Pertemuan ke 1
Disusun oleh :
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH...................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Secara etimologi kata manusia adalah “mens” yang artinya “sesuatu
yang berfikir”. Dalam bahasa yunani berarti “antropos” yang berarti seseorang
yang melihat keatas tapi kemudia berarti wajah seorang manusia. Manusia juga
disebut dengan istilah “homo” dalam bahasa latin sesuatu yang hadir dimuka
bumi, serta istilah ini memberikan dua dimensi kepada manusia yaitu pertama
manusia itu mkhluk ciptaan yang berarti sama dengan makhluk lainnya, kedau
manusialebih utama dibandingkan dengan makhluk lainnya, yakni memiliki
tingkat kehidupan yang tinggi (kehidupan spiritual dan intelektual).
Secara etimologi pengertian manusia diberikan oleh Adi Nugroho,
sebagaimana yang dikutip Abu Bakar Muhammad yaitu alam kecil, sebagian alam
besar yang ada dimuka bumi ini, sebagian dari makhluk yang bernyawa dan
makhluk yang mengerti kealamannya, mengetahui dan menguasai kekuatan alam
di luar dan dalam dirinya
Menurut Ahmad Daudy, manusia itu hakekatnya bukannya jasad lahir
yang diciptakan dari unsur-unsur jasad, akan tetapi roh yang ada didalam dirinya
dan selalu mepergunakan jasad dalam melaksanakan tugasnhya. Ksatuan itu
disebut dengan ksatuan rohani, pnyatuan antara jasamani dan rohani yang dimiliki
manusia
Secara filsafat manusia merupakan bagian integral dari sistem filsafat,
yang secara spesifik meyoroti hakikat dan essensi manusia. Secara metodis
manusia mempunyai kedududkan yang setara dengan etika, kosmologi,
epistemologi, filsafat sosial dan estetika.
Oleh karena itu manusia mempunyai kelebihan dari makhluk-makhluk
lainnya, baik dari aspek jasmani maupun rohani sehingga keberadaan manusia
begitu kompleks dan dianggap makhluk “multi dimensi” dalam artian manusia
homo sapiens, homo religious, homo ekonomicus dan lain sebagainya.
Manusia merupakan makhluk yag berakal budi. Sedangkan menurut
istilah lain, manusia memiliki beberapa pengertian seperti berikut ini:
1. Hegel (1770-1831)M, manusia pada hakekatnya merupakan penjelmaan
roh (idea mutlak). Hidup merupakan sistesis yaitu persatuan antara
“lahir dan mati” manusia berawal dari idea mutlak dan akhirnya
kembali pada idea mutlak
2. Plotinus (204-280)M, manusia adalah hasil dari perencanaan The one,
To Hen (Yang Esa). Menurutnya tujuan hidup manusia adalah untuk
mencapai persatuan dengan To Hen. Manusia berasal dari To Hen dan
akhirnya kembali pada To Hen
3. Dilihat dari manusia materialis, menurut Whitehead manusia dalam arti
tertentu merupakan bagian alam, unsur-unsur alami terdapat dalam diri
manusia. Hukum alam dalam artian tertentu juga berlaku pada manusia
1. Proses penciptaan manusia
Dalam kitab al-madhnun al-shaghir dan mi’rajus salikhin yang dikutip
olh Abidin Ibn Rusn, al-Ghazali menjelaskan pertemuan antara dua unsur
pembentukan manusia-sebagai proses kejadiannya yaitu nafs dan nuthfa. Menurut
pandangannya terciptanya manusia terbentuk dari dua unsur yang sifatnya berbeda
yakni bentuk luar disebut jasad dan wujud alam yang disebut hati atau roh. Kisah
penciptaan manusia berawal di dua tempat yang saling berjauhan, manusia
menapakki kehidupan melalui peremuan dua zat terpisah didalam tubuh lelaki dan
wanita, proses terbentuknya manusia adalah sebuah keajaiban yang luar biasa.
Hakikat utama manusia tidak diketahui. Mereka harus mengalami
proses yang bisa membantu mereka mejadi apa yang seharusya. Pada awalya
semua manusia memiliki potensialitas tak terbatas yang sama karena mereka
adalah bentuk-bentuk ilahi, nasib utama dari setiap manusia dibatasi hanya oleh
sumber ilahi. Manusia didefinisikan oleh fakta bahwa mereka terbuka lebar-lebar
menuju zat Maha Tak Terbatas.
2. Unsur-usur pengetahuan manusia
Pengetahuan menjadi penting bagi manusia karena pengetahuan
adalah hasil aktivitas substansi esensial manusia dan merupaka suatu keharusan
yang mengawali perbuatan. Perbuatan tidak dapat dibayangkan terwujud tanpa
didahului oleh pengetahuan, baik pengetahuan dipandang sebagai sebab atau
kondisi. Secara umum pengetahuan manusia menurut Bouyer bermula dari suatu
kebangkitan kognisi yang diterima secara luas dan umum (pengetahuan awal
mengenai realitas kosmis) pengetahuan ini mengalami perkembangan dalam
beberapa tahap. Tahap pertama adalah pengetahuan mistis yang berkembang dari
pengalaman individual dan kolektif akan dunia. Kedua diperoleh manusia lewat
kerja sinergis indra-indra dan akal budi. Ketiga pengetahuan mannusia mengalami
sintetis terus-menerus sehingga manusia lebih memahami dunia sebagai satu
kesatuan yang utuh. Keempat pengetahuan memusatkan diri pada salah satu aspek
dari realitas yang menarik perhatian manusia.
B. Hakikat manusia
Hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya, asal
segala sesuatu, atau dapat dikatakan hakikat adalah inti dari segala sesuatu.
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang perna diciptakan oleh Tuhan.
Kesempurnaan merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas sebagai makhluk
dibumi. Jadi hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri
sebagai makhluk ciptaan Tuhan dengan nalar intelektual untuk berfikir,
menganalisis, memperkirakan, menyimpulkan serta membuat manusia mampu
membedakan yang benar dan salah.
Untuk memahami hakekat manusia secara utuh pahami pendapat
Schumacher dalam Agoes dan Ardana (2014:7)tentang empat tingkat eksistensi
yang terdiri atas benda, tumbuh-tumbuhan,hewan dan manusia (p+x+y+ unsur
kesadaran diri z). Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang menduduki
tingkat eksistensi tertinggi karena memiliki semua unsur yang dimiliki oleh
tingkat eksistensi yang lebih rendah. Senada dengan Schumacher, Bertens
(2013:11) menyatakan bahwa manusia adalah binatang plus karena mempunyai
kesadaran moral. Steiner (1999) dalam Agois dan Ardana (2014:7) melihat
hakekat manusia berdasarkan lapisan-lapisan energi yang melekat pada tubuh
manusia. Dengan demikian manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan paling
sempurna karena diciptakan dengan akal, perasaan dan kehendak.
C. Hakikat Alam semesta
1. Pengertian Alam semesta
Alam semesta dalam filsafat disebut dengan istilah a-kaum yang
berarti segala sesuatu yang diciptakan, yang mencakup nama segala jenis makhluk
baik yag dapat dihitung maupun yang hanya dapat dideskripsikan saja. Al-kaum
sebagai wujud makhluk Allah dapat dibagi dalam dua kategori yaitu alam
syahadad (panca indra seperti langit dan bumi) dan Alam-Gaib. Menurut
Mulyadhi Kartanegara alam semesta dalam tinjaun filsafat islam diciptakan
melalui kehendak bebas Tuhan, buksn melalui keniscayaan. Alam semesta
diciptakan secara sengaja dan terencana, alam semesta tidak berdifat abadi, tetapi
tercipta dalam waktu dengan sebutan titik awal. Alam diciptakan dari tiada
meskipun ketiadaaan ini tidak harus selalu dipahami dalam arti keiadaan yang
muthlak tetapi ada sebagai kemungkinan.
Dalam bahasa indonesia istilah alam merupakan unsur serapan dari
bahasa arab alam. Kata alam dalam Al-qur’an hanya bentuk jamak alamin dari
makhluk tuhan yang berakal atau yang memiliki sifat-sifat makhluk yang berada.
Kosmos dalam bahasa yunani adalah mengungkapkan gagasan tentangketeraturan
harmoni dan keadilan sebagai lawan chaos. Pengkajian kosmos adalah tentang
keteraturan dan keselerasan alam semesta dengan segala isinya. Ilmu kosmologi
membuat hipotesa mengenai asal, ciri khas, dan perkembangan alam secara fisik
berdasarkan pengamatan dan metode ilmiah. Ilmu tentang alam adalah ilmu
kuantitatif, seperti halnya sains pada umumnya, seluruh keyataan diterangkan
secara materialistik.
2. Proses terciptanya alam semesta
Pandangan tentang proses jagad raya adalah menjadi topik sentral
yang dikemukkan oleh para kosmolog sejak masa klasik hingga modern. Berbagai
pendapat itu hingga kini terbagi menjadi beberapa yaitu:
a. Pertama, Dari kamu stoa yang menyatakan bahwa didalam wujud ini
yang ada hanyalah wujud materi yang tersusun atas unsur pasif dan
unsur aktif yang memberikan gerak pada semua bentuk pada meteri
b. Kedua, Para ahli kosmos kuno menganggap bahwa alam bagaikan
bulatan (bola) raksasa, berpusat dibumi dan sekitarnya hingga ke orbi
bulan sebagai batas alam bumi
c. Ketiga, Aliran Neo-platonis,menggambarkan alam sebagai limpahan
Dzat-Nya dan bahwa alam ini diciptakan Tuhan, yang pertama keluar
ialah akal yang menarik dua fungsi yakni memikirkan Tuhan dan
dirinya.
d. Keempat, Pandangan yang menyatakan bahwa alam semesta
dimanapun dan bagaimanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip
tersebut alam semester terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu
dan segala sesuatu tetap sama, walaupun galaksi saling bergerak
menjauh satu sama lain. Dengan kata lain menyatakan bahwa tiap-tiap
galaksi lahir, tumbuh dan menjadi tua dan akhirnya mati.
e. Kelima, Pada abad 17, Isaac Newton (1642-1727)berpendiriann bahwa
keadaan alam semesta tak terhingga besarnya dan tuanya (tanpa awal
dan akhir)
f. Keenam, pada tahun 1927George Lemaitre (1894-1966) merumuskan
teori Big Bag (BB) yang kemudian didukung George Gamao (1904-
1968) dengan dasar pembuktian nyata pada tahun 19948. Teori ini
menjadikan pegangan penting menjelaskan asal usul universum.
Sampai sekarag dalam menjelaskan kejadian alam semesta, para
kosmolog masih berpegang pada teori BB. Pecahan inilqah yang akan menjadi
bintang-bintang dan galaksi. Karena pemuaian alam, galaksi bergerak saling
menjauh dan akan terus bergerak. Pandangan ini diperkuat oleh observasi radio-
astronomi Arno Pnzias (L.1933)pada tahun 1964 mngunggkapkan adanya
gelombang mikro yang meluncur ke Bumi dari segala penjuru alam yang tersisa
dari pristiwa BB
Sedangkan dalam Al-qur’an berkenaan dengan sains sekarang ini yang
mana telah dikaji oleh para ilmuan, mereka telah dapat mengidentifikasi enam
tahap proses alam semesta sebagaimana dijelaskan dalam Al-qur’an berikut
a. Tahap pertama, sejak penciptaan sampai suhu kosmos menjadi seratus
juta derajat
b. Tahap kedua, sejak berakhirnya tahap pertama suhu kosmos turun
hingga mencapai seratus ribu juta derajat. Kerapatan materi dalam alam
semesta adalah 4 juta ton tiap liter
c. Tahap ketiga, sejak berakhir tahap ke-2 sampai suhu kosmos tinggal
seribu juta derajat dan kerapatan materialnya tinggal 20 kg tiap liter
d. Tahap keempat, berakhirnya tahap ke-3 kerapatan material tinggal 10
kg tiap liter, pada tahap ini telah dimulai penyusunan inti-inti atom
yang memungkinkan terjadinya pengelompokkan material akibat dari
adanya ketidak seragaman lokal yang nanti akan berevolusi menjadi
galaksi
e. Tahap kelima, berakhirya tahap ke-4 sampai mulai terbentuknya atom-
atom, sehingga elektron bebas dalam kosmos menjadi sangat berkurang
jumlahnya, dan pada tahap ini cahaya mengisi seluruh ruang kosmos
f. Tahap kelima, ketika kabut materi yang terdiri dari atom-atom mulai
mengumpulkan dan membentuk bintang-bintang dan galaks, diatara
bintang terdapat matahari yang diputari bumi dan planet
3. Alam semesta sebagai satu kesatuan sistem
Dalam wikipedia indonesia, alam (dunia) mengacu pada fenomena
dunia fisik dan juga kehidupan secara umum. Skala alam terbentang dari sub-
atomik samapi kosmik. Studi tentang alam adalah bagian besar dari ilmu
pengetahuan, meskipun manusia adalah bagian dari alam tetapi kegiatan manusia
sering dipahami sebagai kategori terpisah dari fenomena alam lainnya. Kata alam
merupakan terjemahan dari bahasa inggris “nature” yang berasal dari bahasa latin
natura atau kualitas eksistensi, disposisi bawaan dan secara harfiah berarti
“kelahiran”. Konsep alam semesta sebagai keseluruhan atau alam semesta fisik
merupakan pengembangan konsep aslinya.
Dengan berbagai penggunaan kata alam mengacuh pada geologi dan
kehidupan liar, dalam sistem kosmos, manusia dan alam semesta merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan karena memiliki keunggulan dalam sistem
kesadaran, maka alam semesta menjadi objek yang penting dalam kehidupan
manusia. Tinjauan ilmiah tentang alam mendekatkan manusia kepada tata laku
penciptaannya, pengetahuan mengenai alam akan menambah kekuatan manusia
mengatasi alam dan memberikan pandangan total tak terhingga. Kemajuan
pengetahuan tentang alam dalam posisi sebagai sumber daya kehidupan yang
tiada batas, sehingga saling ketergantungan antara manusia dan alam semesta.
Namun keharmonisan tidak senantiasa menghiasi hubungan manusia dan alam,
eksploitasi berlebihan terhadap alam merusak keseimbangan hubungan yang telah
berlangsung lama
D. Hubungan manusia dan alam semesta dalam islam
Islam sebagai agama wahyu merupakan kerangka acuan paripurna
untuk seluruh aspek kehidupan bagi setiap muslim. Pada hakikatnya syariat islam
bertujuan untuk membangun kehidupan manusia berdasarkan nilai-nilai kebajikan
dan membersihkannya dari beberapa kejahatan, syariat islam bukan hanya
menunjukan kebaikan atau keburukan melainkan menentukan skema kehidupan
untuk menumbuhkan kebaikan. Oleh karena itu menurut islam manusia
merupakan makhluk sosial dan politik kesejahteraannya dalam segala hal terpaut
dengan kesejahteraan masyarakat
Al-Qur’an dan as sunnah selalu memintah agar manusia mengisi
kehidupan dengan bekerja yaitu dengan memanfaatkan apa yang telah Allah
ciptakan baginya dimuka bumi ini. Disamping itu manusia sebagai makhluk yang
cerdas akan mampu melaksanakan kegiatan sehari-hari, alam tercipta untuk
dimanfaatkan oleh manusia diantara tugas manusia yaitu memanfaatkan alam dan
tenaga yang dikandungnya guna memenuhi keperluan dan kebutuhannya dan juga
teman-temannya.
Hubungan manusia terhadap alam adalah sebagai pemanfaat dan
bukan sebagai saingan. Tidak seharusnya manusia mengeksplor alam. Hubungan
manusia dan alam yang dibingkai dengan akidah yakni konsep kemakhlukan yang
sama-sama tunduk dan patuh kepada al khalik. Dalam konsep kemakhlukan
manusia memperoleh konsesi dari Yang Maha Penciptanya untuk memperlakukan
alam sekitarnya dengan dua macam tujuan yaitu:
1. Al intifa (pendayagunaan), baik dalam artian mengkonsumsi langsung
maupun memproduksi
2. Al tibar (mengambil pelajaran) terhadap fenomena yang terjadi dari
hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya, maupun hubungan
antara alam itu sendiri(ekosistem)
E. Aliran filsafat Islam tentang manusia
Terdapat empat aliran pemikiran yang berkaitan tentang masalah
rohani dan jasmani (sudut pandang unsur pembentukan manusia) yaitu:
1. Aliran serba zat (faham materialisme), aliran ini berpaham bahwa
esensi manusia adalah lebih kepada zat atau materialnya
2. Aliran serba Ruh aliran ini berpaham bahwa yang menggerakkan
tubuh itu adalah ruh atau jiwa karena tanpanya jasmani akan mati
3. Aliran Dualisme aliran ini berpaham bahwa manusia tidak dapat
dipisahkan antara zat/raga dan ruh/jiwa. Karena pada hakekatny
kedunya tidak dapat dipisahkan karena masing-masing memiliki
peranan yang penting
4. Aliran eksistensialisme (aliran modern), yaitu hakekat manusia
merupakan eksistensi atau perwujudan sesungguhnya manusia
Aspek-aspek lainnya yang ada dalam kehidupan manusia untuk
menunjang keberlangsungan hidup manusia di alam semesta :
a. Manusia dan kebutuhan, yaitu dimana setiap manusia memiliki
kebutuhan yang harus dipenuhi seperti fisiologi, keamanan, cinta,
harga diri dan aktualisasi diri
b. Manusia dan sistem nilai, yaitu manusia memiliki penilain terhadap
segala aspek dalam kehidupannya serta sistm nilai yang terktanam
dalam diri bahkan menjadi kepribadian, seperti nilai kebenaran,
kebaikan, keindahan yang berguna dalam kehidupan
c. Manusia dan hak asasi yaitu setiap manusia harus mempunyai hak
asasi dalam dirinya untuk memperjuangkan atau menetapakan segala
sesuatu yang menjadi miliknya seperti hak hidup
d. Manusia, spiritual dan Etika, yaitu aspek spiritual dan etika harus
berlangsung secara seimbang untuk keberlangsungan hidup
PENUTUP
Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Manusia memiliki
eksistensi dalam hidupnya sebagai khalifah sebagai utusan Allah dimuka
bumi. Hubungan manusia dengan alam sekitarnya merupakan sarana untuk
meningkatkan pengetahuan dan rasa syukur kita terhadap Tuhan dan bertugas
menjadikan alam sebagai subjek dalam rangka mendekatkan diri kepada
Tuhan. Salah satu dari eksistensi manusia adalah manusia disebut sebagai
makhluk sosial yang saling membutuhkan dan saling tolong menolong.
Manusia mampu mempergunakan berbagai sumber daya alam sekitarnya.
Manusia dan alam semesta adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
dimana manusia adalah anggota populasi yang menempati alam semesta
sedangkan alam semesta sendiri adalah teman manusia berada dan
melangsungkan kehidupannya sehingga keduanya saling melengkapi
2. Saran
a. Manusia harus mengingat kodratnya sebagai khalifah dan menjaga
keseimbangan alam semesta dalam artian mengeksplor SDA sesuai dengan
kebutuhan/tidak berlebihan yang dapat merusak ekosistem alam yang
menimbulkan ketidakseimbangan alam yang akan berdampak bagi seluruh
kehidupan makhluk hidup termaksud manusia
b. Setiap manusia harus menyadari sepenuhnya bahwa menjadi manusia itu
sungguh sangat utama dan kesempatan hidup didunia ini hendaknya
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencapai tingkat kesadaran Tuhan
c. Dengan adanya makalah ini diharapakan dapat menambah wawasan
pembaca tentang Manusia dan alam semesta serta hubungan antara
keduanya. Diharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menghasilkan makalah yang lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Afif Najih Anis, (Ed.), islam dalam perspktif sosio kultural, (Jakarta: Lantabora
Press, 2005), hlm. 323-324
Ahmad Daudy, Allah dan manusia dalam konsep seutuhnya manurut Al-Qur’an
(Surabaya: Al Ikhlas, tth),hlm.21
Franz Dahler, Yulius Chandra, Asal dan Tujuan Manusia (Yogyakarta: Kanisius,
1967), hlm.31
Sirajuddin Zar, konsep penciptaan Alam dalam pemikiran Islam, sains dan Al-
Qur’an (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), hlm.145
http://piuiil17.blogspot.com/2018/09/hakikat-manusia-dan-masyarakat.html,
(diakses 16 0ktober 2020)