Anda di halaman 1dari 10

ALIRAN – ALIRAN BESAR DALAM MENERAPKAN ETIKA

Diajukan Kepada Dosen Mata Kuliah Pancasila Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Penilaian Tugas Terstruktur Semester Gasal

Dosen Pengampu :
Drs. M. Mujiyanto. M.Pd

Penyusun: Miya Shofa Shofiyana (202102050023)


Program studi : S1 Fisioterapi

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


PEKAJANGAN PEKALONGAN
TAHUN 2021-2022
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini yang berjudul “Aliran – aliran besar dalam menerapkan etika” telah
disahkan dan disetujui pada:
Hari :
Tanggal :

Disusun oleh:
Miya Shofa Shofiyana (202102050023)

Menyetujui,

Drs. M. Mujiyanto. M.Pd.

Halaman judul……...i

Kata Pengantar……..ii

Daftar isi…………….iii

BAB 1 PENDAHULUAN………..1
● A. LATAR BELAKANG
● B. TUJUAN
● C. MANFAAT
BAB 2 PEMBAHASAN…………..2
● A. PENGERTIAN ETIKA
● B. MACAM-MACAM ALIRAN ETIKA
● C. CONTOH KASUS EDIONTOLOGI
● D. ETIKA ETOLOGI
● E. CONTOH KASUS ETOLOGI
● F. ETIKA KEUTAMAAN
● G.. ANALISIS
BAB 3 PENUTUP………………….3
● SIMPULAN
● SARAN
● DAFTAR PUSTAKA

1
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “Aliran – aliran besar dalam menerapkan etika” yang disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran Agama. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.
Penulis mengakui dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
sehingga hasilnya jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak
kiranya bisa memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Besar harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan
tambahan bagi penilaian dosen pengampu mata kuliah Agama dan mudah-mudahan isi dari
makalah penulis ini dapat diambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
Agama.
Terima kasih.
Pekalongan, 10 Desember 2021

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari sifatnya sebagai makhluk
sosial.Setiap detik manusia pasti berinteraksi dengan seluruh isi alam semesta, baik yang hidup
maupun yang mati, baik yang berakal maupun yang tidak, baik yang bersahabat dengan manusia itu
sendiri maupun yang menjadi musuh. Agama Islam sebagai agama Rahmatan Lil ‘Alamin telah
meberikan penjelasan secara lengkap mengenai segala bentuk dan corak kehidupan sosial
manusia.Hal-hal yang berhubungan dengan perilaku keseharian manusia dijelaskan dalam Islam
dengan kata akhlak atau biasa kita kenal dengan etika meski keduanya memiliki perbedaan.
Alam semesta memang diciptakan Allah dengan berpasang-pasang, begitu juga dengan etika.Ada
etika yang dapat membuat lingkungan di sekeliling kita merasa bersahabat dan nyaman dengan
adanya diri kita, ada juga etika yang bisa membuat lingkungan sekitar kita menjadi illfeeldan
mengharapkan kepergian kita. Namun tidak semua orang mempunyai penilaian yang sama terhadap
perilaku. Terkadang apa yang kita lakukan sudah benar menurut kita dan menurut beberapa orang,
tapi tidak sedikit juga orang-orang yang menganggap kita telah melakukan kesalahan besar.
Seiring berkembangnya zaman, pola pemikiran dan kehidupan manusia juga ikut bergerak
dinamis. Sampai kapanpun pembahasan mengenai etika tidak akan pernah berhenti kecuali jika
kehidupan manusia berakhir. Oleh karena itu makalah ini ditulis dengan judul “Penerapan Aliran-
aliran Etika Dalam Kehidupan” sebagai bahan referensi bagi pembaca untuk menjalankan segala
rutinitas dalam kehidupan sehari-hari yang tak bisa lepas dari lingkungan sosial.
B. Tujuan
1. Memahami dan mengambil hikmah dari pengertian etika. Memahami dan mengambil hikmah
dari berbagai pandangan dan aliran dalam etika.
2. Memahami dan mengambil hikmah dari karakteristik etika dalam Islam.
3. Memahami dan mengambil hikmah dari hubungan tasawuf dengan etika.
4. Memahami dan menerapkan etika dalam kehidupan bermasyarakat.

