Dosen Pembimbing :
Sutrisno, APP., M.Kes
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan.
Atas rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shawalat serta salam tercurah pada Rasulullah SAW. Semoga
syafaatnya mengalir pada kita kelak.
Makalah dengan judul “Pengukuran dan Uji perilaku” dibuat untuk melengkapi
tugas mata kuliah Psikologi. Pada isi makalah ini membahas mengenai Pengkuran dan uji
Perilaku. Kami mengucapkan terima kasih kepada Semua anggota kelompok 10 yang telah
mendukung serta membantu penyelesaian makalah Psikologi.
Dengan kerendahan hati, Kami memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan.
Kritik yang terbuka dan membangun sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah.
Demikian kata pengantar ini Kami sampaikan. Terima kasih atas semua pihak yang
membantu penyusunan dan membaca makalah ini.
Wassalamualaikum wr.wb
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran adalah suatu alat untuk mencapai tujuan di dalam pengetahuan tersebut,
sehingga memungkinkan dipenuhinya kebutuhan dari penilaian bidang tertentu. Uji psikologi
diartikan suatu cara untuk mengetahui seseorang, misalnya watak dan kemampuan seseorang.
Salah satu masalah yang mendorong kebutuhan akan penggunaan tes psikologi adalah untuk
membedakan antara manusia normal dan manusia abnormal. Untuk menghindari
penyalahgunaan uji psikologis, ada beberapa kode etik yang perlu diperhatikan. Sebuah tes
psikologis adalah alat yang dirancang untuk mengukur teramati konstruksi, juga dikenal
sebagai variabel laten . Sebuah tes psikologi berguna harus baik berlaku (misalnya, ada bukti
untuk mendukung interpretasi tertentu dari hasil tes ) dan handal (yaitu, internal konsisten
atau memberikan hasil yang konsisten dari waktu ke waktu, melintasi penilai, dll)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian psikologis.
2. Mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri alat ukur psikologis.
3. Mahasiswa dapat mengetahui uji psikologis.
E. Metode Peulisan
Penulis menggunakan metode pencarian materi dengan mengakses data dari internet
mengenai pengukuran dan uji psikologis.
F. Sistematika Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pengukuran tes / evaluasi adalah satu nama atau satu makna hanya bila di
sambungkan dengab permasalahan yang sesungguhnya akan bebeda arti.
Arti pengukuran adalah proses pengukuran berkenaan dengan mengkontruksi,
mengadministrasi dan penskoran tes, pengukuran konselor dan sebagainya.
1. Pengukuran (Asesmen)
Pengukuran atau mengukur adalah menggunakan alat ukur untuk
memperoleh data kuantitatif mengenai hal yang diukur.
2. Tes /Ujian
Salah satu instrumen/alat untuk mengukur kemampuan atau kondisi suatu
obyek dengan menggunakan alat ukur.
6
B. Jenis – jenis pengukuran/Tes
1. Tes Intelegensi
Intelegensi mengandung tiga aspek kemampuan, yaitu:
• Kemampuan untuk memusatkan kepada suatu masalah yang harus dipecahkan.
• Kemampuan untuk melakukan adaptasi terhadap masalah yang dihadapinya.
• Kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalahnya maupun terhadap
dirinya sendiri.
2. Intelegensi mengandung tiga aspek kemampuan, yaitu:
Kemampuan berfikir
Bekerja dengan angka
Penalaran
Visualisasi
Kemampuan bahasa
Penalaran di bidang mekanik
Kecepatan respon, dan sebagainya.
3. Tes Kepribadian
7
Aspek-aspek yang diukur ialah:
• Pengendalian diri
• Kepercayaan diri
• Hubungan interpersonal
• Komitmen
• Optimisme
• Kemandirian
• Motivasi berprestasi
• Daya tahan terhadap stress
• Penyesuaian diri, dan sebagainya
4. Tes Minat
Tes minat biasanya dilakukan untuk memperkirakan minat individu dalam
berbagai bidang pekerjaan, antara lain:
• Outdoor
• Mekanik
• Komputasi
• Keilmiahan
• Persuasi
• Artistik
• Kesastraan
• Musik
• Pelayanan sosial, dan sebagainya
B. Tujuan Psikotes
8
C. Pengukuran dan uji perilaku
A. Pengukuran Fisik
D. Pengukuran psikologis
9
Agar hasil pengukuran mempunyai makna, maka perlu dilakukan suatu penilaian.
Pengertian penilaian meliput:
Merupakan suatu aktifitas yang dilakukan terhadap sesuatu yang bersifat kualitatif.
Untuk dapat mengadakan penilaian, kita harus mengadakan pengukuran terlebih
dahulu. Misalnya untuk menentukan mana pensil yang lebih panjang dari dua buah
pensil yang ada.
E. Uji Psikologis
Menurut Dyer suatu test tidak pernah menunjukan tujuan akhir dari suatu
penyelidikan karena :
Suatu test tunggal tak cukup memberi gambaran mengenai suatu kemampuan, sifat
atau sikap perseorangan.
Bahwa test jangan dikirakan mutlak, abadi interpretasinya.
Bahwa tak dapat dianggap suatu mesin yang dapat diputar begitu saja untuk
mendapatkan suatu hasil. Tes adalah suatu penilaian manusia, hasil pemikiran
manusia setelah daya upaya keras dan bukan sesuatu yang bersifat fisik belaka.
F. Penilaian Psikologis
10
atau sejarah medis, seperti dari catatan atau dari wawancara dengan orang tua, suami /
istri, guru, atau terapis sebelumnya atau dokter.
