Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ETIKA BERKOMUNIKASI & PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA


PANDEMI”

Dosen Pengampu:

Drs. Nunu Ibnudin Iddat, M.Si

Oleh:

1. Ahmad Abdul Aziz 044120172


2. Anisya Aryani 044120059
3. Adam Malik 044120341
4. Bernica Ivada Nabila H 044120151
5. Reza Pasma 044120180
6. Zahra Alula Putri 044120231

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA

ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt, shalat serta salam semoga dilimpahkan kepada
junjungan Nabi kita Nabi Muhammad Saw, beserta keluarganya. Berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelasaikan pembuatan makalah kelompok ini tanpa mengalami
hambatan dan kesulitan.

Dengan makalah yang berjudul “Etika Berkomunikasi & Pembelajaran Online


Pada Masa Pandemi” akhirnya diselesaikan dan dipersembahkan kepada rekan-rekan
sekalian. Semoga menjadi ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

Bogor,

Maret, 2022.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………..i
Daftar Isi……………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………...…1
1.2 Tujuan Penelitian…………………………………………………………...2
1.3 Metode Penelitian………………………………………………………......2
1.4 Rumusan Masalah…………………………………………………...…..….2
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………………….....2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………3
2.1 Pengertian Etika………………………………………………………….…3
2.2 Definisi Komunikasi………………………………………………………..4
2.3 Pengertian Etika Berkomunikasi…………………………………………...6
2.4 Definisi Etika Pembelajaran Online……………………………………......8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………….....11
3.1 Hasil dan Pembahasan……………………………………………….........11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………...…..….13
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………...13
4.2 Saran………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…..14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan bagian inti dari suatu proses pendidikan yang dilaksanakan di
sekolah. Pembelajaran merupakan sistem yang berupa gabungan dari komponen-komponen
yang berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan pendidikan (Dumitrescu et al., 2014;
Fitria et al., 2018; Kintu et al., 2017). Pembelajaran yang dilaksanakan disekolah diharapkan
mampu melatih kemampuan otak, meningkatkan kreativitas, serta membentuk karakter siswa
(Gurung, 2020; Idris & Sida, 2019; Prasetyo et al., 2020).

Terjadinya pandemi COVID-19 mengakibatkan banyak hal yang berubah karena


beradaptasi dengan keadaan, Tak terkecuali proses kegiatan pembelajaran yang
mengaharuskan mengubah metode nya. Pandemi yang terjadi mengharuskan masyarakat
beraktivitas di dalam ruangan, karena itu sekolah mengubah metode nya menjadi
pembelajaran daring.

Pembelajaran daring merupakan sebuah pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh
melalui media berupa internet dan alat penunjang lainnya seperti telepon seluler dan
computer (Goudeau et al., 2021; Jiang et al., 2021; Owusu-Fordjour et al., 2020). Kegiatan
pembelajaran daring membuat mereka melakukan aktivitas di kediaman masing masing.
Dalam proses pembelajaran daring dilakukan melalui media berupa whatsapp, google
classroom, google meet mengharuskan peserta didik dalam berkomunikasi secara aktif
dengan guru.

Dalam proses komunikasi tersebut banyak peserta didik yang tidak sopan saat bertanya
tugas dengan guru, misalnya langsung bertanya tanpa mengucapkan salam seolah-olah
mereka bertanya kepada temannya. Hal ini perlu menjadi sorotan karena guru adalah
pendidik yang harus dihormati oleh siswa agar mereka segan dan displin dalam belajar. Hal
ini yang menyebabkan dalam pembelajaran daring tetap memperhatikan etika dalam
berkomunikasi. Etika dalam berkomunikasi penting dilakukan sebagai upaya untuk
menciptakan kehidupan yang lebih bermakna (Djuwita, 2017; Junaidi, 2018; Khaerunnnisa &
Pamungkas, 2018).

1
1.2 Tujuan Penelitian

1. Membuat pembelajaran daring kondusif dan tetap menjaga etika antar siswa terhadap
guru saat pembelajaran online
2. Menginformasikan kepada siswa apa saja etika yang harus dijaga saat pembelajaran
online

1.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah studi literature. Studi literatur ini
disintesis menggunakan metode naratif untuk menjadikan makalah ini dengan teori yang
sudah ada. Kemudian dilakukan analisis terhadap isi yang terdapat dalam tujuan.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka rumusan masalahnya
adalah:

1. Bagaimana etika terhadap pembelajaran online di tengah pandem ini?


2. Apakah pembelajaran online menjadikan etika siswa menadi baik?

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan makalah yang peneliti buat memiliki manfaat bagi para pembaca untuk
mengetahui seberapa penting etika dalam pembelajaran online di masa pandemi. Sehingga
menjadikan cerminan untuk pembaca selalu menaati nilai moral yang baik dan serta
menjadikan ilmu pengetahuan untuk para pembaca.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Etika

Etika secara etimologi yaitu berasal dari bahasa Yunani Kuno yang terdiri dari dua kata
yaitu “Ethos” yang berarti sifat, watak, kebiasaan dan “Ethikos” merupakan susila, keadaban,
kelakuan dan perbuatan yang baik. Istilah etika juga termasuk kedalam moral, yang dibentuk
kata “Morshe” yang berarti adat istiadat atau tabiat caea hidup menghormati nilai sopan
santun. Sedangkan dalam bahasa Arab kata etika dikenal dengan istilah akhlak yang berarti
budi pekerti. Sedangkan dalam bahasa Indonesia etika disebut tata susila.

Secara terminologi etika bisa disebut sebagai ilmu tentang baik dan buruk nya sifat
manusia. Dalam islam teori nilai mengenal lima kategori baik dan buruk, baik sekali, baik,
netral, buruk dan buruk sekali. Dalam filsafat, nilai ditentukan oleh Tuhan, karena ia maha
suci yang bebas dari keburukan.

Adapun menurut Burhanuddin Salam, istilah etika berasal dari kata latin, yakni “ethic,
sedangkan dalam bahasa Greek, ethikos yaitu a body of moral principle or value Ethic, arti
sebenarnya ialah kebiasaan, habit. Jadi, dalam pengertian aslinya, apa yang disebutkan baik
itu adalah yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat (pada saat itu). Lambat laun pengertian
etika itu berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan manusia.
Perkembangan pengertian etika tidak lepas dari substansinya bahwa etika adalah suatu ilmu
yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dinilai baik
dan mana yang jahat. Istilah lain dari etika, yaitu moral, asusila, budi pekerti, akhlak. Etika
merupakan ilmu bukan sebuah ajaran. Etika dalam bahasa arab disebut akhlak, merupakan
jamak dari kata khuluq yang berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, watak, adab, dan agama.

Dengan demikian, pandangan baik dan buruk, dan hakikat nilai dalam kehidupan manusia
sangat tergantung pada tiga hal mendasar yaitu:

1. Cara berpikir yang melandasi manusia dalam berprilaku.


2. Cara berbudaya yang menjadi sendi berlakunya norma sosial.
3. Cara merujuk kepada sumber-sumber nilai yang menjadi tujuan pokok dalam
bertindak.

3
Dalam menelaah ukuran baik dan buruk suatu tingkah laku yang ada dalam masyarakat
kita bisa menggolongkan etika, yakni terdapat dua macam etika yaitu:

1. Etika Deskriptif

Etika deskriptif merupakan usaha menilai tindakan atau perilaku berdasarkan pada
ketentuan atau norma baik buruk yang tumbuh dalam kehidupan bersama di dalam
masyarakat. Kerangka etika ini pada hakikatnya menempatkan kebiasaan yang sudah ada di
dalam masyarakat sebagai acuan etis. Suatu tindakan seseorang disebut etis atau tidak.
Tergantung pada kesesuaiannya dengan yang dilakukan kebanyakan orang.

