Disusun Oleh:
Nama:
NIM:
Mengetahui,
( ) ( )
FAKULTAS KESEHATAN
2023
A. PENGERTIAN KURETASE
dahulu untuk menentukan letak uterus serta keadaan serviks dan besarnya
misalnya perforasi.
rahim. Jaringan tersebut biasanya berupa tumor, selaput rahim, dan janin yang
B. ETIOLOGI
1. Atonia Uteri
grandemultipara
e. Uterus terlalu regang dan besar, misalnya pada gemeli, hidraniom atau
janin besar
f. Kelainan pada uterus, seperti mioma uteri
a. Plasenta belum terlepas dari dinding uterus karena tumbuh melekat lebih
dalam.
b. Plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan karena atoni uteri dan
tidak terjadi.
Nyeri
tanda keguguran. Bagian tubuh yang terasa nyeri biasanya adalah panggul,
perut, dan punggung belakang. Rasa nyeri ini biasanya terasa lebih hebat
Perubahan gejala kehamilan, seperti tidak lagi mual atau muntah, bisa menjadi
tanda-tanda keguguran. Namun, perlu diingat bahwa perubahan ini juga dapat
terjadi karena adanya faktor lain, seperti hormon kehamilan. Oleh karena itu,
Cairan atau jaringan yang keluar dari vagina dapat menjadi tanda-tanda
wadah yang bersih, lalu bawalah ke dokter untuk mendapatkan analisis lebih
lanjut. Perdarahan pada trimester awal juga tidak selalu berkaitan dengan
keguguran, karena banyak juga ibu hamil yang tetap bisa melanjutkan
D. INDIKASI KURET
Indikasi:
a. Abortus Inkomplit
b. Abortus Septic
E. JENIS KURET
1. Kuretase Besi
Cara ini dapat dilakukan di bawah anesthesia umum atau blok paraservikal.
dilator Hegar atau Pratt sampai ukuran yang cukup untuk dimasuki sebuah
kuret dan forsep polip. Polip endometrium, bila ada dikeluarkan. Dinding
arah bawah sepanjang dinding anterior, dinding sisi, dan dinding posterior.
2. Kuretase AVM
larutan antiseptik yaitu Nacl dan bethadine. Bibir serviks anterior dipegang
dengan sebuah tenaculum. Masukkan kanul iisap, lalu aspirasi darah dan
menyebabkan lapisan dan desidua spongiosa yang longgar memberi jalan, dan
darah terjepit serta perdarahan berhenti. Persalinan kala tiga yang normal di
1. Fase Laten, ditandai dengan menebalnya dinding uterus yang bebas, namun
melekatnya plasenta.
pemisahannya darei dinding uterus dan lepas, tidak ada hematom yang
bergerak turun, daerah pemisahan tetapi tidak berubah dan sejumlah kecil
1. Kelainan dari uterus sendiri yaitu anomali daru uterus atau serviks
Dorongan pada fundus uteri hanya boleh dikerjakan pada rahim yang
Inversion uteri.
G. TUJUAN KURETASE
Menurut Ginekolog mengatakan bahwa kuret terbagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Sebagai terapi pada kasus-kasus abortus. Intinya, kret ditepuh oleh dokter
Rahim atau sejenis tumor yang tumbuh di dalam Rahim. Meski tujuan
tersebut berbeda namun Tindakan yang dilakukan pada dasarnya sama saja.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Berikut beberapa pemeriksaan penunjang sebelum dilakukannya kuret sisa
plasenta pasca-melahirkan:
nadi cepat kecil, ekstremitas dingin dan tampak darah dari vagina secara
terus menerus.
atonia uteri. Bila kontraksi uterus baik mungkin karena perlukaan di jalan
lahir.
diperbaiki, dapat diketahui kontraksi uterus, luka jalan lahir dan retensi sisa
plasenta.
I. PENATALAKSANA MEDIS
Jepit tali pusat dengan klem pada jarak 5-10 cm dari vulva. Tegangkan
untuk memegang klem tali pusat kemudian pindahkan tangan luar untuk
Sambil menahan fundus uteri, masukan tangan dalam sampai kavum uteri
Bentangkan tangan obstetric ke jari telunjuk dan jari-jari lain saling merapat
menjadi datar seperti memberi salam (ibu jari merapat ke jari telunjuk dan
(posterior ibu).
Bila di korpus depan, maka pindahkan tangan ke sebelah atas tali pusat dan
sisipkan ujung jari tangan di antara plasenta dan dinding uterus. Perluas
dinding uterus.