Khas jenis fokus untuk penilaian psikologis untuk memberikan diagnosis untuk
pengaturan pengobatan; untuk menilai area tertentu berfungsi atau cacat sering untuk
pengaturan sekolah; untuk membantu memilih jenis perawatan atau untuk menilai hasil
pengobatan, untuk membantu pengadilan memutuskan masalah seperti anak ditahan atau
kompetensi untuk diadili, untuk membantu menilai pekerjaan atau pelamar karyawan dan
memberikan konseling karir pengembangan atau pelatihan.
1. Kepribadian/personality
2. Sikap/attitude
3. Minat/intertist
4. Bakat/attitude
5. Intelegensia/kecakapan
2. Reabilitas
Ketetapan dari nilai yang diperoleh sekelompok individu dalam kesempatan
yang berbeda dengan test yang sama/item yang sama.
Dipengaruhi oleh :
11
Koefisien stabilitas
Ekuivalen
Homogenitas test
3. Norma
Norma merupakan status quo (tidak mutlak) dan disesuaikan dengan kondisi.
Norma dipakai pada kelompok yang besar, representative, bahan test harus sama
dengan bahan yang dijadikan norma.
Teknik skala yang dapat digunakan untuk mengukur perilaku adalah dengan
menggunakan teknik skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan
konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari
pertanyaan/pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar
dan salah. Skala guttman ini pada umumnya dibuat seperti cheklist dengan interpretasi
penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 dan analisanya dapat
dilakukan seperti skala likert (Alimul hidayat, aziz. 2007:103).
1. IQ prestasi tes
Tes IQ mengaku menjadi ukuran kecerdasan, sedangkan tes prestasi adalah
ukuran penggunaan dan tingkat perkembangan penggunaan kemampuan. IQ (atau
kognitif) tes dan tes prestasi tes norma-referensi umum. Dalam jenis tes, serangkaian
tugas disajikan untuk orang yang sedang dievaluasi, dan tanggapan seseorang yang
dinilai dengan hati-hati sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Sesudah pengujian
selesai, hasilnya dapat dikompilasi dan dibandingkan dengan respon dari kelompok
norma, biasanya terdiri dari orang-orang pada usia yang sama atau tingkat kelas
sebagai orang yang sedang dievaluasi. tes IQ yang berisi serangkaian tugas biasanya
membagi tugas ke dalam verbal (mengandalkan pada penggunaan bahasa) dan
kinerja, atau non-verbal (mengandalkan tangan jenis mata tugas, atau penggunaan
simbol atau objek). Contoh tugas tes IQ verbal adalah kosakata dan informasi
(menjawab pertanyaan pengetahuan umum). contoh non-verbal dihitung
12
penyelesaian teka-teki (majelis obyek) dan gambar yang cocok dengan
mengidentifikasi pola (penalaran matriks).
Tes IQ (misalnya, WAIS-IV , WISC-IV , Cattell Culture Fair III , Woodcock-
Johnson Tes Kognitif Kemampuan-III, Stanford-Binet Intelligence Scales V) dan tes
prestasi akademik (misalnya WIAT , WRAT , Woodcock-Johnson Pengujian
Prestasi-III) dirancang untuk diberikan kepada baik individu (oleh evaluator terlatih)
atau sekelompok orang (kertas dan pensil tes).
2. Tes Sikap
Uji Sikap menilai perasaan seseorang tentang orang, kejadian, atau objek. Sikap
skala digunakan dalam pemasaran untuk menentukan individu (dan kelompok)
preferensi untuk merek, atau item. Biasanya menggunakan tes sikap baik Skala
Thurston, atau Skala Likert untuk mengukur item tertentu.
3. Tes Neuropsikologis
Tes ini terdiri dari tugas-tugas khusus dirancang digunakan untuk mengukur
fungsi psikologis diketahui terkait dengan struktur otak tertentu atau jalur. Mereka
biasanya digunakan untuk menilai penurunan setelah cedera atau sakit diketahui
mempengaruhi neurokognitif berfungsi, atau bila digunakan dalam penelitian, untuk
kontras kemampuan neuropsikologi seluruh kelompok eksperimental.
4. Tes Kepribadian
tindakan psikologis kepribadian sering digambarkan sebagai tes objektif atau tes
proyektif . Istilah "tes objektif" dan "test proyektif" baru saja datang di bawah kritik
dalam Journal of Personality Assessment. Semakin deskriptif "rating skala atau
ukuran laporan diri" dan "tindakan respon bebas" yang disarankan, daripada istilah
"tes objektif" dan "tes proyektif," masing-masing
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang
bersangkutan, perilaku dikatakan sehat atau wajar bila perilaku tersebut merupakan
respons yang sesuai/adaptif serata membuat individu menjadi lebih berkembang dan
matang. Sedangkan perilaku dianggap bergangguan atau tidak sehat bila perilaku
tersebut sudah tidak lagi sesuai atau adaptif dengan situasi yang sedang dihadapi
bahkan membuat individu menjadi semakin mengkerut dan terhambat dan Penilaian
psikologis mirip dengan tes psikologis tetapi biasanya melibatkan penilaian yang lebih
komprehensif individu. penilaian psikologis adalah proses yang melibatkan integrasi
informasi dari berbagai sumber, seperti tes kepribadian normal dan abnormal, tes
kemampuan atau kecerdasan, tes kepentingan atau sikap, serta informasi dari
wawancara pribadi.
A. Saran
Kami menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka
kami mengharapkan masukan dan kritikan yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Atas masukan kritikan dan sarannya, kami mengucapkan
terima kasih dan harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembacanya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15