0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
120 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut merangkum berbagai pengobatan untuk rinitis alergi, termasuk obat-obatan seperti antihistamin, kortikosteroid, dan dekongestan; imunoterapi; serta terapi operatif seperti kauterisasi dan reseksi konka.
Dokumen tersebut merangkum berbagai pengobatan untuk rinitis alergi, termasuk obat-obatan seperti antihistamin, kortikosteroid, dan dekongestan; imunoterapi; serta terapi operatif seperti kauterisasi dan reseksi konka.
Dokumen tersebut merangkum berbagai pengobatan untuk rinitis alergi, termasuk obat-obatan seperti antihistamin, kortikosteroid, dan dekongestan; imunoterapi; serta terapi operatif seperti kauterisasi dan reseksi konka.
hiperreaktifitas nonspesifik dan inflamasi. 2. Perbaikan kualitas hidup penderita sehingga dapat menjalankan aktifitas sehari-hari. 3. Mengurangi efek samping pengobatan. 4. Edukasi penderita untuk meningkatkan ketaatan berobat dan kewaspadaan terhadap penyakitnya. Termasuk dalam hal ini mengubah gaya hidup seperti pola makanan yang bergizi, olahraga dan menghindari stres. 5. Mengubah jalannya penyakit atau pengobatan kausal. Ringkasan Obat-Obat Rhinitis NAMA DAN JUGA NAMA MEKANISME EFEK KETERANGAN DIKENAL GENERIK KERJA SAMPING SEBAGAI Generasi II •Menghambat Generasi II • Antihistamin H1 Cetirizine Reseptor H1 • Tidak terjadi Oral generasi baru Ebastian sedasi pada lebih disukai karena •Beberapa rasio Fexofenadin kebanyakan aktivitas anti obat efikasi/keamanan Loratadine dan sifat farmako- Antihistamin alergi • Tidak ada efek Produk Baru kinetiknya Desloratadin •Obat generasi antikolinergik • Mulai kerjanya cepat H1 oral baru dapat • Tidak ada Levocetirizine (Kurang dari 1 jam ) diberikan satu Kardiotoksisitas Generasi I pada gejala nasal • Akrivastin dan mata Klorferinamin kali sehari memiliki efek • Efeknya buruk pada Klemastin •Tidak sedatif sumbatan nasal Hidroksizin menimbulkan • Obat kardiotoksik Ketotifen takifilaksia Generasi I sebaiknya Kardiotoksik • Umumnya dihindarkan Astemizole menyebabkan Terfenadine sedasi • Efek antikolinergik Nama dan Juga dikenal Nama Generik Mekanisme Kerja Efek Samping Keterangan sebagai Antihistamin Azelastine • Menghambat Efek samping local Mulai kerja cepat Levocabastine Reseptor H1 ringan, (<30 menit) pada H1 (Intranasal, • Azelastine memiliki gejala hidung atau Intraokuler) aktivitas anti alergi Azelastine : Rasa mata pahit pada beberapa penderita
Kortikosteroid Beklometasone • Mengurangi • Efek samping lokal • Pengobatan
Budenosid hiperreaktivitas ringan farmakologis Intranasal Flunisolid hidung • Batas kemanan yang Rhinitis alergi Flutikason • Sangat poten lebar terhadap efek yang paling Mometason mengurangi samping sistemik efektif Triamcinolon inflamasi hidung • Efektif pada sumbatan nasal
Kortikosteroid Deksametasone • Mengurangi • Sering terjadi efek • Jika mungkin,
Hidrokortisone inflamasi nasal samping sistemik sebaiknya Oral/IM Metilprednisolon secara poten pada obat-obatan IM diutamakan Prednisolon • Mengurangi • Suntikan depot kortikosteroid Prednison hipereaktifitas nasal dapat intranasal Triamcinolon menyembabkan daripada obat oral Betametasone atrofi jaringan lokal atau IM Deflazacort • Nama dan Juga dikenal Nama Generik Mekanisme Kerja Efek Samping Keterangan sebagai Efedrin • Obat golongan • Hipertensi • Penggunaan Dekongestan Fenilefedrin simpatomimetik • Palpitasi dekongestan oral oral Pseudoefedrin • Menghlangkan • Gelisah pada pasien sakit Lain-lain gejala sumbatan • Agitasi jantung harus nasal • Tremor sangat hati-hati • Insomnia • Kombinasi • Saki kepala dekongestan • Membram mukosa dengan anti kering histamine H1 oral • Eksaserbasi lebih efektif, glaucoma atau namun efek tirotoksikosis samping menjadi kombinasi Epinefrin • Obat golongan • Efek samping sama • Bekerja lebih Dekongestan Naftazolin simpatomimetik dengan dekongestan cepat dan efektif intranasal Oximetazolin • Menghlangkan oral , hanya disbanding obat Fenilefrin gejala sumbatan intensitasnya kurang oral Tetrahidrozolin nasal • Rhinitis • Batasi pemakaian Xilometazolin medikamentosa <10 hari untuk Lain-lain menghindari rhinitis medikamentosa NATRIUM KROMOLIN Digolongkan pada obat-obatan antialergi yang baru. Mekanisme kerja belum diketahui secara pasti. Mungkin dengan cara menghambat pelepasan mediator dari sel mastosit, atau mungkin melalui efek terhadap saluran ion kalsium dan klorida. PERTIMBANGAN DAN INDIKASI IMUNOTERAPI SUBKUTAN • Tidak terkontrol dengan baik dengan farmakoterapi konvensional • Gejala tidak dapat dikontrol dengan antihistamin H1 dan farmakoterapi intranasal • Penderita yang tidak menginginkan farmakoterapi • Farmakoterapi yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan • Tidak ingin menerima terapi farmakologis jangka panjang IMUNOTERAPI SPESIFIK NASAL DAN SUBLINGUAL DOSIS TINGGI – IMUNOTERAPI SPESIFIK ORAL • Dapat digunakan dengan dosis sekurang-kurangnya 50- 100 kali lebih besar daripada yang digunakan untuk imunoterapi subkutan • Pada penderita yang mempunyai efek samping atau menolak imunoterapi subkutan • Indikasinya mengikuti indikasi dan suntikan subkutan. Pada anak-anak imunoterapi spesifik efektif. Namun tidak direkomendasikan untuk melakukan imunoterapi pada anak dibawah umur 5 tahun TERAPI OPERATIF Terapi operatif ( dilakukan bila pengobatan konservatif gagal ) : 1. Kauterisasi konka yang hipertrofi dengan larutan agno3 25% atau 2. Triklorasetat pekat ( chemical cautery ) maupun secara elektrik (electrical cautery ). 3. Diatermi submukosa konka inferior ( submucosal diathermy of the inferior turbinate ) 4. Bedah beku konka inferior ( cryosurgery ) 5. Reseksi konka parsial atau total (partial or total turbinate resection) 6. Turbinektomi dengan laser ( laser turbinectomy ) 7. Neurektomi n. Vidianus ( vidian neurectomy ), yaitu dengan melakukan pemotongan pada n. Vidianus, bila dengan cara diatas tidak memberikan hasil. Operasi sebaiknya dilakukan pada pasien dengan keluhan rinore yang hebat. Terapi ini sulit dilakukan karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi.