Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTUALITAS DIRI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Dasar
Dosen Pengajar: Ns. Grace CS,M.Kep.,Sp.Kep.Mat

Disusun oleh
Nama: NIM:
1. Hernita Ajeng Cahyarini P07220116099
2. Qolifatussakdiyah P07220116113

PRODI DIII KEPERAWATAN BALIKPAPAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan

rahmat dan karunia-Nya kami masih diberikesempatan untuk menyelesaikan makalah

ini. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi

dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami

dapat memperbaiki makalah inidenganbenar.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Konsep dasar kebutuhan

seksual” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Balikpapan, 17 Maret 2017

Kelompok

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1

A. Latar belakang masalah…………………………………………1


B. Rumusan masalah……………………………………………… 2
C. Tujuan masalah………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………... 3

A. Pengertian aktualisasi diri……………………………………… 3


B. Arah aktualisasi diri……………………………………………. 4
C. Aktualisasi menurut tokoh……………………………………... 5
D. Karakteristik aktualisasi diri…………………………………… 6
E. Langkah-langkah untuk aktualisasi diri………………………... 9

BAB III PENUTUP…………………………………………………………. 11

A. Kesimpulan…………………………………………………….. 11
B. Saran…………………………………………………………… 11

BAB IV DAFTAR PUSTAKA……………………………………………... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dikenal sebagai makhluk yang aktif. Pada umumnya pula,

manusia memiliki dorongan atau keinginan untuk mewujudkan diri menjadi

seseorang yang lebih baik. Maka wajar apabila manusia memiliki kecenderungan

untuk mengaktualiasasikan diri.

Kecenderungan atau tendensi aktualisasi diri pada manusia juga

menggambarkan bahwa manusia bukanlah makhluk yang statis. Manusia

senantiasa mengoptimalkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya dan memiliki

kehendak untuk maju.Menurut humanistic sendiri, kecenderungan aktulisasi diri

pada manusia adanya need dan dorongan-dorongan dalam diri mereka. Dan pada

akhirnya, kecenderungan aktualisasi diri manusia akan membawa dirinya pada

aktualisasi diri yang sesungguhnya.

Menurut Maslow, aktualisasi diri merupakan sebuah prototype akan

sehatnya kepribadian seseorang. Dalam hirarki kebutuhan, Maslow menempatkan

aktualisasi diri dalam posisi yang tinggi. Hal ini menunjukan bahwa aktualisasi diri

merupakan sebuah peristiwa yang memiliki nilai tinggi dalam kehidupan

seseorang. Aktualisasi diri merupakan sebuah proses pertumbuhan seseorang

menuju kondisi idealnya. Oleh karena itu, aktualisasi diri bukan sebuah kondisi

yang statis atau kondisi stabil pada seseorang.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian aktualisasi diri?

2. Bagaimana arah aktualisasi diri?

3. Apa aktualisasi menurut tokoh?

4. Apa saja karakteristik aktualisasi diri?

5. Apa saja langkah-langkah untuk aktualisasi diri?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian aktualisasi diri.

2. Untuk mengetahui arah aktualisasi diri.

3. Untuk mengetahui aktualisasi menurut tokoh.

4. Untuk mengetahui karakteristik aktualisasi diri

5. Untuk mengetahui langkah-langkah untuk aktualisasi diri.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri adalah kebutuhan alami dan naluriah yang di miliki

manusia untuk melakukan usaha terbaik yang ia bisa. Maslow (Arinato, 2009,

dalam Schneider,K.J, dkk, 2001), menyatakan aktualisasi diri adalah proses

menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang

unik. Proses Aktualisasi diri akan di bantu serta di hambat oleh pengalaman dan

proses belajar kita dalam masa kanak kanak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan

dengan perkembangan hidup dan pengalaman seseorang.

Aktualisasi diri juga dapat di artikan sebagai perkembangan yang paling

tinggi dari semua bakat, pemenuhan semua kualitas serta kapasitas yang dimiliki

manusia. Aktualisasi dapat meningkatkan pematangan serta pertumbuhan

seseorang. Ketika individu makin bertambah besar, maka "diri"nya mulai

berkembang. Kemudian setelah itu, tekanan aktualisasi pun akan beralih beralih

dari segi fisiologis ke segi psikologis. Karena bentuk tubuh dan fungsinya telah

mencapai tingkat perkembangan dewasa, perkembangan selanjutnya berpusat pada

kepribadian.

