hidronefrosis
Atrofi Endokrin: Peny Simmonds: hipofisis tdk aktif
atrofi kel gondok, adrenal & ovarium
Mekanisme atrofi
Penurunan sintesis protein dan peningkatan
degradasi protein di dalam sel
Penurunan sintesis tjd karena penurunan
aktivitas metabolik.
Degradasi: ubiquitin-proteasome pathway
Defisiensi nutrien dan disuse mengaktivasi
ubiquitin ligase berikatan dgn small peptide
ubiquitin ke protein seluler dan target protein untuk
degradasi di proteosome.
Peningkatan autophagy / self eating: autophagic
vacuol + Lisosom→ residual bodies: lipofuchsin
granule
Hipertrofi
Terjadi pada otot rangka (fisiologi), otot jantung
(patologi)
Bisa terjadi bersamaan dengan Hiperplasi: mis
uterus masa kehamilan
Bila organ ada 2, tapi yang satu tidak
berfungsi baik maka organ yang lain akan
mengambil alih Hipertrofi kompensatorik.
mis: ginjal
Pseudohipertrofi: yang bertambah
stroma/lemak, sel parenkim tetap/berkurang
Mekanisme Hiperplasia
Kelebihan hormon atau growth factor
Proliferasi sel-sel matur dan sel baru dari
stem sel
Fisiologi:Hormonal (perkembangan
payudara)
dan compensatory (hepatektomi)
Patologi:
Contoh: hiperplasia endometrium
(ketidakseimbangan
estrogen dan progesteron) dan prostat (androgen)
Hiperplasia
Metaplasia
Bersifat reversibel, kalau menetap →displasia
→anaplasia
Bisa pada epitel atau mesenkimal
Epitel:Penyebab iritasi kronik
Paling banyak: kolumnar→skuamosa
Contoh: traktus respirasi (rokok, defisiensi vit A),
duktus kel. Liur, pancreas, vesika urinaria( batu)
Berlapis skuamosa → kolumnar (Barret esofagus)
Mesenkimal: Penyebab perdarahan,
degenerasi
Jaringan ikat: tulang rawan, tulang, lemak
Otot: Myositis ossifican
Mekanisme Metaplasia
Bukan dari sel yg sudah berdiferensiasi.
Reprogramming stem cell pd jaringan
normal atau undiff mesenkimal cell pd jar
ikat→sel prekursor berdiferensiasi sesuai
dgn pathway yang baru.
Diferensiasi berdasarkan sinyal oleh sitokin,
growth factor, extraseluler matriks yang ada
di Environment sel
Displasia
Respon seluler terhadap jejas
Nature of injury, durasi dan beratnya jejas
Perubahan morfologik pd cedera
Bila rangsang yang menimbulkan cedera
subletal
dihentikan reversibel / sel kembali
normal
Bila rangsang terus berjalan
ireversibel mati
Perubahan pada jejas subletal: disebut
Degenerasi: Perubahan biokimia
disertai perubahan morfologik
Pada Degenerasi terjadi perubahan pada
Sitoplasma
Macam-macam Degenerasi:
Degenerasi bengkak keruh (cloudy
swelling)
Degenerasi hidropik / vakuolar
Degenerasi bengkak keruh/
pembengkakan seluler
Cedera pada membran sel menyebabkan sel
tidak mampu memompa natrium keluar
Na meningkat menarik air kedalam sel
Organel sel membengkak
Mikr: Sitoplasma granuler
Makr: Pembengkakan organ
Degenerasi hidropik / vakuolar
Aliran masuk air lebih hebat dari
degenerasi bengkak keruh, organel sel
diubah menjadi kantong-kantong berisi air
Mikr: Sitoplasma bervakuol
Makr: Pembengkakan organ
Contoh: Mola Hidatidosa / hamil anggur
Degenerasi lipid/ lemak
Mikr: Sitoplasma bervakuol tetapi isinya
lemak
Makr: Pembengkakan jaringan,
warna kekuningan
Hati merupakan tempat metabolisme
lemak: oksidasi dan sintesis lipoprotein
Lemak tertimbun bila ada:
Cedera sel sehingga oksidasi terganggu
Makan berlebihan / malnutrisi
Hipoksia
Alkohol
Kematian Sel
Cedera/ jejas hebat atau terus berlangsung
cukup lama
Seltidak dapat mengompensasi, tidak dapat
melanjutkan metabolismemati / nekrosis
Sel matimelepaskan enzimmelisis unsur
seluler
Sel sekitar reaksi peradangan
akutpengiriman leukosit
membantu pencernaan sel mati
Apoptosis
Kematian sel terprogram, oleh informasi
genetik yg telah ada di dalam sel
Aktivasi gen / pelepasan proses inhibisi normal
Proses melibatkan sel tunggal/kelompok
Sel mati fragmen terikat membran yang
difagosit sel sebelahnya / makrofag
Sedikit/tanpa respon peradangan yg jelas
Apoptosis pada proses fisiologis
Pembuangan jaringan di antara jari
Pengelupasan endometrium pada awal
menstruasi
Sinaps di antara neuron
Apoptosis pada proses Patologis
Sel terinfeksi virus
Sel – sel sistem imun:
CD 4+ ( Limfosit T helper) pd HIV/AIDS
Sel dengan kerusakan DNA
Gen p53 berperan pada proses apoptosis
Sel kanker
Gen p53 mutasi
Perubahan morfologik pd nekrosis
Perubahan paling jelas pada nukleus
Piknotik: Nukleus menyusut, batas tidak teratur,
warna gelap
Karioreksis: Nukleus hancur membentuk
fragmen kromatin
Kariolisis: Nukleus hilang
NORMAL PIKNOTIK KARIOREKSIS KARIOLISIS
Macam - macam
nekrotik
1.Nekrosis Koagulatif: Sel nekrotik
mempertahankan bentuk dan jaringan
mempertahankan ciri arsitekturnya terutama
disebabkan oleh hilangnya suplai darah. Contoh:
jantung
2.Nekrosis Liquefaktif: jaringan nekrotik secara
bertahap mengalami pencairan akibat kerja enzim
dan akumulasi leukosit. Biasanya disebabkan karena
infeksi. Contoh: otak, kulit
3.Nekrosis Kaseosa: Sel nekrotik hancur, tetapi
pecahan sel yang menjadi fragmen halus tetap
ada sampai berbulan – bulan/tahun. Contoh: TBC
4. Nekrosis lemak: Dilepaskannnya pankreatik
lipase yang melisis pankreas dan lemak yg ada
di peritoneum. Asam lemak dgn kalsium:
Chalky white area (saponifikasi lemak)
Jaringan adiposa di tempat lain bila nekrotik,
lipid yang keluar menimbulkan peradangan
tapi tidak menimbulkan deposit sabun