1
SITOLOGI
Sitologi berasal dari kata cytos (sel) dan logos
(ilmu pengetahuan atau pelajaran)
Sitologi – eksfoliatif : ilmu atau pengetahuan
tentang tumpukan sel-sel, yang digunakan
untuk diagnosa dini penyakit kanker.
Eksfoliasi spontan terjadi karena sel-sel
dewasa diganti oleh sel-sel yang lebih muda,
merupakan sifat/tanda dari sel epitel/jaringan
yang menutupi permukaan.
2
A. Struktur Sel
• Sel adalah struktur dasar yang
penting dari semua jasad hidup.
• Bentuk sel berbeda-beda tergantung
dari fungsinya.
• Sel dari berbagai jaringan tubuh
masing-masing mempunyai sifat-sifat
essensiil yang tertentu.
3
B. Struktur Jaringan
Suatu jaringan terdiri dari kumpulan
padat sel-sel sejenis.
4
1. Epitel bertatah : melapisi vagina dan
ektoserviks
a. Sel superfisial
b. Sel intermedia
c. Sel parabasal
d. Sel basal
6
SITOLOGI GINEKOLOGIK
KEGUNAAN:
1. Evaluasi hormonal
2. Deteksi kanker dini
3. Pemeriksaan radang
Sediaan diambil dari sediaan apus:
- dinding lateral vagina 1/3 bagian
dalam
- serviks
- endometrium
7
PAP-SMEAR/CERVICAL SMEAR
1. Definisi
Adalah pemeriksaan untuk
mendeteksi adanya kelainan dari
serviks terutama kanker serviks.
Sediaan Pap smear diambil dari
daerah forniks posterior/ squamo-
columnar junction.
8
2. Langkah-langkah Prosedur Pengambilan
Pap-Smear
i. Persiapan penderita :
- diluar waktu haid
- malamnya jangan berhubungan seksual
- dalam posisi litotomi
ii. Persiapan pemeriksa :
- meja ginekologi dan lampu
- spekulum
- spatel ayre, brush/sikat
- sarung tangan
- kaca objek
- botol isi larutan fiksasi
9
- cairan pembersih vulva
• Bahan fiksasi:
– Alkohol 95% - eter anestesi a.a
– Alkohol 95%
– Cytospray, dry fix, cytotrep, hair spray
10
Alat dan Cara Pengambilan Pap-Smear
11
12
13
3. Sediaan Pap-smear representatif bila ada
sel epitel skuamous dan sel endoserviks.
* Hasil sediaan tidak representatif bila:
1. Terlalu sedikit bahan.
2. Terlalu banyak bahan, apusan menjadi
terlalu tebal dan masing-masing sel tak
dapat diteliti dengan baik.
3. Terlalu banyak darah yang akan
menggelapkan pandangan.
4. Fiksasi yang jelek.
5. Tidak ada sel endoserviks.
14
Hasil pap-test:
1. Radang
Penyebab : - bakteri
- trichomonas
- monilia/candida albicans
- gardnerella/haemophyllus
vaginalis
- leptotrix
- cacing (helmintiasis)
- virus (HSV II, HPV 16,18)
15
2. Keganasan
Displasia ringan (CIN I)
Carcinoma invasif
16
Jenis-jenis keganasan:
- epidermoid carcinoma/squamous cell
carcinoma
- adenocarcinoma
- adenosquamous carcinoma
17
SEQUENCE OF EVENTS IN CARCINOGENESIS
OF UTERINE CERVIX
Return to normal
Invasive carcinoma
18
Kelainan lain: radang, infeksi
d. Metaplasia
- Adalah penggantian satu jenis epitel
menjadi jenis epitel lainnya.
- Misalnya: perubahan epitel endoserviks
menjadi epitel skwamosa
20
2. Perubahan sel epitel pada keganasan
a. Kromatin tidak rata.
b. Perbandingan inti-sitoplasma berubah;
pembesaran inti tanpa disertai
pembesaran sitoplasma.
c. Hiperkromatik : inti lebih gelap karena
bertambahnya kromatin.
d. Variasi ukuran inti.
e. Variasi bentuk inti / pleomorfik.
f. Anak inti/ nukleolus tidak ada.
23
5. Biopsi Aspirasi Jarum Halus : BAJAH
Fine Needle Aspiration Biopsi : FNAB
Fine Needle Aspiration Cytology : FNAC
25
Frozen – section / Potong Beku
Yaitu pemeriksaan histopatologi yang dila-
kukan pada waktu penderita dioperasi.
Untuk mengetahui ganas/tidaknya
kelainan atau tumor, yang kemudian
untuk menentukan terapi selanjutnya.
Waktu operasi kelainan/tumor yang
mencurigakan ganas langsung dibawa
ke bagian PA untuk di diagnosa.
Proses untuk pemeriksaan PA dengan
memakai gas CO2 diwarnai dengan
H.E. (Hematoxylin–Eosin).
26
Alat untuk mengambil sediaan FNAB/FNAC
27
Sel endoserviks normal 28
29
30
31
32
Herpes Simplex
Primary Infection 33
Terjadi pembesaran inti ringan,
tidak rata dan
Hiperklomasia, maturasi
sitoplasma normal
34
35
Inti dengan hiperkromasia berat,
pembesaran dan bentuk tidak rata
36
37
38
39