Anda di halaman 1dari 16

FAKTOR PENYEBAB KEDISIPLINAN KELAS AKPER DHARMA WACANA METRO

TINGKAT 1B TAHUN 2022

Disusun Oleh :

EGA ADISTA INDRI (0241013122060)

EVI AGUSTIN (0241013122061)

FATMA KURNIAWATI (0241013122062)

FITRI DANIATI (0241013122063)

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA WACANA METRO

Jl. Kenanga No.3, Mulyojati, Kec. Metro Barat, Kota Metro, LAMPUNG
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebersihan lingkungan merupakan hal ang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan
merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu kesehatan dan pencegahan (Lastriyah, 2011).
Menjaga kesehatan lingkungan sama halnya menciptakan lingkungan yang bersih, rapih dan
merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu, selain merupakan anugerah yang diberikan
sang pencipta kepada hambanya, kesehatan lingkungan harus tetap dijaga agar kita semua
terhindar dari penyakit. Karena kesehatan tidak ternilai harganya.

Banyak fator yang mempengaruhi prestasi siswa dalam proses pembelajaran. Salah satunya
yaitu kebersihan lingkungan sekolah, baik kebersihan didalam kelas maupun diluar kelas.
Namun, berdasarkan pengamatan penulis yang dilakukan pada tanggal 21 november 2022
sampai tanggal 23 november 2022 di ruang kelas mahasiswa akper dharma wacana tingkat 1b,
ditemukan bahwa beberapa mahasiswa masih saja membuang sampah sembarangan, padahal
disetiap ruangan kelas dan dibeberapa temat sudah disediakan tempat sampah, tetapi mahasiswa
masih saja membuang samah tidak pada tempatnya. Didalam kelas juga masih terlihat kotor,
ada beberapa plastik bekas makanan dan minuman yang bertebaran dilantai.

Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan diatas mendorong penulis untuk melakukan


penelitian yang berjudul : “Faktor Penyebab Kedisiplinan Kelas Akper Dharma Wacana Metro
Tingkat 1B Tahun 2022”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa faktor yang mempengaruhi dari judul
“Faktor Penyebab Kedisiplinan Kelas Akper Dharma Wacana Metro Tingkat 1B Tahun 2022”.
sebagai berikut :
1. Beberapa mahasiswa masih kurang peduli dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah
2. Masih banyak mahasiswa yang membuang sampah sembarangan
3. Minimnya kesadaran mahasiswa untuk membuang sampah pada tempatnya

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka pembatasan masalahnya dititik beratan pada
“Faktor Penyebab Kedisiplinan Kelas Akper Dharma Wacana Metro Tingkat 1B Tahun 2022”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka dalam penelitian ini
dapat penulis uraikan beberapa pokok permasalahan sebagai acuan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana cara menjaga kebersihan kelas tingkat 1b?


2. Bagaimana kedisiplinan mahasiswa dalam membuang sampah?
3. Bagaimana peingkatan kedisiplinan kelas tingkat 1b?

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kebersihan kelas tingkat 1b
2. Untuk mengetahui kedisiplinan mahasiswa dalam m embuang sampah
3. Untuk mengetahui kedisiplinan kelas tingkat 1b

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penilitian yang diharapkan sebagai berikut :
1. Bagi peneliti : untuk memperluas wawasan penulis tentang “Faktor Penyebab Kedisiplian
Kelas Akper Dharma Wacana Metro Tingkat 1B Tahun 2022”.
2. Bagi mahasiswa : peserta didik akan lebih bertanggung jawab dalam menjaga
kebersihan lingkungannya di kehidupan sehari-hari.
3. Bagi dunia penelitian : hasil penilitian ini sebagai acuan penelitian faktor-faktor yang
dapat meningkatkan kebersihan lingkungan di kampus.
4. Bagi akper dharma wacana : hasil penelitian ini dapat menjadi acuan informasi tentang
penanaman nilai budaya dan meningkatkan kedisiplinan mahasiswa.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori
a. Pengertian Disiplin

Disiplin adalah sebuah bentuk tindakan taat dan patuh akan sesuatu yang sesuai dengan
nilai, aturan maupun tanggungjawab. Arti disiplin adalah sebuah kesadaran seseorang untuk mau
dan mampu mengendlikan diri dan mematuhi atura atau nilai-nilai yang telah disepakati, yang
berkaitan dengan aturan ataupun norma yang berlaku diri sendiri maupun dalam lingkungan
sosial.

b. Tujuan Disiplin

Melakukan sikap disiplin akan berdampak positif Bgi siri sendiri maupun terhadap
lingkungan sosial. Beberapa tujuan disiplin antara lain :

1. Untuk membantu dan mengembangkan pengenalian diri.


2. Untuk membuang kebiasaan buruk dalam diri seseorang
3. Untuk menciptakan keteraturan dalam diri seseorang
4. Untuk menciptakan prinsip agar seseorag dapat mencapai sasaran tertentu dalam
hidupnya

c. Jenis Tindakan Disiplin


1. Disiplin Terhadap Waktu
Adalah bentuk kedisiplinan yang diterapkan seseorang untuk menggunakan
waktunya selama 24 jam dalam sehari.
2. Disiplin Terhadap Aturan
Dalam kehidupan sosial, menghargai aturan yang berlaku dalam masyarakat
adalah sebuah kewajiban. Sebab dengan menaati peraturan-peraturan yang berlaku, akan
membangun kerukunan dan keseimbangan ditengah-tengah masyarakat.
3. Disiplon Dalam Berbangsa dan Bernegara
Sikap disiplin dalam berbangsa dan bernegarasangat dibutuhkan oleh semua
elemen masyarakat supaya proses pencapaian tujuan pendidikan, ekonomi, dan
kesejahteraan berbangsa dan bernegara bisa tercapai.
4. Disiplin Dalam Beribadah
Semua agama yang ada di Indoesia mempunyai aturan yang harus ditaati oleh
para penganutnya, agar penganut agama tersebut bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

d. Manfaat Disiplin

Beberapa manfaat disiplin baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Menumbuhan sikap mandiri


2. Membantu menumbuhkan rasa percaya diri
3. Menumbuhkan sikap patuh terhadap aturan.
4. Mengokohkan sikap engendalian diri menjadi lebih baik
5. Membuat diri menjadi pribadi yang berintegritas dan bertanggungjawab
6. Melahirkan kemampuan untuk mengelola waktu degan baik sekaligus memiliki pola
hidup yang baik
7. Orang yang diajarkan kedisiplinan sejak dini akan memiliki kepekaan dan kepedulian
yang lebih baik dari orang lain.

Definisi Kesehatan Lingkungan

 Menurut, WHO (World Health Organization) – Kesehatan lingkungan adalah suatu


keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia & lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.
 Menurut, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) – Kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia & lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat & bahagia
 Menurut Lastriyah (2011:83) “Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu
kesehatan dan pencegahan. Kebersihan merupakan sebuah cerminan bagi setiap individu
dalam menjaga kesehatan yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari”.

B. Kerangka Pemikiran

Dalam kehidupan sosial, menghargai aturan yang berlaku dalam masyarakat adalah sebuah
kewajiban. Sebab dengan menaati peraturan-peraturan yang berlaku, akan membangun
kerukunan dan keseimbangan ditengah-tengah masyarakat (definisi disiplin dalam aturan).

Nilai budaya adalah berkaitan dengan pemikiran,kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia
yang merupakan suatu hal yang dinggap baik atau buruk bagi kehidupan. Koentjaningrat
mengemukakan suatu sistem nilai-nilai budaya terdiri atas konsepsi-konsepsi yang hidup dalam
alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat
bernilai dalam hidup. Oleh karena itu,suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai
pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.

Nilai budaya dikelompokan menjadi 5 (lima) pola hubungan, yaitu :

1. Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan tuhan


2. Dalam hubungan manusia dan alam
3. Dalam hubungan manusia dengan masyarakat
4. Dalam hubungan manusia dengan orang lain atau sesama
5. Dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala
yangkotor dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Cara
agar lingkungan selalu bersih dan rapih, hendaknya dimulai dari diri kita sendiri.

Maka dari itu, dalam hal ini penulis melakukan penelitian terhadap “Faktor Penyebab
Kedisiplian Kelas Akper Dharma Wacana Metro Tingkat 1B Tahun 2022”.
C. Hipotesis Penelitian
 Hipotesis altermatif (Ha)

Kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dalam meningkatkan kedisiplinan


mahasiswa akper dharma wacana tingkat 1b tahun 2022.

