ATROFI TESTIS
Sediaan diambil dari testis/hasil operasi
benjolan pada daerah inguinal.
Diagnosa : ATROFI TESTIS
Peristiwa : ATROFI TESTIS
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Dinding tubulus tebal dan fibrotik
dengan epitel germinal atrofik
B. Spermatogenesis tidak terlihat
C. Dinding pembuluh darah menebal
(pada gambar ini tidak terlihat)
2. HIPERPLASIA EPITEL SKUAMOSA
Sediaan diambil dari hasil ekstirpasi
benjolan pada kulit
Diagnosa : PAPILOMA KUTIS
Peristiwa : HIPERPLASIA EPITEL
SKUAMOSA
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Hiperplasia dari sel epitel
gepeng berlapis yang mengelilingi :
B. Poros yang terdiri atas jaringan ikat,
pembuluh-darah dan pembuluh-limfe
3. HIPERPLASIA KELENJAR GETAH
BENING
Sediaan diambil dari hasil benjolan di daerah
leher bagian lateral/supraklavikuler/mamma.
Diagnosa : LIMFADENITIS KHRONIS
NON SPESIFIK
Peristiwa : HIPERPLASIA FOLIKEL
KELENJAR GETAH BENING
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Hiperplasia dari Folikel kelenjar
getah bening
B. Fibrosis
C. serbukan sel radang khronis
(sel limfosit)
4. HIPERPLASIA PROSTAT
Sediaan diambil dari hasil T.U.R/biopsi melalui
kistoskopi
Diagnosa : HIPERPLASIA PROSTAT JINAK
Peristiwa :
1. IPERPLASIA KELENJAR DAN EPITEL
KELENJAR PROSTAT
2. HIPERPLASIA JARINGAN FIBROMUSKULER
3. DEGENERASI HIALIN SELULER
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
Hiperplasia kelenjar dan epitel kelenjar prostat
Hiperplasia jaringan fibromuskuler
5. HIPERPLASIA (GLANDULARIS KISTIKA)
ENDOMETRIUM, JENIS SIMPLE
Sediaan diambil dari kuretasi/kerokan cavum uteri
Diagnosa : HIPERPLASIA GLANDULARIS
KISTIKA ENDOMETRIUM
Peristiwa : hiperplasia kelenjar, sel epitel kelenjar
dan stroma endometrium.
Diagnosa :
A. Kelenjar endometrium dibatasi oleh sel
epitel lebih dari selapis
B. Kelenjar endometrium melebar kistik
6. DEGENERASI ALBUMIN
Sediaan berasal dari ginjal.
Diagnosa : PIELONEFRITIS KHRONIS
Perhatikan :
1. Sel epitel tubulus ginjal mengalami degenerasi
albumin (peristiwa) dengan ciri-ciri :
- sel epitel tubulus membengkak sehingga
lumen menyempit dan permukaannya
tidak rata
- sitoplasma granuler
- dinding sel kabur
2. Bila sel pecah, isi masuk ke dalam lumen
menjadi jisim hialin
3. Glomerulus mengalami degenerasi hialin
(peristiwa)
7. DEGENERASI HIDROPIK
Sediaan berasal dari hasil kuretase/kerokan dari kavum uteri
Diagnosa : MOLA HIDATIDOSA
Ciri diagnosa :
Harus dijumpai : A. villi choriales yang mengalami :
1. Degenerasi hidopik pada stroma (peristiwa)
2. Proliferasi dari sel sinsitio-sitotrofoblast (peristiwa)
3. Avaskuler (di stroma dari villi)
8. DEGENERASI LEMAK
Sediaan diambil dari hepar
Diagnosa : CIRRHOSIS HEPATIS LAENEC
Peristiwa : Degenerasi lemak
Perhatian :
Ciri diagnosa :
A. Degenerasi lemak pada sel hati dengan ciri :
1. Sel hati mengandung vakuol lemak
2. Inti sel hati terdorong ke tepi
B. Fibrosis
C. Pseudolobuti Tampak juga pada gambar ini :
D. sel hati yang normal
9. DEGENERASI HIALIN SELULER
Sediaan diambil dari hasil T.U.R (transurethral resection)
Diagnosa : HIPERPLASIA PROSTAT
Peristiwa : degenerasi hialin seluler
Perhatikan :
1. Masa hialin homogen, merah muda, berlamina
konsentrik dalam lumen kelenjar prostat.
Perhatikan :
1. Degenerasi hialin (bagian yang merah muda
homogen, tidak berstruktur) pada jaringan ikat
(peristiwa)
11. DEGENERASI MUKOID EPITELIAL
Sediaan diambil dari hasil oovorektomi (operasi
pengambilan ovarium)
Diagnosa : KISTADENOMA OVARII MUSINOSUM
Peristiwa : degenerasi mukoid epitelial
Ciri diagnosa :
1. Dinding kista dibatasi oleh sel epitel torak
dengan inti dibasal
2. Lumen kista berisi musin (masa merah muda
homogen)
12. DEGENERASI MUKOID JARINGAN IKAT
Sediaan diambil dari hasil operasi tumor
mammae wanita
Diagnosa: FIBROADENOMA MAMMAE
Peristiwa : Degenerasi mukoid jaringan ikat
(degenerasi miksomatosa)
Perhatikan:
Ciri degenerasi miksomatosa:
1. Sel stelata/sel seperti bintang
2. musin
Lihat juga 3. jaringan yang normal
13. DEGENERASI LIPOID
(ATHEROSCLEROSIS)
Sediaan berasal dari aorta/arteri iliaca/arteri poplitea
Diagnosa : ATEROSKLEROSIS
Peristiwa yang dapat dilihat pada sediaan ini:
1. Degenerasi lipoid:celah seperti gabah bekas
kholesterol
2. Tunika intima menebal karena mengalami
degenerasi hialin
3. Kalsifikasi/endapan kalsium
4. Makrofag
14. NEKROSIS LEMAK
Sediaan diambil dari hasil operasi wanita
Diagnosa : NEKROSIS LEMAK
Ciri diagnosa : NEKROSIS LEMAK
Perhatikan :
Ciri diagnosa : 1. Jaringan lemak
2. Makrofag
3. Sel data benda asing
15. NEKROSIS KASEOSA (PERKIJUAN)
Sediaaan diambil dari operasi benjolan di daerah
lateral leher /kelenjar limfe
Diagnosa : LIMFADENITIS TUBERKULOSA
Peristiwa : NEKROSIS KASEOSA
1. Daerah yang amrof, tidak berstruktur,
merupakan daerah nekrosis kaseosa
E
16. KONGESTI dan TROMBUS
Sediaan diambil dari hasil operasi di daerah anus
Diagnosa : HAEMORRHOID EKSTERNA/
INTERNA/EKSTERNA et INTERNA
Peristiwa : KONGESTI dan TROMBUS
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. pembuluh darah yang melebar dan
penuh berisi eritrosit (kongesti)
B. Sel epitel gepeng berlapis
(hemoroid eksterna)
C. kelenjar rectum (hemoroid interna)
Perhatikan juga adanya :
D. Trombus
E. Metaplasia skuamosa ( epitel permukaan
mukosa usus berubah menjadi sel epitel
gepeng berlapis)
17. TROMBUS, ORGANISASI dan REKANALISASI
Sediaan diambil dari hasil operasi di daerah anus
Peristiwa : Trombus yang mengalami organisasi
dan rekanalisasi
Perhatikan :
A. Trombus yang sudah dimasuki jaringan ikat
dan sudah membentuk kanal-kanal baru pembuluh-
darah yang disebut rekanalisasi
18. SEL DATIA BENDA ASING
Perhatikan :
A. Sel datia benda asing, berupa sel yang besar
dengan inti banyak yang sama besar dan
bentuknya dan tidak hiperkhromatik
Pembentukan sel ini adalah secara fusi dari makrofag
19. SEL DATIA LANGHANS
Perhatikan :
A. Sel datia Langhans merupakan sel besar dengan inti banyak dan
tersusun seperti lingkaran/setengah lingkaran, serta bagian
tengahnya mengandung bahan nekrotik, dijumpai pada proses
tuberkulosa
B.Tuberkel
20. SEL DATIA NEOPLASTIK
Perhatikan :
A. sel datia neoplastik yang mempunyai ciri :
1. Sel besar dengan inti biasanya kurang dari 7, inti
bentuknya bermacam-macam (pleiomorfik)
2. Inti sel hiperkhromatik
B. sel-sel disekelilingnya juga mempunyai inti yang pleiomorfik
dan hiperkhromatik
C. Kemungkinan dapat dijumpai pula mitosis
21. APENDISITIS AKUTA (FLEGMONOSA)
Sediaan diambil dari hasil operasi perut daerah
kanan bawah
Diagnosa : APENDISITIS AKUTA
(FLEGMONOSA)
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Sebukan sel radang akut (PMN)
B. Pembuluh darah yang mengalami kongesti
terutama di daerah tunika serosa
C. Nekrosis/nekrosis yang luas (Flegmonosa)
22. APENDISITIS KHRONIKA
Sediaan diambil dari hasil operasi perut daerah
kanan bawah
Diagnosa : APENDISITIS KHRONIKA
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Sebukan sel radang khronis
B. fibrosis
C. proliferasi folikel jaringan limfoid
23. MASTITIS dan ABSES
Sediaan diambil dari mamma wanita
Diagnosa : MASTITIS dan ABSES
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Sebukan sel radang akut (PMN) pada
periductus, stroma dan kelenjar mamma
B. Nekrosis
gejala klinik : rubor, kalor, tumor, dolor dan
fungsio-laesa
24. LIMFADENITIS TUBERKULOSA
Sediaan diambil dari benjolan di daerah mana
saja, dimana dapat dijumpai adanya kelenjar
getah bening, misalnya ketiak, sebelah lateral
leher, supraklafikuler, kelenjar mamma, dsb
Perhatikan :
Ciri diagnosa : A. tuberkel
B. sel epiteloid
C. sel datia Langhans
D. sebukan sel-sel limfosit
25. KONDILOMA AKUMINATA
Sediaan diambil dari lesi di daerah perianal/
perineum/labium
Diagnosa : KONDILOMA AKUMINATA
Perhatikan :
Ciri diagnosa :
A. Pembuluh darah di daerah dermis melebar
dan mengalami kongesti
B. Akantosis
C. Hiperkeratosis dan parakeratosis
26. Molluscum contagiosum
Sediaan diambil dari lesi pada mamma/
leher di bawah telinga/aksila dll.
Diagnosa : Molluscum contagiosum
Ciri diagnosa :
1. Badan Molluscum
2. Akantosis
3. Hiperkeratosis
45. Kholangioma
Sediaan berasal dari hasil biopsi jarum
percutan pada daerah perut kanan atas
dibawah arcus costarum yang terakhir/
sediaan berasal dari hepar:
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi dari duktus yang
dibatasi oleh sel-sel dengan inti
pleiomorfik dan hiperkromatik
46. Karsinoma prostat
Sediaan berasal dari hasil TUR
(= transurethral resection)/sediaan dari
hasil biopsi melalui kistoskopi.
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi sel epitel dengan inti
pleiomorfik dan hiperkromotik
yang membentuk struktur kelenjar
Ciri diagnosa:
1. Tunika intima menebal
2. Makrofag
3. Endapan lipid
4. Kalsifikasi
2. A. Hemangioma Kapilare
Ciri diagnosa :
1. Proliferasi pembuluh-pembulh besar yang dibatasi
sel endotel
2. Pembuluh berisi eritrosit
3. Limfangioma
3
5. Adenolimfoma
4. Graviditas ekstrauterin
Sediaan berasal dari hasil
salfingo-ovorektomi.
Ciri diagnosa:
1. Villi khoriales
2. Beku darah/jaringan
desi dua
42. Pielonefritis khronis (PNK)
Sediaan berasal dari hasil biopsi/
operasi di daerah punggung.
Ciri diagnosa :
1. Thyroidisasi dari tubulus
2. Jaringan interstisial disebuk
sel radang khronis
3. Epitel tubulus mengalami
degenarasi albumin
4. Glomerulus mengalami
degenerasi hialin
43. Simple cyst
Sediaan berasal dari hasil biopsi/
operasi di daerah punggung.
Ciri diagnosa:
1. Kista dibatasi selapis epitel
kubis
2. Glomerulus(di korteks)