Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL


Dosen Pengampu : Irnawati, S.Kep, Ns, M.M.R

Disusun oleh :

Nama : Fatimatus Sania

NIM : 202102030078

Kelas : 2C

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KONSEP DASAR KETRAMPILAN
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL (TTV)
A. Definisi Tanda-Tanda Vital
Tanda-tanda vital digunakan sebagai indikator dari status
kesehatan, ukuran-ukuran ini menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi,
fungsi neural dan endokrin tubuh. Karena sangat penting, maka disebut
dengan tanda vital.Tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien
untuk memantau kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan
mengevaluasi respon klien terhadap intervensi. Tanda vital meliputi : Suhu
tubuh,Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan Tekanan darah.
1. Suhu Tubuh
Suhu yang dimaksud adalah “panas” atau “dingin” suatu substansi. Suhu
tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses
tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.
2. Denyut Nadi
Denyut nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat di raba di
berbagai tempat pada tubuh. Nadi merupakan indicator status sirkulasi.
3. Frekuensi Pernapasan
Pernapasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara
antara atmosfer dengan darah serta darah dengan sel.
4. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah
yang didorong dengan tekanan dari jantung. Merupakan indicator
kardiovaskuler. Kontraksi jantung mendorong darah dengan tekanan tinggi
ke aorta. Puncak dari tekanan maksimum saat terjadi ejeksi adalah tekanan
sistolik. Pada saat ventrikel relaks, darah yang tetap dalam arteri
menimbulkan tekanan diastolic atau minimum.

B. Tujuan Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital


1. Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.
2. Mengetahui denyut nadi (Irama, Frekuensi, dan Kekuatan).
3. Menilai kemampuan kardiovaskuler.
4. Mengetahui frekuensi, irama dan kedalaman pernafasan.
5. Menilai kemampuan fungsi pernapasan.
6. Mengetahui nilai tekanan darah.

C. Prosedur
1. Mengukur suhu tubuh
a. Persiapan alat dan bahan
 Thermometer
 Jam
 Alat tulis
 Larutan chlorin 0,5%
 Larutan sabun
 Air bersih
b. Pelaksanaan
 Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
 Memperkenalkan diri kepada klien
 Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
 Menggunakan sarung tangan
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
 Membuka lengan baju pasien
 Mengeringkan ketiak pasien bila basah oleh keringat dengan
menggunakan baju pasien atau kassa
 Mengecek kembali thermometer dalam posisi angka dibawah 350C
 Memasang ujung thermometer ditengah- tengah ketiak dan
menganjurkan pasien menjepit dengan lengannya dengan
melipatkan lengan pasien ke dada
 Pemeriksaan thermometer dilakukan setelah kira- kira 10 – 15
menit
 Membaca dengan teliti angka pada skala thermometer kemudian
mencatatnya
 Mendisinfersi thermometer dengan larutan chlorine 0,5 % selama
10 menit
 Mencuci larutan chlorine dengan larutan sabun
 Membilas ternoneter dengan air bersih
 Mengeringkan thermometer dengan kassa
 Menurunkan air raksa dan menempatkan thermometer ke tempat
semula
 Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
 Merapikan pasien
 Melepas sarung tangan, sebelumnya cuci tangan dalam larutan
chlorine 0,5% selama 10 menit.
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
 Dokumentasi
2. Denyut Nadi
a. Persiapan alat dan bahan
 Alat tulis
 Jam
b. Pelaksanaan
 Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
 Memperkenalkan diri kepada klien
 Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/ tidur)
 Meraba arteri Radialis dengan menggunakan jari telinjuk dan jari
tengah
 Menghitung denyut nadi selam 1 menit penuh
 Mencatat hasil pemeriksaan
 Menjelaskan hasil pemeriksaan
 Merapikan pasien
 Membereskan alat
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
 Dokumentasi
3. Frekuensi Pernapasan
a. Persiapan alat dan bahan
 Alat tulis
 Jam
b. Pelaksanaan
 Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
 Memperkenalkan diri kepada klien
 Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
 Menghitung pernapasan bersamaan dengan menghitung denyut
nadi
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/ tidur)
 Menghitung pernapasan dengan memperhatikan gerakan
pernapasan pada dada pasien (menghitung dalam waktu 1 menit
penuh)
 Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
 Merapikan pasien
 Membereskan alat
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
 Dokumentasi
4. Tekanan Darah
a. Persiapan alat dan bahan
 Tensi meter
 Stetoskop
b. Pelaksanaan
 Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
 Memperkenalkan diri kepada klien
 Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
 Menyiapkan alat dan bahan
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin(duduk/ tidur)
 Membuka lengan baju atau menggulung ke atas
 Meletakkan lenggan atas sejajar dengan jantung, dengan cara
diganjal bantal atau buku. Telapak tangan menghadap keatas.
Pastikan lengan atas bebas dari pakaian, agar pengukuran lebih
akurat
 Melakukan palpasi arteri brakhialis menggunakan dua ujung jari
(telunjuk dan jari tenggah) untuk merasakan denyut kuat dibagian
depan siku
 Memasang manset, meletakkan 2,5 cm diatas arteri tersebut dan
bagian tengah bladed dipasang arteri tersebut, pasang manset
melingkari lengan atas tersebut dan kaitkan ujungnya
 Meletakkan tensimeter sejajar dengan mata pemeriksa agar
pemeriksaan lebih akurat
 Menggunakan stetoskop
 Memasang stetoskop dengan meletakka diafragma dari stetoskop
diatas arteri radialis, untuk mendapatkan suara yang maksimal.
Kemudian membuka tutup air raksa
 Menutup katup dengan mengunci sampai rapat. Lalu pompa bola
tensimeter sampai 30 mmHg diatas tekanan systolic
 Membuka manset dari lengan pasien, memberitahu pasien hasil
pemeriksaan
 Merapikan pasien
 Membereskan alat
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
 Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Musrifatul Uliyah, Aziz Alimul Hidayat Penerbit Salemba Medika, 2008.
Istiani, nur. “contoh makalah pemeriksaan tanda-tanda vital” 20 januari 2015
Khasanah, miftul. “makalah pemeriksaan tanda-tanda vital” 07 mei 2016
http://contohmakalahtanda-tandavital.blogspot.com/2015/01/contoh-makalah-
pemeriksaan-tanda-tanda.html
http://miftahmidwife.blogspot.com/2014/06/makalah-pemeriksaan-tanda-tanda-
vital.html

Anda mungkin juga menyukai