Mengeluarkan plasenta:
Sementara satu tangan masih dalam kavum uteri, lakukan eksplorasi untuk
J. PERTIMBANGAN ANESTESI
1. Definisi Anestesi
yaitu hilangnya sensasi sakit/nyeri, tetapi mobilitas yang lain masih tetap
ada. Anestesi umum atau general anesthesia mempunyai tujuan agar dapat
yang bersifat reversible dan dapat diprediksi. Anestesi umum disebut juga
sebagai narkose atau bius. Anestesi umum juga menyebabkan amnesia yang
operasi sehingga saat pasien sudah sadar, pasien tidak mengingat peristiwa
a. General Anestesi
pilar anestesi umum meliputi hipnotik atau sedatif, yaitu membuat pasien
rileksasi otot, yaitu kelumpuhan otot skelet, dan stabilitas otonom antara
• Mual muntah
• Mulut kering
• Sakit tenggorokan
• Suara serak
• Rasa kantuk
• Menggigil
• Timbul nyeri dan memar di area yang disuntik atau dipasangkan infus
• Kebingungan
• Kerusakan gigi
b. Regional Anestesi
pasien tetap dalam keadaan sadar. Oleh sebab itu, teknik ini tidak
1) Anestesi spinal
cerebrospinalis (LCS).
2) Anestesi epidural
Umumnya, gejala yang muncul akibat prosedur ini adalah mual, pusing,
kedinginan, dan kelelahan. Selain itu, pasien juga dapat merasakan gatal
• Kerusakan saraf
• Mual
• Kedinginan
• Anestesi spinal gagal
• Sakit kepala
• Gatal gatal
• Nyeri punggung
• Kolaps kardiovaskular
• High block
3. Teknik Anestesi
ketiga trias anastesi sehingga ketamin dianggap juga sebagai agent anastesi
yang lengkap.
4. Rumatan Anestesi
Propofol 20 ml
Oxytocin 1 ml
Methergyn 1 ml
Ketorolac 30 mg
Tramadol 50 mg
K. WEB OF CAUTION (WOC)
1. Konseling pra-tindakan
3. Persiapan Tindakan
- Menyiapkan pasien
- Mempersiapkan STATICS
OBAT-OBATAN:
Cara kerja: mencegah otak untuk memproses rasa sakit dengan cara
Onset: 20 menit
- Ketorolak 30 mg
- Paracetmol 500 ml
Cara kerja: Sebagai obat analgetik atau obat anti nyeri jika pasien
tersebut dibawah umur 12 thn, untuk lansia mulai dari umur 60 thn agar
tidak terjadinya nyeri pada ginjal, dan untuk pasien yang memiliki alergi
pada obat
- Metergyn 1 ml
Cara Kerja: sebagai obat untuk menahan terjadinya perdarahan pada
Cara kerja: Memblokir sinyal rasa sakit di dalam otak dan sebagai obat
anti nyeri
- Midazolam 1 mg
Cara Kerja: berfungsi untuk memperkuat obat tidur yang sudah diberikan
1. Pengkajian
keperawatan pasien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Santa, 2019).
a. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu
pasien.
b. Data Objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh
a. Pra-Anestesi
b. Intra-Anestesi
c. Pasca-Anestesi
3. Rencana Intervensi
a. Pra-Anestesi
Definisi:
Definisi:
b. Intra-Anestesi
Definisi:
intra-anestesi.
Definisi:
c. Pasca-Anestesi
Definisi:
Kondisi Ketika individu rentan untuk terjatuh yang menyebabkan
kerusakan fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Yusari & Idawati. (2016). Riwayat Kuretase Dan Sectio Caesaria Pada
Pasien Dengan Plasenta Previa Di Rumah Sakit Provinsi Lampung. Jurnal
Keperawatan, 7(2), 179-184
Putri, Nadila Ayuni. (2019). Plasenta Previa Sebagai Faktor Protektif Kejadian
Preklamsia Pada Ibu Hamil. Jurnal Imiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2),
79-84. Doi: 10.35816/Jiskh.V10i2.113
Nurlela, Jihan., Sari, Ratna Dewi Puspita Sari., Rahim, Taufiqurrahman., &
Zullfadli. (2016). P2a0 Partum Spontan 11 Jam (Di Luar) Dengan Hpp Dini
Ec Sisa Plasenta + Anemia Berat. Jurnal Medula Unila, 6(1), 62-66