Etika deskriptif mempunyai dua bagian yang sangat penting. Yang pertama ialah
sejarah kesusilaan. Bagian ini timbul apabila orang menerapkan metode historik dalam etika
deskriptif. Dalam hal ini yang di selidiki adalah pendirian-pendirian mengenai baik dan
buruk, norma-norma kesusilaan yang pernah berlaku, dan cita-cita kesusilaan yang dianut
oleh bangsa-bangsa tertentu apakah terjadi penerimaan dan bagaimana pengolahannya.
Perubahan-perubahan apakah yang di alami kesusilaan dalam perjalanan waktu, hal-hal
apakah yang mempengaruhinya, dan sebagainya. Sehingga bagaimanapun sejarah etika
penting juga bagi sejarah kesusilaan.

2. Etika Normatif

Kelompok ini mendasarkan diri pada sifat hakiki kesusilaan bahwa di dalam perilaku
serta tanggapan- tanggapan kesusilaannya, manusia menjadikan norma- norma kesusilaan
sebagai panutannya. Etika menetapkan bahwa manusia memakai norma-norma sebagai
panutannya, tetapi tidak memberikan tanggapan mengenai kelayakan ukuran-ukuran
kesusilaan. Sah atau tidaknya norma- norma tetap tidak dipersoalkan yang di perhatikan
hanya berlakunya.

2.2. Definisi Komunikasi

Secara etimologis atau asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin
communication dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Arti communis disini
adalah sama makna, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi

4
komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna
mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.

Komunikasi merupakan aspek yang penting dalam hubungan manusia, manusia secara
umum merupakan mahluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup secara individual, dengan
kata lain komunikasi berfungsi sebagai arus informasi timbal balik dari seorang individu ke
individu lainnya dengan adanya komunikasi maka akan memudahkan hubungan tersebut,
manusia secara naluri membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya namun dalam
penyampaian informasi, tidak semua manusia mampu menyampakan informasi tersebut
dengan mudah, terkadang seorang individu mengalami kendala, baik berupa pemilihan kata,
penyampaian yang tidak efektif, pemborosan kata, faktor perasaan ataupun maksud berbeda
dari pemikiran individu tersebut dengan informasi yang dipaparkan. semua hal tersebut
merupakan hambatan komunikasi seorang individu yang perlu ditangani.

Dalam komunikasi juga harus memiliki komunikasi yang berkualitas, oleh karena itu
menjadikannya berkualitas dengan cara berkomunikasi yang efektif . dalam komunikasi
menciptakan komunikator dengan komunikan sehingga adanya timbal balik.

Menurut Deddy Mulyana memberikan beberapa definisi komunikasi dengan beberapa


ahli:

1. Gerald R. Miller “Komunikasi terjadi ketika sesuatu sumber menyampaikan suatu


pesan penerima dengan niat yang disaadari untuk mempengerahui perilaku penerima.”
2. Everett M. Rogers “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku
penerima.”
3. Harold Laswell “cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut (Who says what and with channel to whom
with what effect?)

Melauli proses komunikasi, mengetahui informasi dan pesan yang disampaikan oleh
komunikator dan diterima oleh komunikan. Dalam berkomunikasi juga harus menciptakan
hubungan yang baik serta memiliki nilai-nilai norma yang ada. Saat manusia berkomunikasi,
adanya persepsi yang berbeda saat menerima pesan. Oleh karena itu dalam komunikasi
memiliki nilai-nilai budaya untuk mencapai tujuan.

5
Menurut Luthans, 2006 mengatakan kebanyakan definisi komunikasi digunakan dalam
buku organisasi yang menekankan penggunaan simbol-simbol untuk menansfer arti
informasi.

Komunikasi terbagi menjadi dua bagian yaitu komunikasi verbal dan nonverbal,
sebagai berikut:

1. Komunikasi verbal
Adalah termasuk dalam bahasa lisan, sedangkan
2. Non verbal
Adalah komunikasi dengan cara tulisan seperti message, surat, dan Koran.

2.3. Definisi Pembelajaran Online

Pembelajaran online pertama kali dikenal karena pengaruh dari perkembangan


pembelajaran berbasis elektronik (e-learning) yang diperkenalkan oleh Universitas Illionis
melalui sistem pembelajaran berbasis komputer (Hardiayanto). Online learning merupakan
suatu sistem yang dapat memfasilitasi siswa belajarlebih luas, lebih banyak, dan bervariasi.
Melalui fasilitas yangdisediakan oleh sistem tersebut, siswa dapat belajar kapan dandimana
saja tanpa terbatas oleh jarak, ruang dan waktu. Materipembelajaran yang dipelajari lebih
bervariasi, tidak hanya dalambentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti visual,
audio,dan gerak. ( Cepi Riyana, 2018 : 15)Perkembangan teknologi informasi berdampak
padaproses pembelajaran yang semakin efektif. Perkembanganteknologi informasi ini secara
nyata nampak pada pembelajaranberbasis jaringan komputer (computer-based technology).
Secaranyata penggunaan jaringan online technology ini dengan telahdigunakannya
internetsebagai sarana komunikasi interkatif.Dalam konteks makro penggunaan jaringan ini
memiliki dampakyang sangat luas terhadap produktifitas kerja manusia, karenatelah
memudahkan manusia mengerjakan sesuatu. Aplikasi

Perkembangan teknologi informasi berdampak pada proses pembelajaran yang semakin


efektif. Perkembangan teknologi informasi ini secara nyata nampak pada pembelajaran
berbasis jaringan komputer (computer-based technology). Secara nyata penggunaan jaringan
online technology ini dengan telah digunakannya internet sebagai sarana komunikasi
interkatif. Dalam konteks makro penggunaan jaringan ini memiliki dampak yang sangat luas
terhadap produktifitas kerja manusia, karena

6
telah memudahkan manusia mengerjakan sesuatu. Aplikasi teknologi online ini dapat dilihat
dalam dunia perbankan, misalnya transfer uang tidak lagi menggunakan isian application
form dimana nasabah datang ke bank tetapi ia cukup datang ke anjungan tunai mandiri
(ATM) dan masih banyak lagi aplikasi jaringan teknologi online secara makro ini. ( Punaji
Setyosari, 2018 : 2) Sebagian besar kampus perguruan tinggi nasional juga telah
mengandalkan berbagai bentuk pembelajaran elektronik, baik untuk membelajarkan para
mahasiswanya maupun untuk kepentingan komunikasi antara sesama dosen. Kemajuan
yangdemikian ini sangat ditentukan oleh sikap positif masyarakat padaumumnya, pimpinan
perusahaan, peserta didik, dan tenaga kependidikan pada khususnya terhadap teknologi
komputer dan internet. Sikap positif masyarakat yang telah berkembang terhadap teknologi
komputer dan internet antara lain tampak dari semakin banyaknya jumlah pengguna dan
penyedia jasa internet. ( Suryati, 2015 : 60).

A.W Bates dan K Wulf (Wijaya, dkk. 2016) menjelaskan bahwa manfaat dari pembelajaran
onlline sebagai berikut :

1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara pengajar dan pelajar


2. memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and
place flexibility)
3. Mempermudah peserta didik dalam cakupan yang luas (Potensial to reach a global
audience)

Selain manfaat yang diutarakan di atas, pembelajaran onlline juga dapat melatih,
membentuk dan meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa dalam mengikuti proses
pembelajaran. Menurut Chaerumn dalam pendidikan sistem belajar mandiri pelajar diberikan
kemandirian baik individu maupun kelompok dalam menentukan :

1. Tujuan belajar (apa yang harus dicapai)


2. Apa saja yang harus dipelajari dan dari mana sumbernya (materi dan sumber belajar)
3. Bagaimana mencapainya (strategi belajar)
4. Kapan serta bagaimana keberhasilan belajarnya diukur.

