Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUBUNGAN ILMU DENGAN NILAI PENERAPAN ILMU DAN ETIKA ILMAH


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Dini Rahmatika S.HI S.Hum M.Hun

Disusun oleh :
Alya ockty maghfira ( 43040210006)
Salman alfarizi (43040210016)
Nadiya dwi septiani(43040210028)
Siti afifatun afiana (43040210045)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-
Nya sehingga makalah dengan Berjudul Hubungan ilmu dengan nilai penerapan ilmu dan etika
ilmuu telah selesai
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas Mata kuliah Dini Rahmatika S.HI
S.Hum M.Hun . Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang hubungan ilmu dengan nilai penerapan ilmu dan etika ilmu .
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dini Rahmatika S.HI S.Hum M.Hun .
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Tuntang , 20 September 2021

Penulis
Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN
A.latar belakang ……………………………………………...I
B. rumusan masalah ……………………………….................I
C. Tujuan ……………………………………………………..I
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian etika ………………………………………..1
Ilmu pengetahuan ……………………………………………3
Hubungan antara ilmu dan etika …………………………………….4
Penerapan ilmu dan etika ilmiah ………………………………..5

BAB III PENUTUP


Simpulan………………………………………………………7
Daftar pustaka ………………………………………………..7
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Filsafat merupakan ilmu yang erat sekali dengan kehidupan sehari-hari manusia.Manusia
berfilsafat karena terdorong dengan adanya rasa kagum, keraguan dankesadaran akan
keterbatasan diri. Filsafat merupakan ilmu untuk memenuhi kebutuhanmanusia akan rasa keingin
tahuan dan mendapatkan manfaat dari kehidupannya.Filsafat akan menghasilkan pengetahuan
yang akan ditelaah oleh cabang dari filsafatyaitu filsafat ilmu. Ilmu erat kaitannnya dengan
kehidupan sehari hari manusia. Olehkarena itu kita juga harus mempelajari penggunaan ilmu di
kalangan masyarakat. Halitu meliputi tujuan penggunaan ilmu, akibat dan konsep kesadaran
moralitas

B.Rumusan masalah
A. apa pengertian dari etika ?
B. apa itu ilmu pengetahuan ?
C. apa hubungan antara ilmu dan etika
D. sebutkan penerapan ilmu dan etika ilmiah

C.Tujuan
A. Untuk mengetahui Pengertian etika
B. Untuk mengetahui Ilmu pengetahuan
C. Untuk mengetahui Hubungan antara ilmu dan etika
D. Untuk mengetahui Penerapan ilmu dan etika ilmiah

I
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika
Ada beberapa pengertian etika. Sebelum membahas pengertian etika, alangkah baiknya
kita bahas kondisi dan hubungan sosial terlebih dahulu. Dalam pergaulan hidup
bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu
system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan
tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama,
protokoler dan lain-lain.
Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang
terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta
terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh
kembangnya etika di masyarakat kita.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:

 Drs. O.P. SIMORANGKIR: etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
 Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat: etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
 Drs. H. Burhanudin Salam: etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
 Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi
manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu
berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
1
 menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan
tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika
ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan
buruknya prilaku manusia:
 ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup
ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar
untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
 ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma
sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi:
 ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak
ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan
ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
 ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana saya mengambil keputusan
dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari
oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud:
Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan
khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara
bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral
dasar yang ada dibaliknya.

2
ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian:
- Etika indifidual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
- Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
anggota umat manusia.
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama
lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat
manusia saling berkaitan.
Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun
secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana
dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau
terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini
adalah sebagai berikut:
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi

B. Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan yang dalam bahasa Inggris science, bahasa lati scientia berarti
mempelajari atau mengetahui. Ilmu pengetahuan berbeda dengan pengetahuan (episteme). Ilmu
pengetahuan bisa berasal dari pengetahuan tetapi tidak semua
pengetahuan itu adalah ilmu. Ada beberapa syarat suatu pengetahuan dikategorikan
ilmu. Menurut I.R. Poedjowijatno ilmu pengetahuan memiliki beberapa syarat:
(Abbas Hamami: 4)
1.Berobjek: objek material sasaran/bahan kajian, objek formal yaitu sudut pandang
pendekatan suatu ilme terhadap objeknya
2.Bermetode, yaitu prosedur/cara tertentu suatu ilmu dalam usaha mencari kebenaran
3
3.Sistematis, ilmu pengetahuan seringkali terdiri dari beberapa unsur tapi tetap
merupakan satu kesatuan. Ada hubungan, keterkaitan antara bagian yang satu dengan
bagian yang lain.
4. Universal, ilmu diasumsikan berlaku secara menyeluruh, tidak meliputi tempat
tertentu atau waktu tertentu. Ilmu diproyekasikan berlaku seluas-luasnya.
Adapun ilmu pengetahuan memilki beberapa sifat:
a. terbuka: ilmu terbuka bagi
kritik, sanggahan atau revisi baru dalam suatu dialog ilmiah sehingga menjadi
dinamis
b. milik umum, ilmu bukan milik individual tertentu termasuk para penemu
teori atau hukum. Semua orang bisa menguji kebenarannya, memakai, dan
menyebarkannya.
c. objektif: kebenaran ilmu sifatnya objektif. Kebenaran suatu teori, paradigma atau
aksioma harus didukung oleh fakta-fakta yang berupa kenyataan. Ilmu dalam penyusunannya
harus terpisah dengan subjek, menerangkan sasaran perhatiannya sebagaimana apa adnya. relatif:
walaupun ilmu bersifat objektif, tetapi kebenaran yang dihasilkan
d. bersifat relative/tidakl mutlak termasuk kebenaran ilmu-ilmu alam. Tidak ada
kebenaran yang absolut yang tidak terbantahkan, tidak ada kepastian kebenaran, yang ada
hanya tingkat probabilitas yang tinggi.

C. Hubungan antara ilmu dan etika


etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah Menurut ajaran.Etika adalah suatu pengetahuan
yang diharapkan dapat mengurangi perilaku penyimpangan sosial di lingkungan masyarakat.
Etika berkaitan dengan konsep yangdigunakan manusia untuk menilai apakah tindakan-tindakan
yang dilakukannya salahatau benar. Dengan demikian, ilmu berperan penting guna mengkaji
proses penilaiantersebut. Secara moral, ilmu ditujukan untuk kebaikan manusia tanpa
merendahkanmartabat manusia.Etika memberikan standar yang mengatur pergaulan manusia
dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.

4
Etika dituangkan dalam bentuk peraturantertulis yang dibuat secara sistematik dan
berfungsi sebagai alat untuk menghakimisegala macam tindakan yang menyimpang dari kode
etik.

D. Penerapan ilmu dan etika ilmiah


Pedoman etika keilmuan harus jelas terpegang mengingat kondisi saat ini sudah berbeda
dengan masa lampau. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi menguasai kehidupan umat
manusia. Kurangnya landasan perangkat yang mapan sehingga membuat manusia menjadi budak
ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Manusia memerlukan penguasaan atas ilmu
pengetahuan itu sendiri sehingga fungsi ilmu benar-benar dapat terealisasi dengan baik sebagai
sarana membantu dan mempermudah kehidupan manusia. Akan tetapi di sisi lain tanpa
penguatan etika maka penguasaan ilmu menjadi boomerang bagi manusia sendiri yang justru
tidak menimbulkan rasa bahagia dan puas. Manusia yang pada awalnya memikirkan pemenuhan
atas aspek materiil lama kelamaan bergeser pada aspek mental.

Apabila kejadian tersebut tersu berlarut maka masa depan generasi penerus dan
peradaban manusia semakin terancam. Sebab tidak ada lagi manusia yang berpikir secara arif
dan bijaksana dalam meneglola kehidupan dengan mempertimbangkan etika diskriptif dan etika
normatif yang ada. Oleh karena itu, filsafat ilmu bertugas dalam memberikan landasan filosofis
agar manusia mampu memahami berbagai konsep teori dan kemampuan dasar pada suatu
disiplin ilmu. Secara subtantif filsafat memiliki fungsi pengembangan agar setiap disiplin ilmu
memiliki pembekalan dan menampilkan teori subtantif, selanjutnya secara teknis diorganisir
melalui metodologi sehingga diperoleh pengembangan ilmu yang dapat mengoprasionalkan
pengembangan konsep tesis, dan teori ilmiah dari disiplin ilmu masing-masing (Rahayu, 2015).

Ilmu berperan dalam pengembangan ilmu itu sendiri, lingkungan alam dan kehidupan
manusia serta hal-hal yang berkaitan dengan rohaniah khususnya rasa imaniah manusia dengan
Tuhan. Ilmu menjadi acuan dalam menyusun kerangka berpikir penemuan ilmu baru. Fungsi
ilmu adalah sebagai perangkat pengurai rahasia alam beserta hukumnya. Ilmu membedakan hal-
hal yang baenar dan salah secara jelas,
5
sehingga manusia mampu menilai kebenaran dalam suatu hal yang dikaji. Ilmu juga
memungkinkan manusia memperediksikan suatu kejadian sekaligus
membuat perencanaan sikap atas suatu persoalan. Manusia yang dibekali ilmu pengetahuan
yang baik tentunya memungkinkan untuk dapat mengendalikan segala kejadian yang tidak
diinginkan. Secara keseluruhan maka sejatinya ilmu dipergunakan oleh manusia sebagai sarana
pendukung pemenuhan kebutuhan hidup manusia di segala bidang termasuk juga mengatasi
segala permasalahan dan persoalan hidup.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi haruslah juga berorientasi pada
kerohanian dan kemanusiaan (Ningrat, 2016). Pengembangan ilmu haruslah berlandaskan pada
anjuran moral dalam berkarya dan berinovasi sekaligus berdasar pada nilai-nilai keimanan dan
berorientasi pada kemaslahatan manusia. Pemanfaatan ilmu haruslah menekankan aspek etika
pengguna dan pengembang ilmu. Sebab sejatinya ilmu bersifat netral dan ketidaknetralan ilmu
bergantung pada manusia itu sendiri. Oleh karena itu, dapat disimpulkan secara ontologis dan
aksiologis bahwa sejatinya manusialah yang menentukan dan memberikan penilaian tentang baik
dan buruknya suatu kebenaran atau pengetahuan (Abadi, 2016) .

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Ada hubungan yang sangat erat antara filsafat, etika dan ilmu. Ilmu yang bergerak otonom
tidak boleh meninggalkan landasan filosofisnya. Landasan filosofis ini menjadikan ilmu masih
tetap pada hakekat keilmuannya. Ilmu sebabagi bidang yang otonom tidak bebas nilai. Ia selalu
berkaitan dengan nilai-nilai etika terutama dalam penerapan ilmu. Etika sebagai salah satu
cabang dalam filsafat akan memberikan arahan (guiedence) bagi gerak ilmu, sehingga membawa
kemanfaatan bagi manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Muh Irfhan Muktapa, 2021, Implikasi Filsafat Ilmu dan Etika Keilmuan dalam
Pengembangan Ilmu Pengetahuan Modern, Jurnal Belaindika, Vol. 3., No. 2,
https://belaindika.nusaputra.ac.id/index, 19 September 2021

Adib, Muhammad.
Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan.

(WILUJENG)
WILUJENG, S. R. (n.d.). FILSAFAT ETIKA DA ILMU :Upaya memahami hakikat ilmu
dalam konteks keindonesiaan . fakultas ilmu budaya Universitas diponegoro , 85-56.

Anda mungkin juga menyukai