAN

Setelah membaca makalah ini kami berpesan kepada para pembaca :

Setelah membaca makalah ini kami berpesan kepada para pembaca :


- Selalu menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan anugrah yang tak ternilai harganya.
Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

- Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita. Makanlah
makanan yang bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua kebutuhan tubuh kita

- Rajin berolahraga
Lanjutan

15
DAFTAR PUSTAKA

http://health.detik.com/read/2012/02/12/080305/1840292/766/cara-cara-alami-
untukturunkan-tekanan-darah http://wir-nursing.blogspot.com/2011/04/antara-kopi-
rokok-dan-tekanan-darah.html http://cai-sl.blogspot.com/2012/06/latar-belakang-
hipertensi-penyakit.html http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/11/makalah-
hipertensi.html http://nuurasiyah.blogspot.com/

Mansjoer Arif,Triyanti Kuspuji,Savitri Rakmi,Wardani Wahyu

Ika,Setiowulan,Editor,Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edissi III,Media Aesculapius


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,2001

Hipertensi dan Faktor Resiko dalam Kajian Epidemiologi. Makassar : FKM


Unhas.Bustan, M.N. 2007.

Epidemiologi Penyakit Menular Jakarta : Rineka CiptaDedy. 2010.

Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Sidenreng.comSitorus, Sampe. 2009.

Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Wordpress.comSurya, Andari. Tanpa tahun. Makalah


Hipertensi www.scribd.comTohaga, Edwin. Tanpa tahun.Hipertensi, Gejala dan
Komplikasi. Wordpress.comhttp://id.wikipedia.org

16

Anda mungkin juga menyukai