Disusun Oleh :
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
BAB I....................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................2
C. TUJUAN.............................................................................2
BAB II..................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................3
BAB III.................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................12
A. KESIMPULAN.........................................................................12
B. SARAN.....................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan
disekitarnya yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang
kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia
adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk
melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia
sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga
keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup
banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan
sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan
yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam
kondisi yang baik.
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern
merupakan akibat langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang
“nir-etik”. Artinya, manusia melakukan pengelolaan sumber-sumber
alam hampir tanpa peduli pada peran etika. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat manusia berakar
dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia kurang peduli pada
norma-norma kehidupan atau mengganti normanorma yang seharusnya
dengan norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia
modern menghadapi alam hampir tanpa menggunak an „hati nurani.
Alam begitu saja dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa bersalah.
Akibatnya terjadi penurunan secara drastis kualitas sumber daya alam
seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi, yang diikuti pula
penurunan kualitas alam. Pencemaran dan kerusakan alam pun
akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan
sehari-hari manusia.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian etika lingkungan
2. Jenis jenis etika lingkungan
3. Teori tentang etika lingkungan
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. TUJUAN PENDIDIKAN ETIKA LINGKUNGAN
a. Untuk membangun pengetahuan konseptual.
• Untuk menyadarkan siswa terhadap masalah etika lingkungan.
• Untuk mendapatkan keakraban dengan alat dan kosa kata etika.
• Mengidentifikasi masalah moral yang terkait dengan
lingkungan.
• Bagi siswa untuk mengenali dilema etika.
• Membangun kesadaran akan dimensi normatif lingkungan.
b. Membangun pengetahuan prosedural untuk mengembangkan
keterampilan dan kapasitas.
• Mendorong refleksi kritis terhadap hubungan antara lingkungan
dan manusia.
• Mengukur dan menilai implikasi perkembangan manusia
terhadap lingkungan.
• Untuk memisahkan fakta ilmiah dari masalah moral, yaitu
mengevaluasi fakta lingkungan, hingga mendeteksi bias dalam
metode ilmiah dan mengajari siswa untuk menafsirkan data,
menilai indikator lingkungan.
• Mengembangkan keterampilan filosofis.
• Mengetahui bagaimana membuat argumen yang baik, untuk
mengembangkan ketrampilan penalaran.
c. Mendorong pengembangan pribadi.
• Untuk memperjelas nilai-nilai pribadi.
• Mengembangkan nilai etika pribadi.
• Untuk pengembangan moral pribadi.
• Meningkatkan moralitas.Mengembangkan sebuah negara
dengan warga yang bermoral.
d. Sebagai intervensi pendidikan.
• Untuk mempromosikan perubahan perilaku dalam lingkungan
terhadap lingkungan.
• Untuk menanamkan perilaku lingkungan yang baik.
4
• Untuk mendorong aktivisme lingkungan.
• Untuk mendorong kepemimpinan lingkungan.
• Untuk mendorong perlindungan lingkungan.
e. Untuk mengembangkan sikap dan kepercayaan.
• Mengadopsi pandangan etis terhadap lingkungan.
• Agar siswa dapat memahami pandangannya terhadap
lingkungan (klarifikasi nilai).
• Mendorong refleksi kritis terhadap masalah lingkungan.
• Mempromosikan rasa hormat terhadap lingkungan.
5
4. Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan
manusia.
5. Norma utama adalah untung rugi.
6. Mengutamakan rencana jangka pendek.
7. Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk
khususnya miskin.
8. Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
b. Etika Ekologi Dalam
Secara umum, etika ekologi dangkal ini menekankan hal hal berikut
ini:
6
8. Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
9. Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem
alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
7
prinsip bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini mempunyai nilai
moral yang sama sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.
Konsekuensinya alam semesta adalah sebuah komunitas moral
baik pada manusia maupun pada makhluk hidup lainnya. Manusia
maupun bukan manusia sama-sama memiliki nilai moral, dan
kehidupan makhluk hidup apapun pantas dipertimbangkan secara
serius dalam setiap keputusan dan tindakan moral, bahkan lepas dari
perhitungan untung-rugi bagi kepentingan manusia.
c. Ekosentrisme
Teori ini secara ekologis memandang makhluk hidup (biotik) dan
makhluk tak hidup (abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya.
Etika diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya, baik
yang hidup maupun tidak. Kewajiban dan tanggung jawab moral tidak
hanya dibatasi pada makhluk hidup.
Salah satu versi ekosentrisme adalah Deep Ecology. DE
diperkenalkan oleh Arne Naess (filsuf Norwegia) tahun 1973 dalam
artikelnya ”The shallow and the Deep, Longrange Ecological
Movement: A summary”. DE menuntut suatu etika baru yang tidak
berpusat pada manusia, tetapi berpusat pada makhluk hidup seluruhnya
dalam kaitannya dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup.
d. Zoosentrisme
Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan
perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika
pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah Charles Brich.
Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati
kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari
penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan
penderitaan binatang dijadikan salah satu standar moral. Menurut The
Society for the Prevention of Cruelty to Animals , perasaan senang dan
menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang
dengan penuh belas kasih.
e. Hak Asasi Alam
8
Makhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun
makhluk hidup membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan
berkembang.Makhluk hidup seperti binatang dan tumbuhan juga
mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat bertindak yang
berlandaskan kewajiban. Mereka ada dan tercipta untuk kelestarian
alam ini. Maka mereka juga mempunyai hak untuk hidup. Hak itu
harus dihormati berdasar prinsip nilai intrinsik yang menyatakan
bahwa setiap entitas sebagai anggota komunitas bumi bernilai. Dengan
demikian, pembabatan hutan secara tidak proporsional dan
penggunaan binatang sebagai obyek eksperimen tidak dapat
dibenarkan.
9
Contoh etika ini sudah menjadi pembelajaran sejak dahulu
sampai sekarang. Dan biasanya etika ini juga diajarkan
sejak dini. Agar seseorang tersebut menjadi pribadi yang
santun dan sopan. Sehingga apabila, seseorang tersebut
tidak memiliki kebiasaan tersebut, maaka akan dianggap
tidak memiliki etika dalam hidup bermasyarakat.
• Mencium tangan kedua orangtua apabila hendak
beraktivitas.
Mencium tangan kepada kedua orang tua apabila hendak
beraktivitas. Etika ini tak hanya dilakukan oleh anak
sekolah saja, namun juga dilakukan oleh orang yang sudah
dewasa. Karena etika ini merupakan tanda hormat kepada
kedua orang tua.
• Membuang sampah pada tempatnya.
Tindakan etika yang baik adalah dengan membuang
sampah pada tempat sampah. Etika ini merupakan etika
yang mencerminkan juga bagaimana kepribadian seseorang
tersebut dalam menjaga kebersihan. Sehingga etika ini
sangatlah penting untuk diajarkan kepada anak sejak dini.
• Meminta maaf apabila melakukan kesalahan.
Meminta maaf merupakan hal yang terpuji. Seseorang yang
berjiwa kesatria adalah mereka yang mau mengakui
kesalahannya dan mau memperbaikinya menjadi lebih baik.
Etika ini sagatlah penting dalam meningkatkan perdamaian.
Dalam melakukan ini, tidak boleh karena alasan tertentu,
karena dalam meminta maaf juga harus dilakukan secara
ikhlas dan tulus.
• Makan Mempergunakan Tangan Kanan.
Dalam ruang lingkup keseharian etika memakan dengan
mempergunakan tangan kanan menjadi keharusan untuk
masyarakat Indonesia yang notabene menganut budaya
orang ketimuran. Makan mempergunakan tangan yang
10
kanan ini biasanya dilakukan lantaran memualai dengan
yang baik.
b) Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah salah satu tempat yang sangat efektif
menanamkan nilai-nilai etika lingkungan. Hal itu dapat dilakukan
dengan :
• Menanam pohon dan memelihara bunga di pekarangan
rumah. Setiap orang tua memberi tanggung jawab kepada
anak-anak secara rutin untuk merawatnya dengan
menyiram dan memberi pupuk.
• Membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.
Secara bergantian, setiap anggota keluarga mempunyai
kebiasaan untuk menjaga kebersihan dan merasa malu jika
membuang sampah sembarang tempat.
• Memberikan tanggung jawab kepada anggota keluarga
untuk menyapu rumah dan pekarangan rumah secara rutin.
c) Lingkungan Sekolah
Kesadaran mengenai etika lingkungan hidup dapat dilakukan di
lingkungan sekolah dengan memberikan pelajaran mengenai
lingkungan hidup dan etika lingkungan, melalui kegiatan ekstra
kulikuler sebagai wujud kegiatan yang konkret dengan
mengarahkan pada pembentukan sikap yang berwawasan
lingkungan seperti:
• Pembahasan atau diskusi mengenai isu lingkungan hidup.
• Pengelolaan sampah.
• Penanaman Pohon.
• Penyuluhan kepada siswa.
• Kegiatan piket dan jumat bersih
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam
bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap
kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat
sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak bisa dipisahkan,
maka diperlukan menjaga, menyanyangi, dan melestarikan lingkungan.
Karena lingkungan ini diciptakan tidak hanya untuk manusia saja, tetapi
seluruh komponen alam di dunia ini.
Etika lingkungan disebut juga etika ekologi. Etika ekologi
dibedakan menjadi etika ekologi dangkal dan etika ekologi dalam.
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan
yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan
manusia, sedangkan etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap
lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai
keseluruhan kehidupan.
Teori lingkungan diantaranya adalah: Antroposentrisme,
Biosentrisme, Ekosentrisme, Zoosentrisme, dan hak asasi alam.
Prinsip-prinsip lingkungan adalah: sikap hormat terhadap alam,
tanggung jawab, solidaritas, kasih saying dan kepedulian, tidak merugikan
alam secara tidak perlu, hidup sederhana dan selaras dengan alam,
keadilan, demokrasi, dan integritas moral.
B. Saran
Diharapkan agar semua masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila tidak hanya sebatas mengetahui saja
namun melaksanakannya dalam kehidupan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hargrove, Eugene C, Etika Lingkungan Dasar, Prentice Hall: New Jersey, 1989
Herimanto, Winarto, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/pengertian_etika_lingkungan
https://dosenppkn.com/contoh-etika/
13