C. Manfaat
1. Mengetahui pengertian etika.
2. Mengetahui berbagai pandangan dan aliran dalam etika.
3. Mengetahui karakteristik etika dalam Islam.
4. Mengetahui hubungan tasawuf dengan etika.
5. Mengetahui penerapan etika dalam kehidupan bermasyarakat.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kata “etika” diambil dari Bahas Yunani ethos.Secara etimologis, etika memiliki makna wata, susila
dan adat. Sedangkan secara terminologis, etika dapat memiliki makna tingkah laku manusia, prinsip-
prinsip yang sistematis tentang tindakan moral yang benar, bagian filsafat yang memperkembangkan
teori tentang tindakan.Kamus besar Bahasa Indonesia menjelaskan pengertian etika dan membaginya
menjadi 3 macam :
a. Nilai mengenal benar dan salah yang dianut suatu golongan dan masyarakat
b. Kumpulan asa atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
c. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak)
Mempelajari etika kehidupan masyarakat, tentu harus mengetahui bagaimana kebudayaan dan
adat istiadat yang ada di masyarakat tersebut. Karena etika dinilai baik dan buruk sejauh apa yang
dapat difahami oleh masyarakat. Konsep penilaian baik dan buruk terhadap suatu etika bermasyarakat
didasarkan pada kebiasaan dalam ruang dan waktu tertentu yang ada pada masyarakat
tersebut.Sesuatu hal dinilai baik ketika dapat mendatangkan rahmat atau membuat perasaan senang
atau bahagia pada orang lain. Begitu juga sebaliknya, sesuatu hal akan dinilai buruk ketika
mendatangkan rasa sakit hati atau bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.
Etika merupakan seperangkat nilai yang diambil dari gagasan masyarakat mengenai norma-
norma atau aturan yang berkaitan dengan perilaku masyarakat dan menjadi layak, wajar sehingga bisa
diterima oleh masyarakat dalam ruang dan waktu tertentu. Etika bersifat horizontal, humanis dan
antroposentris karena nilai-nilai yang dijadikan pedoman didalamnya merupakan pendapat
masyarakat tersebut. Dalam hadis riwayat Ibnu Mas’ud dijelaskan,
‫ما رأىه المسلمون حسن فهو عند هللا حسن‬
Artinya : “perkara atau sesuatu jika menurut pandangan orang muslimin itu baik, maka Allah pun
memandangnya baik”
Aliran-Aliran Besar Etika :
1. Etika Deontologi (Immanuel Kant)
a. Pengertian Etika Deontologi Menurut Immanuel Kant (1734-1804)
✔ Seseorang harus bertindak berdasarkan kewajibannya (deon) bila ingin berbuat sesuatu yang
benar secara moral.
✔ Suatu tindakan dianggap benar atau salah bukan berdasarkan dampaknya, tetapi berdasarkan
niatan dalam melakukan tindakan tersebut.
b. Analisis:
- Etika Deontologi adalah model etika dimana tindakan yang dilakukan seseorang tersebut dianggap
baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan tersebut sesuai atau tidak dengan kewajiban tanpa
mempersoalkan akibatnya.
- Perbuatan baik atau buruk (benar atau salah) didasarkan pada proses bukan hasil atau dampak.
- Perbuatan dikatakan baik (benar) menurut teori deontologi jika perbuatan tersebut memang baik
untuk dirinya sehingga perbuatan tersebut memang merupakan kewajiban yang harus dilakukan.
- Perbuatan dikatakan buruk (salah) menurut teori deontologi jika perbuatan tersebut dilakukan dalam
prosesnya yang tidak sesuai kewajiban.

2
- Dikatakan baik (benar) karena melaksanakan kewajiban, dikatakan buruk (salah) karena
melaksanakan yang bukan kewajiban atau tidak melaksanakan padahal kewajiban (tugas).
c. Contoh Kasus Etika Deontologi
Kasus 1 : Seorang mahasiswa mempunyai tugas.
Dikatakan baik : Jika mahasiswa tersebut mengerjakan tugas.
Dikatakan buruk : Jika mahasiswa tersebut tidak mengerjakan tugas.
Kasus 2 : Penggunaan media massa.
Dikatakan baik : Jika dalam menggunakan media massa melakukan silaturahim dan memperbanyak
teman.
Dikatakan buruk : Jika dalam menggunakan media massa melakukan kejahatan. Seperti penculikan.
Keterangan : Bukan berdasarkan tujuannya melainkan niat dan prosesnya.
2. Etika Teleologi (Christian Wolff)
a. Pengertian Etika Teleologi
- Menurut Bahasa
Teleologi berasal dari akar kata Yunani, telos (akhir, tujuan, maksud) dan logos (perkataan).
- Menurut Christian Wolff
Teleologi merupakan sebuah studi tentang gejala-gejala yang memperlihatkan keteraturan, rancangan,
tujuan, akhir, maksud, kecenderungan, sasaran, arah, dan bagaimana hal-hal ini dicapai dalam suatu
proses perkembangan.
b. Analisis
- Etika Teleologi adalah model etika dimana perbuatan dikatakan baik berdasarkan tujuan atau akibat
dari perbuatan tersebut.
- Etika Teleologi bersifat situasional yaitu memilih perbuatan tersebut akan mebawa akibat baik
meskipun harus melanggar kewajiban atau norma yang ada.
c. Contoh Kasus Etika Teleologi
Seseorang yang kurang mampu dalam hal ekonomi dan membutuhkan uang untuk memenuhi
kebutuhannya seperti makan kemudian dia mencuri.
Analisis dengan teori teleologi : Perbuatan tersebut benar karena tujuannya, yaitu tujuan untuk
kelangsungan hidupnya.

3
3. Etika Keutamaan (Virtue)
a. Pengertian Etika Keutamaan
- Disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik
secara moral.
- Memandang sikap atau akhlaq seseorang.
b. Contoh Kasus Etika Keutamaan
- Kejujuran
Keutamaan yang membuat seseorang berkata sesuai kenyataan.
- Kesopanan
Keutamaan yang membuat seseorang berperilaku ramah dan menghormati orang lain.
Contoh Kasus Dianalisis Menggunakan
Etika Deontologi, Etika Teleologi Dan Etika Keutamaan
Asep merupakan anak yang berasal dari keluarga sangat mampu. Sementara temannya, Bagus, berasal
dari keluarga kurang mampu. Bagus mempunyai cita-cita tinggi yaitu ingin melanjutkan kuliah di
perguruan tinggi. Namun, cita-citanya mesti terhalang oleh factor keuangan keluarganya. Asep tau hal
ini dan ingin memberikan bantuan pada Bagus. Tetapi Asep sadar keinginan tersebut terhalang oleh
orang tuanya yang tidak bersedia meminjamkan karena keluarganya walaupun sangat mampu tapi
sangat pelit. Alhasil, Asep berbohong pada orang tuanya dengan alasan yang Asep buat agar orang
tuanya mau memberinya uang. Akhirnya Asep diberikan uang dengan cara berbohong. Lalu ia
memberi uang tersebut kepada Bagus. Bagus sangat berterimakasih dan dapat melanjutkan
pendidikannya yaitu untuk kuliah.

Analisis :
- Berdasarkan Etika Deontologi, perbuatan Asep adalah buruk (salah) ketika dia berbohong karena
berbohong termasuk melanggar norma. Hal tersebut dilihat dari prosesnya ketika berbohong.
- Berdasarkan Etika Teleologi, perbuatan Asep yaitu berbohong adalah baik (benar) karena tujuan dia
berbohong adalah untuk kebaikan (membantu). Hal tersebut dilihat dari tujuannya.
- Berdasarkan Etika Keutamaan, perbuatan Asep yaitu adalah baik (benar) karena perbuatan tersebut
sesuai dengan keutamaan suka membantu.

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia yang berkenaan dengan ketentuan tentang
kewajiban yang menyangkut masalah kebenaran, kesalahan, atau keputusan, serta ketentuan tentang
nilai yang menyangkut kebaikan maupun keburukan.
Untuk menilai etika seseorang dalam bermasyarakat itu baik atau buruk, tidak bisa hanya dipandang
dari satu sisi. Banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk menentukan etika seseorang itu dinilai
baik atau buruk. Dalam satu keadaan tertentu kadang etika seseorang dianggap buruk, namun ketika
dilihat dari sudut yang lain maka hal tersebut justru dinilai baik.
Etika yang diajarkan dalam islam berbeda dengan etika filsafat. Etika Islam memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan
menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi ukuran baik dan buruknya perbuatan seseorang
didasarkan kepada al-Qur’an dan al-Hadits yang shohih.
3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh
seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun mereka berada.
4. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlak yang luhur dan
mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya memanusiakan manusia.
B. Saran
Semoga makalah yang telah kami sajikan dapat diambil intisarinya yang kemudian dapat
diamalkan dan semoga bisa berguna bagi kehidupan kita di masa yang akan datang.

5
DAFTAR PUSAKA
https://bukanali-baba.blogspot.com/2016/11/aliran-aliran-dalam-etika-makalah.html?m=1

https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_deontologis

https://id.wikipedia.org/wiki/Teleologi

https://ilmukomunikasi16.blogspot.com/2017/02/aliran-aliran-besar-etika.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai