Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

ASUAHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI

Dosen Pengampu:
Ns. Fauzan Widianto, M.Kep, Sp.Kep.Kom
Ns. Zahlimar. Z, M.Kep

Disusun Oleh:
Inten Rini Zaputri
Siti Nurahma Sari
Miranti Yuliadi
Umar Husin

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat
kesehatan, iman, dan ilmu pengetahuan kepada umat manusia. Stas dasar nikmat
tersebut itulah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Hipertensi “ tepat
pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, kami dalam kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini sehingga kami
mempresentasikannya. Khususnya kepada dosen ‘’matakuliah keluarga’’ yang telah
memberikan berbagai arahan dan pelajaran dalam arti penting mengaktualisasikan diri
yang merupakan cikal bakal terbentuknya makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengjharapkan kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun dari dosen,
rekan mahasiswa, dan para pembaca sekalian. Akhir kata, kami memohon maaf apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

Muara bungo , 17 september 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

LATAR BELAKANG...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................
C. Tujuan ...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
A. Definisi hipertensi...............................................................................................
B. gejala hipertensi..................................................................................................
C. penyebab hipertensi............................................................................................
D. patifisiologi hipertensi........................................................................................
E. Komplikasi..........................................................................................................
F. Pemeriksaan diangnistic......................................................................................
G. Penatalaksaan......................................................................................................
H. pengobatan hipertensi.........................................................................................
I. pencegahan hipertensi.........................................................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama). Penyakit ini adalah
salah stu jenis penyakit yang sangat berbahaya.
Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800 juta
orang. Sebanyak 10-30 % dari jumlah penduduk dewasa hampir di setiap Negara.
Berdasarkan data Lancet (dalam McMarthy, 2010), jumlah penderita hipertensi di
seluruh dunia terus meningkat. Di India, penderita hipertensi mencapai 60,4 juta
orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada tahun 2025. Di China,
98,5 juta orang dan bakal jadi 151,7 juta orang pada tahun 2025. Di bagian lain di
Asia, tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan diperkirakan
menjadi 67,4 juta orang tahun 2025. Di Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi
penduduk dan kebanyakan tidak terdeteks.i Di Indonesia banyaknya penderita
Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi
terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari
sebagai penderita hipertensi sehingga mereka  cenderung untuk menjadi hipertensi
berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90%
merupakan hipertensi esensial.
Hari hipertensi di dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tanggal ini ditetapkan
oleh WHO sejak 2005.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipertensi ?
2. Apa saja gejala hipertensi ?
3. Apa penyebab hipertensi ?
4. Apa saja patifisiologi hipertensi ?
5. Apa saja Komplikasi hipertensi ?
6. Apa saja Pemeriksaan diangnistic hipertensi?
7. Apa saja penatalaksaan hipertensi?
8. Bagaimana pengobatan hipertensi ?
9. Bagaimana pencegahan hipertensi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi
2. Untuk mengetahui gejala hipertensi
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi
4. Untuk mengetahui patifisiologi hipertensi
5. Untuk mengetahui Komplikasi hipertensi
6. Untuk mengetahui Pemeriksaan diangnistic hipertensi
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan hipertensi
8. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi
9. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI HIPERTENSI
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah didalam
arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung dan
dialirkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
bukan berarti emosi yang berlebihan, walaupun emosi dan stres dapat meningkatkan
tekanan darah untuk sementara waktu.
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Seseorang dikatakan terkena
hipertensi tidak hanya dengan 1 kali pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih pada waktu
yang berbeda. Waktu yang paling baik saat melakukan tekanan darah adalah saat
istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Klasifikasi tekanan darah menurut
WHO                                                                                        
Klasifikasi Sistolik Diastolik (mmHg)
(mmHg)
Normotensi <140 <90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-95
Hipertensi sedang dan >180 >105
berat
Hipertensi sistolik >140 <90
terisolasi
Hipertensi sistolik 140-160 <90
perbatasan

sedangkan berdasarkan The Sixth Report Of the Joint National Committee on


Preventation,Detection,Evaluation and Treatment of High Bload Pressure,1997
klafisikasi hipertensi yaitu
Kategori Sistolik Diastolik Rekomendasi
(mmHg) (mmHg)
Normal <130 <85 Periksa ulang dalam 2 tahun
Perbatasan 130-139 85-89 Periksa ulang dalam 1 tahun
Hipertensi 140-159 90-99 Konfirmasi dalam 1/2 bulan.
tingkat 1 Anjurkan modifikasi gaya
hidup
Hipertensi 160-179 100-109 Evaluasi/rujuk dalam 1 bulan
tingkat 2
Hipertensi ≥180 ≥110 Evaluasi/rujuk segera dalam 1
tingkat 3 minggu berdasarkan kondisi
medis

Hipertensi adalah salah satu faktor resiko untuk terjadinya stroke, serangan
jantung,gagal jantung, dan merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung
kronis.
Sejalan dengan bertambahnya usia hampir setiap orang mengalami kenaikan
tekanan darah. Tekanan darah sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun,
sedangkan tekanan darah diastolic terus meningkat sampai usia 55-60
tahun,kemudian berkurang secara perlahan/bahkan menurun drastis.

B. GEJALA HIPERTENSI
Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala. Meskipun
demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan hipertensi (padahal sebenarnya tidak). Gejala yang di maksud
adalah sakit kepala,pendarahan dari hidung,pusing,wajah kemerahan dan kelelahan
.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala berikut :
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak,mata,jantung dan ginjal
Kadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopoti hipertensif yang
memerlukan penanganan segera.

C. PENYEBAB HIPERTENSI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum di ketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopaik. Tedapat 95% kasus. Banyak
faktor yang mempengaruhi seperti genetik,lingkungan,hiperativitis susunan
simpatis,system renin-angiotensis,defek dalam ekskresi Na,peningkatan Na dan
Ca intraselular,dan factor-faktor yang meningkatkan risiko,seperti obesitas,
alcohol,merokok serta polisitemia.
2. Hipertensi sekunder . Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya
diketahui seperti penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular
renal,hiperal dosteronisme primer,dan sindrom cushing ,feokromositomo
,koarktasio aorta, hipertensi yang berhubung dengan kehamilan, dan lain-lain.

D. PATIFISIOLOGI
Hipertensi sebagai suatu penyakit dimana terjadi peningkatan tekanan darah
sistolik dan /atau diastolic yang tidk normal.Batas yang tepat dari kelainan ini tidak
pasti. Nilai yang dapat dan diterima berbeda sesuai usia dan jenis kelamin(sistolik
140-160mmHg ;diastolic 90-95mmHg). Tekanan darah dipengengaruhi oleh curah
jantung tekanan perifer dan tekanan atrium kanan.
Didalam tubuh terdapat system yang berfungsi mencegah perubahan tekanan
darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi, yang berusaha untuk
mempertahankan kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang reflek
kardiovaskuler melalui system saraf termasuk system control yang beraksi
segera.Kestabilan tekanan darah jangka panjang dipertahankan oleh system yang
menggatur jumlah cairan tubuh yang melibtkan berbagai organ terutama ginjal.
Berbagai factor seperti factor genetic yang menimbulkan perubahan pada ginjal
dan membrane sel,aktivitas saraf simpatis dan system rennin-angiotensin yang
mempenggaruhi keadaan hemodinamik, asupan natrium dan metabolism kalium
dalam ginjal, serta obesitas dan factor endotel mempunyai peran dalam peningkatan
tekanan darah. Strees dengan peninggian saraf simpatis menyebabkan kontruksi
fungsional dan hipertensi structural.

E. KOMPLIKASI
Meningkatkan tekanan darah sering kali merupakan satu-satunya gejala pada
hiprtensi esensia. Kadang-kadang hipertensi esensial berjalan tanpa gejala dan bsru
timbul gejala setelah konplikasi pada organ sasaran seperti pada ginjal, mata, otak,
dan jantung. Gejala-gejala seperti sakit kepala, mimisan ,pusing, migraine sering di
temukan sebagai gejala klinis hipertensi essensial .
Pada survey hipertensi di indponesia tercatat gejala-gejsls pusing, mudah marah,
telinga berdengung ,mimisan (jarang), sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di
tengkuk, mudah lelah, dan mata berkunang-kinang.
Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah di jumpai adalah: gangguan
penglihatan, gangguan saraf, gagal jantung, gangguan fungsi ginjal, gangguan
serebral (otak), yang mengakibatkan kejang dan perdarahan pembuluh darah otak
yang mengakibatkan kelumpuhan, gangguan kesadaran hingga koma, sebelum
bertambah parah dan terjadi komplikasi serius seperti gagal ginjal, serangan jantung,
stroke, lakukan pencegahan dan perbandingan dan pengendalian hipertensi dengan
merubah gaya hidup dan pola makan. Berupa kasus hipertensi erat kaitannya dengan
gays hidup tidak sehat . seperti kurang olahraga, stress, minum-minuman,
beralkohol, merokok, dan kurang istirahat. Kebiasan makan juga perlu di waspadai.
Pembatasan asupan natrium(komponen utama garam), sangat di sarankan karena
terbukti baik untuk kesehatan penderita hipertensi. Dalam perjalanan penyakit ini
termasuk kronis yang dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi antara lain:
1. Stroke
2. Gagal jantung
3. Gagal ginjal
4. Gangguan pada mata

F. PEMERIKSAAN DIANGNOSTIC
Pemeriksaan laboratorium rutin ysng dilakukan sebelum memulai terapi
bertujuan untuk menean pemeriksaan lain seperti ntukan adanya kerusakan organ dan
factor resiko lain atau mencari penyebab hipertensi. Biasannya di periksa, urinaria,
darah ferifer lengkap, kimia darah(kalum,natrium, kreatinin,gula darah
puasa,kolestrol total, kolestrol HDL dan EKG.
Sebagai tambahan dapat dilakukan pemriksaan lain seperti klirens
kreatini,protein, urine 24 jam, asam urat, kolesterol LDL, TSH dan echokardiografi
(mansjoerr A,dkk,2001).

G. PENATALAKSAAN
Pengobatan pasien dengan penyakit jantung hipertensi terbagi dalam dua
kategori pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi dalam dua kategori
pengobatan tekanan darah yang tinggi dan pengobatan penykit jantung hipertensi.
tekanan darah ideal adalah kurang dari 140/90 pada pasien pada penyakit diabetes
dan penyakit ginjal kronik dan kurang dari 130/90 pada pasien dengan penyakit di
atas.
Berbagai macam strategi pengobatan penyakit jantung hipertensi:
1. Pengaturan diet
Berbagi studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau dengan
obat-obatan yang menurunkan gejala gagal jantung dan bisa memperbaiki
keadaan LVH.
Beberapa diet yang di anjurakan:
a. Rendah garam, beberapa study menunjukkan bahwa diet rendah garam dpat
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Dengan pengurangan
konsumsi garam dapat mengurangi stimulasi system renin-angiotensin
sehingga sangat berhipitensi sebagai anti hipertensi. Jumlah intake sodium
yang di anjurkan 50-100 mmol atau setara dengan 3-6 gram garam per hari.
b. Diet tinggi patosium, dapat menurunkan tekanan darah tapi mekanismenya
belum jelas. Pemberian potassium secara intravena dapat menyebabkan
vasodilatasi, yang di percaya dimediasi oleh nitric pada dinding vascular,
c. Diet kaya buah dan sayur
d. Diet rendah kolestrol sebagai pencegah terjadinya jantung kroner.
e. Tidak menkonsumsi alkhol.
2. Olahraga teratur
Olahraga teratur seperti jalan, kaki renang, bersepeda bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah dan dapat memperbaiki keadaan jantung. Olahraga
isotonic dapat juga bisa meningkatkan fungsi endotel, vasodilatasi prifer, dan
menguramgi katekolamin plasma. Olahraga teratur selama 30 menit sebanyak 3-4
kali dalam satu minggu sangat di anjurkan untuk menurunkan tekanan darah.
3. Penurunan berat badan
Pada beberapa studi menujukkan bahwa obesitas berhubungan dengan
kejadian hiperyensi dan LVH. Jadi penurunan berat badan adalah hal yang
sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah. Penurunan berat badan (1 kg
seminggu) sangat di anjurkan. Penurunan berat badan dengan menggunakan
obat-obatan perlu menjadi perhatian khusus karena umumnya obat penurun
berat badan yang terjual bebas mengandung simpatomimetik, sehingga dapat
meninggkatkan tekanan darah, memperburuk angina atau gejala gagal
jantung terjadinya eksaserbasi aritmia. Menghindari obat-obatan seperti
NSAID, simpatomimetik, dan MAO yang dapat meningkatkan tekanan darah
atau menggunakannya dengan obat antihipertensi.
4. Farmakotrafi
Pengobatan hipertensi atau penyakit jantung hipertensi dapat menggunakan
berbagai kelompok obat antihipertensi seperti thiazide, beta-blocker dan
kombinasi alpha dan beta blocker, calcium chanel blockers, ACE inhibitor ,
angiotensin receptor blocker dan vasodilator seperti hydralazine. Hampir
pada semua pasien memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk
mencapai tekanan darah yang diinginkan.

H. PENGOBATAN HIPERTENSI
Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi, karena olah
raga isotonik (spt bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat memperlancar
peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat
digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi asupan garam ke
dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
a. Pengobatan non obat (non farmakologis)
Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan
darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau
sekurang-kurangnya ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti
hipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai
pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.Pengobatan
non farmakologis diantaranya adalah :
1) Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
2) Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
Nasehat pengurangan garam, harus memperhatikan kebiasaan makan
penderita. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilaksanakan.
Cara pengobatan ini hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal,
tetapi lebih baik digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan
farmakologis.
3) Ciptakan keadaan rileks Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau
hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan
tekanan darah.
4) Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45
menit sebanyak 3-4 kali seminggu.
5) Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alcohol
6) Perbanyak maknan yg mengandung kalsium,kalium dan magnesium
7) Perbanyak makanan yg mengandung serat
8) Menjaga berat badan
9) Hindari kebiasaan minum kopi berlebihan
b. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)
Obat-obatan anti hipertensi. Terdapat banyak jenis obat anti hipertensi yang
beredar saat ini.
Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter
1. Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan
tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang
mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan.
Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.
2. Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis
(saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ).
Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
3. Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya
pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah
diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol.
Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi
gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi
sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang
tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan)
sehingga pemberian obat harus hati-hati.
4. Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan
relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan
ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan
terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
5. Penghambat ensim konversi Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat
Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah).
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping
yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
6. Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara
menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan
obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang
mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
7. Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat
Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya
pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah
Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit
kepala, pusing, lemas dan mual. Dengan pengobatan dan kontrol yang
teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka
kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
Berikut adalah 13 cara alami tanpa obat yang jitu untuk menurunkan tekanan
darah seperti:
1. Biasakan berjalan kaki
Pasien hipertensi yang membiasakan diri berjalan dapat menurunkan
tekanan darahnya dengan cepat sebanyak sekitar 6 mmHg sampai 8 mmHg.
Berjalan akan membuat jantung lebih banyak menggunakan oksigen dengan
lebih efisien, sehingga tidak berupaya keras memompa darah. Lakukan
latihan kardio sedikitnya 30 menit setiap hari dalam seminggu. Cobalah
tingkatkan kecepatan atau jaraknya sehingga membuat badan tetap langsing.
2. Tarik napas panjang
Pernapasan yang lambat dan melakukan meditasi seperti qigong, yoga
dan tai chi akan menurunkan hormon stres kortisol yang dapat mengangkat
renin, enzim dari ginjal yang meningkatkan tekanan darah. 
Lakukan latihan pernapasan selama 5 menit di pagi dan malam hari. Tarik
napas dalam-dalam dan perluas perut. Buang napas dan lepaskan semua
ketegangan.
3. Pilih produk kaya kalium 
Kandungan kalium yang banyak terdapat dalam buah dan sayuran
merupakan bagian penting dalam program penurunan tekanan darah.
Usahakan untuk mendapatkan asupan kalium dari 2.000 sampai 4.000 mg
per hari," kata Linda Van Horn, PhD, RD, profesor kedokteran preventif di
Northwestern University Feinberg School of Medical.
Sumber makanan yang kaya kalium antara lain ubi jalar, tomat, jus jeruk,
kentang, pisang, kacang merah, kacang polong, melon, semangka dan
buah-buahan kering sepertikismis.
4. Batasi konsumsi garam
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi lebih
besar kemungkinannya memiliki tekanan darah tinggi, terutama yang
sensitif terhadap garam atau sodium. Tapi karena tidak ada cara untuk
mengetahui apakah seseorang sensitif terhadap sodium, maka setiap orang
harus mengurangi asupan sodiumnya," kata Eva Obarzanek, PhD, ahli gizi
penelitian di National Heart, Lung, dan Darah Institute.
Batasi penggunaan garam adalah 1.500 mg per hari. Sedangkan setengah
sendok teh garam mengandung sekitar 1.200 mg sodium. Perhatikan juga
kadar garam atau sodium dalam makanan olahan, sebab di situlah sebagian
besar asal muasal sodium dalam makanan. Bumbui makanan dengan
rempah-rempah, jamu, lemon, dan jangan ditambahi garam.
5. Makan cokelat hitam
Coklat hitam mengandung flavanol yang membuat pembuluh darah
menjadi lebih elastis. Dalam sebuah penelitian, 18% pasien yang makan
cokelat hitam setiap hari mengalami penurunan tekanan darah. Ada baiknya
memakan 1/2 ons cokelat hitam setiap hari-hari. Pastikan coklat hitam yang
dimakan mengandung setidaknya 70% kakao.
6. Minuman suplemen
Dalam kajian dari 12 penelitian, para peneliti menemukan bahwa
koenzim Q10 mengurangi tekanan darah hingga 10 mmHg sampai 17
mmHg. Antioksidan diperlukan untuk memproduksi energi dan melebarkan
pembuluh darah. Konsultasikan dengan dokter tentang pemakaian suplemen
60 mg sampai 100 mg untuk 3 kali sehari.
7. Minum sedikit saja alkhol
Menurut kajian dari 15 penelitian, semakin sedikit minum alkohol,
semakin sedikit tekanan darah yang dapat diturunkan. Sebuah penelitian di
rumah sakit Boston's Brigham and Women menemukan bahwa minum
alkohol dalam taraf ringan, yaitu seperempat sampai setengah minuman per
hari untuk wanita, dapat mengurangi tekanan darah lebih banyak daripada
yang tidak minum setiap hari.
Yang dimaksud satu minuman adalah 12 ons bir, atau 5 ons anggur atau
1,5 ons alkohol. Penelitian lain juga menemukan bahwa minum satu gelas
sehari pada wanita dan dua gelas sehari untuk pria dapat menurunkan risiko
penyakit jantung.
"Dalam jumlah tinggi, alkohol jelas merugikan. Tapi konsumsi alkohol
dalam taraf sedang adalah pelindung jantung, jika diminum dalam porsi
yangcukup,"kataObarzanek.
8. Minum kopi tanta kafein
Para ilmuwan telah lama memperdebatkan efek kafein terhadap tekanan
darah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kafein tidak
mempengaruhi tekanan darah, tapi suatu penelitian dari Duke University
Medical Center menemukan bahwa konsumsi kafein 500 mg atau sekitar
tiga 8 ons cangkir kopi, dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 4
mmHg. Efeknya berlangsung hingga menjelang tidur.
"Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dengan mengencangkan
pembuluh darah dan mempembesar efek stres. Ketika sedang stres, jantung
memompa darah lebih banyak dan meningkatkan tekanan darah. Dan kafein
akan memperkuat efek itu," kata sang peneliti Jim Lane, PhD, profesor riset
di Duke University.
Lane kemudian merekomendasikan untuk mengganti kopi biasa dengan
kopi tanpa kafein untuk melindungi jantung. Sebagai perbandingan, 8 ons
kopi biasa mengandung 100 sampai 125 mg. Dalam jumlah yang sama, teh
mengandung 50 mg kafein dan cola sekitar 40 mg kafein.
9. Minum teh herbal
Dalam sebuah penelitian oleh Tufts University, peserta yang meminum 3
cangkir teh hibiscus setiap hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik
sebesar 7 poin dalam rata-rata 6 minggu. Hasil ini setara dengan obat resep.
Peserta yang meminum minuman plasebo hanya mengalami penurunan
tekanan darah sebesar satu poin.
Bahan fitokimia dalam hibiscus atau kembang sepatu nampaknya dapat
banyak mengurangi tekanan darah tinggi. Dalam teh herbal, banyak
terkandung kembang sepatu. Lihatlah campuran bahan-bahan yang
terkandung dalam produk teh, dan pilihlah produk yang banyak
mengandung kembang sepatu dalam setiap porsinya.
10. Kurangi lembur
Bekerja lebih dari 41 jam setiap minggu di kantor akan meningkatkan
risiko hipertensi sebesar 15%, demikian menurut penelitian oleh University
of California, Irvine terhadap 24.205 orang warga California. 
Sebabnya, kerja lembur membuat tubuh jarang berolahraga dan makan
sehat. Usahakan menyelesaikan pekerjaan pada jam yang tepat sehingga
dapat mengunjungi pusat kebugaran atau lebih sering memasak makanan
sehat.
11. Bersantai dengan musik
Untuk menurunkan tekanan darah, disamping dibantu oleh obat, juga
bisa dibantu dengan merubah gaya hidup. Menurut para peneliti di
University of Florence di Italia, lagu-lagu yang tepat dapat membantu
menurunkan tekanan darah. 
Peneliti meminta 28 orang dewasa yang sudah mengggunakan pil
hipertensi mendengarkan musik klasik, Celtic, atau musik India selama 30
menit setiap hari sambil bernapas perlahan-lahan. Setelah seminggu, para
peserta rata-rata mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,2
poin. Sebulan kemudian, angkanya turun sebanyak 4,4 poin.
12. Mengatasi ngorok saat tidur
Dengkuran yang kencang adalah salah satu gejala utama sleep apnea
obstruktif (OSA). Peneliti dari Universitas Alabama menemukan bahwa
penderita apnea tidur banyak memiliki kadar aldosteron yang tinggi, hormon
yang dapat meningkatkan tekanan darah. Bahkan, diperkirakan bahwa
separuh dari semua orang yang mengalami sleep apnea memiliki tekanan
darah tinggi.
Penderita apnea tidur biasanya mengalami banyak gangguan tidur yang
berpotensi mengganggu pernapasan dan mengancam nyawa saat tertidur.
Selain mendengkur dengan keras, kelelahan yang berlebihan di siang hari
dan sakit kepala pada pagi hari juga adalah pertanda apnea tidur. 
Jika memiliki tekanan darah tinggi, tanyakan kepada dokter apakah apnea
tidurnya dapat disembuhkan. Mengobati apnea tidur dapat menurunkan
kadar aldosteron dan memperbaiki tekanan darah tinggi.
13. Banyak makan kedelai
penelitian yang dimuat Journal of American Heart
Association menemukan untuk pertama kalinya bahwa mengganti
karbohidrat olahan dengan makanan kaya protein kedelai atau susu, seperti
susu rendah lemak, dapat menurunkan tekanan darah sistolik penderita
hipertensi atau prehipertensi

I. CARA MENCEGAH HIPERTENSI


Sebelum penyakit hipertensi menyerang kita akan lebih baik jika kita mencegahnya
terlebih dahulu. Cara yang tepat untuk mencegah hipertensi yaitu :
1. Tidak merokok karena nikotin dalam rokok dapat mengakibatkan jantung
berdenyut
2. lebih cepat dan menyempitkan pembuluh darah kecil yang menyebabkan jantung
3. terpaksa memompa lebih kuat untuk memenuhi keprluan tubuh kita
4. Kurangi konsumsi garam karena garam berlebih dalam darah dapat
menyebabkan
5. lebih banyak air yang disimpan dan ini mengakibatkan tekanan darah menjadi
tinggi
6. Kurangi lemak, lemak yang berlebih akan terkumpul di sekeliling pembuluh
darah
7. dan menjadikannya tebal dan kaku
8. Pertahankan berat badan ideal
9. Olahraga secara teratur
10. Hindari konsumsi alkohol
11. Konsumsi makanan sehat,rendah lemak,kaya vitamin dan mineral alami

ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA


A. PENGKAJIAN(Tanggal) :
I. Data umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. A
2. Umur : 52 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Alamat : BTN Roni permai

Hub Pendidikan/
N Nam J dgn Umu pekerjaan Ststus Imunisasi Ket
o a k Kk r
BC Polio DP Hepatiti Campa
G T s k
1 Tn. L Suam 52 SMA/Wiraswast Tidak
A i a terkaj
i
2 Ny.N P Istri 41 SMA/IRT Tidak
terkaj
i

6. Genogram
:Laki-Laki

: Perempuan

X: Meninggal
:Klien

7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.A adalah nucleur family yaitu yang terdiri dari dua orang
tua (ibu dan ayah) yaitu Tn. A dan Ny. T dengan empat anak kandung
yaitu Nn.I , Nn.p , Nn. A , Nn.c
8. Suku
Tn. A berasal dari kuningan dan Ny. N berasal dari kuningan keluarga
menggunakan bahasa sehari-hari adalah bahasa indonesia. Tn. A lebih
dominan menggunakan suku melayu karena tata krama suku melayu lebih
bagus.pola makan yang berhubungan dengan suku bangsa antara lain
Keluarga Tn. A khususnya Ny. N suka mengkonsumsi makanan yang
mengandung asin-asin.
9. Agama
Agama yang dianut keluarga Tn. A adalah agama islam. Anggota keluarga
tidak pernah meninggalkan shalat 5 waktu

10. Status sosial ekonomi keluarga :


a. Rata – rata penghasilan seluruh anggota keluarga (2jt / perbulan)
b. Jenis pengeluaran keluarga tiap bulan (
c. Tabungan khusu kesehatan (bpjs)
d. Barang yg dimiliki keluarga (mobil, motor)

11. Aktivitas rekreasi keluarga :

II. RIWAYAT DAN PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat ini adalah perkembangan anak
dewasa awal, Tugas perkembangan pada tahap dewasa awal adalah
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
Tn .A dan Ny. N mempunyai satu satunya anak yang sudah besar dengan
tahapan dewasa awal yang sampai sekarang masih tinggal bersama
dengan Tn. A dan Ny. N
b. Mempertahankan keintiman pasangan
Keluarga Tn. A khususnya Ny. N selalu menjaga keintiman
keharmonisan keluarganya dengan tetap tinggal dengan empat orang
anaknya
c. Membantu orang tua, suami, atau istri, yang sedang sakit
Jika Ny. N sedang sakit selalu ditemani Tn. A atau 4 anak berobat
kepuskesmas.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat Ny. N mengatakan
anaknya sudah mandiri
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangan
Ny. N sebagai orang tua yang sudah lanjut usia dan tempat tinggal
bersama Tn. A dan 4 orang anaknya sampai sekarang belum menikah.
2. Tahap perkembangan keluaraga yg belum terpenuhi :
Dari semua tahap perkembangan keluarga pada tahap dewasa awal yang
belum terpenuhi yaitu memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
karena ny.i sampai sekarang belum menikah.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti:
Tn. A dan Ny. N sama-sama berasal dari Sumatra barat Tn. A dan Ny. N
bertemu muara bungo karena Tn. A masih kerabat dengan keluarga Ny. N
berkenalan selama satu bulan dan langsung memutuskan untuk menikah
pada tahun 1992, pada tahun 1994 Tn. A dan Ny. N dikarunia 4 orang anak
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Ny. N mengatakan bahwa di dalam keluarganya ada yang mempunyai
riwayat hipertensi yaitu ayah Ny.N, sedangkan ibu Ny. N mempunyai
riwayat penyakit rematik
III. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Denah Rumah
Rumah yang ditempatin keluarga Tn.A saat ini adalah rumah kontrakan,
luas bangunan kurang lebih 30M2 yang terdiri dari ruang tidur, teras, ruang
tv menjadi satu, dapur berada diluar rumah, kamar mandi berada dibawah
rumah, ruang tampak rapih, perabot rumah tersusun dengan rapih, terdapat
ventilasi 10% tidak terdapat pembuangan sampah, keluarga saat ini mandi
dengan air sanyo, untuk keperluan air minum keluarga membeli air aqua,
penerangan dirumah kurang baik, cahaya yang masuk kedalam rumah
sangat sedikit, keluarga tidak mempunyai pembuangan air kotor, setiap hari
pintu

dan jendela yang ada dirumah keluarga Ny. N selalu di buka agar sinar
matahari masuk kedalam rumah.

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Selama keluarga Tn .A khususnya Ny. N tinggal didaerah tersebut tidak
pernah ada mmasalah karena lingkungan rumah semuanya baik-baik, saling
tolong-menolong, mayoritas suku tinggal di lingkungan Ny. N adalah jawa,
pekerjaan orang-orang yang berada dilingkungan keluarga Ny. N
bermacam- macam.
3. Mobilitas geografis keluarga
Sebelum menikah Tn. A dan Ny. N tinggal bangko , kemudian setelah
menikah Tn. A dan Ny. N memutuskan tinggal di muara bungo
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. A khususnya Ny. N masih mengetahui puskesmas dan
posyandu serta poswindu di daerah kec . bathin III selalu ada pengajian di
daerah rumah Ny. N yang di hadiri oleh ibu-ibu disekitar luar rumahnya.
Biasanya Ny. N keluar rumah pada saat sore hari untuk berbincang-bincang
atau berkomunikasi dengan tetangganya
5. Sistem penduduk keluarga
Keluarga Tn. A khususnya Ny. N mendapat support dari suami Tn. A dan 4
anak dalam berupa mengantar ke rs ataupun kepuskesmas ketika Ny. N sakit
anak dan suaminya dalam memberikan dukungan mental.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola kumunitas keluraga:
Pola komunikasi yang digunakan oleh keluarga Ny.N adalah terbuka dengan
melakukan berkumpul bersama untuk menyelesaikannya masalah, anggota
keluarga yang dominan berbicara adalah Tn. A dengan menggunakan
bahasa indoonesia
2. Struktur kekuatan keluarga:
Hubungan anggota keluarga Tn. A terlihat harmonis, saling terbuka baik
satu sma ;lain dan menghargai satu sama lain mendukung dan membantu
dalam keadaan dan kegiatan apapun
3. Struktur peran:
Ny.N berperan sebagai ibu bagi anak-anaknya, Tn. A berperan sebagai
kepala keluarga dan mencari nafkah dan memenuhi ekonomi keluarga, Ny.
N sehari-hari mengurus pekerjaan rumah tangga, serta memenuhi kebutuhan
sehari-hari suami dan anak-anaknya seperti memasak, mencuci, menyetrika
baju dll.
4. Nilai dan norma keluarga:
Keluarga Tn. A khususnya Ny. N berasal dari BTN Roni permai selalu
senang masak masakan yang asin.

V. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Ny.N saling menyayangi seperti memberikan
perhatian dan saling mendukung satu sama lain dan bila ada anggota
keluarga yang yang berhasil anggota keluarga yang lain merasa senang dan
bahagia. Apabila ada anggota keluarga menderita penyakit, semua anggota
keluargaa saling membantu untuk merawat.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. A khususnya Ny. N sering kali berinteraksi dengan warga
disekitar rumah. Ny. N sering kali mengikuti kegiatan poswindu
3. Fungsi perawatan kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit terkadang keluarga membawa
kepuskesmas untuk memeriksa kesehatannya. Jika sakitnya tidak terlalu
parah keluarga Ny. N hanya istirahat dan tidur
a. Kebutuhan nutrisi
Dalam pemenuhan nutrisi keluarga Tn. A penyajian Ny. N mempunyai
kebiasaan dalam mengelolah makanan yaitu dengan cara mencuci dahulu
lalu dimasak dan disajikan dimeja dengan tertutup
b. Kebutuhan eliminasi
Pola BAB saat dikaji tidaak ada masalah, rata-rata pola BAB pada
keluarga dalam satu hari yaitu satu kali dan itu terkadang tidak menentu,
sedangkan pola BAK pada keluarga Ny. N dalam satu hari bisa 3-4 kali
dan tidak ada keluhan pada saat BAK
c. Kebutuhan kebersihan diri
Kebiasaan dari keluarga Tn. A yaitu mandi 2x sehari. Pada saat pagi dan
sore dengan menggunakan sabun mandi, gosok gigi 2x sehari pada saat
pagi dan malam sedangkan keramas 2x sehari menggunakan shampo
d. Kebutuhan istirahat tidur
Pola tidur keluarga Tn. A yaitu rata-rata/8 jam perhari dan tidak ada
masalah pada pola tidur dan keluarga Tn. A dan Ny. N sekamar dan
berbeda kamar dengan anaknya .
e. Aktifitas dan olahraga
Aktifitas setiap hari Tn. A adalah bekerja dan aktifitas Ny. N adalah
menyiapkan keperluan sehari-hari suami dan anaknya
f. Kebutuhan rekreasi
Keluarga Tn. A biasanya melakukan rekreasi hanya dirumah dengan
nnonton tv dan kumpul bersama dan berbincang-bincang dan sekali
seminggu keluar malam untuk jalan2 karena menurut Ny. N rekreasi
diluar perlu untuk mengurangi stress sehari-hari .
4. Funsi reproduksi
Ny. N sejak masih usia produktif tidak pernah memakai alat kontrasepsi.
5. Fungsi ekonomi
Tn. A memberikan kebutuhan anggota keluarga dengan memberikan
finansial untuk keperluan keluarga sebesar Rp2.000.000 untuk kebutuhan
perbulan
VI. Stres dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek
Keluarga Ny. N dengan mempunyai penyakit hipertensi sekarang tidak
terlalu di pikirin
2. Kemampuan keluarga berespon terhaap masalah
Jika keluarga Tn. A khususnya Ny. N mempunyai masalah keluarga
langsung menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah dengan keluarga
3. Strategi koping yang digunakan
Upaya yang dilakukan Ny. N adalah rutin minum obat dari puskesmas, dan
mengurangi makanan yang asin-asin atau mengontrol pola makannya sehari-
hari
4. Strategi adaptasi difungsional
Setiap masalah keluarga Tn. A khususnya Ny. N selalu dihadapi di terima
dengan lapang dada dan menyelesaikan secara bersama-sama dengan cara
bermusyawarah
5. Pemeriksaan fisik : head toe toe secara inspeksi, palpasi, auskultasi, dan
perkusi dan tanda-tanda vital termasuk TB & BB
VII. Harapan keluarga
Harapan keluarga Tn. A khususnya Ny. N mengenai penyakit yang di alami Ny.
N bisa sembuh dan bisa mengontrol darah tingginya, keluarga berharap dengan
adanya petugas kesehatan yang datang kerumahnya, mengharapkan agar petugas
kesehatan dapat memberikan pengetahuan kepada keluarga Tn. A khususnya Ny.
N dengan penyuluhan seperti saat ini dan dapat mencegah terjadi komplikasi
yang berlanjut.

VIII.Data tambahan
1. Nutrisi:
Dalam pemenuhan nutrisi keluarga Tn. A penyajian Ny. N mempunyai
kebiasaan dalam mengelolah makanan yaitu dengan cara mencici dahulu
lalu di masakan dan di sajikan di meja dengan tertutup
2. Eliminasi:
Pola BAB saat dikaji tidaak ada masalah, rata-rata pola BAB pada
keluarga dalam satu hari yaitu satu kali dan itu terkadang tidak menentu,
sedangkan pola BAK pada keluarga Ny. N dalam satu hari bisa 3-4 kali
dan tidak ada keluhan pada saat BAK

3. Istirahat dan tidur:


Pola tidur keluarga Tn. A yaitu rata-rata/8 jam perhari, sementara Ny. N
saat sakit hanya dapat tidur beberapa jam karena kurangnya istirahat/tidur
dikarekan pusing dan penyakit hipertensinya kambuh lagi,jika Ny. N tidak
sakit Ny. N tidur 8 jam perhari/normal dan tidak ada masalah pada pola
tidur dan keluarga Tn. A dan Ny. N tidur berdua dengan satu kamar, dan
An. Pertamnya tidur bersama-sama dengan adiknya
4. Aktivitas sehari-hari:
Ny. N sebagai ibu rumah tangga Ny. N dan melakukan kewajiban nya
sebagi istri dan ibu Nn. I
5. Merokok:

IX. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga


(lakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga)

No Pemeriksaan fisik Bapak Ibu An.


1 Kepala Bentuk kepela Bentuk An. I
mesochepal, kepala TD:120/80
tidak ada lesi, mesochepal Mmhg
rambut tidak ada RR: 20x/i
bersih,hitam,. luka, tidak N: 98x/i
2 Ttv TD:120/80 berbau S: 35 c
mmhg TD : BB : 44 kg
N: 80x/i 160/100 TB: 158 cm
S: 37c Mmhg Pemeriksaan
RR: 22x/i N : 92x/i fisik tidak
3 BB, TB BB: 70 kg S: 36,5 c ada kelainan
TB: 170 cm RR : 24x/i
4 Mata Mata BB : 65 kg
simestris, TB:158 cm
reflek pupil Mata
terhadap skelera
cahaya baik, tidak
skelera tidak anemis
ikterik Hidung
konjungtiva bersih,
tidak anemis. fumngsing
5 Hidung Hidung bersih penciuman
fungsi baik tidak
penciuman ada secret
baik, tidak ada tidak ada
secret, tidak pernafasan
ada pernafasan cuping
cuping hidung, hidung
tidak ada polip tidak ada
hidung. polip
6 Mulut Mulut mukosa hidung
bibir lembab, Mulut
bentuk mukosa
sismestris. bibr
7 Leher Leher lembab
sismestris, bentuk
tidak ada bibir
pembesaran simestris
kelenjar tidak ada
getahn stomatitis
benining, tidak Leher
ada Simestris
pembesaran tidak ada
kelenjar tiroid kelenjarv
8 Dada Dada getah
simestris, bening
fokal premitus tidak ada
dada kanan, pembesaran
dada kiri, kelenjar
sonor, tidak tiroid
terdengar Dada
nafas simestris
tambahan. fokal
9 Perut Perut premitus
simestris, dada kanan
bising perut dada kiri,
normal, tidak sonor, tidak
ada terdengar
pembesaran suara
hepar atau tambahan
line, tidak ada Perut
nyeri tekanan, simestris,
timpani. bising usus
10 Ekstermitas Ekstremitas 20x/I, tidak
simestris, tidak ada
ada edem, pembesaran
tidak ada akral hepar atau
dingin tidak line. Tidak
ada lesi, tugor ada nyeri
kulit elastis tekan,
timpani.
Ekstermitas
simestris,
tidak ada
edem tidak
ada lesi
tugor kulit
elestis.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Analisa Data
No Data Masalah
1. S: Ny. N mengatakan pusing dan Gangguan rasa nyaman
Kuduk terasa berat
O:
1. pasien tampak meringis
2. Pasien tampak mengkerutkan dahi
3. Skala nyeri:3

2. S : Ny. N mengatkan sulit untuk tidur karena Gangguan pola tidur


pusing, mengeluh sulit untuk memulai tidur

O:
1. Pasien tampak lesu
2. terdapat hitam di bawah mata
3. pasien tampak lemas

2. Perumusan diangnosa keperawatan


No Diangnopsa Keperawtan
1 Gangguan rasa nyaman

2 Gangguan pola tidur

3. P enilaian (skoring) diangnosa keperawatan


No Kriteria Skor Bobot Perhitunga Pembenaran
D n
X
1 a. Sipat masalah 3 1 3/3x1=1 1. Ny. N
 Actual 3 mengatakan
 Resiko 2 tau tentang

 Pontensial 1 penyakitnya

b. Kemungkinan 2. Ny.N

masalah dapat 1 2 1/2x2=1 Mengetahui

di ubah tentang

 Mudah 2 penyakitnya,te
tapi Ny.N
 Sebagian 1
Tidak
 Tidak dapat
menerapkan
0
cara terjadi
hipertensi
tersebut

3. Ny. N
c. Pontensial
2 1 2/3x1=2/3 mengetahui
masalah untuk
penyakit
di cegah
hipertensi 5
 Tinggi 3
tahun yang
 Cukup 2
lalu, dengan
 Rendah 1
meminum obat
dan beristirhat

d. Menonjolnya 4. Ny. N
2 1 2/2x1=1
masalah Mengatakan
 Segerah di sudah tau
atasi 2 tentang
 Tidak penyakitnya.
segerah di
atasi 1
 Tidak di
sarankan 0

Total skor 32/3

4. Prioritas diangnosa keperawatan


No Diangnosa keperawatan Skor
1 Gangguan pola tidur

2 Gangguan rasa nyaman

C. INTERVENSI
Diangnosa keperawatan :
N Data Diangno Tujuan NIC NOC
o sa
1. Ganggua Setelah di 1. Ajarkan
n rasa lakukan asuhan pasien 1. Mengajarkan
nyaman keperawatan teknik pasien teknik
selama 2x24 jam relaksasi rileksasi
pada ny. N 2. Kaji skala 2. Mengkaji
diharapkan pusing nyeri skala nyeri
hilang 3. Anjurkan 3. Menganjurka
KH : pasien n pasien
a. Wajah istirahat istirahat
meringis yang ukup 4. Mengajarkan
(-) 4. Ajarkan diet rendah
b. Ttv diet rendah garam kepada
normal garam keluarga
kepada 5. Memberikan
keluarga penkes
5. Berikan kepada
penkes keluarga
kepada mengenai
keluarga hipertensi
mengenai
hipertensi

2. Ganggua Setelah di lakukan 1. Posisikan 1. Memposisiskan


n pola asuhan pasien rasa pasien dgn
tidur keperawatan 2x24 nyaman senyaman mungkin
jam pada Ny.N secara
diharapkan tidur mungkin
kembali normal 2. mengarkan 2. Mengajarkan
teknik relaksasi
KH teknik
a. Lesu (-) relaksasi 3. Mengkaji
b. Lingkar 3. kaji prekuensi tidur
hitam prekuensi pasien
dibawah tidur pasien
mata (-)

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit
yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke.
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau
merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Hipertensi
sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik tertentu, misalnya
penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit koartasio aorta.

B. SARAN
  Setelah membaca makalah ini kami berpesan kepada para pembaca :
1. Selalu menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan anugrah yang tak ternilai
harganya. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
2. Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita.
Makanlah makanan yang bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua kebutuhan
tubuh kita
3. Rajin berolahraga

DAFTAR PUSTAKA

http://health.detik.com/read/2012/02/12/080305/1840292/766/cara-cara-alami-untuk-
turunkan-tekanan-darah
Mansjoer Arif,Triyanti Kuspuji,Savitri Rakmi,Wardani Wahyu
Ika,Setiowulan,Editor,Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edissi III,Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,2001
Hipertensi dan Faktor Resiko dalam Kajian Epidemiologi. Makassar :FKM
Unhas.Bustan, M.N. 2007.
Epidemiologi Penyakit Menular Jakarta : Rineka CiptaDedy. 2010.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Sidenreng.comSitorus, Sampe. 2009.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Wordpress.comSurya, Andari. Tanpa tahun.
Makalah Hipertensi www.scribd.comTohaga, Edwin. Tanpa tahun.Hipertensi, Gejala
dan Komplikasi. Wordpress.comhttp://id.wikipedia.org

                                                                                                        

Anda mungkin juga menyukai