 Hipotesis nihil (Ho)

Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dalam meningkatkan


kedisiplinan mahasiswa akper dharma wacana tingkat 1b tahun 2022.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, berarti penelitian yang tidak
diadakan perhitungan. Peneliti datang kelokasi, memahami dan mempelajari situasi.
Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung ditempat kejadian dengan
menggunakan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dapat di deskripsikan sebagai
penelitian kualitatif berdasarkan ciri-cirinya yang meliputi :
1. Dilakukan berlatar ilmiah
2. Manusia sebagai alat atau instrument penelitian.
3. Analisis data secara induktif
4. Penelitian yang bersifat deskriptif
5. Lebih mementingkan proses dari pada hasil
6. Adanya batasan yang ditentukan oleh fokus
7. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data
8. Desain yang bersifat sementara
9. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama
Metode peelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis.deskriptif aalah
data yang terbentuk kata-kata atau gambar sehungga tidak menekankan pada angka.
Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-
fakta, atau populasi dan daerah tertentu.
Jadi, penelitian kualitatif ini menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata
baik secara tulisan maupun lisan dari responden dan perilaku yang diamati. Dengan
demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi
gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara,
catatan lapangan, foto, dan dokumentasi lainnya.
Kemudian memberikan gambaran pada variabel yang dimaksud dalam judul
penelitian ini dengan menggunakan jenis study kasus (case study), yaitu suatu
penelitian yang dilakukan terhadap “kesaruan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa
program, kegiatan, peristiwa, atau seelompok individu yang terikat oleh tempat,
waktu dan ikatan tertentu.
Metode study kasus diartikan juga sebagaisalah satu jenis penelitian dimana
peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadia, proses,
aktivitas terhadap suatu atau lebih. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas,
peneliti melakukan penelitian data secara mendetail dengan menggunakan beberapa
prosedur.
Oleh karena itu, sesuai uraian diatas maka peneliti berupaya meneliti dan
menelaah tentang penanaman nilai budaya dan kebersihan lingkungan pada
mahasiswa akper dharma wacana tingkat 1b tahun 2022. Dan penelitian ini bertujuan
untuk menggambaran realitas empiris sesuai fenomena secara rinci dan tuntas, serta
untuk megungkapan gejala secara kontekstual melalui pengumpulan data dan dari
latar alami dengan memanfaatkan diri peniliti sebagai instrument.

2. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan akper dharma wacana metro tingkat 1b, kampus ini
beralamatkan Jl. Kenanga No.3, mulyojati, kec. Metro barat. Kota metro, lampung.
Waktu ayng dilakukan penulis dalam penelitian ini dimulai dari pemberian tugas untuk
membuat proposal yang dibimbing oleh bapak SUPARDI sampai dengan selesai.

3. Sumber Data
 Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti yang langsug dari
sumbernya. Kelebihan data primer adalah data yang lebih dipercaya, peneliti dapat lebih
dipercaya, peneliti mendapatkan data terbaru namun terdapat juga elemahannya yaituu
waktunya lama, kadang respoden tidak bersedia mwmbwri data dan sebagainya.
 Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yang
mendukung. Diantaranya litelatur, dokumen resmi lembaga terkait, dan lain-lain yang
terkait dengan penelitian ini.
4. Populasi dan Sampel
Pengambilan data dari semua mahasiwa akper dharma wacana tingkat 1b yang
berjumlah 43 orang yang terdiri dari :
 Laki-laki : 6
 Peremuan : 37

5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dimaksud yaitu kamera, telepon gemgam untuk recorder, pensil,
pena, buku dan buku gambar. Instrumen yang digunaan penulis adalah melalui observasi
dan wawancara. Observasi yang dilakukan peneliti meliputi apasaja fokus kajian yang
diteliti, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menjaga kebersihan kelas tingkat 1b
2. Bagaimana kedisiplinan mahasiswa dalam membuang sampah
3. Bagaimana peningkatan kedisiplinan kelas tingkat 1b