Menurut konsep Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow, manusia didorong

oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa sejak lahir. Kebutuhan ini

tersusun dalam tingkatan-tingkatan dari paling terendah sampai tertinggi.

Kebutuhan paling rendah dan paling kuat harus dipuaskan terlebih dahulu baru

muncul kebutuhan di tingkat selanjutnya. Kebutuhan tertinggi dalam hirarki

3
Abraham Maslow adalah aktualisasi diri. Dalam hierahki tersebut di jelaskan

bahwa aktualisasi diri merupakan hal yang sangat penting dan harga mati apabila

seorang individu ingin mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Aktualisasi diri

adalah tahap pencapaian oleh seorang manusia terhadap apa yang mulai

disadarinya ada dalam dirinya. Dimana seseorang itu sadar, mengerti dan paham

akan siapa dirinya, apa kemampuannya, apa potensinya. Dalam bukunya

Hierarchy of Needs, Abraham Maslow menggunakan istilah aktualisasi diri (self

actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi manusia. Maslow

menjelaskan bahwa setiap manusia dimanapun dan budaya apapun akan

mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam

kehidupannya.

Seseorang akan dapat beraktualisasi diri ketika kebutuhan-kebutuhan di

bawahnya telah terpenuhi dengan baik. Kemudian seseorang melakukan

aktualisasi diri diri guna mengembangkan sifat-sifat serta potensi yang memang

dimiliki sesuai dengan keunikannya sehingga menjadi keseluruhan kepribadian

yang utuh.

B. Arah Aktualisasi diri

Menurut Broadley, aktualisasi diri memiliki arah yang bersifat

membangun. Artinya, manusia memiliki kecenderungan untuk terus memperbaiki

diri. Broadley menjelaskan bahwa arah aktualisasi diri terdiri dari dua aspek, yaitu

aktualisasi diri yang mengarahkan pada usaha untuk mempertahankan integritas

individu serta aktualisasi diri yang mengarah pada realization, fulfillment,

dan perfection.

4
Aktualisasi diri yang mengarah pada usaha untuk mempertahankan

integritas pada akhirnya akan berdampak terhadap pemeliharaan identitas diri dan

keutuhan sebagai seorang manusia. Sedangkan pada aspek yang kedua, aktualisasi

diri merupakan suatu proses yang tidak terpisahkan dari upaya untuk pemenuhan

potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu, Broadley

menyimpulkan bahwa aktualisasi diri merupakan proses yang selektif dalam upaya

memelihara dan mempertahankan keutuhan manusia.

C. Aktualisasi Menurut Tokoh

1. Carl Rogers

Carl Roger (1951) adalah tokoh yang meletakkan pondasi awal teori

kepribadian. Dia mengatakan: “organisme mempunyai tendensi awal untuk

beraktualisasi, melestarikan, mengembangkan pengalamannya. Selain itu

banyak juga kebutuhan lainnya,hal ini membuktikan bahwa semua dorongan

biologis dapat dipilah-pliah kedalam beberapa aspek.

2. Abraham Maslow

Maslow adalah salah satu tokoh besar dalam humanistic. Menurutnya,

manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan atau needs yang terbagi ke dalam

beberapa level. Tingkatan kebutuhan tersebut, oleh Maslow, kemudian

diformulasikan dalam sebuah hirarki yang pada akhirnya dikenal dengan

hirarki Maslow.Salah satunya adalah kebutuhan dalam hirarki tersebut adalah

untuk mengaktualisasikan diri (self-actualizing).Kebutuhan untuk

5
mengaktualisasikan diri merupakan kebutuhan yang menduduki puncak

sebuah hierarki.

D. Karakteristik Aktualisasi Diri

Seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri memiliki kepribadian yang

berbeda dengan manusia pada umumnya. Terdapat 11 karakteristik yang

menunjukkan seseorang mencapai aktualisasi diri (Schneider,K.J, dkk, 2001),

diantaranya.

