Anda di halaman 1dari 12

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Hematoma Vulva


Hematoma adalah pembengkakan jaringan yang berisi darah. Bahaya hematoma
adalah kehilangan sejumlah darah karna hemoragi, anemia, dan infeksi. Hematoma
terjadi karena rupture pembuluh spontan atau akibat trauma.pada siklus reproduktif,
hematoma sering kali terjadi selama proses melahirkan atau segera setelahnya, seperti
hematoma vulva, vagina, atau hematoma ligamentum latum uteri.

Hematoma vulva adalah yang paling jelas, dan hematoma vagina umumnya dapat
diindetifikasi jika dilakukan inspeksi vagina dan serviks dengan cermat. Hematoma
ukuran kecil dan sedang mungkin dapat secara spontan diabsorpsi. Jika hematoma
membesar dan bukan menjadi stabil, bidan harus memberitahukan dokter konsultan untuk
evaluasi dan perawatan lebih lanjut, yang dapat meliputi pemantauan perdarahan secara
terus menerus dengan melakukan pemeriksaan laboratorium hematokrit, insisi untuk
mengevaluasi darah dan bekuan darah, atau penutupan rongga, dan perlu intervensi
pembedahan lain, penggantian darah, atau antibiotik. Bidan harus menerapkan
penatalaksaan terhadap aspek lain perjalanan pasca partum dan penyesuaian ibu.

2.2 Tanda dan Gejala Hematoma Vulva


hematoma vulva kebanyakan terjadi cedera pada cabang arteri pundenda (rectal
rendah, perineum, posterior labial, dan uretra arteri, arteri dari ruang depan dan arteri
dalam dan dorsal clitoris) yang terjadi selama episiotomy atau dari laserasi perineum.
Hematoma timbul segera setelah persalinan selesai. Perdarahan kedalam jaringan
subkutan vagina disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. Hematoma vulva juga biasa
terjadi Karena trauma atau tekanan yang berhubungan dengan perbaikan robekan
perineum atau episiotomi.
Hal ini dapat terjadi pada kala pengeluran atau setelah penjahitan luka robekan
yang sembrono atau pecahnya varises yang terdapat didinding vagina dan vulva.
Tanda tanda umum hematoma adalah nyeri ektrem di luar proporsi ketidak nyamanan dan
nyeri yang di perkirakan. Tanda dan gejala lain hematoma vulva atau vagina adalah:
1. Penekanan perineum, vagina, uretra, kandung kemih, atau rectum dan nyeri hebat.
2. Pembengkakakn yang tegang dan berdenyut
3. Perubahan warna jaringan kebiruan atau biru kehitaman.
Hemotoma vulva adalah yang paling jelas, dan hematoma vagina umumnya dapat
diidentifikasi jika di lakukan inspeksi vagina dan serviks dengan cermat. (

Tanda dan gejala :

1. Nyeri berat pada vagina, vulva maupun rectal


2. Tekanan pada perineum, vagina, uretra, kandung kemih dan rectum
3. Tekanan pada vagina atau vulva maupun rectal tak henti
4. Tegang, bengkak yang berfluktuasi
5. Terasa meononjol pada pemeriksaan rectum bagian atas
6. Tanpa massa yang membuat deviasi vagina dan rectum
7. Perubahan warna dari biru sampai biru kehitaman.
8. Nyeri panggul. (maharani, 2007)