6. Tehnik Pengumpulan Data


a. Teknik Observasi/Pengamatan
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi sebagai upaya belajar tentang
perilaku subjek dan makna dari prilaku tersebut. pengumpulan data dalam metode ini
dilaksanakan melalui pengamatan langsung yaitu melihat kondisi lapangan.
Teknik observasi yang peneliti gunakan adalah observasi partisipatif, sugiyono
menjelaskan bahwa dalam observasi partisipatif peneliti terlibat dengan kehidupan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagi sumber data penelitian.
Adapun data yang digali melalui teknik ini adalah :
a. Bagaimana cara menjaga kebersihan kelas tingkat 1b
b. Bagaimana kedisiplinan mahasiswa dalam membuang sampah
c. Bagaimana peningkatan kedisiplinan kelas tingkat 1b

b. Teknik Wawancara (Interview)


Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara adalah
teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara dialog baik secara langsung (tatap
muka) maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan yang
diwawancarai sebagai sumber data.
Wawancara terstruktur digunakan sebagi teknik pengumpulan data, peneliti telah
mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu di dalam
melakukan wawancara pengumpulan data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaanpertanyaan tertulis, dengan wawancara terstruktur ini responden diberi
pertanyaan dan pengumpul data mencatatnya.
Adapun data yang digali melalui teknik wawancara ini adalah :
1. Bagaimana cara menjaga kebersihan kelas tingkat 1b?
2. Bagaimana kedisiplinan mahasiswa dalam membuang sampah?
3. Bagaimana peningkatan kedisiplinan kelas tingkat 1b?

c. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Peneliti mendokumentasikan selama
melakukan observasi maupun saat wawancara dengan mahasiwa akper dharma wacana
tingkat 1b. Hal ini bertujuan untuk memberikan bukti secara fisik mengenai proses
pengumpulan data dan informasi pada penelitian ini. Seperti yang diungkapkan oleh
sugiyono bahwa “hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel atau
akurat jika didukung oleh sejarah kehidupan pribadi”.
Selain itu wawancara dan obsevasi, informasi juga bisa diperoleh lewat fakta-
fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,
cenderamata, pembelajaran dikelas ataupun diluar kelas, jurnal dan kegiatan lainya.
Data yang dapat diambil dengan teknik ini adalah sebagai berikut :
 Keadaan geografis akper dhara wacana metro
 Foto wawancara dengan mahasiswa

7. Teknik Analisis
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik deskriptif
dengan membuat gambaran yang dilakukan dengan cara :
1. Reduksi data atau penyederhanaan (data collection),
2. Paparan/sajian data (data display),
3. Penarikan kesimpulan
BAB IV

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No Pelaksanaan Penelitian Tanggal Penelitian Waktu Penelitian


1. Observasi ruang kelas 21 November 2022 08.00 – 14.00 WIB
akper dharma tingkat 1b
tahun 2022
2. Observasi ruang kelas 22 November 2022 08.00 – 11.00 WIB
akper dharma tingkat 1b
tahun 2022
Wawancara pada
beberapa mahasiswa 11.00 – 14.00 WIB

akper dharma wacana


tingkat 1b tahun 2022
3. Pengambilan data dari 23 November 2022 08.00 – 14.00 WIB
mahasiswa tentang faktor
penyebab kedisiplinan
kelas mahasiswa akper
dharma wacana tingkat 1b
tahun 2022
BAB V1

RENCANA ANGGARAN

I. Pemasukan
Parsitipasi panitia Rp. 300.000,00
Jumlah Rp. 300.000,00

II. Pengeluaran
1. Kesekretatiatan
Proposal Rp. 30.000,00
2. Transportasi
Bensin panitia selama acara Rp. 60.000,00
3. Konsumsi Rp. 100.000,00
4. Dokumentasi
Foto dan video Rp. 25.000,00
Biaya lain-lain Rp. 50.000,00
Total pengeluaran Rp. 265.000,00

DAFTAR PUSTAKA
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
2008), 174.

Hasil Wawancara dengan salah satu mahasiswa akper dharma wacana tingat 1b tahun 2022,
selasa 22 November 2022 jam 11.00 WIB

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

Lastriyah, http://lastriyah-identitas.googlescholer.com/diakses 5 Desember 2020

Lexy J Moleong. Metodologi Peneltian Kualitatif, 4, dan 6

Lexy J. Meolong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), 2.

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Pustaka Setia, 2011),

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 7.

Slamet, Kesehatan Lingkungan, 9

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2016), 3.

WHO (world health organization)

Anda mungkin juga menyukai