Haryono (2016) menjelaskan bahwa pembelajaran onlline mempunyai beberapa kelemahaan


yaitu:

7
1. Kurangnya interaksi antar guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
Kurangnya interkasi ini bisa memperlambat terbentuknya valuies dalam proses belajar
dan mengajar.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong utmbuhnya aspek bisnis/komersial
3. Proses belajar dan megajarkannya cendderung ke arah pelatihan daripada pendidikan

2.4.Pengertian Etika Berkomunikasi

Etika merupakan seperangkat norma, aturan, atau pedoman yang mengatur segala
perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan, yang dianut oleh
sekelompok masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi adalah pengiriman
dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan atau berita yang
dimaksud dapat dipahami. Etika komunikasi dapat diartikan sebagai norma, nilai, atau ukuran
tingkah laku baik dalam kegiatan komunikasi dalam suatu masyarakat Sebagai makhluk
sosial, manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari komunikasi. Dalam kehidupan
bermasyarakat terdapat suatu sistem yang mengatur tentang tata cara individu-individu atau
kelompok dalam bergaul Tata cara pergaulan dalam masyarakat bertujuan untuk

1. menjaga kepentingan para pihak yang bersangkutan agar tidak ada yang merasa
dirugikan.
2. agar setiap perbuatan, tindakan, dan tingkah laku yang dilakukan oleh individu-
individu atau kelompok dalam masyarakat sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku
serta tidak bertentangan dengan hak asasi manusia secara umum.

Tata cara pergaulan yang baik antar individu, kelompok, atau antar individu dengan
kelompok dalam suatu masyarakat tersebut merupakan manifestasi dari etika komunikasi.
Etika komunikasi merupakan salah satu dari etika khusus, karena membahas bagian tertentu
dari kehidupan manusia Dalam kaitannya dengan komunikasi, etika komunikasi mencakup
segala nilai dan norma yang menjadi standar dan acuan setiap orang dalam berkomunikasi
dengan orang lain. Etika komunikasi menilai mana yang tindakan komunikasi yang baik dan
buruk berdasarkan standar yang berlaku.Sehingga adanya etika komunikasi adalah untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kesalahpahaman, perselisihan,

8
pertengkaran, dan lain-lain. Etika komunikasi yang tidak diterapkan dalam pergaulan atau
dalam komunikasi antar individu, kelompok, atau antar individu dan kelompok dalam suatu
masyarakat dapat menyebabkan buruknya hubungan di antara mereka. Tentunya hal tersebut
tidaklah baik, karena bagaimanapun juga sebagai makhluk sosial, manusia akan
selalu membutuhkan manusia yang lain

1. Tujuan Etika Komunikasi


membantu individu atau kelompok dalam masyarakat untuk bertindak secara bebas
tapi dapat dipertanggung-jawabkan.membantu individu atau kelompok dalam
masyarakat untuk dapat mengambil sikap atau tindakan secara tepat.menciptakan rasa
saling menghormati dan menghargai
2. Manfaat Etika komunikasi
Melancarkan komunikasi dengan orang lain, sehingga hubungan yang sudah terjalin
akan semakin erat memahami apa yang dikomunikasikan oleh orang lain, sehingga
pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.Dengan mengikuti dan menaati
etika yang berlaku, kita akan diterima dengan baik dalam lingkungan sosial
masyarakat.Menumbuhkan rasa saling menghargai di antara anggota
masyarakat.Mencegah individu atau kelompok untuk tidak bertindak atau berperilaku
sembarangan atau seenaknya sendiri dalam berkomunikasi.Mempererat hubungan
dengan orang lain.

2.5 Definisi Etika Pembelajaran Online

Di masa pandemi Covid-19, pembelajaran tatap muka digantikan dengan pembelajaran


online atau pembelajaran jarak jauh. Karena dengan adanya virus Covid-19 dibuatkan
peraturan baru oleh pemerintah agar setiap siswa-siswi tidak mengalami kerumunan dan
mengurangi resiko tertular virus Covid-19.

Pembelajaran online dikembangkan dengan menggunakan elektronik (e-learning) yang


digunakan untuk memberi dan menerima materi dari guru. Pembelajaran online dapat
difasilitasi dengan waktu yang lebih luas dan bervariatif. Dalam e-learning juga bisa
didapatkan audio, gambar serta audio visual seperti Google Meet dan Zoom.

Dalam buku Wijaya, dkk, 2016 dari A.W Bates dan K Wulf mengatakan bahwa manfaat
dari pembelajaran online sebagai berikut:

1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara pengajar dan pelajar

9
2. Memungkinkan terjadinya interaksi dari mana dan kapan saja
3. Mempermudah peserta didik dalam cangkupan yang luas

Selain itu juga banyak dampak negative dan positif dari pembelajaran online, yaitu:

A. Pembelajaran online negatif


1. Pelajar menjadi pemalas
2. Pelajar menjadi tidak disiplin dengan waktu
3. Etika yang tidak diinginkan
4. Kurangnya interaksi jarak dekat
B. Pembelajaran online positif
1. Dapat mengakses materi kapan saja dan di mana saja
2. Memanfaatkan dalam bermain gadget
3. Mempermudah waktu
4. Tidak mengeluarkan banyak tenaga

Oleh karena itu pembelajaran online tetap dijalankan oleh pemerintah selama pandemi belum
berakhir. Dan memungkinkan bahwa pembelajaran jarak dekat dilaksanakan pada tingkat TK,
SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

10
BAB III

PEMBAHASAAN

3.1 Hasil dan Pembahasan

Pandemi Covid-19 ini menyebabkan kegiatan pembelajaran dialihkan mejadi pembelajaran


online. Kebijakan tersebut tentu bertujuan agar proses pemebelajaran tetap berjalan dimasa
pandemi ini. Makadari itu semua pihak sepeti peserta didik maupun pengajar harus siap
dengan pembelajaran online ini. Kegiatan pembelajaran online ini pun juga merupakan suatu
tangtangan dari semua pihak, mau itu peserta didik atau pengajar sekalipun. Pengajar dan
peserta didik juga dituntut untuk cepat beradaptasi dengan metode pembelajaran secara
online ini.

Perubahan metode pembelajaran ini juga memiliki dampak positif dan negatif.dampak
positif nya yaitu Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara pengajar, peserta didik
memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja. Sedangkan
damapak negatifnya yaitu, adanya penurunan kualitas materi yang di berikan oleh pengajar,
penurunan ini dikarenakan kurang stabil nya sinyal terlebih jikta ada peserta didik yang jauh
dari kota yang kurang memadainya sinyal dan adanya pengajar yang sudah berumur tidak
begitu paham dengan teknologi sehinga kurang mampu memberikan metode pengajarannya
dengan kondisi yang ada.

Adapun juga dalam kegiatan pembelajaran secara online ini terdapat hal yang berkaitan
dengan etika seperti sebagai berikut ini.

 Peserta didik hanya melakukan absen dan tidak mengikuti pembelajaran virtual
meeting
 Peserta didik hanya diam ketia pengajar bertanya mengenai materi
 Serta sering kali peserta didik menyalin tugas peserta didik lain nya
 Ada juga berbicar kurang sopan terhadap pengajar

Hal-hal tersebut merupakan salah satu contoh dari pelangaran etika.

Berdasarakan kendala tersebut tentu perlu solusi agar proses belajar mengajar tetap
berjalan dengan baik. Jika kendala tersebut tidak cepat diselesaikan maka akan semakin
banyak pelangaran etika dalam peroses pembelajaran. Oleh karna itu pengajar diharapkan

11
melakukan metode pembelajaran lainnya agar peserta didik kembali minat dan semangat
untuk mengikuti proses pembelajaran.

Sistem pembelajaran online menuntut peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan
sehingga peserta didik yang kurang terbiasa melakuka hal tesebut akan memberontak dan
melakukan pelangaran etika. Sedangkan peserta didik yang sudah terbiasa akan hal tesebut
akan tetap melakuakan pembelajaran daring tersebut, karna peserta didik tersebut sadar
bahwa jika melanggar etika tidak akan ada untung nya.

Adapun hal yang penting dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran online ini yaitu
memperhatikan berbagai aspek untuk tercapainya pembelajaran. Selama pembelajaran online
ini dihaapkan para pendidik tidak hanya memberi tugas tampa penjelasan, alangkah baik nya
juga para pendidik memberi motivasi kepada peserta didik serta mengunakan pola mengajar
lebih nyaman dan menyenakan. Karna dengan metode pembelajaran yang nyaman dan
menyenangkan peserta didik lebih mudah memahami pembelajaran dari pada dengan
memberikan tugas tampa penjelasan yang justru membuat peserta didik merasa jenuh dengan
pembelajaran.

12
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Transformasi dunia pendidikan akibat dari pandemi Covid-19 ini telah memberikan

dampak besar. Pendidikan harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,
meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, pengajar dituntut mendesain media
pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). media
pembelajaran online pun semakin banyak digunakan dan semakin berkembang. Dengan
semakin berkembangnya media pembelajaran online maka diharapkan pembelajaran online
kedepannya akan menjadi lebih baik. Namun sebaik apapun media pembelajaran tersebut
apabila para pengajar tidak mampu menyesuaikan maka akan percuma. Para pengajar
diharapkan untuk melakukan variasi terhadap cara mengajarnya sehingga kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik.

Meskipun saat ini sekolah tatap muka sudah diberlakukan di daerah zona
aman, sebagian sekolah tetap melaksanakan belajar secara daring di tengah pandemi
Covid-19. Oleh karena itu penting adanya pemahaman etika bagi para pendidik dan
pengajar dalam mengajar online.

4.2 Saran

Dalam hal ini, pemblejaran online selama pandemi harus menyesuaikan media
pembelajaran agar menjadi kondusif. Sehingga siswa dapat menjadikan pembelajaran online
tidak membosankan dan menjadikan etika mereka sopan dalam pembelajaran online. Dan
bagi para guru diharapkan bisa terus menyesuaikan karakter siswa sehingga menjadi
kepribadian yang baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Gurung, 2020; Idris & Sida, 2019; Prasetyo et al., 2020 “Etika Komunikasi Siswa dalam
Pembelajaran Daring Melalui Aplikasi Whatsapp”

Suryati, 2015 : 60 “Sistem Manajemen Pembelajaran Online , Melalui E-Learning”

Punaji Setyosari, 2018 : 2 “Pembelajaran Sistem Online: Tantangan dan Rangsangan”

Alfan, M. (2011). Filsafat Etika Islam . Bandung: CV Pustaka Setia.

Bagus, L. (2000). Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Fred, L. (2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: PT. Andi.

Mulyana, D. (2014). Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Riyana, C. (2018). Learning Object Material.

Sarwoko. (n.d.). Pengantar Filsafat Ilmu Keperawatan . Jakarta: Salemba.

Sonny, K. A. (2002). Etika Lingkungan . Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Wijaya, d. (n.d.). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa melalui


Strategi Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving. Prosiding Konferensi
Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya (KNPMP I) Unvirsitas
Muhammadiyah Surakarta, 210-215.

14

Anda mungkin juga menyukai