Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH 

PEMBIASAAN PERILAKU HORMAT PADA LINGKUNGAN

(Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Karakter)

Dosen Pengampu: Dr. Atot Sugiri, M.pd.I.

Oleh :

Rif’at Syauqy Salam (60403100318051)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

STKIP BINA MUTIARA SUKABUMI

2021
KATA PENGANTAR

Tidak ada kata yang pantas saya ucapkan selain puji dan syukur kepada   Allah SWT

karna berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah “Pembiasaan perilaku

hormat pada lingkungan” yang disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan

Karakter pada program studi Pendidikan Bahasa Inggris semester enam Sekolah Tinggi

Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Bina Mutiara Sukabumi.

Makalah ini disusun untuk membahas tentang pembiasaan perilaku hormat pada

lingkungan. Saya berharap makalah yang telah saya susun ini dapat bermanfaat bagi saya

khusunya dan mahasiswa lain pada umumnya.

Saya sadar bahwa makalah ini masih memiliki banyak sekali kekurangan, oleh karena itu

saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

        Sukabumi, 8 Maret 2021 

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. UNSUR ETIKA LINGKUNGAN HIDUP......................................................................................4
B. ETIKA EKOLOGI..........................................................................................................................4
C. ETIKA KONSERVASI SUMBER DAYA......................................................................................4
D. MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN HIDUP.......................................5
E. TEORI ETIKA LINGKUNGAN.....................................................................................................6
F. PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN HIDUP.....................................................................................7
G. PRINSIP ”NO HARM”...................................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................10
B. SARAN.........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Di kalangan para aktivis, gerakan lingkungan mulai marak pada tahun 1970-an,

dengan terbitnya karya yang berjudul “The Historical Roots of Our Ecological Crisis”

(Lynn White, 1967) dan “The Tragedy of The Commons” (Garet Hardins, 1968).

Kemudian tanggal 5 Juni ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Sedunia oleh Majelis

Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan resolusinya nomor 2994 pada tanggal 15

Desember 1972. Tujuannya untuk memperdalam kesadaran publik memelihara dan

meningkatkan lingkungan dalam rangka keselamatan dan kesejahteraan kehidupan

dimuka bumi. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan pembukaan Konferensi

Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1972,

yang selanjutnya mendorong terbentuknya Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-

Bangsa atau dikenal sebagai United Nations Environment Programme (UNEP).

Kerusakan lingkungan yang mengglobal antara lain disebabkan karena pemanasan global

(gas-gas yang menyerap dan menahan panas dari matahari sehingga mencegah kembali

keruang angkasa), penyusutan ozon, hujan asam (berkaitan dengan pembakaran bahan

bakar fosil yang akan bercampur dengan uap air di awan), sampah padat, dan penyusutan

cadangan mineral.

Di Indonesia sendiri sebenarnya etika lingkungan bukanlah merupakan hal yang

baru, etika lingkungan sebenarnya telah ada sejak dahulu kala, karena leluhur kita

sebenarnya telah menyebarkan hal ini melalui tembang, legenda ataupun mitos. Contoh

1
suku yang masih mempertahankan kearifan tradisional ini adalah masyarakat Dayak,

Asmat, Badui, Nias, Kampung Naga ataupun Tengger. Seharusnya etika lingkungan yang

penuh warna kearifan dan kebenaran tradisional ini dapat dikembangkan untuk

penyelamatan lingkungan yang lebih luas di negara kita. 

Etika lingkungan disini tidak hanya membicarakan mengenai perilaku manusia

terhadap alam, namun berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta,

antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak terhadap alam, dan antara

manusia dengan makhluk lain atau dengan alam secara keseluruhan, termasuk dengan

kebijakan politik dan ekonomi yang berhubungan atau berdampak langsung atau tidak

dengan alam. Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang mem-

berikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih tindakan

yang baik dalam menghadapi dan menyikapi segala sesuatu sekaitan dengan lingkungan

sebagai kesatuan pendukung kelang-sungan perikehidupan dan kesejahteraan umat

manusia serta makhluk hidup lainnya.

Etika lingkungan yang baik dapat menjadikan perilaku kita semakin arif dan

bijaksana terhadap lingkungan, sebaliknya etika yang salah akan menciptakan malapetaka

bagi kehidupan manusia, karena merusak etika lingkungan hidup adalah pertimbangan

filosofis dan biologis mengenai hubungan manusia dengan tempat tinggalnya serta

dengan semua makhluk nonmanusia.