2.3 Patofiosologi
penyebab utama biasa dikarenakan gerakan kepala janin selama persalinan
(spontan), akibat pertolongan persalinan, karena tusukan pembuluh darah selama anastesi
local atau penjahitan dan dapat juga karena penjahitan luka episiotomi atau rupture
perineum yang kurang sempurna.
Hematoma dapat terjadi akibat adanya cedera pada pembuluh darah tanpa adanya
laserasi supervisial dan dapat dijumpai baik pada persalinan normal maupun dengan
operasi.
Proses ini dapat diikuti oleh leukhore yang berlangsung lama dan perdarahan
uterus yang tidak teratur atau berlebihan. Uterus akan lebih besar dan lebih lunak dari
pada keadaan normalnya. Selama periode tertentu puerperium, sebagian besar kasus
subinvolusi terjadi akibat etiologi setempat (yang sudah diketahui) yaitu retensi fragmen
plasenta dan infeksi pelviks dan lebih lunak daripada keadaan normalnya.
Kemungkinan penyebab lainya :
1. Laserasi sobekan pembuluh darah yang tidak di jahit selama injeksi local atau
pudendus, atau selama penjahitan laserasi ataau episiotomy.
2. Kegagalan hemostatis lengkap sebelum penjahhitan laserasi atau episiotomy
3. Pembuluh darah di atas apeks insisi atau laserasi tidak di bending, atau kegagalan
melakukan jahitan pada titik tersebut
2.4 Faktor predisposisi hematoma vulva
1. Episiotomi
2. Melahirkan dengan bantuan forsep
3. Blok pudendal
4. Hemostasis tidak komplet pada saat penjahitan episiotomy
5. Penanganan jaringan secara kasar selama penjahitan episiotomi.
2.5 Komplikasi
Hematoma menyebabkan iritasi pada peradangan. Gejala-gejala tergantung pada
lokasi mereka dan apakah ukuran dari hematoma atau pembengakakan dan peradangan
yang berhubungan menyebabkan struktur-struktur yang berdekatan juga menjadi
terpengaruh.
Gejala-gejala umum dari peradangan termasuk kemerahan, nyeri, dan bengkak.
Sementara hematoma terbentuk dari darah tua, ia tidak mempunyai pasokan darah sendiri
dan oleh karenanya berisiko untuk kolonisasi dengan bakteri-bakteri.

2.6 Penatalaksanaan

1. Hematoma dengan ukuran ≤4 cm dan tidak membesar dikelola dengan metode


khusus persalinan. Lakukan es selama 24 jam, kemudian kompres panas.
Programkan antibiotik spectrum luas. Programkan juga perawatan perineum,
suplementasi besi untuk mengoreksi anemia, asupan nutrisi dan cairan yang baik,
analgesia, dan istirahat.
2. Hematoma dengan ukuran >4 cm, atau yang berkanjut hingga membesar,
memerlukan konsultas dengan dokter. Panduan antisipatip : insisi dan drainase
dilakukan bersama upaya pengikatan pembuluh darah yang mengeluarkan darah dan
munutp serta membalut luka. Antibiotic dapat di berikan apabila kehilangan darah
biasanya lebih besar daripada yang di curigai.
3. Kebanyakan hematoma memerlukan intervensi bedah yaitu insisi drynasi, dan
pengikatan pembuluh darah, diikuti dengan tampon atau penjahitan bila jaringan
tidak terlalu rapuh atau rusak. Seharusnya dilakukan dengan menggunakan anastesi
yang sesuai. Abtibiotik dapat diresepkan,
4. Tangani hipofolemik bila ada
5. Diagnosis segera diperlukan
6. Rujuk segera.
7. Bagian hematoma kearah bagian dalam sekitar parametrium, retroperineal, perlu
dilakukan laparotomy, untuk mencari dan menghentikan sumber perdarahan,
hematoma sekitar vagina, vulva, perineum perlu dilakukan evaluasi untuk mencari
sumber dan menghentikan perdarahannya, hematoma kecil pada vulva mungkin
dapat di absorpsi.
BAB 3

TINJAUAN KASUS

Tempat Yankes : Praktik Mandiri Bidan Y

Tanggal Pengkajian : 18 Februari 2019

Mahasiswa : Ainun Munad Qiroh

A. DATA SUBJEKTIF
1. BIODATA
Nama ibu : Ny.W Nama Suami : Tn.A
Umur : 22 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl.kota baru Alamat : Jl.kota baru
No. HP : 08217072xxxx No. HP : 08217072xxxx

Alasan Kunjungan / Dirawat / Keluhan Utama : Ibu Mengatakan nyeri dan bengkak
pada premium dan keluar sedikit gumpalan darah dari jalan lahir
2. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan ke : Pertama Usia saat kawin : 21 tahun
Lamanya perkawinan : ± 1 tahun

3. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU


Usia Jenis Keadaan
N Tgl /Thn Tempat Anak
Keham Persali Penolong Nifas anak
o Partus Partus KJ/BB
ilan nan sekarang
1 H A M I L I N I

4. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG


a. Tempat melahirkan : PMB Y

b. Penolong melahirkan : Bidan

c. Jenis persalinan : Spontan

d. Selaput ketuban : Dipecahkan

e. Air ketuban : Jernih

f. Lamanya persalinan :