1. Mampu melihat realitas secara lebih efisien

Seseorang akan lebih objektif karena ia akan mampu mengenali

kebohongan, kecurangan, dan kepalsuan yang dilakukan orang lain, serta

mampu menganalisa secara kritis dan logis terhadap fenomena yang ada. Ia

juga akan mendengarkan apa yang seharusnya didengarkan, bukan mendengar

apa yang ingin diinginkan atau ditakuti orang lain.

2. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya

Dengan aktualisasi diri seseorang akan memiliki toleransi dan

kesabaran yang tinggi dalam melihat dan menerima kekurangan dan kelebihan

dirinya dan orang lain. Ia juga aan membuka diri terhadap kritik, saran, atau

nasihat yang diberikan orang lain kepada dirinya.

3. Spontanitas, kesederhaan dan kewajaran

Karakteristik ini menunjukkan tindakan, perilaku, dan gagasan yang

tidak dibuat-buat, spontan, dan wajar. Seseorang juga mampu untuk bersikap

lapang dada terhadap kebiasaan masyarakatnya selama tidak bertentangan

6
dengan prinsip-prinsipnya. Apabila hal tersebut bertentangan maka ia akan

berani menentang dengan asertif.

4. Terpusat pada persoalan

Dengan aktualisasi diri maka seseorang akan memusatkan seluruh

pikiran, perilaku, dan gagasan pada persoalan-persoalan yang dihadapi oleh

umat manusia, bukan pada persoalan-persoalan yang bersifat kepentingan diri

sendiri.

5. Membutuhkan kesendirian

Seseorang akan cenderung memisahkan diri atas dasar persepsi tentang

sesuatu yang dianggapnya benar, tidak bergantung pada pikiran orang lain. Hal

tersebut membuat seseorang tenang dan logis dalam menghadapi masalah.

Serta mampu mengambil keputusan tanpa dipengaruhi oleh orang lain.

6. Otonomi (kemandirian terhadap kebudayaan dan lingkungan)

Dengan karakteristik ini seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri

akan melakukan apa saja dan dimana saja tanpa pengaruh lingkungan. Ia akan

mudah beradaptasi dan mandiri terhadap persoalan yang datang.

7. Kesegaran dan apresiasi yang berkelanjutan

Dengan aktualisasi diri seseorang akan mempu merasa senang,

mensyukuri, menerima, dan tidak bosan terhadap apa yang dimilikinya

meskipun hal tersebut biasa saja.

8. Kesadaran sosial

Seseorang yang mencapai aktualisasi diri akan timbul kesadaran sosial

untuk bersikap empati, iba, dan ingin membantu orang lain,

dan bermasyarakat.

7
9. Hubungan interpersonal

Dengan aktualisasi diri seseorang mampu menjalin hubungan yang

baik dengan orang lain dengan didasari oleh rasa cinta dan kasih sayang.

10. Demokratis

Orang yang mampu mengaktualisasikan diri memiliki sifat demokratis.

Sifat ini dimanifestasikan dengan perilaku yang tidak membedakan orang lain

dalam bergaul berdasarkan penggolongan, etis, agama, suku, ras, status sosial

ekonomi, partai dan lain-lain.

11. Rasa humor yang bermakna dan etis

Seseorang dengan aktualisasi diri memiliki rasa humor yang

menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan bukan untuk

menghina, merendahkan atau menjelekkan orang lain.

12. Kreativitas

Kreativitas ini diwujudkan dalam kemampuannya melakukan inovasi-

inovasi yang spontan, asli, tidak dibatasi oleh lingkungan maupun orang lain.

13. Independensi

Seseorang akan mampu mempertahankan gagasan dan pendiriannya

tanpa terpengaruh oleh berbagai kepentingan lain.

14. Pengalaman Puncak (Peak Experience)

Orang yang mampu mengaktualisasikan diri akan memiliki perasaan

yang menyatu dengan alam. Ia merasa tidak ada batasan antara dirinya dengan

alam semesta. Artinya, orang yang mampu mengaktualisasikan diri terbebas

dari sekat-sekat berupa suku, bahasa, agama, ketakutan, keraguan, dan sekat-

8
sekat lainnya. Oleh karena itu, ia akan memiliki sifat yang jujur, ikhlas,

bersahaja, tulus hati , dan terbuka.

Karakter-karakter ini merupakan cerminan orang yang berada pada

pencapaian kehidupan yang prima (peakexperience). Konsekuensinya ia akan

merasakan bersyukur pada Tuhan, orang tua, orang lain, alam, dan segala sesuatu

yang menyebabkan keberuntungan tersebut.

E. Langkah-langkah untuk Aktualisasi Diri

Ada beberapa langkah dan cara seseorang untuk mengaktualisasikan dirinya, yaitu:

1. Mengenali potensi dan bakat unik yang ada dalam diri

Tidak menyembunyikan bakat yang dimiliki, karena bakat diciptakan

untuk digunakan, demikianlah nasehat dari Benjamin Franklin. Oleh karena itu

seseorang harus dan wajib mengenali dan mengetahui bakat serta potensi unik

yang ada dalam dirinya. Bakat merupakan anugerah Tuhan yang tidak

ternilai.Tiap orang terlahir dengan bakat dan potensi yang luar biasa. Yang

harus di lakukan adalah memahami, mendeteksi dan mengenali bakat dan

potensi apa sajakah yang di miliki agar berguna bagi dirinya sendiri.

2. Mengasah kemampuan unik setiap hari

Seseorang yang sukses ialah seseorang yang senantiasa mengasah

kemampuan unik yang ada dalam dirinya, yang membedakan dirinya dengan

jutaan orang lain di dunia. Di latih di pertajam setiap harinya.Agar makin

berkembang, agar semakin matang.Semua berawal dari hal kecil tersebut.

Semakin lama akan semakin berkembang dan besar. Serta bermanfaat.

3. Berbeda yang baik. Menjadi bermanfaat bagi orang lain

9
Tiap orang di ciptakan berbeda satu sama lain oleh tuhan, mempunyai

keunikan masing masing. Dengan menjadi seseorang yang berbeda, namun tak

sekedar berbeda, tapi juga unik. Menghargai diri sendiri, percaya bahwa diri

adalah alah satu maha karya terbaik ciptaan tuhan. Yang memliki manfaat bagi

orang lain. Dengan menghargai orang lain dan berbuat baik kepada orang lain.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Aktualisasi diri juga merupakan salah satu kebutuhan yang diharapkan

dapat terpenuhi oleh setiap orang. Aktualisasi diri dipengaruhi oleh beberapa hal,

diantaranya adalah kepercayaan diri.Maslow (Sobur, 2009:278) mengungkapkan

kembali bahwa kebutuhan aktualisasi diri sebagai hasrat untuk menjadi diri sendiri

sepenuhnya bagi seseorang, menjadi apa saja menurut kemampuan yang melekat

pada dirinya. Setiap manusia memiliki hakikat intrinsik yang baik. Itu

memungkinkan untuk mewujudkan perkembangan secara utuh dan masksimal.

Perkembangan yang sehat terjadi jika manusia dapat mengatualisasikan diri dan

mewujudkan segenap potensinya.

B. Saran

Saya berharap kita sebagai manusia dapat mengaktualisasikan diri kita

dengan baik dan benar. Kita juga dapat mengembangkan bakat, kapasitas, dan

potensi diri yang kita miliki di dalam diri kita masing-masing. Dan dengan

mengembangkan setiap bakat yang unik di dalam diri kita maka kita pun dapat

melakukan hal-hal yang positif di dalam kehidupan sehari-hari. Dan selalu

mempunyai kreativitas dalam setiap bakat yang dimiliki sehingga dapat berguna

bagi orang lain dan juga lingkungan sekitar yang sangat membutuhkan kita.

11
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://ayuamaliyah-fpsi11.web.unair.ac.id/artikel_detail-99226-Umum-

Aktualisasi%20Diri%20dan%20Fully%20Function.html

http://kabarsurade.blogspot.co.id/2016/11/makalah-aktualisasi-diri-terhadap.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/55300/3/Chapter%20III.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai