Anda di halaman 1dari 13

“ MAKALAH ETIKA PROFESI”

Pertemuan ke IV

Permasalahan Etika ilmu

Disusun oleh :

NURUL VIDIA(18 630 029)


Kelas: A

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAU BAU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat


limpahan rahmat,karunia dan hidayah-Nya sehinga penulisan makalah yang
berjudul “Permasalahan etika ilmu” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini adalah bentuk tugas yang diberikan dosen pengampuh mata kuliah
Etika Profesi dan sekaligus bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
para pembaca khususnya mahasiswa Teknik Sipil Permasalahan etika ilmu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih


terdapat beberapa kekurangan, yang luput dari pengamatan dan pemahaman baik
dalam penyajian materi maupun metode penulisannya. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangatlah di harapkan untuk perbaikan
penulisan makalah selanjutnya.

BAU BAU 19 October 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH...................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................

A. Latar belakang makalah.....................................................................


B. Rumusan masalah...............................................................................
C. Tujuan penulisan makalah.................................................................
BAB II
PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Manfaat mempelajari etika nilai ..................................................
B. Pengerian etika nilai .....................................................................
C. Identifikasi hubungan etika dan ilmu masyarakat ilmiah ........
D. Permasalahan etika ilmu ..............................................................
E. Contoh pemaslahan etika ilmu dalam pengembangannya .......
BAB III
PENUTUP...................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran ................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu yang begitu pesat
merupakan bagian dari perjalanan panjang sejarah peradaban manusia dimasa pra
modern sampai era mutakhir seperti sekarang ini. Pesatnya perkembangan ilmu
yang modern diberbagai kalangan di berbagai bidang ilmu pengetahuan sejak
lama diprediksi bisa menimbulka problem-problem baru, karena selain dipandang
sebagai prestasi perkembangan ilmu tidak jarang juga menimbulkan masalah baru
yang berhubungan dengan etika.
Ilmu pengetahuan merupan salah satu yang harus dimiliki manusia
dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia dapat terpenuhi secara
lebih cepat dan mudah, ilmu telah merubah peradaban dan mengubah wajah
dunia, ilmu sarana yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan manusia menciptakan berbagai teknologi
namun jika dipergunakan untuk hal-hal negatif dapat menimbulkan malapetaka
bagi manusia itu sendiri. Masalah yang terjadi, ilmu yang tadinya diciptakan
sebagai sarana yang membantu manusia namun berubah menjadi bencana bagi
manusia. Dewasanya ilmu pengetahuan sudah berada diambang kemajuan yang
mempengaruhi produktifitas dan penciptaan manusia itu sendiri atau yang dikenal
dengan revolusi genetik
Penyelenggaaraan Simposium Internasional “Epistemologi Islam dan
Problem Etika dalam pengembangan serta pemanfaatan Ilmu Pengetahuan”
merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk memperkokoh komitmen
dikalangan para sarjana dan sebagai wadah para ilmuan untuk saling bertukar
pikiran dan mencari solusi atas banyaknya permasalahan sains dan agama. Dalam
penggunaan atau pengaplikasian ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
mutahir diharapakan para ilmuan menggunkan dengan sebaik baiknya dan
menjunjung prinsip etika didalamnya sehingga menghasilkan teknologi yang
dapat bermanfaat dengan sedikit resiko yang dapat berdampak buruk bagi
kelangsungan hidup manusia dimuka bumi.
B. Rumusan masalah
1. Tujuan mempelajari etika ilmu?
2. Pengertian etika ilmu?
3. Identifikasi hubungan etika dan ilmu masyarakat ilmiah ?
4. Permasalahan etika ilmu?
5. Contoh permasalahan etika ilmu dalam pengembangannya?

C. Tujuan pembuatan makalah


1. Untuk mengetahui Tujuan mempelajari etika ilmu
2. Untuk mengetahui Pengertian etika ilmu
3. Untuk mengetahui hubungan etika dan ilmu masyarakat ilmiah
4. Untuk mengetahui Permasalahan etika ilmu
5. Untuk mengetahui Contoh permasalahan etika ilmu dalam
pengembangannya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan memperlajari etika ilmu


1. Tujuan mempelajari etika ilmu untuk mendapatkan cita yang sama bagi
seluruh manusia mengenai penilaian baik dan buruk, ditempat mana saja
dan kapan saja. Etika menentukan ukuran atas perbuatan manusia sebab
itu dinamakan ilmu pengetahuan normatif, dan norma yang digunakan
ialah norma tentang baik dan buruk .
2. Agar manusia ilmuan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral yaitu yang
baik dan menghindari keburukan dari perilaku keilmuannya. Sehingga
menjadi ilmuan yang mempertanggungjawabkan perilaku ilmiahnya.
B. Pengertian etika ilmu
Etika dari bahas Yunani kuno Ethos dalam bentuk kata tunggal
mempunyai banyak arti: kebiasaan adat istiadat, akhlak, watak, perasaan, sikap,
dan cara berfikir. Dalam bentu jamak artinya adat kebiasaan. Dalam KBBI
(Depdibud, 1990) mengarikan etika, ilmu, masyarakat ilmiah dan budaya serta
agama yang artinya sebagai berikut: Etika mempunyai arti ilmu tentang apa yang
baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Kata
etika persamaan dengan arti kata moral yang mengandung pengertian (ajaran)
baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan
sebagainya, akhlak, budi pekerti,susila.
Ilmu berarti pengtahuan tentang suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut motedwe-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangksn gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan. Jika dikaitkan dengan
ilmu (akhlak=moral=etika), maka berarti pengetahuan tentang tabiat manusia,
akhlak, budi pekerti, kelakuan. Ilmu berasal dari bahasa arab ilman/ilmu yang
berarti pengetahuan bentuk masdar dari kata alima/ailama yang berarti tahu.
Dengan demikian berarti ilmu pengetahuan itu harus dilihat dari konteksnya,
karena ilmu pengtahuan akan dapat memberikan kebermaknaan bila dilandasi 3
hakekat atau landasan keilmuan yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Masyarakat ilmiah adalah penggabungan dua suku kata, masyarakat
dan ilmiah masing-masing mengandung pengertian yaitu masyarakat adalah
sejumlah manusia dalam seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang
mereka anggap sama. Sedangkan ilmiah berarti bersifat ilmu, secara ilmu
pengetahuan memenuhi syarat(hukum) ilmu pengetahuan. Budaya berarti pikiran,
akal budi, dan agama mengandung kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran
kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan.
C. Identifikasi hubungan Etika dan ilmu masyarakat ilmiah
Etika adalah suatu yang berkenaan dengan perilaku manusia yang
didasarkan atas nilai-nilai spiritual, agamis yang bertujuan menanamkan dalam
jiwa berupa sifat ketuhanan. Etika adalah refleksi ilmiah tentang tingkah laku
manusia dari sudut norma-normaa atau sudut baik dan buruk. Etika adalah ilmu
tetapi sebagai filsafat ia tidak merupakan suatu ilmu empiris. Sedangkan yang
biasanya dimaksudkan ilmu adalah ilmu empiris artinya ilmu yang didasarkan
pada fakta dan dalam pembahasannya tidak pernah meninggalkan fakta.
Etika keilmuan merupakan etika normatif yang merumuskan prinsip-
prinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan secara rasional dan dapat
diterapkan dalam ilmu pengetahuan, etika normatif menetapkan kaidah yang
mendasari pemberian penilaian terhadap perbuatan apa yang seharusnya
dikerjakan dan apa yang seharusnya terjadi serta menetapkan apa yang
bertentangan dengan yang seharusnya(Binta Cacilia Blog).
D. Permasalahan etika ilmu
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didasari atas
nilai-nilai etika islam akan dapat menunjang terwujudnya blue print masa depan
manusia. Hal itu disebabkan umat masa depan yang baik tidak akan kita jumpai
pada situasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga
keyakinan manusia yang utuh terhadap kebenaran mutlak yang merupakan sumber
segala sumber. Dalam menanggulangi berbagai permasalahan yang timbul dalam
suatu proyek yang erat kaitannya pada seorang sarjana teknik, maka perlu
diterapkan suatu etika untuk mendukung profesi yang ditekuni.
Merupakan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa peradaban
manusia sangat berhutang kepada ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkat
kemajuan dalam bidang ini maka pemenuhan kebutuhan manusia bisa dilakukan
secara lebih cepat dan lebih mudah disamping penciptaan berbagai kemudahan
dalam bidang-bidang seperti kesehatan, pengangkutan, pendidikan dan
komunikasi (Jujun Suriasumantri, 2010:229)
Perkembangan ilmu sejak pertumbuhan diawali dan dikaitkan
dengan sebuah kebutuhan kondisi realitas saat ini. Saat terjadi peperangan atau
ada keinginan manusia untuk memerangi orang lain maka ilmu berkembang
sehingga penemuan ilmu bukan saja ditunjukkan untuk menguasai alam
melainkan untuk tujuan berperang, memerangi semua manusia dan untuk
menguasai mereka. Dipihak lain perkembangan dan kemajuan ilmu sering
melupakan kedudukan atau faktor manusia, penemuan ilmu semestinya untuk
kepentingan manusia, jadi ilmu yang menyesuaikan dengan kedudukan manusia ,
namun keadaan justru sebaliknya yaitu manusialah yang harus menyesuaikan diri
dengan ilmu. Jadi ilmubukan saja menimbulkan dehumanisasi namun bahkan
kemungkinan mengubah hakikat manusia. Ilmu bukan lagi merupakan sarana
yang membantu manusia mencapai tujuan hidup namun juga menciptakan tujuan
hidup itu sendiri.
Masalah teknologi yang mengakibatkan proses dehumanisasi
sebenarnya lebih merupakan masalah masalah kebudayaan dari pada masalah
moral. Artinya dihadapkan dengan akses teknologi yang bersifat negatif, maka
masyarakat harus menentukan teknologi mana saja yang dipergunakan dan tidak
digunakan. Secara konseptual maka hal itu berarti bahwa suatu masyarakat harus
menetapkan strategi pengembangan teknologinya agar sesuai dengan nilai-nilai
budaya yang dijunjungnya. Ilmu tidak berfungsi sebagai sarana yang memberikan
kemudahan dan berkah kepada kehidupan manusia, melainkan dia berada untuk
tujuan eksistensinya sendiri
Sesuatu yang kadang-kadang ironis harus dibayar mahal oleh manusia
karena kehilangan sebagian arti dari status kemanusiaannya. Manusia sering
dihadapkan dengan situasi yang tidak bersifat manusiawi, terpenjara dalam kisi-
kisi teknologi, yang merampas kemanusiaan dan kebahagiannya. Dihadapkan
dengan masalah moral dalam menghadapi eksis ilmu dan teknologi yang bersifat
merusak ini para ilmuan terbagi ke dalam dua golongan pendapat. Golongan
pertama menginginkan bahwa para ilmu harus bersifat netral terhadap nilai-nilai
baik itu secara ontologi maupun aksiologi. Golongan kedua berpendapat bahwa
netralitas ilmu terhadap nilai-nilai hanyalah terbatas pada metafisik keilmuan,
sedangkan dalam penggunaannya bahkan pemilihan objek penelitian, maka
kegiatan keilmuan harus berlandaskan asas-asaa moral. Menurut Charles Darwin
Tahap tertinggi dalam kebudayaan moral manusia adalah ketika kita menyadari
bahwa kita seyogyanya mengontrol pikiran kita.
E. Contoh Permasalahan etika ilmu dalam pengembangannya
Etika dalam konteks ilmu adalah nilai (value). Dalam perkembangan
ilmu sering digunakan metode trial and eror, dan dari sinilah kemudian sering
menimbukan permasalahan eksisensi ilmu ketika eksperimentasi ternyata sering
kali menimbulkan fatal error sehingga tuntutan etika sangat dibutuhkan sebagai
acuan moral bagi pengembangan ilmu. Dalam konteks ini eksistensi etika
diwujudkan dalam visi, misi, keputusan, pedoman perilaku, dan kebijakan moral.
Terdapat 4 klaster domain etika yang sangat dibutuhkan dalam
eksperimen dan pengembangan ilmu, yaitu:
1. Temuan basic research
Beberapa contoh yang berkaitan dengan basic research adalah
penemuan DNA sebagai konstitusi genetik makhluk hidup. Ketika
ditemukan tentang DNA unggul dan cacat,, dan pada saat dikembangkan
pada wilayah kehidupan alam seperi DNA pohon jati unggul dipergunakan
untuk memperluas dan meningkatkan reboisasi, maka hal ini tidak
menemukan masalah. Demikian juga penemuan ilmu kloning, ilmu tidak
mengalami kendala etika ketika hanya merambah eksperimen pada hewan,
semisal rekayasa domba masa depan agar dapat memberi protein hewani
pada manusia yang semakin bertambah dengan cepat juga belum
bermasalah. Namun demikian ilmu tentang DNA dan Kloning kelas tidak
akan mempunyai nilai etika, jika masuk domain manusia.
2. Temuan rekayasa Teknologik
Thalidomide, suatu temuan obat tidur yang telah diadakan uji klinis
pada binatang, tetapi tidak untuk manusia. Posisi ilmu tidak mengalami
masalah etika. Dalam perkembangan selanjutnya, apabila Thalidomide oleh
ibu mengandung memasuki bulan kedua dan terbukti dapat mengakibatkan
bentuk janin bayi menjadi tidak normal, maka uji klinis pun mesti
diperketat. Masalah berikut adalah bagaimana tanggung jawab etika
terhadap eksperimen klinis pada manusia, haruskah mengorbankan orang
lain untuk kemajuan keilmuan
3. Dampak sosial pengembangan Teknologi
Terdapat dua dampak sosial yang kemungkinan dihadapi dalam
pengembangan teknologi, individual, atau sosial secara keseluruhan.
Misalnya DNA sebagai konstitusi genetik makhluk hidup makadapat
memberikan dampak pada martabat manusia, khususnya nilai-nilai
perkawinan yang dapat melahirkan keturunan yang diakui oleh negara.
Demikian juga dengan ilmu Kloning jika hanya dengan maksud untuk
meningkatkan kualitas manusia, justru akan menghancurkan martabat
manusia, deksriminasi terhadap orang lemah serta menentang hukum alam
Bom atom nuklir menjadi ancaman seluruh manusia merupakan
penemuan energi partikel Alpha radioaktif yang dipergunakan secara
destruktif yang semestinya untuk keperluan medis dan alternatif energi
listrik.
4. Rekayasa sosial
Salah satu dari rekayasa sosial adalah pemupukkan kepercayaan
terhadap pemikiran yang monolitik, seperti sistem monarkhi demi
pelanggengan kekuasaan, sistem kapitalis dan sosialisme, sistem kasta yang
mentabukan perkawinan antar kasta dan lain sebagainya.
Dari empat klaster diatas contoh-contoh yang dikemukkan
menunjukkan bahwa etika dalam pendekatan filsafat ilmu belum muncul kalau
hanya pada wilayah epistemologik, namun membicarakan aksiologik keilmuan,
mau tidak mau etika harus ikut terlibat. Dari empat klaster tersebut akan
melahirkan integritas progfesionalisme, tanggung jawab terhadap kebenaran, hak
asasi manusia, hak masyarakat dan sebagainya.
Etika akan membawah pada perkembangan ilmu untuk menciptakan
suatu peradaban yang baik, bukan menciptakan malapetaka dan kehancuran. Misi
ilmu tidak sejalan dengan yang dikatakan Bacon bahwa “knowledge is power”
pengetahuan sebagai kekuatan. Siapa yang ingin menguasai alam semesta maka
harus menguasai ilmu, akan tetapi yang kurang bijaksana adalah jika manusia
menguasai alam dan memperlakukannya tanpa memperhitungkan norma-norma
etis dalam hubungannya dengan alam, karena jika terjadi kerusakan lingkungan
hidup yang pada gilirannya akan mengancam kelangsungan hidup manusia.
Contoh permasalah etika ilmu dalam dunia Teknik Sipil yaitu
Kasus 1: Penyelewengan anggaran atau keuangan Teknik oleh oknum yang tak
bertanggung jawab demi kepentingan pribadi. Hal ini disebut pelanggaran etika
karena didalam diri orang tersebut tidak menanamkan norma-norma yang
berlaku dalam etika profesi. Dampak yang ditimbulkan yaitu perusahaan
tersebut akan mengalami kerugian dalam segi finansial (uang),
Solusinya : sebaiknya orang yang melakukan hal tersebut tidak diperbolehkan
masuk kedalam dunia kerja, karena dalam diri orang terdapat pelanggaran-
pelanggaran etika profesi yang seharusnya tidak dilakukan oleh setiap orang
yang bekerja diperusahaan
Kasus 2: Seorang melakukan kecurangan dalam bentik meminimalisir suatu
kapasitas bahan baku yang seharusnya sudah ditetapkan demi mendapatkan
keuntungan dari segi finansial. Contoh dalam proyek pembuatan jalan, maka
bahan yang seharusnya dibelu untuk kebutuhan dikurangi kapasitasnya agar
biaya murah dan keuntungannya akan diterimah oleh orang yang melakukannya.
Hak ini disebut pelanggarak etika profesi
Solusinya: sebaiknya orang tersebut ditindak lanjuti agar tidak terjadi seperti
kasus diatas karena akan berdampak kepada proyek yang bersangkutan akan
mengalami kerugian dalam segi finansial. Selain itu umur ekonomis dari jalan
tidak sesuai dengan perhitungan yang sebenarnya karena material yang digunkan
telah diminimalisir demi keuntungan pribadi.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa etika ilmu adalah suatu
analisis yang penerapannya diambil dari konsep benar, salah, baik, buruk
dan tanggung jawab yang berarti memahami, mengerti atau mengetahui apa
yang akan dianalisis (diyakini). Atau lebih mudanya adalah menggunakan
etika dalam ilmu, dimaksudkan bagaimana tujuan, motif, dan motivasi
dalam mencari ilmu dan mempergunakan ilmu dengan konsep baik dan
buruk. Sehingga dalam mempergunakan atau mengembangkan ilmu sebaik-
baiknya dalam koridor positif (kearah positif) dan jangan menggunakan
ilmu yang bersifat merusakan atau menggunakannya untuk kepentingan diri
sendiri atau kelompok tanpa mempertimbangkan dampak yang dapat
ditimbulkan dan dirasakan oleh orang banyak.
2. Saran
a. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan
menjunjung tinggi etika didalamnya sehingga menghasilkan teknologi
yang bermanfaat bagi manusia dengan sedikit dampak tingkat resiko
buruk pada keberlangsungan hidup manusia didunia
b. Setinggi atau secanggih-canggihnya teknologi manusia tetapi masih ada
ALLAH yang Maha mengetahui akan segala hal dan Maha Kuasa akan
segala yang terjadi dimuka bumi, teknologi bisa saja rusa atau tidak pasti
tapi ketentuan dan ketetapan Allah adalah satu hal yang pasti
c. Dengan adanya makalah ini diharapakan dapat menambah wawasan
pembaca pengenalan permasalahan etika ilmu
d. Diharapkan kritik dan saran yang membangun guna menghasilkan
makalah yang lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar Amsal, Filsafat Agama, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997

Bertens keeps, kepribadian moral : Telaah atas Masalah Etika, Yogyakarta:


Kanisius, 2003

Suijoatmodjo Pranjoto, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Jakarta : Depdikbud 1988

http://gustinerz.wordpress.com/2011/03/25/konsep-etika-ilmu-dan-metode-
ilmiah-2/ (diakses 20 Oktber 2020)

http://id.scribd.com/doc/306218677/contoh-kasus-pelanggaran-etika-dalam-
bidang-keteknikan (diakses 20 Oktober 2020)

www.researchgate.net/publication/33893366_ETIKA_ILMU (diakses 20
Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai