Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH OBAT TRADISIONAL

“Pemanfaatan Daun Seledri Sebagai Antihipertensi”

Nama : Vilda Jesicka Claudia Buan


NIM : 184111063
Kelas : Farmasi B
Semester : IV
Dosen Pengampu : Apt. Yohana K. A. Mbulang, S. Farm., M. Farm.

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


UNIVERSITAS CITRA BANGSA KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemanfaatan Daun Seledri
Sebagai Antihipertensi” tepat pada waktunya. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Obat Tradisional.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saya
harapkan setiap pembaca dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Kupang, Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
2.1 Hipertensi....................................................................................................................................6
2.2 Gejala Hipertensi.........................................................................................................................7
2.3 Penyebab Hipertensi....................................................................................................................7
2.4 Manfaat Daun Seledri Dalam Mengatasi Hipertensi....................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat.
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif seperti
gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan penyakit vaskuler. Hipertensi disebut “silent
killer” karena sifatnya asimptomik dan setelah beberapa tahun menimbulkan stroke
yang fatal atau penyakit jantung.
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi
manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmhg dan tekanan
distolik 90 mmHg.
Menurut perkiraan WHO, sekitar 30% penduduk dunia tidak terdiagnosa
adanya hipertensi (underdiagnosed condition). Hal ini disebabkan tidak adanya gejala
yang pasti pada penderita hipertensi. Padahal hipertensi merusak organ tubuh seperti
jantung (70% penderita hipertensi akan mengalami kerusakan jantung), ginjal, otak,
mata, serta organ tubuh lain. Itulah yang menyebabkan hipertensi disebut sebagai
pembunuh yang tidak terlihat atau silent killer. Hipertensi merupakan salah satu
penyakit degeneratif. Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan
bertambahnya umur. Risiko untuk menderita hipertensi pada populasi ≥55 tahun yang
tadinya tekanan darahnya normal adalah 90%.
Para peneliti banyak melakukan penelitian pada tanaman-tanaman obat
sebagai alternatif bahan kimia yang sudah ada. Tanaman yang dapat digunakan
sebagai obat salah satunya adalah seledri. Di Indonesia, umumnya daun seledri
dimanfaatkan sebagai pelengkap sayuran. Seledri merupakan salah satu tanaman yang
telah lama diketahui masyarakat umum memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hampir semua bagian
tanaman seledri mengandung zat kimia dan nutrisi yang dapat berguna bagi
kesehatan. Tanaman Seledrimerupakan tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai
bahan obat tradisional yang memiliki efek anti hipertensi, diuretik ringan dan
antiseptik pada saluran kemih serta antirematik. Zat kimia yang terkandung dalam
seledri diantaranya flavonoid, saponin, tanin, apiin, minyak atsiri, apigenin, kolin,
vitamin A, B, C, zat pahit asparagin (Nadinah, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hipertensi?
2. Bagaimana gejala hipertensi?
3. Apa saja penyebab hipertensi?
4. Bagaimana manfaat daun seledri dalam mengatasi hipertensi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi hipertensi.
2. Untuk mengetahui gejala hipertensi.
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi
4. Untuk mengetahui manfaat daun seledri dalam mengatasi hipertensi.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Hipertensi
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh
darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya dimana tekanan darah persisten diatas
140/90 mmHg. Pada manula hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistoliknya 160 mmHg
dan tekanan diastoliknya 90 mmHg (Brunner dan Suddarth, 2002).

Hipertensi merupakan suatu penyakit kronis yang sering disebut silent killer karena
pada umumnya pasien tidak mengetahui bahwa mereka menderita penyakit hipertensi
sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Selain itu penderita hipertensi umumnya tidak
mengalami suatu tanda atau gejala sebelum terjadi komplikasi. Kalaupun muncul gejala,
seringkali dianggap sebagai gangguan biasa, sehingga penderita terlambat menyadari
penyakit hipertensi tersebut (Chobanian dkk., 2004).

Kalsifikasi tekanan darah menurut WHO:

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Normotensi <140 <90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-94
Hipertensi sedang dan >180 >105
berat
Hipertensi sistolik >140 <90
terisolasi
Hipertensi sistolik 140-160 <90
perbatasan
Sedangkan menurut The Sixth Report Of The Join National Committe On Preventation,
Detection, Evaluation And Treatment Of High Bload Pressure 1997, klasifikasi hipertensi
yaitu:

Klasifikasi Sistolik Diastolik Rekomendasi


(mmHg) (mmHg)
Normal <130 <85 Periksa ulang dalam 2 tahun
Perbatasan 130-139 85-89 Periksa ulang dalam 1 tahun
Hipertensi tingkat 140-159 90-99 Konfirmasi dalam 12 bulan.
1 Anjurkan modifikasi gaya
hidup
Hipertensi tingkat 160-179 100-109 Evaluasi/rujuk dalam 1 bulan
2
Hipertensi tingkat ≥ 180 ≥110 Evaluasi/rujuk segera dalam 1
3 minggu berdasarkan kondisi
medis.

2.2 Gejala Hipertensi


Gejala-gejala hipertensi bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama
dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya adalah :

1. Sakit kepala
2. Nyeri dada
3. Mudah lelah
4. Palpitasi (jantung berdebar)
5. Hidung berdarah
6. Sering buang air kecil (terutama malam hari)
7. Tinnitus (telinga berdenging)
8. Dunia terasa berputar (vertigo)
Gejala-gejala tersebut berbahaya jika diabaikan, tetapi bukan merupakan tolak ukur
keparahan dari penyakit hipertensi (WHO, 2013).

2.3 Penyebab Hipertensi


Faktor penyebab hipertensi yaitu:

1. Usia
Karena seiring berjalannya usia, resiko seseorang terserang hipertensi semakin besar.
Pada umumnya, hipertensi pada pria akan muncul pada usia 45 tahun, sedangkan pada
wanita terjadi diatas usia 65 tahun.
2. Keturunan
Hipertensi memang rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat
darah tinggi.
3. Obesitas
Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan kedalam
sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini pun mengakibatkan tekanan
didalam pembuluh darah dan jantung.
4. Kurang aktivitas fisik dan olahraga
Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung harus
bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kurang beraktivitas dan berolahraga dapat
meningkatkan berat badan yang merupakan faktor rediko hipertensi.
5. Merokok
Zat kimia yang terkandung dalam rokok dapat mengakibatkan pembuluh darah
meyempit. Hal ini berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah dan
jantung.

2.4 Manfaat Daun Seledri Dalam Mengatasi Hipertensi


Seledri (apium graveolens L.) adalah tumbuhan serba guna. Hampir semua
bagian tanaman ini (daun, tangkai, umbi dan biji) semua bisa dimanfaatkan. Kandungan
kimia yang telah diketahui sekitar 156 komponen. Golongan utamanya adalah
monoterpen, alcohol alifatik, komponen karbonil, fenol, epoksida aromatok, dan turunan
phthalide. Senyawa utama yang terdapat pada seledri adalah limonene (214 mg per kg).
Seluruh bagian tanaman seledri mengandung provitamin A, vitamin B, vitamin C, dan
vitamin K (Asmawati,dkk., 2015).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asmawati,dkk (2015) tentang


efektifitas rebusan daun seledri dalam menurunkan tekanan darah tinggi, diketahui
bahwa sebelum diberi rebusan seledri tekanan darah responden masuk ke dalam kategori
hipertensi derajat 2 (hipertensi sedang) dan setelah diberi rebusan seledri tekanan darah
responden masuk kedalam kategori hipertensi derajat 1 (hipertensi ringan). Ada
penurunan tekanan darah yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan rebusan seledri
selama 1 minggu. Dengan kata lain, Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value 0,000 dan
α adalah 0,05 sebagai derajat kepercayaan pada penelitian ini. Maka dapat disimpulkan
bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah minum rebusan
seledri terhadap penurunan tekanan darah (Asmawati,dkk., 2015).

Hasil penelitian ini didukung oleh Penelitian pada tikus rattus strain wistar
dengan hipertensi yang diberi jus seledri (Apium graveolens L.) dua kali sehari
menggunakan sonde selama 2 minggu. Penurunan sistolik ada pemberian jus seledri
0,009 gr/gr bb selama 2 minggu adalah 38,83mmHg (p=0,000) dan penurunan sistolik
ada pemberian jus seledri 0,0225 gr/gr bb selama 2 minggu adalah 85 mmHg (p=0,000)
rata-rata penurunan tekanan darah sistolik pada tikus rattus strain wistar adalah 3 mmHg
(p=0,000) (Harmilah & Ekwantini, 2014:28). Bapak ilmuan UCMC telah membuktikan
bahwa dengan memakan 4 tangkai seledri setiap hari selama seminggu tekanan darah
menurun dari 158/96 ke 118/82 (Djojoseputro, 2012:55). Dan dari hasil penelitian yang
dilakukan Muzakar dan Nuryanto (2012) dengan memberikan rebusan seledri pada
penderita hipertensi selama 3 hari dua kali sehari. Rata-rata penurunan tekanan darah
sistolik setelah diberikan air rebusan seledri adalah 20,32 mmHg dan rata-rata penurunan
tekanan darah diastolik setelah diberikan air rebusan seledri adalah 7,09 mmHg
(Asmawati,dkk., 2015).

Terjadinya perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan rebusan


seledri adalah dikarenakan kandungan seledri yang berperan penting menurunkan
tekanan darah, antara lain magnesium, pthalides, apigenin kalium dan asparagin.
Magnesium dan pthalides berperan melenturkan pembuluh darah. Apegenin berfungsi
untuk mencegah penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi. Kalium dan
asparagin bersifat diuretik, yaitu memperbanyak air seni sehingga volume darah
berkurang (Asmawati,dkk., 2015).
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh
darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah
terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya dimana tekanan darah
persisten diatas 140/90 mmHg.
 Gejala hipertensi yaitu : Sakit kepala, Nyeri dada, Mudah lelah, Palpitasi (jantung
berdebar), Hidung berdarah, Sering buang air kecil (terutama malam hari), Tinnitus
(telinga berdenging), Dunia terasa berputar (vertigo).
 Faktor penyebab hipertensi yaitu usia, keturunan, obesitas, kurangnya aktivitas fisik
dan olahraga, merokok.
 Terjadinya perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan rebusan seledri
adalah dikarenakan kandungan seledri yang berperan penting menurunkan tekanan
darah, antara lain magnesium, pthalides, apigenin kalium dan asparagin. Magnesium
dan pthalides berperan melenturkan pembuluh darah. Apegenin berfungsi untuk
mencegah penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi. Kalium dan
asparagin bersifat diuretik, yaitu memperbanyak air seni sehingga volume darah
berkurang.

3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, saya berpesan kepada pembaca:

 Selalu menjaga kesehatan.


 Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk kedalam tubuh.
 Rajin berolahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Asmawati,dkk. 2015. Efektifitas Rebusan Seledri Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada
Lansia Penderita Hipertensi Di Posyandu Lansia Kelurahan Pajar Bulan
Kecamatan Way Tenong Lampung Barat. Vol IV, No. 2, hal. 130-136.

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Chobanian, A.V., Bakris, J.L., Black, H.R., Cushman, W.C., Green, L.A., Izzo, Jr, J.L.,
Jones, DW., et al., 2003. The seventh report of The Joint National Committee on
prevention,
detection,  evaluation and treatment of high blood pressure. http://hyper.ahajournals.
org/cgi/content/full/42/6/1206, diakses 28 April 2009.

Anda mungkin juga menyukai