Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEBUTUHAN PENGHARGAAN DAN HARGA DIRI


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Dasar 1

Disusun Oleh:
Khoirifa Safitri

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA


HUSADA GARUT
TAHUN AJARAN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis memperoleh kesehatan
dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan makalah “Kebutuhan Penghargaan dan
Harga Diri” ini.
Selain itu tujuan dari penyusun Makalah ini juga untuk menambah
wawasan tentang pengetahuan pembaca terhadap “Kebutuhan Penghargaan dan
Harga Diri”.
Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi
penyampaian yang menjadikan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari semua pihak
untuk kesempurnaan Makalah ini.

Garut, Juni 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………....………………………... .......... i


DAFTAR ISI………………………………….....………….........................ii
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang Masalah…..…………………………….................. 1
B. Rumusan Masalah………………………………..........……......... 2
C. Tujuan Penulisan……………………………………….................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Dasar Manusia..……………………………......…....… 3
B. Kebutuhan Penghargaan…………………………........................... 4
C. Konsep Harga Diri......................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………................ 10
B. Saran.................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis,
yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
Kebutuhan Primer, yang pada umumnya merupakan kebutuhan faal, seperti lapar,
haus, seks, tidur, dan lain-lain. Semua ini adalah kebutuhan faal yang merupakan
syarat kelangsungan hidup seseorang. Kebutuhan-kebutuhan semacam ini timbul
dengan sendirinya atau sudah ada sejak seseorang lahir. Kebutuhan Sekunder,
yang timbul dari interaksi antara orang dengan lingkungannya seperti kebutuhan
untuk bersaing, bergaul, ekspresi diri, harga diri dan dan lain-lain.
Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori Hirarki
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan
Patricia, 1997). Harga diri merupakan salah satu kebutuhan penting manusia.
Maslow dalam teori hierarki kebutuhannya menempatkan kebutuhan individu
akan harga diri sebagai kebutuhan pada level puncak, sebelum kebutuhan
aktualisasi diri. Hal ini karena harga diri individu mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap perilaku yang ditampilkannya.
Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan seseorang untuk merasakan
bahwa dirinya adalah seorang yang patut dihargai dan dihormati sebagai manusia
yang baik. Setiap individu normal pasti berharap dan menginginkan dapat
merasakan hidup sukses, dihormati dan dihargai sebagai manusia.
Pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri individu, terkait erat dengan
dampak negatif jika mereka tidak memiliki harga diri yang mantap. Mereka akan
mengalami kesulitan dalam menampilkan perilaku sosialnya, merasa inferior dan
canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka dapat terpenuhi secara
memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam menampilkan

1
perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (self-confidence) dan merasa
memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya
Walaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik,
setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya
kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada
rentang sehat-sakit. Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya
terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih
kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau
mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi. Hirarki kebutuhan dasar
manusia menurut maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat
untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat
memberikan perawatan. Tentunya selain memperhatikan kebutuhan fisiologis juga
harus diperhatikan kebutuhan psikologisnya, yang salah satunya dengan adanya
pengakuan dan penghargaan terhadap diri. Untuk itu, dalam makalah ini penyusun
akan membahas mengenai kebutuhan akan harga diri.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa sajakah yang termasuk kebutuhan dasar manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan penghargaan?
3. Bagaimanakah konsep harga diri?

C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa sajakah yang termasuk kebutuhan dasar manusia
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kebutuhan penghargaan
3. Untuk mengetahui konsep tentang harga diri

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Dasar Manusia


Teori kebutuhan Maslow merupakan konsep aktualisasi diri yang
merupakan keinginan untuk mewujudkan kemampuan diri atau keinginan untuk
menjadi apapun yang mampu dicapai oleh setiap individu
(http://www.google.com/artikel, teori kebutuhan Abraham Maslow). Abraham
Maslow menerangkan lima tingkatan kebutuhan dasar manusia adalah sebagai
berikut :
1. Basic needs atau kebutuhan fisiologi, merupaka n kebutuhan yang paling
penting seperti kebutuhan akan makanan. Dominasi kebutuhan fisiologi ini
relatif lebih tinggi dibanding dengan kebutuhan lain dan dengan demikian
muncul kebutuhan-kebutuhan lain.
2. Safety needs atau kebutuhan akan keselamatan, merupakan kebutuhan
yang meliputi keamanan, kemantapan, ketergantungan, kebebasan dari
rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan struktur, ketertiban,
hukum, batas-batas kekuatan pada diri, pelindung dan sebagainya.
3. Love needs atau kebutuhan rasa memiliki dan rasa cinta, merupakan
kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan
keselamatan telah terpenuhi. Artinya orang dalam kehidupannya akan
membutuhkan rasa untuk disayang dan menyayangi antar sesama dan
untuk berkumpul dengan orang lain.
4. Esteem needs atau kebutuhan akan harga diri. Semua orang dalam
masyarakat mempunyai kebutuhan atau menginginkan penilaian terhadap
dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat yang biasanya bermutu
tinggi akan rasa hormat diri atau harga diri dan penghargaan dari orang
lain.
5. Self Actualitation needs atau kebutuhan akan perwujudan diri, yakni
kecenderungan untuk mewujudkan dirinya sesuai dengan kemampuannya
(Maslow, 1988 : 39).

3
B. Kebutuhan Akan Penghargaan Atau Pengakuan (Esteem Needs)
Level keempat dalam hirarki kebutuhan manusia adalah kebutuhan
harga diri yaitu kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan (esteem needs).
Maslow membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni tipe bawah dan
tipe atas. Tipe bawah (bentuk yang lemah) meliputi kebutuhan akan penghargaan
dari orang lain, kebutuhan terhadap status, kemuliaan, kehormatan, perhatian,
reputasi, kebanggaan diri, apresiasi bahkan dominasi dan kemashyuran.
Sedangkan Tipe atas (bentuk yang kuat) yaitu kebutuhan kita untuk percaya diri
atau penghargaan oleh diri sendiri, kompetensi, kecakapan, kesuksesan,
independensi dan kebebasan, serta keterampilan dan kemampuan khusus
(spesialisasi).
Apa yang membedakan kedua tipe adalah sumber dari rasa harga diri
yang diperoleh. Pada self esteem tipe bawah, rasa harga diri dan pengakuan
diberikan oleh orang lain. Akibatnya rasa harga diri hanya muncul selama orang
lain mengatakan demikian, dan hilang saat orang mengabaikannya. Situasi
tersebut tidak akan terjadi pada self esteem tipe atas. Pada tingkat ini perasaan
berharga diperoleh secara mandiri dan tidak tergantung kepada penilaian orang
lain. Dengan lain kata lain, sekali anda bisa menghargai diri anda sendiri sebagai
apa adanya, anda akan tetap berdiri tegak, bahkan ketika orang lain
mencampakkan anda.
Bentuk kedua ini lebih kuat karena sekali didapat kita tidak
melepaskannya, berbeda dengan kebutuhan kita akan penghargaan orang lain.
Bentuk negative dari kebutuhan akan harga diri ini adalah rendah diri. Maslow
mengatakan bahwa masalah inlah yang menjadi dasar masalah-masalah
psikologis.

4
C. Konsep Harga Diri
1. Pengertian harga diri
Harga diri merupakan salah satu dimensi dari konsep diri. Harga diri
adalah proses evaluasi yang ditujukan indivu pada diri sendiri, yang nantinya
berkaitan dengan proses penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini
evaluasi akan menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya
sendiri, menunjukan penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta
menunjukkan sejauh mana individu tersebut merasa mampu, sukses dan
berharga. Secara singkat harga diri diartikan sebagai penilaian terhadap diri
tentang keberhargaan diri yang di ekspresikan melalui sikap-sikap yang
dianut individu.
Disini individu akan berusaha memenuhi kebutuhan akan rasa harga
diri, apabila kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memilikinya telah terpenuhi
atau terpuaskan. (Koeswara, 1991 : 124)
2. Karakteristik Harga Diri
Harga diri seseorang tergantung bagaimana dia menilai tentang
dirinya dimana hal ini akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-
hari. Penilaian individu ini diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat
bersifat tinggi dan negatif.
a. Karakteristik harga diri tinggi
Harga diri yang tinggi akan membangkitkan rasa percaya diri,
penghargaan diri, rasa yakin akan kemampuan diri, rasa berguna serta rasa
bahwa kehadirannya diperlukan didalam dunia ini. Contoh : seorang
perawat yang memiliki harga diri yang cukup tinggi, dia akan yakin dapat
mencapai prestasi yang dia dan orang lain harapkan. Pada
gilirannya,keyakinan itu akan memotivasi perawat tersebut untuk sungguh-
sungguh mencapai apa yang diinginkan.

5
Karakteristik orang yang memiliki harga diri yang tinggi menurut Clemes
dan Bean (2001 : 334), antara lain :
1) Bangga dengan hasil kerjanya
2) Bertindak mandiri
3) Mudah menerima tanggung jawab
4) Mengatasi masalah dengan baik
5) Menanggapi tantangan baru dengan antusiasme
6) Merasa sanggup mempengaruhi orang lain
7) Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang luas
Manfaat dari dimilkinya harga diri yang tinggi (Branden, 1999 :6-7),
diantaranya :
a) Individu akan semakin kuat dalam menghadapi penderitaan hidup,
semakin tabah, dan semakin tahan dalam menghadapi tekana-tekanan
kehidupan, serta tidak mudah menyerah dan putus asa.
b) Individu semakin kreatif dalam bekerja
c) Individu semakin ambisius, tidak hanya dalam karier dan urusan
financial, tetapi dalam hal-hal yang ditemui dalam kehidupan baik
secara emisional, kreatif maupun spiritual.
d) Individu akan memilki harapan yang besar dalam membangun
hubungan yang baik dan konstruktif.
e) Individu akan semakin hormat dan bijak dalam memperlakukan orang
lain, karena tidak memandang orang lain sebagai ancaman.
b. Karakteristik harga diri rendah
Orang yang memiliki harga diri rendah akan cenderung merasa bahwa
dirinya tidak mampu dan tidak berharga. Disamping itu orang dengan
harga diri rendah cenderung untuk tidak berani mencari tantangan-
tantangan baru dalam hidupnya, lebih senang menghadapi hal-hal yang
sudah dikenal dengan baik serta menyenangi hal-hal yang tidak penuh
dengan tuntutan,

6
cenderung tidak merasa yakin akan pemikiran-pemikiran serta
perasaan yang dimilikinya, cenderung takut menghadapai respon dari
orang lain, tidak mampu membina komunikasi yang baik dan cenderung
merasa hidupnya tidak bahagia.
Pada orang yang memiliki harga diri rendah inilah sering muncul
perilaku rendah. Berawal dari rasa tidak mampu dan tidak berharga,
mereka mengkompensasikannya dengan tindakan lain yang seolah-olah
membuat dia lebih berharga. Misalnya dengan mencari pengakuan dan
perhatian dari teman-temannya dengan cara berkelahi, membuat keributan
yang dilakukan demi mendapatkan pengakuan dari lingkungan.
Karakteristik orang dengan harga diri yang rendah menurut Clemes
dan Bean (2001 : 4-5) diantaranya :
1) Menghindari situasi yang dapat mencetuskan kecemasan
2) Merendahkan bakat dirinya
3) Merasa tak ada seorangpun yang menghargainya
4) Menyalahkan orang lain atas kelemahannya sendiri
5) Mudah dipengaruhi oleh orang lain
6) Bersikap defensif dan mudah frustrasi
7) Merasa tidak berdaya
8) Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang sempit
Akibat memilki harga diri yang negatif, yaitu :
a) Mudah merasa cemas, stress, merasa kesepian dan mudah terjangkit
depresi
b) Dapat menyebabkan masalah dengan teman baik dan social
c) Dapat merusak secara serius, akademik dan penampilan kerja
d) Membuat peningkatkan penggunaan obat-obat dan alkohol (Utexas.
Edu, 2001 : 3)

7
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri
Menurut Coopersmith (1967) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi harga diri, yaitu:
a. Penghargaan dan Penerimaan dari Orang-orang yang Signifikan.
Harga diri seseorang dipengaruhi oleh orang yang dianggap penting
dalam kehidupan individu yang bersangkutan. orangtua dan keluarga
merupakan contoh dari orang-orang yang signifikan. Keluarga
merupakan lingkungan tempat interaksi yang pertama kali terjadi
dalam kehidupan seseorang.
b. Kelas Sosial dan Kesuksesan. Menurut Coopersmith (1967),
kedudukan kelas sosial dapat dilihat dari pekerjaan, pendapatan dan
tempat tinggal. Individu yang memiliki pekarjaan yang lebih
bergengsi, pendapatan yang lebih tinggi dan tinggal dalam lokasi
rumah yang lebih besar dan mewah akan dipandang lebih sukses
dimata masyarakat dan menerima keuntungan material dan budaya.
Hal ini akan menyebabkan individu dengan kelas sosial yang tinggi
meyakini bahwa diri mereka lebih berharga dari orang lain.
c. Nilai dan Inspirasi Individu dalam Menginterpretasi
Pengalaman.Kesuksesan yang diterima oleh individu tidak
mempengaruhi harga diri secara langsung melainkan disaring terlebih
dahulu melalui tujuan dan nilai yang dipegang oleh individu.
d. Cara Individu dalam Menghadapi Devaluasi. Individu dapat
meminimalisasi ancaman berupa evaluasi negatif yang datang dari
luar dirinya. Mereka dapat menolak hak dari orang lain yang
memberikan penilaian negatif terhadap diri mereka.

8
4. Aspek-Aspek Harga Diri
Reasoner (1982), mengemukakan aspek-aspek harga diri sebagai
berikut:
a. Sense of Securuty, yaitu sejauh mana seseorang merasa aman dalam
bertingkah laku karena mengetahui apa yang diharapkan oleh orang
lain dan tidak takut disalahkan. Anak merasa yakin atas apa yang
dilakukannya sehingga merasa tidak cemas terhadap apa yang akan
terjadi pada dirinya.
b. Sense of Identity, yaitu kesadaran anak tentang sejauh mana potensi,
kemampuan dan keberartian tentang dirinya sendiri.
c. Sense of Belongeng, yaitu perasaan yang muncul karena anak merasa
sebagai bagian dari kelompoknya, merasa dirinya penting dan
dibutuhkan oleh orang lain, dan merasa dirinya dierima oleh
kelompoknya
d. Sense of Purpose, yaitu keyakinan individu bahwa dirinya akan
berhasil mencapai tujuan yang diinginkannya, merasa memiliki
motivasi.
e. Sense of Personal Competence, yaitu kesadaran individu bahwa dia
dapat mengatasi segala tantangan dan masalah yang dihadapi dengan
kemampuan, usaha, serta caranya sendiri.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Abraham Maslow menerangkan lima tingkatan kebutuhan dasar manusia
adalah sebagai berikut : Basic needs atau kebutuhan fisiologi, Safety needs atau
kebutuhan akan keselamatan, Love needs atau kebutuhan rasa memiliki dan rasa
cinta, Esteem needs atau kebutuhan akan harga diri, Self Actualitation needs atau
kebutuhan akan perwujudan diri.
Level keempat dalam hirarki kebutuhan manusia adalah kebutuhan harga
diri yaitu kebutuhan akan penghargaan atau pengakuan (esteem needs). Maslow
membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni tipe bawah dan tipe atas.
Yang membedakan kedua tipe adalah sumber dari rasa harga diri yang diperoleh.
Harga diri diartikan sebagai penilaian terhadap diri tentang keberhargaan
diri yang di ekspresikan melalui sikap-sikap yang dianut individu. Disini individu
akan berusaha memenuhi kebutuhan akan rasa harga diri, apabila kebutuhan akan
rasa cinta dan rasa memilikinya telah terpenuhi atau terpuaskan. Harga diri
seseorang tergantung bagaimana dia menilai tentang dirinya sehingga harga diri
ini ada yang berkarakter positif dan ada yan g berkarakter negatif.
Harga diri juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
penghargaan dan penerimaan dari orang-orang yang signifikan, kelas sosial dan
kesuksesan, nilai dan inspirasi individu dalam menginterpretasi pengalaman dan
cara individu dalam menghadapi devaluasi.

10
B. Saran
Kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang tentunya
harus terpenuhi sebelum mencapai aktualisasi diri dan pemenuhannya dapat
tercapai setelah memenuhi tiga kebutuhan dasar lainnya. Oleh karena itu, sebagai
individu yang secara normal ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain dan
lingkungan sosial haruslah mampu menghargai dirinya sendiri lebih dulu. Jangan
merasa minder dan putus asa dalam mencapai kesuksesan. Selain itu, kita juga
harus mampu memberikan pengakuan terhadap orang lain dan dapat memberikan
motivasi. Khususnya bagi seorang perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan, selain membantu memenuhi kebutuahn fisiologis pasien juga harus
memperhatikan kondisi psikologis pasien, yang bisa saja karena kondisi sakitnya
pasien tersebut menjadi rendah diri dan kurang motivasi. Disinilah perawat
berperan untuk membantu pasien dalam meningkatkan harga dirinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad , Rifqi. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri. Tersedia di


http://Konselor-Profesional.Blogspot.Com/2012/03/Faktor-Faktor-
Yang-Mempengaruhi-Harga-Diri.Html diakses tanggal 5 Januari 2013

Sudrajat, Akhmad. 2009. Konsep Harga Diri. Tersedia di


http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/05/16/harga-diri/ diakses
tanggal 5 Januari 2013

http://www.kapukonline.com/2012/02/kebutuhandasarmanusiaabrahammaslow.ht
ml diakses tanggal 5 Januari 2013

http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._psikologi_pend_dan_bimbingan/19621112198
6102-setiawati/self-esteem.pdf diakses tanggal 5 Januari 2013

Anda mungkin juga menyukai