Anda di halaman 1dari 19

DIAGNOSA DAN PENANGANAN

PYOMETRA PADA KUCING PERSIA

KELOMPOK 5B GELOMBANG XIX

Chiara Giri Puspa, S.KH 2002501010012


M. Heidy Utama Putra Kusmawan, S.KH
2002501010033
Pani Noveliani Lubis, S.KH
2002501010041
Soraya Jadhey, S.KH 2002501010053
Sukarman, S.KH 2002501010054
Sultan Fadhilla Taqwa, S.KH 2002501010055
PYOMETRA
Pyometra merupakan infeksi pada uterus (rahim) yang dapat bersifat akut maupun kronis
dengan adanya akumulasi pus (nanah) di dalam uterus. Pyometra sering tidak terdeteksi
pada awal infeksi, biasanya pyometra baru diketahui pada saat penyakit sudah parah.
Kucing betina yang terkena pyometra dapat menunjukkan tanda klinis keluarnya leleran
dari vagina (pyometra terbuka) atau tanpa mengeluarkan leleran (pyometra tertutup).
Pyometra tertutup harus segera ditangani untuk mencegah terjadinya sepsis dan kematian
pasien

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 2


Pyometra dapat ditimbulkan oleh bakteri yang dalam keadaan normal
hidup didalam uterus dan saluran reproduksi lain; misalnya bakteri
pyogenes yang karena suatu sebab menjadi pathogen. Pyometra dapat
terjadi sesudah inseminasi buatan, perkawinan alam atau sesudah
ETIOLOGI partus. Kasus pyometra setelah perkawinan alami biasanya berhubungan
dengan kematian embrio dini akibat penyakit menular. Pyometra dapat
dibedakan menjadi 2 tipe :

Pyometra Pyometra
terbuka tertutup
dimana pus dan toksin dapat dimana toksin tidak dapat
mengalir keluar dari uterus keluar dari uterus sehingga
melalui cervix dan vutra terjadi ruptur di uterus yang
dapat berlanjut menjadi
peritonitis.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 3


GEJALA KLINIS
 Adanya penurunan nafsu makan Hasil pemeriksaan darah
 Depresi  Jumlah sel darah putih sangat tinggi
 Banyak minum  Difrensial leukosit menunjukkan terjadinya
 Lesu peningkatan pada sel sel netrofil
 Perut membesar dengan atau tanpa adanya  Pada preparate hapus darah nampak terlihat
leleran vagina serta disertai terjadinya poliuria sel-sel netrofil yang muda dalam jumlah yang
banyak.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 4


DIAGNOSIS

• Sejarah penyakit dari pemilik


• Status siklus estrus
• Tanda klinis yang nampak
• (USGz
• Radiografi (rontgen)
• Pemeriksaan darah

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 5


DIAGNOSIS PENUNJANG
1. ULTRASONOGRAFI

Gambar 1. A). a) penebalan pada dinding uterus (hyperechoic) dan uterus terisi cairan (hypoechoic). B). (a)
penebalan pada dinding uterus (hyperechoic) dan (b) lumen terisi b) lumen cairan bersifat hyperechoic.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 6


DIAGNOSIS PENUNJANG
2. X-RAY

Gambar 2. Terlihat adanya adanya perbesaran


uterus dengan gambaran radiopaque pada
semua bagian uterus (panah).

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 7


DIAGNOSIS PENUNJANG
3. PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
DARAH

Hasil pemeriksaan, diinterpretasikan hewan kasus mengalami leukositosis,


neutrofilia, monositosis, eosinofilia, hiperproteinemia, hiper-
fibrinogenemia.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 8


METODE OPERASI
Pada kasus pyometra pada kucing ditangani dengan prosedur pembedahan, walaupun termasuk jenis
pyometra yang terbuka karena pemilik mempertimbangkan dari segi finansial dan ras kucing termasuk ras
lokal. Dengan melakukan flushing mungkin membutuhkan biaya yang lebih tinggi karena harus dilakukan
berulang-ulang dan tingkat keberhasilan tidak menjamin 100 persen.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021


9
PREOPERASI
Pasien terlebih dahulu dipuasakan makan selama 6-12 jam sebelum operasi dan puasa minum 4 jam sebelum operasi.
Ruang operasi, meja dan alat operasi dibersihkan kemudian dilakukan sterilisasi, sedangkan meja operasi menggunakan
desinfektan dan alkohol. Setelah persiapan alat, bahan, dan operator telah siap, pasien diberi premedikasi anestesi. Premedikasi
yang digunakan adalah atropin sulfat dengan dosis 0,02-0,04 mg/kg BB secara subkutan. Idealnya pada tahapan selanjutnya
dilakukan pemasangan kateter intravena untuk pemasangan infus NaCl, kemudian dilakukan restrain pada pasien secara humanis
dan legeartis. Setelah infus terpasang, 10 menit kemudian diberi anestesi kombinasi xilazin dan ketamin diinjeksikan
intramusculus (IV) secara pelan-pelan sambil melihat tanda-tanda stadium anestesi. Setelah kucing teranestesi sampai mencapai
stadium 3 plane 2 segera pasang endotracheal tube dan dilanjutkan dengan anestesi inhalasi untuk mempertahankan keadaan
anestesi. Pasien yang telah teranestesi diletakkan di meja operasi dengan posisi dorsal recumbency.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 10


OPERASI
 Setelah kucing tersebut teranestesi dengan baik, kucing tersebut diletakkan diatas meja operasi dengan posisi
dorsal recumbency.
 Kemudian bersihkan daerah operasi dengan semprotkan terlebih dahulu dengan alkohol 70 % secara
berulang
 Bersihkan dan desinfeksi daerah sekitar operasi/insisi dengan menggunakan betadine.
 Setelah itu, buatlah sayatan pada garis tengah abdomen dari posterior umbilikus dengan panjang kurang
lebih 3 - 4 cm kebelakang tepat diatas vesica urinaria, lapisan pertama yang disayat adalah kulit kemudian
jaringan subkutan.
 Jaringan subkutan kemudian dipreparir sedikit hingga terlihat linea alba dan dilakukan insisi pada linea
alba untuk membuka rongga. abdomen. Setelah itu bagian tepi linea alba dijepit kiri dan kanan dengan
menggunakan Allis forcep.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 11


OPERASI
 Kemudian, sayatan tersebut diperpanjang ke arah anterior dan posterior menggunakan scissors sharp blut
(bertujuan agar tidak melukai organ bagian dalam ), dengan panjang sesuai dengan sayatan yang telah
dilakukan pada kulit. Setelah rongga abdomen terbuka, telunjuk yang dimasukkan ke rongga abdomen.
Setelah itu, uterus ditarik keluar dari rongga abdomen hingga posisinya adalah ekstra abdominal.
 Pada bagian ujung tanduk uteri ditemukan ovarium dan dipreparir hingga posisinya ekstra abdominal. Saat
mempreparir, beberapa bagian yang dipotong diantaranya adalah penggantung uterus
(mesometrium ), penggantung tuba falopi (mesosalphinx ), dan penggantung ovarium (mesoovarium ). Pada
saat mempreparir uterus dan jaringan sekitarnya, dinding uterus tetap dijaga jangan sampai robek atau
rupture.
 Dengan menggunakan klem arteri, dilakukan penjepitan pada bagian penggantung ovarium dan termasuk
pembuluh darahnya. Penjepitan dilakukan menggunakan dua klem arteri yang dijepitkan pada penggantung
tersebut secara bersebelahan.
 Pada bagian anterior dari klem arteri yang paling depan, dilakukan pengikatan menggunakan benang vicryl
2/0

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021


12
OPERASI
 Setelah itu, dilakukan pemotongan pada penggantung tersebut menggunakan scissors pada posisi diantara
dua klem arteri tadi.
 Klem arteri yang menjepit penggantung dan berhubungan dengan uterus tidak dilepas sedangkan klem arteri
yang satunya lagi dilepas secara perlahan-lahan, sebelumnya pastikan tidak ada perdarahan lagi.
 Berikan cairan infuse agar organ tidak terlalu kering dan lakukan hal yang sama pada bagian uterus yang
disebelahnya, dilakukan penjepitan, pengikatan,dan pemotongan dengan cara yang sama.
 Setelah kedua tanduk uteri beserta ovariumnya dipreparir, maka selanjutnya adalah bagian corpus uteri yang
dipreparir. Pada bagian corpus uteri, dilakukan penjepitan menggunakan klem yang agak besar. Kemudian
diligasi dengan penjahitan corpus uteri menggunakan benang vicryl 2/0. Dilakukan pengikatan dengan kuat
melingkar pada corpus uteri menggunakan benang vicryl 2/0, dan pada ikatan terakhir dikaitkan pada corpus
uteri agar ikatan lebih kuat.
 Setelah itu, dilakukan pemotongan menggunakan scalpel pada bagian corpus uteri yaitu pada posisi diantara
dua klem tadi.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021


13
OPERASI
 Kemudian, uterus dan ovarium dilepas dan diangkat keluar tubuh, dan jika sudah tidak ada perdarahan, klem
yang satunya lagi dapat dilepas secara perlahan dan sebelum ditutup jangan lupa ditetesi dengan larutan
antibiotic (PS) yang telah diencerkan.
 Selanjutnya dilakukan teknik penjahitan dengan menuggunakan benang vicryl 2/0 untuk menutup rongga
abdomen berturut turut dilakukan penjahitan aponeurose dari M. obliqous abdominis externus dan internus
dengan menggunakan teknik terputus sederhana (simple interrupted). Pastikan jahitan tidak melukai atau
mengenai organ di dalamnya, gunakan alice forcep untuk membantu penjahitan.
 Penjahitan terakhir dilakukan pada jaringan subkutan dan kulit dengan teknik jahitan sederhana menerus
pada jaringan subkutan menggunakan benang chromic 2/0 dan dilanjutkan dengan jahitan sederhana terputus
pada kulit menggunakan benang silik 2/0.
 Dalam proses penjahitan jangan lupa diberi larutan penicillin steptomicin
 Setelah operasi selesai, desinfeksi jahitan dengan mengusap bagian jahitan dengan betadine, pada jahitan
secara merata dan kemudian tutup dengan hypavix dan dipasang gurita untuk melindungi jahitan supaya
kering, tidak ada kontaminasi dan tidak digigit sehingga jahitan tidak lepas.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021


14
GAMBAR OPERASI
A. Penyayatan 4-8 cm C. Spy hook digunakan
dilakukan didaerah untuk mengeluarkan
orientasi yaitu uterus sehingga tidak
daerah linea alba memperpanjang sayatan
(laparotomi A di otot.
B
medianus), D. Tarik keluar uterus
B. Insisi otot dengan sehingga terlihat
scalpel, harus ovarium secara
dilakukan dengan keseluruhan. Kemudian
hati-hati supaya pembuluh darah yang
tidak terkena organ ada di klem untuk
internal. menghindari pendarahan
C D

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 15


KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 16
PENANGANAN PYOMETRA
 Penanganan pyometra tertutup yang terbaik adalah dengan dilakukan operasi pengangkatan saluran
reproduksi dan kandung telur (ovariohisterektomi), penanganan ini adalah penanganan yang paling aman dan
efektif untuk menangani kasus pyometra pada anjing maupun kucing.. Namun, penanganan pada kasus
pyometra ini sangatlah berbeda dibandingkan dengan pengangkatan saluran reproduksi (ovariohisterektomi)
yang rutin dilakukan pada hewan yang sehat.
 Penanganan yang dapat dilakukan untuk pyometra terbuka yang uterusnya masih berfungsi normal adalah
diberikan oksitosin dan antibiotik, oksitosin berfungsi meningkatkan kontraksi miometrium dan
merelaksasikan serviks sehingga cairan yang berada di uterus dapat dikeluarkan.
 Flushing atau irigasi juga dapat dilakukan untuk penanganan pyometra yang servik terbuka agar tidak
dilakukan tindakan pembedahan. Flushing dapat dilakukan dengan larutan yodium 1-2%, terkadang cara ini
dapat memberikan hasil yang cukup baik dalam usaha mengeluarkan nanah dari uterus.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 17


TERAPI
Setelah didapatkan diagnosa, kucing dilakukan tindakan:
-ovariohisterectomy
-terapi amoxicillin dan ketoprofen.
-terapi vitamin C dan Vitamin B Complek
-klien diharapkan selalu memperhatikan lokasi jahitan luar paska operasi
-Kucing mengalami kesembuhan pada hari ke-5 pasca operasi.
-Jahitan mengering pada hari ke-7 pasca operasi.

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 18


TERIMA KASIH

KASUS PYOMETRA PADA KUCING 6/7/2021 19

Anda mungkin juga menyukai