B. Rumusan Masalah

1. Unsur etika lingkungan hidup?

2. Masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup?

3. Teori etika lingkungan?

2
4. Prinsip etika lingkungan hidup?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui nsur etika lingkungan hidup

2. Untuk mengetahui masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup

3. Untuk mengetahui teori etika lingkungan

4. Untuk mengetahui prinsip etika lingkungan hidup

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. UNSUR ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

Setiap cabang etika, memiliki unsur etika lingkungan hidup sebagai

pengembangannya.

Etika kehidupan ekonomi pun tidak hanya berpikir secara sosiologis-ekonomis,

melainkan juga secara ekologis. Setidaknya ada dua unsur utama dalam mengusahakan

etika lingkungan hidup yang ditawarkan oleh Velasques (2005) yaitu etika ekologi dan

etika konservasi sumber daya yang bisa habis.

B. ETIKA EKOLOGI

menyadarkan bahwa manusia bukanlah penguasa alam. Dalam hal ini perlu

diubah sikap manusia yang antroposentrik, yaitu meng-anggap bahwa hanya dirinya

yang pantas menerima pertimbangan moral. Akibatnya, semuanya yang di luar manusia

tidak berharga dan pantas dieksploitasi tanpa kira-kira.

C. ETIKA KONSERVASI SUMBER DAYA

Mengacu pada penghematan sumberdaya alam untuk digunakan di masa

mendatang, disini mempertimbangkan kepentingan generasi yang akan datang.

Setidaknya ada dua macam kepedulian lingkungan, yaitu kepedulian lingkungan yang

dangkal (shallow ecology) dan kepedulian lingkungan yang dalam (deep ecology).

Kepedulian lingkungan yang dangkal menunjukkan perhatian kepadakepentingan-

kepentingan yang sering diabaikan dalam ekonomi tradisional, pandangan ini

menganggap alam bernilai hanya sejauh ia bermanfaat bagi kepentingan manusia, dan

4
bukan karena alam bernilai pada dirinya sendiri. Pada kepedulian lingkungan yang

dalam sudah mempertimbangkan kepentingan generasi-generasi yang akan datang.

D. MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN HIDUP

Pencemaran dan kemerosotan mutu lingkungan hidup manusia karena ulah

manusia itu sendiri yang merusak habitatnya sendiri. Pemanfaatan ilmu pengetahuan

dan teknologi demi kesejahteraan umat manusia terkadang tanpa disertai dengan

wawasan lingkungan yang benar dan kesadaran yang cukup dalam memanfaatkan

sumberdaya alam, hal tersebut tentu akan menyebabkan kemerosotan mutu lingkungan.

Setidaknya agenda enam masalah yang timbul berkaitan dengan lingkungan,

yaitu:

a. Limbah beracun

Seringkali perusahaan membuang limbahnya ke sungai di sekitarnya,

tanpa terlebih dahulu mengolahnya menjadi tak beracun.

b. Efek rumah kaca

Naiknya suhu permukaan bumi disebabkan karena panas yang diterima

bumi terhalang oleh partikel-partikel gas yang dilemparkan dalam

atmosfer karena ulah manusia, sehingga tidak bisa keluar.

c. Perusakan lapisan ozon

Lapisan ozon berfungsi untuk menyaring sinar ultraviolet. Namun

sekarang lapisan ozon semakin rusak, hal ini dapat terjadi karena

5
pelepasan gas klorofluorokarbon (CFC) ke udara, pengaruh terbesar

disebabkan karena penyemprotan aerosol, lemari es, dan AC.

d. Hujan asam

Asam dari emisi industri bergabung dengan air hujan, yang nantinya akan

masuk ke dalam tanah, danau ataupun sungai.

e. Penebangan hutan

Penebangan hutan secara liar tanpa menghijaukannya kembali tentu

berakibat sangat buruk. Hal ini sudah dibuktikan dengan bencana yang

terjadi akhir-akhir ini, dimana longsor dan banjir bandang telah menelan

korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya.

f. Pencemaran udara

Polusi udara bukanlah barang baru, udara telah bersama kita semenjak

terjadinya Revolusi industri dunia, saat cerobong-cerobong asap pabrik

mulai berdiri. Terutama dikeluarkan dari pembuangan kendaraan bermotor

dan proses industri. Ditambah lagi dengan kebakaran hutan yang asapnya

sangat mempengaruhi kesehatan dan juga mengganggu jarak pandang kita.

