HIPERTENSI
DISUSUN OLEH :
PROGRAM STUDI
D3 PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
STIKES MUHAMMADIYAH BOJONEGORO
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
FARMAKOLOGI ini dengan judul “ HIPERTENSI “. Makalah ini di susun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah FARMAKOLOGI, Program Studi D3 Perekam Dan Informasi
Kesehatan.
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................................
Kata Pengantar .............................................................................................................
Daftar Isi ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
1.1 Latar belakang ..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................
1.3 Tujuan ...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................
2.1 Definsi Hpertensi ..............................................................................................
2.2 Klasifikasi Hipertensi .......................................................................................
2.3 Klasifikasi Obat Hipertensi...............................................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................
Daftar Pustaka ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
2.3.3 VASODILATOR
Contoh vasodilator antara lain:
Penghambat angiotensin converting enzyme (ACE)
Menekan sintesis angiotensin II, suatu vasokonstriktor poten. Selain itu,
penghambat ACE dapat menginduksi pembentukan vasodilator dalam tubuh.
1. ACE INHIBITOR
Berfungsi untuk menurunkan angiotensin II dengan menghambat enzim yang
diperlukan untuk mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Hal ini
menurunkan tekanan darah baik secara langsung menurunkan resisitensi perifer.
Dan angiotensin II diperlukan untuk sintesis aldosteron, maupun dengan
meningkatkan pengeluaran netrium melalui urine sehingga volume plasma dan
curah jantung menurun.
1) KAPTOPRIL
Nama paten : Capoten, Zestril
Sediaan obat : Tablet
Mekanisme kerja : menghambat enzim konversi angiotensin sehingga
menurunkan angiotensin II yang berakibat menurunnya pelepasan renin dan
aldosterone.dan menghambat ACE pada paru-paru, yang mengurangi sintesis
vasokonstriktor, angiotensin II. Menekan aldosteron, mengakibatkan
natriuesis. Dapat merangsang produksi vasodilator (bradikinin,
prostaglandin).
Indikasi : hipertensi, gagal jantung. hipertensi, terutama berguna untuk
hipertensi dengan rennin tinggi. Obat yang disukai untuk pasien hipertensi
dengan nefropatidiabetik karena kadar glukosa tidak dipengaruhi.
Kontraindikasi : hipersensivitas, hati – hati pada penderita dengan riwayat
angioedema dan wanita menyusui. Dan semua penghambat ACE : dosis
pertama hipotensi, pusing, proteinuria, ruam, takikardi, sakit kepala.
Kaptopril jarang menyebabkan agrunolositosis atau neutropenia.
Dosis : 2 – 3 x 25 mg/hr.
Tingkat keamanan obat menurut (FDA) : Meskipun ACE Inhibitor dan
ARBs memiliki factor resiko kategori C pada kehamilan trimester satu, dan
kategori D pada trimester dua dan tiga.
Efek samping : batuk, kulit kemerahan, konstipasi, hipotensi, dyspepsia,
pandangan kabur, myalgia.
Interaksi obat : hipotensi bertambah bila diberikan bersama diuretika.
Tidak boleh diberikan bersama dengan vasodilator seperti nitrogliserin atau
preparat nitrat lain. Indometasin dan AINS lainnya menurunkan efek obat ini.
Meningkatkan toksisitas litium.
2) RAMIPRIL
Nama paten : Triatec
Sediaan obat : Tablet
Mekanisme kerja : menghambat enzim konversi angiotensin sehingga
perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II terganggu, mengakibatkan
menurunnya aktivitas vasopressor dan sekresi aldosterone.
Indikasi : hipertensi
Kontraindikasi : penderita dengan riwayat angioedema, hipersensivitas.
Hati – hati pemberian pada wanita hamil dan menyusui.
Dosis : awal 2,5 mg/hr
Tingkat keamanan obat menurut (FDA) : kategori C pada kehamilan
trimester satu, dan kategori D pada trimester dua dan tiga .namun obat
tersebut berpotensi menyebabkan tetatogenik.
Efek samping : batuk, pusing, sakit kepala, rasa letih, nyeri perut, bingung,
susah tidur.
Interaksi obat : hipotensi bertambah bila diberikan bersama diuretika.
Indometasin menurunkan efektivitasnya. Intoksitosis litiumm meningkat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hipertensi merupakan peningkatan abnormal dari tekanan arterial ditandai dengan
adanya suatu kenaikan tekanan darah yang persisten sebagai akibat dari kenaikan
resistensi arteri perifer. Hipertensi juga didefinisikan sebagai kondisi dimana tekanan
darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar
atau sama dengan 90 mmHg, dengan diagnosis didasarkan pada hasil yang sama pada
dua atau lebih kunjungan setelah pemeriksaan awal.
Pengobatan Hipertensi :
1. Diuretik
2. Antagonis Reseptor- Beta
3. Antagonis Reseptor-Alfa
4. Kalsium Antagonis
5. ACE inhibitor
6. Vasodilator
DAFTAR PUSTAKA