Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI SEIMBANG

DISUSUN OLEH:
1. GABRIEL WATUSEKE
2. WILLHARD S.A.ASRAMANA
3. JACLYN DONNA BELLA
4. SUKMAWATI KUSNAN
5. MARISA LAMBA
6. HENY A.PURNAMA SARI
7. JUANDA PRISILYA PESIK
8. SEPTRIANA GUSTIAWAN
9. LUSIA LEONE NANCY NUNAKI
10. ZAKIYAH JULIANTI ANTU
11. JESUA KRISTIANTO
13. SYALLOM MONICA PUTRI NAJOAN
14. VIOLETA GLEDIS THOMAS

MAHASISWA PKL-T KELURAHAN BATULUBANG


POLTEKKES KEMENKES MANADO
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN STUNTING

TOPIK PENYULUHAN : PENCEGAHAN STUNTING

SASARAN : Siswa/i SD Negeri Batulubang

HARI/TANGGAL : Kamis, 09 Maret 2023

TEMPAT : SD Negeri Batulubang

WAKTU : 30 menit

1.TUJUAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit masyarakat dapat mengetahui tentang
Bagaimana Pencegahan Stunting pada Balita

Tujuan Khusus
1. Masyarakat dapat mengerti definisi Stunting
2. Masyarakat dapat mengerti penyebab Stunting
3. Masyarakat dapat memahami dampak Stunting
4. Masyarakat dapat memahami gejala-gejala Stunting
5. Masyarakat dapat memahami cara pencegahan Stunting

2.METODE
Ceramah
3. MEDIA
Leaflet
4. MATERI
1. Pengertian Stunting

Stunting adalah adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi
badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur dengan
panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median
standar pertumbuhan anak dari WHO. Balita stunting termasuk masalah gizi
kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi
ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.
Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam
mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.

2. Penyebab Stunting

Stunting berkembang dalam jangka panjang karena kombinasi dari beberapa


atau semua faktorfaktor berikut:
1. Kurang gizi kronis dalam waktu lama
2. Retardasi pertumbuhan intrauterine
3. Tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori
4. Perubahan hormon yang dipicu oleh stress
5. Sering menderita infeksi di awal kehidupan seorang anak
6. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil, dan
setelah melahirkan
7. Terbatasnya akses pelayanan kesehatan, termasuk layanan kehamilan dan
postnatal (setelah melahirkan)
8. Kurangnya akses air bersih dan sanitasi
9. Masih kurangnya akses makanan bergizi karena tergolong mahal.

3. Dampak Stunting

Dampak yang ditimbulkan stunting dapat dibagi menjadi dampak jangka


pendek dan jangka panjang.
1. Dampak Jangka Pendek.
a. Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian;
b. Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak optimal;
dan
c. Peningkatan biaya kesehatan.
2. Dampak Jangka Panjang.
a. Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih pendek
dibandingkan pada umumnya);
b. Meningkatnya risiko obesitas dan penyakit lainnya;
c. Menurunnya kesehatan reproduksi;
d. Kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat masa sekolah;
dan
e. Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal.

4. Gejala Stunting

1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya


2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil
untuk usianya
3. Berat badan rendah untuk anak seusianya
4. Pertumbuhan tulang tertunda

5. Pencegahan Stunting

Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs)


yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu
menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta
mencapai ketahanan pangan. Target yang ditetapkan adalah menurunkan angka
stunting hingga 40% pada tahun 2025.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah menetapkan stunting sebagai salah
satu program prioritas. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39
Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga, upaya yang dilakukan untuk menurunkan
prevalensi stunting di antaranya sebagai berikut:
1. Ibu Hamil dan Bersalin
a. Intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan;
b. Mengupayakan jaminan mutu ante natal care (ANC) terpadu;
c. Meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan;
d. Menyelenggarakan program pemberian makanan tinggi kalori, protein,
dan mikronutrien (TKPM);
e. Deteksi dini penyakit (menular dan tidak menular);
f. Pemberantasan kecacingan;
g. Meningkatkan transformasi Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam Buku
KIA;
h. Menyelenggarakan konseling Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI
eksklusif; dan
i. Penyuluhan dan pelayanan KB.
2. Balita
a. Pemantauan pertumbuhan balita;
b. Menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
untuk balita;
c. Menyelenggarakan stimulasi dini perkembangan anak; dan
d. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
3. Anak Usia Sekolah
a. Melakukan revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
b. Menguatkan kelembagaan Tim Pembina UKS;
c. Menyelenggarakan Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS); dan
d. Memberlakukan sekolah sebagai kawasan bebas rokok dan narkoba
Kerangka Penyuluhan : Pencegahan stunting
No Kegiatan Respon Peserta Penyuluhan waktu
1. Pembukaan a. Peserta menjawab salam 10 menit
a. Salam perkenalan b. Peserta mengerti tujuan
b. Memberikan tujuan

2. Penyuluhan a. Peserta mengikuti dan 10 menit


a. Penyuluhan pencegahan memperhatikan
stunting melalui media penyuluhan
leaflet b. Peserta menjawab kuis
b. Memberikan kuis
3. Penutup 10 menit
a. Mengucapkan terima kasih a. Mendengarkan
atas partisipasi siswa b. Menjawab salam
dalam penyuluhan
b. Mengucapkan salam
penutup

Mengetahui,
Kepala Kelurahan

Nolance Papingka, S.Pd


NIP. 197811152010012003

Anda mungkin juga menyukai