1) Kala I : 10 jam 30 menit

2) Kala II : 30 menit

3) Kala III : 8 menit

g. Komplikasi persalinan : Tidak ada

Robekan jalan lahir : Derajat 2


Penjahitan luka jalan lahir : Ada
h. Riwayat kelahiran bayi :

Tanggal : 18 februari 2019


Pukul : 00.40 wib
Jenis kelamin : Perempuan
BB : 3000 gram
PB : 48 cm
Masa gestasi : Aterm, Usia kehamilan 39 minggu 3 hari
Cacat bawaan : Tidak ada
5. RIWAYAT PENYAKIT / OPERASI YANG LALU : Ibu mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit atau operasi yang lalu.
6. RIWAYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH KESEHATAN
REPRODUKSI :
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak mempunyai riwayat penyakit yang
berhubungan denagn masalah kesehatan reproduksi.

7. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA YANG PERNAH MENDERITA


SAKIT :
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga.
8. GENOGRAM
(tidak dilakukan pengkajian)
9. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA :
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan alat kontasepsi apapun.

10. POLA MAKAN / MINUM / ELIMINASI / ISTIRAHAT / PSYKOSOSIAL


1) Makan : 1x/hari Porsi 1 piring nasi, ½ mangkok sayur, 1
potong lauk tahu tempe

2) Minum : 5-6 gelas/hari air putih

3) Eliminasi :

a. BAK : 2 kali setelah persalinan

b. BAB : Belum ada BAB setelah persalinan

c. Masalah : Tidak ada

4) Pola istirahat : Tidur 3 jam setelah persalinan. Tidur terakhir


jam 06.00 WIB.

5) Psikososial : Ibu mengatakan sangat senang dengan kelahiran


bayi nya.

6) Sosial support dari : Suami dan keluarga.

B. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Komposmentis

c. Sikap tubuh : Lordosis

d. TTV :

- TD : 110/70 mmHg

- Suhu : 37,8⁰C

- P : 18x/menit

- Nadi : 80x/menit

e. Tugor : Baik

f. BB Sebelum hamil : 70 kg BB Sekarang : 80 kg TB: 157 cm.

g. Rambut / Kepala : Bersih,tidak rontok

h. Mata : pandang kabur

- Sklera : Tidak ikterik

- Konjungtiva : Pucat

- Penglihatan : Kabur

- Alat bantu : Tidak ada

i. Muka : Tidak ada edema, tidaka ada chloasma


gravidarum.

j. Hidung : Bersih, tidak ada polip

k. Mulut : Tidak stomatitis


- Gigi : Tidak ada gigi palsu,tidak ada caries

- Lidah : Bersih

- Gusi : Tidak berdarah

l. Telinga : Tidak ada cairan/serumen yang keluar dan tidak


menggunakan alat bantu.

m. Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan


tidak teraba pembesaran vena jugularis.

n. Payudara :

- Putting susu : Menonjol

- Areola mammae : Bersih, hiperpigmentasi

- Pengeluaran ASI : Kolostrum

o. Abdomen :

- Bekas operasi : Tidak ada

- Fundus uteri : Teraba, tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat

- Kontraksi : Baik

p. Ektremitas : Tidak tampak edema dan tidak ada varises

q. Refleks : +/+

r. Akral : Normal

2. ANO-GENETALIA
- Pendarahan : Normal, ± 50 cc
- Vulva : Oedema, pembentukan Hematoma
- Pervaginam/rectal : ada laserasi jalan lahir
- Lokhia : sanguilenta, bau amis khas darah
- Kandung kemih : Tidak penuh
- Haemoroid : Tidak ada
- Fistel : Tidak ada
- Abdomen : Normal

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG(Tidak dilakukan)


Hb : 8,7 gr/dl
Trombosit : 233.000/mm
leukosit : 16.700/mm
Protein Urine :-
Glukosa urine :-

D. ASESSMENT
P1A0H1 Post partum normal 6 hari
Masalah : Hematoma vulva
E. PLAN
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu baik
b. Memberitahu ibu bahwa nyeri yang dialami ibu dikarenakan pembengkakan
jaringan yang berisi darah, keadaan ini disebut hematoma vulva
c. Merujuk pasien ke fasilitas rumah sakit yang lengkap

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai