SIKLUS KE VII
Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Laporan Besar Perhitungan
Kebutuhan Bahan Makanan, Unit Cost Dan Harga Makan Kelas 3 Perawatan”.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak lepas dari bimbingan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ahli Gizi RSUD Panembahan Senopati Bantul yang setiap hari telah bersedia
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti untuk penulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
2. Pihak – pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang
tepat.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
laporan ini nantinya. Semoga dengan disusunnya laporan ini dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan bagi yang membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan
keadaan pasien, keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuhnya.
Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit.
Kondisi pasien dapat semakin memburuk karena tidak diperhatikan keadaan gizinya.
Pemberian diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan perubahan
keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium agar kebutuhan gizi pasien
tercukupi serta dapat mendukung penyembuhannya (Departemen Kesehatan RI,
2013).
Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran
sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut sebuah
perusahaan bersedia memberikan jasa kepada pelanggannya (Gani, 1995). Kotler dan
Keller (2006) berpendapat bahwa harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran
yang menghasilkan pendapatan yang paling mudah disesuaikan. Harga juga
mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan kepada pasar tentang
produk dan mereknya.
Penetapan tarif di rumah sakit harus selalu berpedoman pada biaya yang
dikeluarkan untuk menciptakan pelayanannya, sebab bila rumah sakit menetapkan
tarif dibawah biayanya, maka rumah sakit tersebut akan mengalami kerugian,
sehingga kelangsungan hidup rumah sakit tidak akan terjamin (Primadinta, 2009).
Penetapan tarif dapat dilakukan dengan menghitung anggaran biaya variabel ratarata
yang ditambah dengan presentase tertentu dan dapat juga dilakukan dengan taksiran
biaya penuh yang ditambah dengan nilai perolehan laba yang diinginkan (Sutomo,
2003).
Informasi serta analisis biaya mutlak diperlukan. Berdasarkan unit cost maka
asumsinya tidak ada pesaing atau demand sangat tinggi. Perhitungan biaya satuan
terdapat dua macam biaya satuan yaitu: a) biaya satuan normatif adalah biaya yang
berlaku sesuai peraturan daerah dan b) biaya satuan aktual adalah suatu hasil
perhitungan berdasarkan atas pengeluaran nyata untuk menghasilkan produk pada
kurun waktu tertentu. Biaya satuan aktual dapat dijadikan dasar dalam penetapan
tarif pelayanan kesehatan (Gani et al, 1995)
B. Tujuan
1) Untuk mengetahui perhitungan kebutuhan bahan makanan Instalasi Gizi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Biaya makan per orang per hari merupakan biaya yang dibutuhkan untuk
Biaya bahan makanan merupakan unsur biaya bahanbaku atau bahan dasar
oleh jumlah atau porsi makananyang dihasilkan atau jumlah pasien yang akan
dilayani.
kerjaini merupakan biaya tetap karena pada batas tertentutidak dipengaruhi oleh
Biaya overhead meliputi biaya barang dan biaya pemeliharaan. Biaya barang
berbeda tergantung misi dan tujuan masing-masing rumah sakit. Pada rumah sakit
1) Full cost pricing. Informasi serta analisis biaya mutlak diperlukan. Berdasarkan
unit cost maka asumsinya tidak ada pesaing atau demand sangat tinggi.
2) Contract dan cost plus. Tarif ditetapkan berdasarkan kontrak, misalnya kontrak
dengan perusahaan asuransi atau konsumen yang tergabung dalam suatu organisasi.
Tarif kontrak dapat memakasa rumah sakit menyesuaikan tarifnya sesuai kontrak
yang ditawarkan asuransi, sehingga untuk dapat bersaing, rumah sakit harus
3) Target rate of return pricing. Penetapan tarif berdasarkan target yang merupakan
modifikasi dari metode full cost. Teknik ini berbasis pada unit cost dengan
4) Acceptance pricing. Teknik ini diterapkan apabila pada suatu pasar terdapat satu
rumah sakit 10 dianggap sebagai panutan harga, maka rumah sakit lain akan
mengikuti pola pentarifan yang digunakan oleh rumah sakit tersebut. Salah satu
strategi penetapan harga (pricing strategy) dengan memberikan potongan harga pada
customer. Cara ini merupakan wujud nyata dari strategi pemasaran yang berfungsi
1. Nasi (Beras)
No. Pokok Kegiatan Bahan Makanan
1. Frekuensi penggunaan BM 2 kali
2. Standar porsi 100 gr
3. Kebutuhan BM/orang/siklus NB (26) + NRG(2) + NTKTP(7) +
NDM(1) + NRGRPRK(2) + Dokter (2)
+ Penunggu (3) + cadangan (5)
4. Jumlah konsumen 48 orang
5. Kebutuhan BM bersih 100 gr x 48 orang = 4800gr
6. Berat dapat dimakan 100 %
7. Berat kotor bahan makanan 4800 gr
9. Biaya pembelian BM 4.8 x 10.900/kg = Rp. 52.320 x 2
= Rp. 104.640
2. Nasi Tim (Beras)
= Rp. 33.876
2 Bubur (Beras)
a) Beras
b) Santan
3 Bubur Saring
a) Tepung Beras
b) Santan
No. Pokok Kegiatan Bahan Makanan
1. Frekuensi penggunaan BM 3 kali
2. Standar porsi 20 gr
3. Kebutuhan BM/orang/siklus BS (9) + cadangan (3)
4. Jumlah konsumen 12 orang
5. Kebutuhan BM bersih 20 gr x 12 orang = 240gr
6. Berat dapat dimakan 100%
8. Persen penambahan (10%) 240 gr/ 300gr/btr = 1 btr
9. Biaya pembelian BM 1 x 4500 = Rp. 4500 x 3
= Rp. 13.500
c) Gula Jawa
No. Pokok Kegiatan Bahan Makanan
1. Frekuensi penggunaan BM 3 kali
2. Standar porsi 20 gr
3. Kebutuhan BM/orang/siklus BS (9) + cadangan (3)
4. Jumlah konsumen 12 orang
5. Kebutuhan BM bersih 20 gr x 12 orang = 240gr
9. Biaya pembelian BM 0.24 x 16.000/kg = Rp.3.840 x 3
= Rp. 11.520
MENU MAKAN SIANG
4) SUP RAMBUTAN
a. Ayam
6.2 kg
b. Wortel
d. Telur
2. Standar porsi 50 gr
9) PISANG
9. Jumlah kebutuhan 24 bh
2. Standar porsi 50 gr
b. Kacang Panjang
No. Pokok Kegiatan Bahan Makanan
2. Standar porsi 50 gr
16) PISANG
No. Pokok Kegiatan Bahan Makanan
a. Ayam
+ dokter (2)
4,76 kg
b. Daun Bawang
No. Pokok Kegiatan Bahan Makanan
2. Standar porsi 10 gr
c. Krupuk ACI
2. Standar porsi 10 gr
2. Standar porsi 50 gr
20) ANGGUR
b. Tepung terigu
c. Gula pasir
d. Margarine
b. Santan
c. gula jawa
d. gula pasir
e. kanji
Pembahasan :
Hasil perhitungan food cost untuk diit biasa kelas 3 yaitu Rp. 18.725,3 yang mana lebih
tinggi daripada harga normal yaitu Rp. 15.000 dengan hasil selisihnya yaitu Rp3.725,3
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dipengaruhi oleh jumlah atau porsi makananyang dihasilkan atau jumlah pasien
yang akan dilayani. Dari hasil perhitungan tentang perhitungan kebutuhan bahan
hasil food cost sehari yang didapat dengan hasil dana perhari yaitu sebesar Rp.
18.725,3 yang mana lebih tinggi daripada harga normal yaitu Rp. 15.000 dengan hasil