Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STUNTING

A. Identifikasi

1. Topik : Cegah Stunting, Itu Penting

2. Hari/tanggal : Senin, 11 Februari 2019 dan Selasa, 12 Februari 2019

3. Waktu/jam : 30 Menit

4. Tempat : SDN Sinar Baru 1 dan SDN Sinar Baru 2

5. Sasaran : Siswa(i) kelas 4, 5, 6 SDN Sinar Baru 1 dan 2

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Diharapkan siswa(i) sekolah dasar dapat mengetahui peranan

makanan dalam pencegahan stunting.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Siswa(i) dapat mengetahui pengertian dari stunting.

2. Siswa(i) dapat mengetahui dampak yang terjadi jika terjadi stunting.

3. Siswa(i) dapat mengetahui dampak makanan ringan terhadap stunting.

4. Siswa(i) dapat mengetahui makanan-makanan yang terbaik untuk

pertumbuhan agar mencegah stunting.


D. Pokok Bahasan

1. Pengertian Stunting

2. Dampak Stunting

3. Cegah Stunting

4. Dampak Makanan Ringan

E. Metode

Metode yang diberikan pada proses penyuluhan adalah metode

ceramah dan tanya jawab.

F. Media dan Alat Peraga

1. Power point

2. LCD

G. Materi : Terlampir

H. Kuesioner Pre-test dan Post-test : Terlampir


I. Proses Kegiatan Penyuluhan

Waktu Uraian Kegiatan Penyuluhan Uraian Kegiatan Peserta


10 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menjawab pertanyaan
c. Menjelaskan maksud
dan tujuan
d. Evaluasi : pertanyaan
pembuka

Pelaksanaan :
a. Penyampaian materi a. Penyapaian materi:
 Pengertian stunting  Peserta menyimak
 Dampak stunting penyampaian materi
 Dampak makanan b. Peserta bertanya
ringan terhadap
stunting
15 menit  Makanan pencegah
stunting
b. Tanya jawab
 Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk bertanya

Penutup :
a. Evaluasi a. Evaluasi
 Pertanyaan secara  Peserta menjawab
lisan pertanyaan
10 menit
b. Hiburan b. Peserta ikut
c. Salam penutup berpartisipasi dalam
hiburan
c. Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN

STUNTING

A. Pengertian Stunting

Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek

sehingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau tinggi

badan (Manary & Solomons, 2009). Stunting merupakan pertumbuhan

linear yang gagal untuk mencapai potensi genetik sebagai akibat dari pola

makan yang buruk dan penyakit (Fitri, 2012).

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan

gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang

tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan

dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Menurut UNICEF, stunting

didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan

tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting

kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO. Selain

pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan

otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan

belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk.


B. Dampak Stunting

Stunting atau tubuh kerdil menimbulkan banyak dampak buruk

bagi tumbuh kembang dan sisi kognitif anak. Selayaknya anak Indonesia

tak mengalami dampak tersebut supaya tidak mengganggu masa depannya.

Menteri Kesehatan RI Prof Dr dr Nila F Moeloek SpM(K)

mengatakan, dampak dari stunting jelas mengganggu masa depan anak-

anak. Tidak hanya postur tubuhnya yang kerdil, otak mereka juga

dikategorikan kerdil karena tidak mendapatkan gizi yang baik.

"Kalau anak kerdil jadi tidak pandai. Kalau stunting terus-menerus

terjadi, bagaimana masa depan Indonesia, seperti apa kalau anak-anak

tidak pandai," ujar Menkes Nila saat Temu Media Membahas Asia Pacific

Food Forum di Kantor Kementerian Kesehatan RI, kawasan Kuningan,

Jakarta Selatan, Senin (9/10/2017).

Pakar Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Nur

Mahmudi Ismail menjelaskan gizi buruk atau balita stunting dapat

mempengaruhi nasib generasi penerus bangsa. Kemiskinan masih menjadi

pemicu masalah ini.

“Masa depan bangsa kita seperti apa, akan diduki oleh orang-orang

dengan balita kekurangan gizi tadi. Secara public policy kita anggap ini

serius, stunting harus dikurangi,” jelas Mantan Wali Kota Depok ini.

Dulu, lanjutnya, jumlah balita stunting masih sebanyak 37 persen

dari jumlah balita di Indonesia. Sekarang sudah menurun ke angka 29

persen.
C. Cegah Stunting

Menurut Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia Ahmad Syafiq, upaya untuk mengatasi anak

pendek bisa dilakukan sebelum masa pertumbuhannya terhenti. Caranya adalah

dengan memberikan asupan gizi yang baik, yaitu gizi seimbang. Sampai usia 9

tahun, anak akan mengalami pertumbuhan cepat (growth spurt) sehingga

penting bagi orangtua untuk mengejar ketertinggalan tinggi badan. Selama ini

para orangtua masih memiliki anggapan yang kurang tepat, misalnya tubuh

pendek dianggap wajar karena terkait genetik. "Padahal genetik hanya

menyumbang 20 persen terhadap tinggi badan. Bagaimanapun, tinggi badan

yang sesuai standar masih tetap menguntungkan,".

D. Dampak Makanan Ringan

Makanan fast food atau makanan cepat saji serta snack biasanya memiliki

kandungan kalori yang sangat berlebihan.

Bukan hanya itu karena berbagai makanan tersebut biasanya menggunakan

bahan kimia tambahan seperti pewarna buatan, bahan pengawet, minyak trans,

pemanis buatan, sodium dan garam.

Tentunya dari berbagai jenis bahan kimia yang telah disebutkan di atas,

anda bisa memahami akibatnya bilamana anda sering mengonsumsi makanan

fast food atau makanan ringan.

Yang harus anda pahami adalah kebutuhan nutrisi pada tubuh anda tidak

akan bisa terpenuhi jika anda hanya mengonsumsi jenis makanan tersebut.
Bukannya malah sehat, yang ada malah berbagai jenis penyakit yang

menanti anda jika anda sering mengonsumsi makanan ringan. Hal ini

akanmenghambat pertumbuhan anak, dapat membuat anak malas untuk makan

makanan yang bergizi yang berdapak pada kurangnya asupan zat gizi padahal

mereka sangat membutuhkan zat gizi untuk pertumbuhan.


KUESIONER PRE-TEST DAN POST-TEST

STUNTING

1. Apa itu stunting ?

a. Gangguan pertumbuhan lebih pendek daripada usianya

b. Gangguan pertumbuhan lebih tinggi daripada usianya

c. Gangguan pertumbuhan berat badan

2. Salah satu dampak stunting adalah…

a. Lincah

b. Tumbuh kembang terganggu

c. Tidak mudah sakit

3. Makanan yang dapat mencegah stunting adalah…

a. Makanan yang mengandung protein

b. Makanan yang mengandung lemak

c. Makanan yang mengandung karbohidrat

4. Makanan yang mengandung protein adalah…

a. Beras

b. Minyak

c. Ikan

5. Bagaimana cara mencegah stunting…

a. Asupan gizi yang baik

b. Mengkonsumsi jajanan

c. Mengkonsumsi kopi
DAFTAR PUSTAKA

Adinda. 2014. Masalah Gizi Penyebab Stunting (Pendek). Http://adindascabiosa.


blogspot. co. id /2014 /04/- masalah - gizi-penyebab-stunting.html.
Diakses pada tanggal 9 Februari 2019.

Rizma. 2016. 8,8 Juta Anak Indonesia Bertubuh Kerdil.


http://nasional.republik.co.id/berita/nasional/umum/16/01/26/o1k2403
85-88-juta-anak-indonesia-bertubuh-kerdil-part1. Diakses pada
tanggal 9 Februari 2019.

Anda mungkin juga menyukai