Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING


PADA ANAK BERUSIA 0-59 BULAN
Mata Kuliah Keperawatan Sehat dan Sakit Akut
Dosen Pembimbing: Aida Rusmariana, S.Kep., Ns. MAN

Disusun Oleh:

1. Maudy Wulan Pangestu 202102030050


2. Fatimatus Sania 202102030078

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN


PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hari, Tanggal : Rabu, 14 Juni 2023
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
Pokok Bahasan : Stunting
Sasaran : Ibu dan anak yang melakukan cek kesehatan
Tempat : Posyandu

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah di lakukan penyuluhan Tentang Stunting Diharapkan
keluarga dapat mengetahui dan memahami penyebab stunting dan cara
pencegahanya.
II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
masyarakat dan ibu hamil dapat mengetahui dan memahami bagaimana
mencegah stunting.
III. Pokok Materi
1. Defenisi Stunting
2. Penyebab stunting
3. Dampak stunting
4. Cara mencegah stuting
5. Zat Gizi Mikro yang Berperan untuk Menghindari Stunting
(Pendek)

IV. Metode
 Ceramah dan diskusi
V. Media
 Leaflet

VI. Setting Tempat

2
Keterangan:
: audiens
: papan monitor
: penyuluh

VII. Rancangan Kegiatan


NO Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
Pembukaan  Memberikan salam  Menjawab salam
5 menit  Perkenalan  Mendengarkan dan
 Menyebutkan memperhatikan
materi yang akan
diberikan

Inti 15 Menjelaskan materi  Mendengarkan dan


menit tentang : memperhatikan
1. Defenisi Stunting  Bertanya pada
2. Penyebab stunting penyuluh bila
3. Dampak stunting masih ada yang
4. Cara mencegah belum jelas
stuting
5. Zat Gizi Mikro
yang Berperan untuk
Menghindari Stunting
(Pendek)

3
Penutup 10  Evaluasi  Menjawab
menit  Menyimpulkan pertanyaan
hasil penyuluhan  Memperhatikan
 Mengucapkan  Menjawab salam
salam penutup.

VIII. Evaluasi
1 Evaluasi Struktur.
a. Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan
panitia penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
b. Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik
2 Evaluasi Proses.
a. Audiens antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Audiens mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar.
3 Evaluasi Hasil.
Audiens mampu menjelaskan kembali materi yang telah
disampaikan dengan benar melalui pertanyaan lisan meliputi
pengertian stunting, cara mencegahnya, dan zat gizi yang berperan
menghindari stunting (75%).
IX. Referensi
1. Undang-Undang No.36Tahun2009 tentang Kesehatan. Kementerian
KesehatanR.1.2015.RencanaStrategisKemenkes2015-2019;
2. Kepmenkes No.HK.02.02/MENKES/52/2015.
3. kes.go.id/pusdatin/buletin/Buletin-Stunting-2018.pdf
http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Buku_Saku_Stunting_Desa
.pdf
4. Anonim.2018 infosatin kemenkes RI Di akses 2 Juni
2023.www.depkes.go.id

4
5. WHOGlobalNutrition Target: StuntingPolicyBrief.
6. Dinas Kesehatan Provinsi Bali.2016
7. KementerianKesehatanRI.2017

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Stunting
Stunting merupakan istilah untuk penyebutan anak yang tumbuh
tidak sesuai dengan ukuran yang semestinya (bayi pendek). Stunting
(tubuh pendek) adalah keadaan tubuh yang sangat pendek hingga
melampaui defisit 2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan
populasi yang menjadi referensi internasional. Stunting adalah keadaan

5
dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau keadaan dimana tubuh
anak lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya (MCN,
2009). Stunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (<-2SD),
ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan
kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia
anak. Stunted merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan
pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka panjang
untuk gizi kurang pada anak.
Stunting dapat didiagnosis melalui indeks antropometrik tinggi
badan menurut umur yang mencerminkan pertumbuhan linier yang dicapai
pada pra dan pasca persalinan dengan indikasi kekurangan gizi jangka
panjang, akibat dari gizi yang tidak memadai dan atau kesehatan. Stunting
merupakan pertumbuhan linier yang gagal untuk mencapai potensi genetic
sebagai akibat dari pola makan yang buruk dan penyakit (ACC/SCN,
2000).
Stunting didefinisikan sebagai indikator status gizi TB/U sama
dengan atau kurang dari minus dua standar deviasi (-2 SD) dibawah rata-
rata standar atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan
dengan anak-anak lain seusianya (MCN, 2009) (WHO, 2006). Ini adalah
indikator kesehatan anak yang kekurangan gizi kronis yang memberikan
gambaran gizi pada masa lalu dan yang dipengaruhi lingkungan dan
keadaan sosial ekonomi. S Shopee
B. Penyebab Stunting
Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak
merupakan suatu proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan,
masa kanak-kanak dan sepanjang siklus kehidupan. Pada masa ini
merupakan proses terjadinya stunted pada anak dan peluang
peningkatan stunted terjadi dalam 2 tahun pertama kehidupan.
Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan
penyebab tidak langsung yang memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan

6
menyebabkan janin mengalami intrauterine growth retardation (IUGR),
sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.

Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan


disebabkan kurangnya asupan makanan yang memadai dan penyakit
infeksi yang berulang, dan meningkatnya kebutuhan metabolic serta
mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya kekurangan gizi pada
anak. Keadaan ini semakin mempersulit untuk mengatasi gangguan
pertumbuhan yang akhirnya berpeluang terjadinya stunted (Allen and
Gillespie, 2001).

Gizi buruk kronis (stunting) tidak hanya disebabkan oleh satu


faktor saja seperti yang telah dijelaskan diatas, tetapi disebabkan oleh
banyak faktor, dimana faktor-faktor tersebut saling berhubungan satu sama
lainnnya. Terdapat tiga faktor utama penyebab stunting yaitu sebagai
berikut :

1. Asupan makanan tidak seimbang (berkaitan dengan kandungan zat gizi


dalam makanan yaitu karbohidrat, protein,lemak, mineral, vitamin, dan
air).
2. Riwayat berat badan lahir rendah (BBLR),
3. Riwayat penyakit lain

Lancet “Maternal and Child Nutrition” Series tahun 2004 memuat


satu konsep model faktor-faktor yang menyebabkan kekurangan gizi,
kecacatan atau disability dan kematian.

1. Dalam diagram tersebut terlihat bahwa kekurangan gizi kronis atau


pendek lebih dipengaruhi oleh faktor gangguan pertumbuhan pada
masa janin, kekurangan asupan zat gizi mikro dan kekurangan asupan
energy dan protein.

7
2. Sementara itu gizi kurang akut yang sering disebut gizi kurang atau
kurus lebih banyak dipengaruhi oleh faktor tidak cukupnya asupan gizi
terutama kalori dan protein dan infeksi penyakit.
3. Tidak optimalnya pemberian Air Susu Ibu merupakan salah satu
penyebabnya tingginya infeksi pada bayi yang mengakibatkan
kekurangan gizi akut dan kematian.
4. Kekurangan gizi mikro disamping menyebabkan kekurangan gizi
kronis juga menyebabkan disability, yang meningkatkan risiko
kematian
5. Faktor-faktor kemiskinan, sosial budaya dan politik, meningkatnya
infeksi penyakit, ketahanan pangan dan tidak optimalnya cakupan dan
kualitas pelayanan merupakan merupakan faktor yang secara bersama-
sama maupun secara sendiri-sendiri berpengaruh pada keadaan gizi ibu
hamil, kekurangan gizi mikro, asupan energy yang rendah dan tidak
optimalnya pemberian Air Susu Ibu.

C. Dampak Stunting
Stunting dapat mengakibatkan penurunan intelegensia (IQ),
sehingga prestasi belajar menjadi rendah dan tidak dapat melanjutkan
sekolah. Bila mencari pekerjaan, peluang gagal tes wawancara pekerjaan
menjadi besar dan tidak mendapat pekerjaan yang baik, yang berakibat
penghasilan rendah (economic productivity hypothesis) dan tidak dapat
mencukupi kebutuhan pangan. Karena itu anak yang menderita stunting
berdampak tidak hanya pada fisik yang lebih pendek saja, tetapi juga pada
kecerdasan, produktivitas dan prestasinya kelak setelah dewasa, sehingga
akan menjadi beban negara. Selain itu dari aspek estetika, seseorang yang
tumbuh proporsional akan kelihatan lebih menarik dari yang tubuhnya
pendek.
Masalah stunting menunjukkan ketidakcukupan gizi dalam jangka
waktu panjang, yaitu kurang energi dan protein, juga beberapa zat gizi
mikro. Menurut WHO dampak yang ditimbulkan stunting dapat dibagi
menjadi dampak jangka pendek dan jangka panjang.
8
Dampak Jangka Pendek.
a. Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian;
b. Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak
optimal
c. Peningkatan biaya kesehatan.
Dampak Jangka Panjang.
a. Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih pendek
dibandingkan pada umumnya)
b. Meningkatnya risiko obesitas dan penyakit lainnya
c. Menurunnya kesehatan reproduksi
d. Kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat masa
sekolah
e. Produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal.

D. Cara Pencegahan Stunting


Stunting dapat di cegah dengan hal-hal berikut :

1. Berikan ASI Eksklusif, ASI kaya kandungan gizi makro dan mikro
yang berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang
bayi. Bila anak di bawah 6 bulan dicurigai memiliki gejala awal
gagal tumbuh, seperti berat badannya yang tidak naik-naik, maka
pertumbuhannya harus dikejar dengan menambah intensitas
menyusuuinya sehingga pemberian ASI bisa optimal. 

2. Beri olahan protein hewani pada MPASI, Contoh, bayi hanya


diberi MPASI berupa pure buah-buahan dan sayur, tanpa diberi
protein hewani. Makanan yang kaya protein hewani, seperti daging
ayam, daging sapi, telur, serta susu sangat dibutuhkan bayi untuk
pertumbuhan yang optimal. 

3. Imunisasi rutin

4. Memantau tumbuh kembang anak, Cara mengatasi stunting pada


anak yang juga sangat penting adalah dengan selalu memantau
tumbuh kembang anak dengan melakukan kontrol rutin di
puskesmas atau posyandu. Dengan begitu, bila ada permasalahan
tumbuh kembang bayi yang muncul, dapat diketahui sejak dini

9
sehingga tidak terlambat mendapat penanganan, termasuk bila
mengalami gagal tumbuh stunting. 

5. Perilaku hidup bersih dan sehat

10

Anda mungkin juga menyukai