E. TEORI ETIKA LINGKUNGAN

Terdapat 3 (tiga) pandangan teori mengenai etika lingkungan, sebagaimana

diuraikan sebagai berikut:

a. Teori antroposentrisme

Teori ini memandang manusia sebagai pusat dari system alam

semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan

6
dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam

kaitannya dengan alam, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat

perhatian dan nilai sejauh menunjang kepentingan manusia. Bagi teori ini

etika hanya berlaku bagi manusia, segala tuntutan terhadap kewajiban dan

tanggungjawab moral manusia terhadap lingkungan hidup dianggap

sesuatu yang berlebihan, kalaupun ada itu semata-mata demi memenuhi

kepentingan sesama manusia.

b. Teori biosentrisme

Teori ini menganggap alam mempunyai nilai pada dirinya sendiri

lepas dari kepentingan manusia. Ciri etika ini adalah biocentric, karena

menganggap setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan

berharga pada dirinya sendiri.

c. Teori ekosentrisme

Etika ini memusatkan pada seluruh komunitas ekologis baik yang

hidup maupun tidak, karena secara ekologis makhluk hidup dan benda-

benda abiotis lainnya saling terkait satu sama lain. Salah satu versi yang

terkenal dari teori ini adalah Deep Ecology.

F. PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

Prinsip ini menjadi pegangan dan tuntutan bagi perilaku kita dalam berhadapan

dengan alam, baik perilaku terhadap alam secara langsung maupunperilaku terhadap

sesama manusia yang berakibat tertentu terhadap alam (Keraf, 2002):

i. Sikap hormat terhadap alam (RESPECT FOR NATURE)

7
Pada dasarnya semua teori etika lingkungan mengakui bahwa alam

semesta perlu untuk dihormati. Secara khusus sebagai pelaku moral,

manusia mempunyai kewajiban moral untuk menghormati kehidupan, baik

pada manusia maupun makhluk lain dalam komunitas ekologis

seluruhnya.

ii. Prinsip tanggung jawab (MORAL RESPONSIBILITY FOR NATURE)

Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan

dengan tujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk

kepentingan manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian

dari alam semesta bertanggungjawab pula untuk menjaganya.

Tanggung jawab ini bukan saja bersifat individual tetapi juga

kolektif. Kelestarian dan kerusakan alam merupakan tanggungjawab

bersama seluruh umat manusia.

iii. Solidaritas kosmis (COSMIC SOLIDARITY)

Dalam diri manusia timbul perasaan solider, senasib dengan alam

dan sesama makhluk hidup lain. Prinsip ini bisa mendorong manusia

untuk menyelamatkan lingkungan dan semua kehidupan di alam ini.

Prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral untuk mengharmonisasikan

manusia dengan ekosistemnya dan untuk mengontrol perilaku manusia

dalam batas-bats keseimbangan kosmis.

G. PRINSIP ”NO HARM”

Terdapat kewajiban, sikap solider dan kepedulian, paling tidak dengan tidak

melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam eksistensi makhluk hidup lain di

8
alam semesta ini (no harm). Jadi kewajiban dan tanggung jawab moral dapat dinyatakan

dengan merawat, melindungi, menjaga dan melestarikan alam, dan tidak melakukan

tindakan seperti membakar hutan dan membuang limbah sembarangan.

a. Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam.

b. Prinsip keadilan

c. Prinsip demokrasi

d. Prinsip integritas moral.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian bahasan “Etika dan Lingkunngan“ dapat disimpulkan bahwa:

1. Unsur etika lingkungan hidup yang ditawarkan oleh velasques yaitu etika

ekologi dan etika konservasi sumberdaya.

2. Masalah masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan adalah limbah beracun,

efek rumah kaca, perusakan lapisan ozon, hujan asam, penebangan hutan,

pencemaran udara.

3. Ada 3 teori lingkungan hidup yaitu teori antroposentrisme, teori biosentrisme,

teori ekosentrisme.

B. SARAN

Bertolak dari pembahasan Etika dan Liongkungan penyusun memberikan

saran sebagai berikut :

1. Dalam berbisnis hendaknya memperhatika lingkungan sekitar.

2. Pemanfaatan sumberdaya sumber daya alam harus dimanfaatkan secara bijak

dan penuh tanggung jawab sehingga tidak merusak kingkungan sekitar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ruky, Achmad S. 2000, Menjadi Manajer Internasional, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. 

11

Anda mungkin juga menyukai