Anda di halaman 1dari 91

1.

ATROFI TESTIS
Sediaan diambil dari testis/hasil operasi
benjolan pada daerah inguinal.
Diagnosa : ATROFI TESTIS
Peristiwa : ATROFI TESTIS
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Dinding tubulus tebal dan fibrotik
dengan epitel germinal atrofik
B. Spermatogenesis tidak terlihat
C. Dinding pembuluh darah menebal
(pada gambar ini tidak terlihat)
2. HIPERPLASIA EPITEL SKUAMOSA
Sediaan diambil dari hasil ekstirpasi
benjolan pada kulit
Diagnosa : PAPILOMA KUTIS
Peristiwa : HIPERPLASIA EPITEL
SKUAMOSA
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Hiperplasia dari sel epitel
gepeng berlapis yang mengelilingi :
B. Poros yang terdiri atas jaringan ikat,
pembuluh-darah dan pembuluh-limfe
3. HIPERPLASIA KELENJAR GETAH
BENING
Sediaan diambil dari hasil benjolan di daerah
leher bagian lateral/supraklavikuler/mamma.
Diagnosa : LIMFADENITIS KHRONIS
NON SPESIFIK
Peristiwa : HIPERPLASIA FOLIKEL
KELENJAR GETAH BENING
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Hiperplasia dari Folikel kelenjar
getah bening
B. Fibrosis
C. serbukan sel radang khronis
(sel limfosit)
4. HIPERPLASIA PROSTAT
Sediaan diambil dari hasil T.U.R/biopsi melalui
kistoskopi
Diagnosa : HIPERPLASIA PROSTAT JINAK
Peristiwa :
1. IPERPLASIA KELENJAR DAN EPITEL
KELENJAR PROSTAT
2. HIPERPLASIA JARINGAN FIBROMUSKULER
3. DEGENERASI HIALIN SELULER
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
Hiperplasia kelenjar dan epitel kelenjar prostat
Hiperplasia jaringan fibromuskuler
5. HIPERPLASIA (GLANDULARIS KISTIKA)
ENDOMETRIUM, JENIS SIMPLE
Sediaan diambil dari kuretasi/kerokan cavum uteri
Diagnosa : HIPERPLASIA GLANDULARIS
KISTIKA ENDOMETRIUM
Peristiwa : hiperplasia kelenjar, sel epitel kelenjar
dan stroma endometrium.
Diagnosa :
A. Kelenjar endometrium dibatasi oleh sel
epitel lebih dari selapis
B. Kelenjar endometrium melebar kistik
6. DEGENERASI ALBUMIN
Sediaan berasal dari ginjal.
Diagnosa : PIELONEFRITIS KHRONIS

Perhatikan :
1. Sel epitel tubulus ginjal mengalami degenerasi
albumin (peristiwa) dengan ciri-ciri :
- sel epitel tubulus membengkak sehingga
lumen menyempit dan permukaannya
tidak rata
- sitoplasma granuler
- dinding sel kabur
2. Bila sel pecah, isi masuk ke dalam lumen
menjadi jisim hialin
3. Glomerulus mengalami degenerasi hialin
(peristiwa)
7. DEGENERASI HIDROPIK
Sediaan berasal dari hasil kuretase/kerokan dari kavum uteri
Diagnosa : MOLA HIDATIDOSA
Ciri diagnosa :
Harus dijumpai : A. villi choriales yang mengalami :
1. Degenerasi hidopik pada stroma (peristiwa)
2. Proliferasi dari sel sinsitio-sitotrofoblast (peristiwa)
3. Avaskuler (di stroma dari villi)
8. DEGENERASI LEMAK
Sediaan diambil dari hepar
Diagnosa : CIRRHOSIS HEPATIS LAENEC
Peristiwa : Degenerasi lemak
Perhatian :
Ciri diagnosa :
A. Degenerasi lemak pada sel hati dengan ciri :
1. Sel hati mengandung vakuol lemak
2. Inti sel hati terdorong ke tepi
B. Fibrosis
C. Pseudolobuti Tampak juga pada gambar ini :
D. sel hati yang normal
9. DEGENERASI HIALIN SELULER
Sediaan diambil dari hasil T.U.R (transurethral resection)
Diagnosa : HIPERPLASIA PROSTAT
Peristiwa : degenerasi hialin seluler
Perhatikan :
1. Masa hialin homogen, merah muda, berlamina
konsentrik dalam lumen kelenjar prostat.

10. DEGENERASI HIALIN JARINGAN IKAT


Sediaan diambil dari hasil (operasi pengambilan
uterus)
Diagnosa : LEIOMYOMA UTERI

Perhatikan :
1. Degenerasi hialin (bagian yang merah muda
homogen, tidak berstruktur) pada jaringan ikat
(peristiwa)
11. DEGENERASI MUKOID EPITELIAL
Sediaan diambil dari hasil oovorektomi (operasi
pengambilan ovarium)
Diagnosa : KISTADENOMA OVARII MUSINOSUM
Peristiwa : degenerasi mukoid epitelial
Ciri diagnosa :
1. Dinding kista dibatasi oleh sel epitel torak
dengan inti dibasal
2. Lumen kista berisi musin (masa merah muda
homogen)
12. DEGENERASI MUKOID JARINGAN IKAT
Sediaan diambil dari hasil operasi tumor
mammae wanita
Diagnosa: FIBROADENOMA MAMMAE
Peristiwa : Degenerasi mukoid jaringan ikat
(degenerasi miksomatosa)
Perhatikan:
Ciri degenerasi miksomatosa:
1. Sel stelata/sel seperti bintang
2. musin
Lihat juga 3. jaringan yang normal
13. DEGENERASI LIPOID
(ATHEROSCLEROSIS)
Sediaan berasal dari aorta/arteri iliaca/arteri poplitea
Diagnosa : ATEROSKLEROSIS
Peristiwa yang dapat dilihat pada sediaan ini:
1. Degenerasi lipoid:celah seperti gabah bekas
kholesterol
2. Tunika intima menebal karena mengalami
degenerasi hialin
3. Kalsifikasi/endapan kalsium
4. Makrofag
14. NEKROSIS LEMAK
Sediaan diambil dari hasil operasi wanita
Diagnosa : NEKROSIS LEMAK
Ciri diagnosa : NEKROSIS LEMAK
Perhatikan :
Ciri diagnosa : 1. Jaringan lemak
2. Makrofag
3. Sel data benda asing
15. NEKROSIS KASEOSA (PERKIJUAN)
Sediaaan diambil dari operasi benjolan di daerah
lateral leher /kelenjar limfe
Diagnosa : LIMFADENITIS TUBERKULOSA
Peristiwa : NEKROSIS KASEOSA
1. Daerah yang amrof, tidak berstruktur,
merupakan daerah nekrosis kaseosa
E
16. KONGESTI dan TROMBUS
Sediaan diambil dari hasil operasi di daerah anus
Diagnosa : HAEMORRHOID EKSTERNA/
INTERNA/EKSTERNA et INTERNA
Peristiwa : KONGESTI dan TROMBUS
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. pembuluh darah yang melebar dan
penuh berisi eritrosit (kongesti)
B. Sel epitel gepeng berlapis
(hemoroid eksterna)
C. kelenjar rectum (hemoroid interna)
Perhatikan juga adanya :
D. Trombus
E. Metaplasia skuamosa ( epitel permukaan
mukosa usus berubah menjadi sel epitel
gepeng berlapis)
17. TROMBUS, ORGANISASI dan REKANALISASI
Sediaan diambil dari hasil operasi di daerah anus
Peristiwa : Trombus yang mengalami organisasi
dan rekanalisasi
Perhatikan :
A. Trombus yang sudah dimasuki jaringan ikat
dan sudah membentuk kanal-kanal baru pembuluh-
darah yang disebut rekanalisasi
18. SEL DATIA BENDA ASING
Perhatikan :
A. Sel datia benda asing, berupa sel yang besar
dengan inti banyak yang sama besar dan
bentuknya dan tidak hiperkhromatik
Pembentukan sel ini adalah secara fusi dari makrofag
19. SEL DATIA LANGHANS
Perhatikan :
A. Sel datia Langhans merupakan sel besar dengan inti banyak dan
tersusun seperti lingkaran/setengah lingkaran, serta bagian
tengahnya mengandung bahan nekrotik, dijumpai pada proses
tuberkulosa
B.Tuberkel
20. SEL DATIA NEOPLASTIK
Perhatikan :
A. sel datia neoplastik yang mempunyai ciri :
1. Sel besar dengan inti biasanya kurang dari 7, inti
bentuknya bermacam-macam (pleiomorfik)
2. Inti sel hiperkhromatik
B. sel-sel disekelilingnya juga mempunyai inti yang pleiomorfik
dan hiperkhromatik
C. Kemungkinan dapat dijumpai pula mitosis
21. APENDISITIS AKUTA (FLEGMONOSA)
Sediaan diambil dari hasil operasi perut daerah
kanan bawah
Diagnosa : APENDISITIS AKUTA
(FLEGMONOSA)
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Sebukan sel radang akut (PMN)
B. Pembuluh darah yang mengalami kongesti
terutama di daerah tunika serosa
C. Nekrosis/nekrosis yang luas (Flegmonosa)
22. APENDISITIS KHRONIKA
Sediaan diambil dari hasil operasi perut daerah
kanan bawah
Diagnosa : APENDISITIS KHRONIKA

Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Sebukan sel radang khronis
B. fibrosis
C. proliferasi folikel jaringan limfoid
23. MASTITIS dan ABSES
Sediaan diambil dari mamma wanita
Diagnosa : MASTITIS dan ABSES

Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Sebukan sel radang akut (PMN) pada
periductus, stroma dan kelenjar mamma
B. Nekrosis
gejala klinik : rubor, kalor, tumor, dolor dan
fungsio-laesa
24. LIMFADENITIS TUBERKULOSA
Sediaan diambil dari benjolan di daerah mana
saja, dimana dapat dijumpai adanya kelenjar
getah bening, misalnya ketiak, sebelah lateral
leher, supraklafikuler, kelenjar mamma, dsb

Perhatikan :
Ciri diagnosa : A. tuberkel
B. sel epiteloid
C. sel datia Langhans
D. sebukan sel-sel limfosit
25. KONDILOMA AKUMINATA
Sediaan diambil dari lesi di daerah perianal/
perineum/labium
Diagnosa : KONDILOMA AKUMINATA
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Pembuluh darah di daerah dermis melebar
dan mengalami kongesti
B. Akantosis
C. Hiperkeratosis dan parakeratosis
26. Molluscum contagiosum
Sediaan diambil dari lesi pada mamma/
leher di bawah telinga/aksila dll.
Diagnosa : Molluscum contagiosum
Ciri diagnosa :
1. Badan Molluscum
2. Akantosis
3. Hiperkeratosis

27. Verruca vulgaris


Sediaan diambil dari lesi pada mamma/
leher di bawah telinga/aksila dll.
Diagnosa klinik : Verruca vulgaris
Ciri diagnosa :
1. Vakuolisasi sel epidermis
2. Papillary acanthosis
3. hiperkeratosis
28. Seborrheic keratosis
Sediaan diambil dari lesi pada mamma,
leher di bawah telinga, aksila, muka, dll.
Ciri diagnosa :
1. Pulau keratin (pseudo-horn cyst)
pada epidermis
2. Pigmen melanin
3. Papillary acanthosis
4. hiperkeratosis

29. Naevus pigmentosus

Sediaan diambil dari lesi pada mamma,


leher di bawah telinga, aksila, muka, dll.
Ciri diagnosa :
1. Kelompokan sel naevus
(sel besar padat polihidral)
pada permukaan dermis
2. Pigmen-melanin
30. Papiloma kutis
Sediaan diambil dari lesi pada mamma,
leher di bawah telinga, aksila, perineum, dll.
Ciri diagnosa:
1. Poros terdiri atas jaringan ikat,
pembuluh darah dan limfe
2. Poros dikelilingi oleh sel epitel
gepeng berlapis yang berhiperplasi
31. Neurofibroma

Sediaan diambil dari lesi pada mamma,


leher di bawah telinga, muka, aksila, dll.
Ciri diagnosa :
1. Sel panjang dengan inti yang memanjang dan
tersusun seperti pagar (palisadering)
32. Neurilemmoma
Sediaan diambil dari lesi pada mamma,
leher di bawah telinga, muka, aksila, dll.
Ciri diagnosa :
1. Antoni A (sel-sel spindel yang
membentuk gambaran
seperti kumparan)
2. Antoni B (jaringan ikat jarang
dan bebas dengan latar
belakang fibriler)
3. Jisim Verocay (sel-sel spindel
yang sejajar dan dipisahkan satu
dengan lainnya oleh masa
homogen)
33. Limfangioma
kapilare/kavernosum
Sediaan diambil dari lesi pada mamma,
leher di bawah telinga, bibir, dll.
Ciri diagnosa:
1. Proliferasi pembuluh yang
dibatasi oleh sel endotel
2. Isi pembuluh kosong
34. Hemangioma kapilare
Sediaan diambil dari lesi pada mamma,
leher di bawah telinga, bibir, hati dll.
Ciri diagnosa :
A
1. Proliferasi dari pembuluh-
pembuluh kecil yang dibatasi
oleh endotel
2. Pembuluh berisi eritroisit

34. Hemangioma kavernosum


B
1. Proliferasi dari pembuluh besar
yang dibatasi oleh sel endotel
2. Pembuluh berisi eritrosit
35. Basalioma

Sediaan diambil dari daerah leher di bawah telinga,


bibir, pipi, muka.
Ciri diagnosa :
1. Kelompok-kelompok sel besar pleiomorfik dan
hiperkromatik yang dibatasi oleh sel epitel basal
36. Karsinoma sel skwamosa berkeratin
Sediaan diambil dari lesi pada leher di
bawah telinga, mamma, hasil kuretase/
kerokan wanita dengan meno-metroragi.
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi sel epitel gepeng
dengan inti pleiomorfik dan
hiperkromatik
2. Pulau-pulau keratin
37. Karsinoma sel skwamosa tidak berkeratin
Sediaan diambil dari leher di bawah
telinga, mamma, bibir, hasil
kerokan/kuretase wanita dengan
meno-metroragi.
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi sel epitel gepeng
dengan inti pleiomorfik dan
hiperkromatik
2. Tidak dijumpai pulau keratin
39. Fibrosarkoma

Sediaan diambil dari lesi pada leher di bawah telinga,


lengan atas, paha, dll.
Ciri diagnosa:
1. Proliferasi sel panjang (fibroblast)
dengan inti pleiomorfik dan hiperkromatik dan
tersusun seperti tulang ikan
40. Limfoma maligna non Hodgkin

Sediaan diambil dari lesi pada leher lateral di bawah telinga,


aksila, inguinal, saluran cerna, dll.
Ciri diagnosa :
1. Sel-sel limfosit dengan inti pleiomorfik dan hiperkromotik
2. Tidak tampak folikel kelenjar (difus)
3. monoton
41. Limfoma maligna Hodgkin

Sediaan diambil dari lesi pada leher lateral di bawah telinga,


aksila, inguinal, saluran cerna, dll.
Ciri diagnosa :
1. Sel-sel limfosit dengan inti pleiomorfik dan hiperkromotik
2. Sel datia Reed-Sternberg
42. Sirosis hepatis Laenec

Sediaan diambil dari hasl biopsi percutaneus pada


daerah perut kanan atas di bawah arcus costarum
yang terakhir/sediaan berasal dari hepar:
Ciri diagnosa :
1. Degenerasi lemak pada sel hati
2. Fibrosis
3. Pseudolobulus
43. Sirosis bilier
Sediaan berasal dari hasil biopsi
jarum percutan pada daerah perut
kanan atas, di bawah arcus costarum
yang terakhir/sediaan berasal dari
hepar:
Ciri diagnosa :
1. Fibrosis dan pseudolobulus
2. Proliferasi dari duktus bilier
3. Bile-pigmen, bile-trombi, bile-
lake
44. Karsinoma hepartis primaria
(hepatoma)
Sediaan berasal dari hasil biopsi jarum
percutan pada daerah perut kanan atas,
di bawah arcus costarum yang terakhir/
sediaan berasal dari hepar:
Ciri diagnosa :
1. Sel-sel hati dengan inti yang
pleiomorfik dan hiperkromatik

45. Kholangioma
Sediaan berasal dari hasil biopsi jarum
percutan pada daerah perut kanan atas
dibawah arcus costarum yang terakhir/
sediaan berasal dari hepar:
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi dari duktus yang
dibatasi oleh sel-sel dengan inti
pleiomorfik dan hiperkromatik
46. Karsinoma prostat
Sediaan berasal dari hasil TUR
(= transurethral resection)/sediaan dari
hasil biopsi melalui kistoskopi.
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi sel epitel dengan inti
pleiomorfik dan hiperkromotik
yang membentuk struktur kelenjar

47. Benign giant cell


synovioma
Sediaan diambil dari lesi pada jari
telunjuk tangan kanan.
Ciri diagnosa :
1. Sel mononuklear kecil,
terutama limfosit dan makrofag,
yang kadang-kadang berisi lipid
atau hemosiderin
2. Multinucleated giant cell jinak/
multinucleated macrophage
48. Giant cell tumor of the bone
Sediaan berasal dari hasil operasi dari lesi
pada daerah lutut
Ciri diagnosa:
1. Sel berbentuk oval atau spindel dengan
inti oval, sitoplasma berbatas tidak jelas,
sel maupun nukleus tampak uniform.
Mitosis sedikit. Didalam tumor tidak
dijumpai jaringan tulang maupun jaringan
kolagen. Jaringan tulang dapat terlihat
pada bagian tepi dari lesi.
2. Multinucleated giant cells, dengan inti
yang sering kali lebih dari 50 serupa
49. Osteosarkoma osteoklast
Sediaan diambil dari hasil operasi lesi
di daerah lutut
Ciri diagnosa:
1. Sel spindel kecil atau besar
dengan inti pleiomorfik dan
hiperkromatik
2. Sel datia neoplastik, seperti
osteoklast
3. Jaringan tulang
50. Metastasis (Adeno)karsinoma pada tulang

Sediaan diambil dari hasil operasi lesi di daerah


angulus mandibula.
Ciri diagnosa:
1. Jaringan tulang.
2. Sel-sel dengan inti pleiomorfik dan hiperkromatik
yang membentuk struktur kelenjar.
1. Aterosklerosis
Sediaan dari arteri/operasi perut
kanan bawah

Ciri diagnosa:
1. Tunika intima menebal
2. Makrofag
3. Endapan lipid
4. Kalsifikasi
2. A. Hemangioma Kapilare

Sediaan dari kulit/daerah dimana


saja/alat viseral sesuai dengan
predileksi tempat.
Ciri diagnosa:
1. Proliferasi pembuluh-pembuluh
kecil yang dbatasi sel endotel
2. Pembuluh berisi elitrosit
2. B Hemangioma Kavernosuma

Ciri diagnosa :
1. Proliferasi pembuluh-pembulh besar yang dibatasi
sel endotel
2. Pembuluh berisi eritrosit
3. Limfangioma

Sediaan diambil dari kulit (bisa pada semua daerah,


terutama sesuai dengan predileksi tempat)
Ciri diagnosa:
1. Proliferasi pembuluh-pembuluh kecil/besar
yang dibatasi sel endotel
2. Isi pembuluh kosong
4. Mixed Tumor Kel. LIUR
Sediaan berasal dari lesi di daerah
angulus mandibula, di belakang telinga.
1 Ciri diagnosa
1. Komponen epitelial yang mem-
bentuk struktur duktus kelenjar
2. Jaringan miksoid
3. Tulang rawan

3
5. Adenolimfoma

Sediaan berasal dari lesi di daerah angulus mandibula,


di belakang telinga.
Ciri diagnosa:
~ Struktur epitel yang membentuk rongga tubulus
~ Stroma limfoid
6. Karsinoma Sel Skwamosa Esofagus
Tanpa Pertandukan

Sediaan berasal dari biopsi melalui endoskopi


Ciri diagnosa:
1. Proliferasi sel epitel gepeng dengan inti pleiomorfik
dan hiperkromatik
2. Tidak dijumpai pulau keratin/dijumpai pulau keratin
7. Gastritis Khronik Atrofik
Sediaan berasal dari hasil biopsi
melalui endoskopi.
Ciri diagnosa
1. Atrofi kelenjar mukosa gaster
2. Sebukan sel radang khronis
3. Helicobacter pylory positip
8. Tukak Peptik
Sediaan berasal dari hasil biopsi
melalui endoskopi/gastroskopi
Ciri diagnosa:
1. Jaringan nekrotik fibrinoid
2. Infiltrat radang PMN
3. Jaringan granulasi aktif
4. Dasar ulkus berupa jaringan
kolagen dan jaringan ikat padat
9. Karsinoma Lambung
Sediaan berasal dari hasil biopsi
melalui endoskopi/gastroskopi.
Ciri diagnosa:
A. Karsinoma lambung jenis difus :
1. Sel-sel kecil berisi musin,
dengan inti pleiomorfik dan
hiperkhromatik
2. Signet-ring cell
9. B. Karsinoma Lambung
Jenis Intestinal

1. Proliferasi sel-sel dengan ini pleiomorfik dan hiperkhromatik


2. Membentuk struktur kelenjar
10. Apendisitis akuta flegmonosa
Sediaan berasal dari hasil operasi
perut kanan bawah.
Ciri diagnosa:
1. Sebukan sel radang akut
2. Pembuluh darah di tunika
serosa mengalami kongesti
3. Nekrosis
11. Apendisitis Khronis
Sediaan berasal dari hasil operasi
perut kanan bawah.
Ciri diagnosa:
1. Sebukan sel radang khronis
2. Fibrosis
3. Proliferasi folikel limfoid
12. Hemorrhoid eksterna etinterna
Sediaan berasal dari lesi pada anus/
biopsi melalui kolonoskopi.
Ciri diagnosa :
1. Pembuluh darah melebar dan
mengalami kongesti
2. Sel epitel gepeng berlapis
3. Kelenjar-kelenjar mukosa rektum
4. Trombus yang mengalami
organisasi dan rekanalisasi
13. Polipus adenomatosa Rekti

Sediaan berasal dari hasil biopsi ekstirpasi melalui kolonoskopi.


Ciri diagnosa
1. Poros yang terdiri atas jaringan ikat, pembuluh
darah dan pembuluh limfe
2. Tonjolan dikelilingi oleh mukosa rektum
14. Adenokarsinoma sigmoid/kolon

Sediaan berasal dari hasil biopsi


melalui kolonoskopi/operasi kolon
Ciri diagnosa:
1. Proliferasi sel-sel dengan inti
pleiomorfik dan hiperkhromatik
2. Membentuk struktur kelenjar
15. Adenokarsinoma Pankreas

Sediaan berasal dari hasil operasi di daerah epigastrium.


Ciri diagnosa:
1. Proliferasi sel epitel dengan inti pleiomorfik dan
hiperkhromatik
2. Membentuk struktur kelenjar
3. musin
16. Mastitis & Abses
Sediaan berasal dari lesi pada
mamma wanita
Ciri diagnosa :
1. Sebukan sel radang akut peri-
dukal dan pada stroma mamma
2. Nekrosis supuratif
17. Nekrosis LEMAK
Sediaan berasal dari lesi pada
mamma wanita
Ciri diagnosa :
1. Jaringan lemak
2. Sel-sel makrofag
3. Sel datia benda asing
18. Mastopatia/perubahan
fibrokistik
Sediaan berasal dari lesi pada
mamma wanita
Ciri diagnosa:
1. Duktus kelenjar melebar kistik
2. Stroma padat
3. Metaplasia apokrin
19. GINEKOMASTIA
Sediaan berasal dari lesi pada mamma pria
Ciri diagnosa:
1. Hiperplasia sel epitel duktus
2. Stroma padat
20. FIBROADENOMA MAMMA

Sediaan berasal dari lesi pada mamma wanita.


Ciri diagnosa:
1. Proliferasi dari kelenjar mamma berbentuk kistik
2. Proliferasi stroma jaringan ikat
3. Proliferasi epitel kelenjar mamma yang membentuk
deretan kelenjar dengan lumen seperti celah-celah
ireguler dengan barisan sel epitel
4. Proliferasi stroma jaringan ikat
21. KARSINOMA INTRADUKTAL
Sediaan berasal dari lesi pada mamma
wanita.
Ciri diagnosa:
1. Proliferasi sel epitel duktus dengan
inti pleiomorfik dan hiperkhromatik,
yang berada didalam duktus
2. Membrana basalis masih utuh

22. INFILTRATING – DUCT


CARSINOMA
Sediaan berasal dari lesi pada mamma
wanita.
Ciri diagnosa:
1. Proliferasi sel epitel duktus dengan
inti pleiomortik dan hiperkhromotik
2. Sel anaplastik dijumpai dalam
stroma jaringan ikat mamma
23. KONDILOMA AKUMINATA

Sediaan berasal dari lesi pada anus/daerah anal/


serviks/mamma/tempat lain.
Ciri diagnosa:
1. Proliferasi pembuluh darah yang mengalami
kongesti di dermis
2. Akantosis
3. Hiperkeratosis
24. PAPILOMA KUTIS
Sediaan berasal dari lesi pada mamma/
labium/perianal/dimana saja.
Ciri diagnosa:
1. Poros yang terdiri atas jaringan
ikat, pembuluh darah dan
pembuluh limfe
2. Tonjolan dikelilingi sel epitel
gepeng berlapis yang
berproliferasi
25. POLIPUS SERVIVIS UTERI

Sediaan berasal dari hasil kuretase/kerokan.


Ciri diagnosa :
1. Poros yang terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah
dan pembuluh limfe.
2. Tonjolan dikelilingi mukosa serviks dengan kelenjar serviks
26. Kista retensi endoservikal

Sediaan berasal dari hasil kuret seorang wanita.


Ciri diagnosa:
1. Jaringan serviks yang dilapisi sel epitel kubis
dengan kelenjar-kelenjar serviks
2. Kelenjar serviks melebar kistik
27. Karsinoma serviks uteri
Sediaan berasal dari hasil kuret
seorang wanita
(dengan perdarahan per vaginum).
Ciri diagnosa:
1. Proliferasi sel-sel epitel gepeng
dengan inti pleiomorfik dan
hiperkhromatik
2. Pulau-pulau keratin/tidak
dijumpai pulau keratin
28. Hiperplasia glandularis kistika
endometrium/hiperplasia
endometium jenis simpel

Sediaan berasal dari hasil kuret


seorang wanita
(dengan perdarahan per vaginum).
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi kelenjar yang
dibatasi oleh sel epitel lebih
dari 1 lapis
2. Kelenjar melebar kistik
3. Stroma padat
(proliferasi dari stroma)
29. Leiomioma uteri
Sediaan hasil histerektomi total
dengan bi-salfingo-ovorektomi.
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi otot polos yang
tersusun dalam berkas-berkas/
seperti daun dalam lingkaran
2. Ukuran dan bentuk sel uniform
dan sama besar
30. Adenokarsinoma Uteri

Sediaan berasal dari hasil histerektomi total dengan


bi-salfingo-ovorektomi
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi sel-epitel dengan inti pleiomorfik dan
hiperkhromatik
2. Membentuk struktur kelenjar
31. Abortus inkompletus
Sediaan berasal dari hasil kuretase
seorang wanita
(dengan perdarahan per vaginum).
Ciri diagnosa :
1. Jaringan desidua
2. Villi choriales
3. Beku darah
32. Mola hidatidosa
Sediaan berasal dari hasil kuretase/
kerokan kavum uteri pada wanita
(dengan perdarahan per vaginum).
Ciri diagnosa:
1. Villi choriales
2. Degenerasi hidropik pada stroma
villi
3. Proliferasi sel syncitio-
cytotrophoblast

33. Mola destruens


Sediaan berasal dari hasil kuretase/
kerokan kavum uteri/histerektomi.
Ciri diagnosa :
1. Jaringan otot miometrium
2. Villi khoriales diantara jaringan
otot atau
3. sel-sel trofoblas diantara jaringan
otot
34. Adenomiosis

Sediaan berasal dari hasil histerktomi.


Ciri diagnosa :
1. Lapisan otot miometrium
2. Kelenjar endometrium dan stroma endometrium
35. Endometriosis pada ovarium

Sediaan berasal dari hasil salfingo-


ovorektomi
Ciri diagnosa :
1. Tunika albikans dari ovarium
2. Kelenjar endometrium
3. Pigmen hemosiderin
(tidak terlihat pada gambar)
36. Kistadenoma musinosum ovarii
Sediaan berasal dari hasil salfingo-
ovorektomi.
Ciri diagnosa:
1. Lumen kista berisi musin
2. Kista dibatasi oleh sel epitel
torak tinggi dengan inti di basal

37. Kistadenoma serosum ovarii


Sediaan berasal dari hasil salfingo-
ovorektomi
1. Lumen kista kosong
(berisi cairan serous)
2. Kista dibatasi oleh sel epitel
kubis bersilia
38. Teratoma Ovarii
Sediaan berasal dari hasil salfingo-
ovorektomi.
Ciri diagnosa:
1. Sel epitel gepeng. berlapis
dengan struktur adneksa kulit
2. Struktur kelenjar
3. Tulang rawan
39. Kistadenakarsinoma
papiliferum ovarii
Sediaan berasal dari hasil
salfingo-ovorektomi.
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi sel dengan inti
pleiomorfik dan hiperkromatik
yang membatasi dinding kista
2. Papil-papil
40. Disgerminoma
Sediaan berasal dari hasil salfingo-
ovorektomi.
Ciri diagnosa :
1. Kelompokan sel bulat besar
sitoplasma jernih, inti
pleiomorfik & hiperkrhomatik
2 2. Dipisah oleh stroma jaringan
ikat tipis yang disebuk oleh
sel limfosit

4. Graviditas ekstrauterin
Sediaan berasal dari hasil
salfingo-ovorektomi.
Ciri diagnosa:
1. Villi khoriales
2. Beku darah/jaringan
desi dua
42. Pielonefritis khronis (PNK)
Sediaan berasal dari hasil biopsi/
operasi di daerah punggung.
Ciri diagnosa :
1. Thyroidisasi dari tubulus
2. Jaringan interstisial disebuk
sel radang khronis
3. Epitel tubulus mengalami
degenarasi albumin
4. Glomerulus mengalami
degenerasi hialin
43. Simple cyst
Sediaan berasal dari hasil biopsi/
operasi di daerah punggung.
Ciri diagnosa:
1. Kista dibatasi selapis epitel
kubis
2. Glomerulus(di korteks)

44. Karsinoma ginjal


Sediaan berasal dari hasil biopsi/
operasi di daerah punggung.
Ciri diagnosa :
1. Clear cells (sel bulat dengan
sitoplasma cerah, inti
pleimorfik & hiperkhromatik)
2. Struktur papiler
45. Karsinoma sel transisionil
kandung kemih
Sediaan berasal dari hasil TUR/
transurethral resection
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi sel transisionil
(transitional) dengan inti
pleiomorfik dan
hiperkrhomatik
46. Struma Koloid

Sediaan berasal dari lesi pada leher sebelah medial.


Ciri diagnosa :
1. Proliferasi folikel kelenjar tiroid. Folikel kelenjar
membesar, dilapisi sel epitel yang memipih
2. Folikel penuh berisi koloid
47. Struma Basedow
Sediaan berasal dari lesi pada
leher sebelah medial.
1. Hiperplasia epitel folikel yang
membentuk struktur papil
2. Prolifrasi jaringan limfoid
3. Scallopation
48. Adenoma folikuler tiroid
(jenis fetal)
Sediaan berasal dari lesi pada
leher medial
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi folikel kelenjar
kecil-kecil (mikrofolikuler)
2. Kapsul
3. Stroma jaringan ikat
miksomatosa
49. Karsinoma papiler tiroid

Sediaan berasal dari lesi pada


leher medial.
Ciri diagnosa :
1.papil-papil yang dibatasi oleh
sel-sel anaplastik dengan inti
kosong/hipokhromatik, tidak
mengandung inti yang disebut
“Orphan Annie eyes”.
2. Sel-sel anaplastik dijumpai
pada kapsul.
50. Pnemonia lobaris
Stadium Kongesti
Sediaan berasal dari paru.
Ciri diagnosa :
Stadium kongesti : 1. Pembuluh darah melebar dan mengalami kongesti.
Stadium hepatisasi merah : 2. Sel darah-merah dengan sel netrofil dan fibrin
Stadium hepatisasi kelabu : disintegrasi sel radang dan sel darah merah,
serta tampak 3. Makrofag, dan 4. Akumulasi fibrin.
Stadium resolusi:pencernaan enzimatik progresif dalam rongga alveoli,
dan membentuk debris yang dapat diresorbsi.
Stadium hepatisasi merah
1. Alveol berisi sel darah merah
2. Sel neutrofil dan fibrin.

Stadium hepatisasi kelabu


3. Makrofag
4. Fibrin

Anda mungkin juga menyukai