Disusun oleh :
Jelang Senja S
NIM 2019.02.020
1
LEMBAR PENGESAHAN
Nim : 201902020
Pembimbing Lahan :
Pembimbing Institusi :
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
2
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PENDAHULUAN
NIM : 201902020
PRODI : S1 Keperawatan
JUDUL LP : HIPERTENSI
3
1.1 Definisi
Jantung adalah organ otot yang memiliki rongga dan berukuran sebesar
kepalan tangan. Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh
darah dengan kontraksi yang berirama dan berulang. Jantung normal terdiri
dari empat ruang, 2 ruang jantung atas dinamakan atrium dan 2 ruang jantung
4
di bawahnya dinamakan ventrikel, yang berfungsi sebagai pompa. Dinding
yang memisahkan kedua atrium dan ventrikel menjadi bagian kanan dan kiri
dinamakan septum.
Gambar 1 Jantung
Batas-batas jantung:
a. Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior
(VCI)
b. Kiri : ujung ventrikel kiri
c. Anterior : atrium kanan, ventrikel kanan, sebagian kecil ventrikel kiri
d. Posterior: atrium kiri, 4 vena pulmonalis
e. Inferior : ventrikel kanan yang terletak hampir horizontal sepanjang
diafragma sampai apeks jantung
f. Superior : apendiks atrium kiri
5
1.3 Etiologi
a. Sakit kepala
6
b. Nyeri atau berat di tengkuk
c. Sulit untuk tidur
d. Mudah lelah dan marah
e. Tinnitus (telinga terasa berdenging)
f. Mata berkunang-kunang
g. Epistaksis (mimisan)
h. Gemetar
i. Nadi cepat setelah aktivitas
j. Sesak napas
k. Mual, dan muntah
7
Krisis hipertensi adalah Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang
mendadak (sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg), pada penderita
hipertensi, yg membutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh
tekanan darah yang sangat tinggi dengan kemungkinan timbulnya atau telah
terjadi kelainan organ target (otak, mata (retina), ginjal, jantung, dan pembuluh
darah).
Tingginya tekanan darah bervariasi, yang terpenting adalah cepat naiknya
tekanan darah, diantaranya yaitu:
1. Hipertensi Emergensi
Situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan obat
antihipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau
progresif target akut atau progresif. Kenaikan TD mendadak yg disertai
kerusakan organ target yang progresif dan di perlukan tindakan penurunan TD
yg segera dalam kurun waktu menit/jam.
2. Hipertensi Urgensi
Situasi dimana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa
adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif bermakna tanpa
adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif dan tekanan
darah perlu diturunkan dalam beberapa jam. Penurunan TD harus dilaksanakan
dalam kurun waktu 24-48 jam (penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan
lebih lambat (dalam hitungan jam sampai hari).
1.6 Patofisiologi
1.7 Komplikasi
a. Stroke
Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan oleh berkurangnya atau
berhentinya suplai darah secara tiba-tiba. Karena berkurang atau berhentinya
suplai darah ke otak inilah, jaringan otak yang mengalami hal ini akan mati dan
tidak dapat berfungsi lagi (Shanty, 2011).
b. Infark miokardium
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak dapat
mensuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus yang
9
menyumbat aliran darah melalu pembuluh tersebut. Akibathipertensi kronik dan
hipertensi ventrikel, maka kebutuha oksigen miokardium mungkin tidak dapat
dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian
juga, hipertrofi dapat menimbulkan perubahaan-perubahan waktu hantaran listrik
melintasi ventrikel sehingga terjadi distritmia, hipoksia jantung dan peningkatan
risiko pembentukan bekuan (Corwin, 2015).
a. Non Farmakaologi
a) Diet (DASH)
Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi lebih banyak buah,
sayur-sayuran, susu rendah lemak, gandum, dan kacang-kacangan,
dibandingkan dengan daging merah dan makanan yang mengandung
lemak jenuh serta kolesterol tinggi.
b) Exercise (latihan fisik/olahraga)
10
Dianjurkan latihan secara teratur (3-4 kali seminggu) selama
kurang lebih 30 menit, yang sifatnya sesuai dengan Continous,
Rhythmical, Interval, Progresive, Endurance (CRIPE). Training sesuai
dengan kemampuan pasien. Sebagai contoh adalah olah raga ringan
jalan kaki biasa selama 30 menit. Hindarkan kebiasaan hidup yang
kurang gerak atau bermalas-malasan.
c) Terapi
Melakukan terapi relaksasi, misalnya yoga atau meditasi untuk
mengendalikan stres.
b. Farmakologi
a) Diuretik
Obat ini bekerja membuang kelebihan garam dalam cairan di tubuh
melalui urine. Di antara jenis obat diuretik adalah hydrochlorothiazide.
b) Antagonis Kalsium
c) Beta Blocker
d) ACE inhibitor
11
Model obat ini berfungsi menurunkan tekanan darah dengan cara
membuat dinding pembuluh darah lebih rileks. Contoh obat golongan ini
adalah captopril dan ramipril.
12
BAB 2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dari proses
keperawatan untuk mendapatkan informasi dan data – data terkait pasien
pasien yang kemudian hasil data tersebut diidentifikasi dan dikaji sesuai
kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi pasien baik bio, psiko, sosio,
dan kultural.
1. Identitas
Untuk mengetahui latar belakang pasien mengenai nama, jenis
kelamin, alamat, status perkawinan pendidikan, pekerjaan, dan lain
sebagainya tentang pasien
2. Keluhan Utama
Keluahan utamanya jika dalam kondisi hiperglikemi biasanya
mengeluhkan penglihtaan kabur, lemas, rasa haus, banyak kencing
dan dehidrasi. Namun, apabila dalam kondisi hipoglikemi, pasien
biasanya mengeluhkan tremor, takikardu, gelisah, rasa lapar, sakit
kepala, susah berkonsentrasi, perubahan emosional, penurunan
kesadaran.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Mengenai proses perjalanan penyakit yang dapat mempengaruhi
status kondisi terkini pada pasien. Pada umumnya pasien MRS
dengan keluhan utama gatal – gatal pada kulit yang disertai bisu
kemudian lama tidak sembuh, adanya rasa kesemutan. Berat, mata
terasa kabur, dan kelemahan tubuh. Pasien juga mengeluhkan
poliuri, polidipsi, anoreksia, mual dan muntah, BB menurun, diare
terkadang disertai nyeri perut, kram otot, gangguan tidur/istirarahat,
merasa kehausan, dan pusing/sakit kepala.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
13
Kemungkinan adanya penyebab gangrene maupun diabetes
mellitus dapat terjadi saat kehamilan, kelainan pancreas, gangguan
penerimaan insulin, gangguan hormonal, konsumsi obat – obatan
seperti glukokortiroid, thiazide, beta bloker, dan lain sebagainya.
5. Riwayat Keshatan Keluarga
Adanya riwayat genetik atau anggota keluarga yang memiliki
penyakit diabetes mellitus
6. Pola Fungsi Kesehatan
Untuk mengetahui pola dalam kehidupan sehari – hari pasien
yang dapat mempengaruhi keadaan kesehatan pasien yang dinilai
dari berbagai aspek diantaranya nutrisi, eliminasi, aktivitas,
istirahat, kebersihan diri, kognitif, konsep diri, hubungan peran,
seksualitas, koping, dan keyakinan.
7. Status Kesehatan Umum
Mengkaji keadaan umum pasien, tingkat kesadaran, tanda –
tanda vital
8. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan yang dilakukan secara obyektif untuk
mendapatkan data terkait kondisi pasien yang meliputi inspeksi,
palpasi, auskultasi, perkusi. Biasanya pada bagian – bagian tertentu
seperti sistem muskuloskeletas telah mengalami berbagai masalah
seperti adanya jejas, jaringan nekrotik, luka, dan lain sebagainya.
9. Pemerikasaan Penunjang
Pemeriksaan yang digunakan untuk menguatkan status kondisi
pasien seperti adanya pemeriksaan radiologi X-ray, CT Scan dan
lain sebagainya.
14
1.10 Intervensi
Kolaborasi
15
- Kolaborasi pemberian analgetic bila perlu
-
16
PATHWAY
Vasokonstriksi Sistemik
17
Gangguan Sirkulasi Vasokonstriksi
18
19