Anda di halaman 1dari 12

“MAKALAH KONSEP DASAR ETIKA”

NAMA : DITA AULIAH


NIM : 2114201025
PRODI : S1 KEPERAWATAN
MK : ETIKA UMUM
DOSEN : ERA ZANA NISA,S.Kep,NS.M,Kep

T.P 2021/2022
STIKES FLORA MEDAN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah swt. Karena berkat rahmat-Nya penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Etika Umum”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menghadapi masalah- masalah.
Namun, atas bantuan pihak lain maka permasalahan itu dapat terselesaikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, hingga selesainya
makalah ini.
Dalam hal ini penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, mengingat keterbatasan kemampuan pengatahuan yang dimiliki oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis menerima saran, tanggapan dan kritik yang bersifat membangun
demi kebaikan, kesempurnaan dan kualitas dari makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga Allah swt. Berkenan melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada
kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Pelalawan,25 September 2021

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4


1.2 Tujuan.....................................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................................5
1.4 Manfaat...................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika.....................................................................................................6


2.2 Macam-macam Etika.............................................................................................7
2.3 Pengertian Moral...................................................................................................8
2.4 Pengertian Etiket...................................................................................................9
2.5 Pengertian Kode Etik............................................................................................9
2.6 Pengerian Hukum..................................................................................................9
2.7 Perbedaan Etika dan Etiket................................................................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap masyarakat mengenal nilai-nilai dan norma-norma etis. Dalam masyarakat yang
homogeny dan agak tertutup seperti masyarakat tradisional. Tidak pernah mempersoalkan
nilai-nilai dan norma-norma itu praktis. Dalam keadaan seperti ini orang-orang akan secara
otomatis menerima norma dan nilai yang berlaku. Individu-individu dalam masyarakat itu
tidak berfikir lebih jauh. Tapi nilai-nilai dan norma-norma etis yang ada dalam masyarakat.
Tradisional umumnya tinggal implicit saja setiap saat bias menjadi ekspilit. Terutama bila
nilai-nilai itu ditantang atau norma-norma etis dilanggar Karena perkembangan baru. Kita
melihat bahwa nilai atau norma yang tadinya terpendam dalam hidup rutin, dengan agak
mendadak tampil ke permukaan. Banyak nilai dan norma yang etis berasal dari agama. Tidak
bisa diragukan, agama merupakan salah satu sumber nilai dan dan norma yang paling
penting. Kebudayaan merupakan suatu sumber yang lain, walaupun perlu dicatat bahwa
dalam hal ini kebudayaan seringkali tidak bias dilepaskan dari agama. Juga nasionalisme atau
kerangka hidup bersama dalam satu Negara mudah menjadi sumber nilai serta norma. Bila
Negara dalam bahaya atau merasa dihina oleh Negara lain. Nilai-nilai itu bisa sampai
bergejolak. Demikian halnya. Kalau dilihat dalam konteks social. Kalau kita melihat hal yang
sama dari segi individual . bisa saja terjadi bahwa nilai-nilai dan norma-norma itu disadari
oleh seorang tertentu. Karena ia pindah kedaerah lain. Di Indonesia pun sudah sejak dulu
terdapat variasi kecil-kecilan diberbagai daerah. Sejauh menyangkut nilai dan norma.
Misalnya dalam bidang pergaulan antara muda-mudi dan hubungan antara anak dan orang
tua. Bila seorang muda menjadi mahasiswa dan karena itu untuk pertama kali dalam
hidupnya kelua dari naungan keluarga serta ketertutupan daerahnya. Ia dapat merasakan
perbedaan itu. Perbedaan biosa di rasakan lebih tajam lagi .

4
1.2 Tujuan

a).Untuk Mengetahui Pengertian Dari Etik


b).Untuk Mengetahui Macam-macam Etika
c).Untuk Mengetahui Pengertian Dari Moral
d).Untuk Mengetahui Pengertian Etiket
e).Untuk Mengetahui Pengertian Kode Etik
f).Untuk Mengetahui Pengertian Hukum
g).Untuk Mengetahui Perbedaan Etika dan Etiket

1.3 Rumusan Masalah

a).Apa itu Etika?


b).Sebutkan Macam-macam Etika!
c).Apa Itu Moral?
d).Apa Itu Etiket?
e).Apa yang dimaksud dengan kode Etik?
f).Apa yang dimaksud dengan Hukum?
g).Apa perbedaan dari Etika dan Etiket?

1.4 Manfaat

 Bagi Mahasiswa

Dapat memperoleh wawasan atau pengetahuan tentang etika khususnya etika dalam dunia
keperawatan.

 Bagi Intuisi Pendidikan

dapat membantu siswa/ mahaisiwa memahami dan menerapkan etika dalam kehidupan sehari-hari

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika

Menurut bahasa (etimologi) istilah etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ethos yang berarti
adat-istiadat ( kebiasaan), perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Dalam
kajian filsafat etika merupakan bagian dari filsafat yang mencakup metafisika, kosmologi, psikologi,
logika, hukum, sosiologi, ilmu sejarah, dan etistika. Etika juga mengajarkan tentang keluhuran budi
baik buruk..Sedangkan menurut kamus Webster, Etik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa
yang baik atau buruk secara moral.
Banyak istilah yang menyangkut etika, dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti, yaitu
tempat tinggal yang biasa, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam
bentuk jamak kata ta-etha artinya kebiasaan. Arti, ini menjadi bentuk dalam penjelasan etika yang
oleh Aristoteles sudah dipakai menunjukkan istilah etika. Jadi, jika dibatasi asal usul kata ini, etika
berarti ilmu tentang apa yang bias dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Akan tetapi menelusuri
arti etimologis ini saja belum menunjukkan arti yang mendalam.

Kata Ethos dalam bahasa Indonesia ternyata juga cukup banyak dipakai, misalnya dalam
kombinasi etos kerja, etos profesi, etos imajinasi, etos dedikasi, etos kinerja dan masih banyak istilah
lainnya. Etika termasuk ilmu pengetahuan tentang asas-asas tingkah laku yang berarti juga :
1. Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk, tentang hak-hak kewajiban ;
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan tingkah laku manusia ;
3. Nilai mengenai benar-salah, halal-haram, sah-batal, baik-buruk, dan kebiasaan-
kebiasaan yang dianut suatu golongan masyarakat.
Menurut Jan Hendrik Rapar, etika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang segala soal kebaikan dalam hidup manusia semuanya, mengfenai gerak-gerik pikiran
dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan perasaan sampai mengenai tujuannya yang
dapat merupakan perbuatan. Ilmu etika ini tidak membahas kebiasaan semata-mata yang
berdasarkan tata adab melainkan membahas tata sifat dasar atau adat istiadat yang terkait
tentang baik dan buruk dalam tingkah laku manusia. Jadi, etika menggunakan refleksi dan
metode pada tugas manusia untuk menemukan nilai-nilai itu sendiri kedalam etika dan
menerapkan pada situasi kehidupan konkret. (M.Yatimin Abdullah : 2006)

6
2.2 Macam-macam Etika

1. Etika Deskriptif

Etika deskriptif melukiskan tingkah laku normal dalam arti luas. Misalnya: adat, kebiasaan, anggapan-
anggapan kemungkinan baik dan buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan dan yang tidak
diperbolehkan.

2. Etika Normatif
Etika normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang dimana berlangsung diskusi-diskusi
yang sangat menarik tentang masalah-masalah moral. Dalam etika normatif dikemukakan penilaian
tentang perilaku manusia.
Etika Normatif dibagi menjadi dua:
 Etika umum

Memandang tema-tema umum seperti: apa itu norma etis ?


Jika ada banyak norma etis bagaiman hubungannya satu sama lain? Tema-tema seperti itulah yang
menjadi objek penyelidikan etika umum.
 Etika Khusus

Berusaha menerapkan prinsip-prisip etis yang umum atas wilayah perilaku manusia yang
khusus.

3. Etika Teleologi

Etika teleologi menegaskan bahwa apa yang membuat suatu inisiatif, perilaku, atau tindakan
menjadi benar atau salah, ditimbang berdasarkan konsekuensi yang diakibatkan oleh tindakan
atau perilaku tersebut. Jika konsekuensi dari tindakan atau inisiatif yang dilakukan
perusahaan memberikan manfaat, maka tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai tindakan
yang benar. Sebaliknya jika tidak memberikan manfaat, maka tindakan tersebut dapat
dikategorikan sebagai suatu kesalahan.

7
4. Etika Deontologi

Etika deontologi, masalahnya bukan terletak pada konsekuensi dari tindakan tersebut,
bermanfaat atau menimbulkan petaka. Dalam etika deontologi, motivasi dalam membuat
suatu inisiatif atau tindakan yang akan menentukan benar atau salahnya suatu tindakan
tersebut. Suatu inisiatif atau tindakan dengan motivasi yang baik akan menjadi suatu tindakan
yang benar, tak peduli konsekuensi yang diakibatkannya memang diinginkan atau tidak.

5. Etika Keutamaan

Etika keutamaan adalah salah satu dari tradisi pemikiran filsafat moral. Keutamaan
telah dipikirkan semenjak zaman Yunani kuno hingga Abad Pertengahan. Lalu,
keutamaan termasuk bahasan teori etika yang tertua atau klasik. Akan tetapi, etika
keutamaan mulai ditinggalkan di zaman modern dan beralih ke teori etika yang lainnya,
misalnya etika kewajiban, utilitarian, dan sebagainya. Jika demikian, orientasi manusia
yang baik pun mulai ditinggalkan.

2.3 Pengertian Moral

Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin,bentuk jamaknya
mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Moral adalah rangkaian nilai tentang
berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Moral adalah ajaran tentang baik buruk
perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan sebagainya.

Menurut KBBI, moral adalah baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, dan sebagainya. Moral adalah standar perilaku yang berlaku yang memungkinkan
orang untuk hidup secara kooperatif dalam kelompok. Moral mengacu pada sanksi
masyarakat apa yang benar dan dapat diterima.

Kata moral juga sering disinonimkan dengan etika, yang berasal dari kata ethos dalam bahasa
Yunani Kuno, yang berarti kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, atau cara berfikir.

8
Moralitas menggambarkan nilai-nilai tertentu dari kelompok tertentu pada titik waktu
tertentu. Kebanyakan moral tidak tetap. Mereka biasanya bergeser dan berubah seiring waktu.

2.4 Pengertian Etiket

Etiket, menurut Kasmir adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Etiket
sendiri berasal dari Bahasa Perancis “etiquette” yang artinya suatu undangan yang biasa
digunakan raja bila mengadakan pesta resepsi untuk mengundang tamu dari kalangan
tertentu.

Etiket adalah cara untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan,
sedangkan etika adalah niat, perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak, seseuai dengan
pertimbangan niat baik atau buruknya.

2.5 Pengertian Kode Etik

Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.
Norma-norma tersebut berisi petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka
harus menjalankan profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan tentang apa
yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, tidak saja dalam menjalankan
tugas profesi mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota profesi pada
umumnya dalam pergaulannya sehari-hari di dalam masyarakat.

2.5 Pengertian Hukum

Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk
mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya

9
kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian hukum dalam
masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarat berhak untuk memperoleh pembelaan didepan
hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau ketetapan/ ketentuan yang
tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan masyarakat dan menyediakan
sangsi untuk orang yang melanggar hukum.

Hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut:

– Hukum berdasarkan Bentuknya: Hukum tertulis dan Hukum tidak tertulis.

– Hukum berdasarkan Wilayah berlakunya: Hukum local, Hukum nasional dan Hukum
Internasional.

– Hukum berdasarkan Fungsinya: Hukum Materil dan Hukum Formal.

– Hukum berdasarkan Waktunya: Ius Constitutum, Ius Constituendum, Lex naturalis/ Hukum
Alam.

2.7 Perbedaan Etika dan Etiket

Menurut Bartens, etika da etiket memiliki perbedaan yang mendasar :

 Etiket hanya berlaku jika ada orang yang hadir, apabila tidak ada orang etiket tidak
berlaku. Etika berlaku tidak bergantung ada atau tidaknya orang lain yang hadir

 Etiket adalah cara untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan.
Etika adalah niat, perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak, seseuai dengan
pertimbangan niat baik atau buruknya.

 Etiket bersifat relatif. Mungkin bisa dianggap tidak sopan salah satu kebudayaan, tapi
dianggap sopan di kebudayaan lain. Misalnya makan menggunakan tangan atau
bersendawa waktu makan. Etika jauh lebih absolut atau bersifat mutlak misalnya
“aturan jangan mencuri” yang mana meenjadi etika yang tidak bisa ditawar-tawar.

 Etiket adalah formalitas (lahiriah),  tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan
santun dan kebaikan. Etika adalah nurani (batiniah), bagaimana harus bersikap etis dan
baik.

10
3.1 KESIMPULAN

Etika merupakan nilai yang sejatinya telah melekat pada diri individu dan sangat dibutuhkan
dalam bersosialisasi. Hal itu karena etika akan menjadi jembatan agar terciptanya suatu
kondisi yang diinginkan di dalam kehidupan bermasyarakat. Maka dari itu, tanamkan dalam
diri etika yang baik agar hubungan antarsesama berlangsung baik pula.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sumber: https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/

https://padana.id/2019/11/teleologi-dan-deontologi/

https://www.merdeka.com/jatim/12-macam-macam-etika-beserta-contohnya-jaga-sikap- dan-
perbuatan-kln.html?page=4

http://repository.wima.ac.id/id/eprint/21942/

https://saintif.com/etiket-adalah/

https://www.dosenpendidikan.co.id/kode-etik/

12

Anda mungkin juga menyukai